TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan,
udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.
Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara
dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara
menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi
panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara
dingin ini dinamanakan konveksi.
5
diperbesar jika catatan atau pengalaman menunjukkan bahwa kecepatan angin
lebih tinggi daripada yang ditentukan.
Di luar daerah wilayah rawan-badai, bila kecepatan angin dasar diperkirakan dari
data iklim regional, kecepatan angin dasar tidak boleh kurang dari kecepatan
angin yang terkait dengan interval ulang rata-rata yang disyaratkan, dan estimasi
harus disesuaikan untuk kesetaraan dengan kecepatan tiupan angin 3-detik pada
33 ft (10 m) di atas tanah pada Eksposur C. Analisis data harus dilakukan dalam
kasus ini.
Faktor Arah Angin (Kd) , didapatkan dari Tabel 2.1. Faktor ini hanya akan
dimasukkan dalam menentukan beban angin ketika kombinasi beban yang
ditentukan digunakan untuk desain. Pengaruh arah angin dalam menentukan
beban angin harus didasarkan pada analisis untuk kecepatan angin.
6
Tabel 2.1 Faktor Arah Angin (Kd)
7
2.4.1 Energi angin sebagai sumber alternatif pengganti energi konvensional
Hasil survei yang dilakukan . Hanya 1 dari 10 orang Indonesia yang paham
mengenai “energi terbarukan”, di tengah kekhawatiran soal polusi udara. Namun,
di tengah-tengah ketidaktahuan tersebut, 9 dari 10 orang menyatakan bahwa
energi terbarukan mutlak diperlukan jika kita peduli terhadap lingkungan.“Hal
tersebut bisa ditarik dari sisi positif bahwa sebenarnya warga Indonesia pada
dasarnya sangat peduli terhadap lingkungan, dan akan mendukung rencanarencana
peningkatan kelestarian lingkungan; terutama jika rencana tersebut berdampak
positif bagi kehidupan sehari-hari.Tidak seperti energi fosil yang jumlahnya
sangat terbatas, energi angin yang berasal dari alam sifatnya hampir bisa dibilang
tidak terbatas. Energi angin merupakan energi yang berkelanjutan karena
senantiasa tersedia di alam dalam waktu ynang relatif sangat panjang sehingga
tidak perlu khawatir akan kehabisan sumbernya.Beberapa bentuk energi
terbarukan antara lain cahaya matahari, angin, tenaga air, tenaga gelombang dan
geothermal yang dapat diperbarui secara alamiah. Alam menyediakan berbagai
sumber energi ini dalam jumlah yang sangat besar karena hampir selalu ada dan
siap diolah menjadi sumber energi.Dari penjelasan tersebut bisa kita simpulkan,
bahwa dengan adanya energi angin sebagai energi alternatif bisa menggantikan
energi bahan bakar fosil sebagai energi. karena jika indonesia bahkan dunia terus
menggunakan enegi bahan bakar fosil sebagai energi pembangkit listrik. maka
eksploitas akan semakin tinggi dan keseimbangan lingkungan pun tidak berjalan
dengan baik. dan bisa merusak lingkungan di bumi ini.
8
terbaharui. (Contoh : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk
membangkitkan listrik.
1. Poros utama
2. Turbin baling-baling (blade)
3. Generator
4. Lumpentur ( pensuri AC – DC )
Dengan adanya energi angin sebagai energi nonkonvensional.Bisa menggantikan
energi bahan bakar fosil, sebagai sumber daya energi di muka bumi ini.
9
2.5.2 Kerugian yang membuat energi angin
Kerugian energi angin, hal pertama yang harus disebutkan adalah ketersediaan
angin. Di beberapa tempat angin kencang sering ditemui yang membuat
pemanfaatan energi angin menjadi sangat mudah, sementara di beberapa tempat
angin tidak cukup kuat untuk menciptakan listrik yang memadai. Selain itu
kerugian dari pembangkit tenaga angin yaitu membuat bising, karena pembangkit
tenaga angin menggerakkan rotor yang di turbin angin yang digerakkan oleh
baling turbin angin. Kerugian lainnya dari tenaga angin adalah bangunan
pembangkit listrik tenaga angin dapat mempengaruhi lingkungan . Fasilitas listrik
tenaga angin juga perlu direncanakan dengan hati-hati, lokasi dan
pengoperasiannya harus meminimalkan dampak negatif pada populasi burung dan
satwa liar.
10
inilah yang didefinisikan sebagai angin. Gambar 3 merupakan pola sirkulasi
pergerakan udara akibat aktivitas matahari dalam menyinari bumi yang berotasi.
11
2.7.3 Angin Musim
Angin musim dibedakan menjadi 2, yaitu angin musim barat dan angin
musim timur. Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang
mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas).
Apabila angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra, maka
angin ini akan mengandung curah hujan yang tinggi. Angin Musim Barat
menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.Angin ini terjadi pada bulan
Desember, januari dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan
kecepatan minimum 3 m/s. Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah
angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim
panas). Angin ini menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau, karena
angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar,
dan Victoria). Musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan Juni, Juli dan
Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
12
Gambar 2.3 Arah angin permukaan dan pusat tekanan atmosfer rata-rata
pada bulan
13
ini disebut sebagai angin lembah. Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung
sudah sedemikian rendah sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari
wilayah gunung ke lembah yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah
yang disebut angin gunung. Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat
digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel 2.2 dan 2.3
berikut.
14
Tabel 2.3. Tingkat kecepatan angin 10 meter diatas permukaan tanah.
Tingkat kecepatan angin 10 meter di atas permukaan tanah
15
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum
energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
16
2.8.2 Menara Lattice
Menara lattice terbuat dari kerangka baja yang dibaut atau di las bersama-
sama. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah menara lattice sedikit
dibandingkan dengan menara tubular karena bahan yang lebih sedikit. Walaupun
biaya awal lebih rendah tetapi jenis menara ini, biaya perakitan dan
pemeliharaannya lebih tinggi karena setiap baut perlu dilakukan pemeriksaan
secara berkala. Selain itu, biaya pondasi menara lattice lebih rendah daripada
model menara tubular. Faktor lain adalah kurang menariknya menara model
lattice dari segi estetika. Keuntungan lain dari model ini adalah bahan yang tebagi
tiap segmennya sehingga memudahkan dalam akomodasi ke lokasi perakitan.
Contoh menara lattice dapat dilihat pada gambar 2.5.
17
untuk menggabungkan antar ruas menara dan bagian struktur pondasi dengan
struktur menara.
Beberapa keunggulan dari menara tubular antara lain, ruang dalam rongga
struktur menara dapat digunakan untuk ruang penyimpanan yang aman untuk
berbagai perangkat listrik sehingga melindungi dari kontak langsung dengan
cuaca luar dan dari tindakan pencurian. Ruang tersebut juga dapat digunakan
menjadi ruang tertutup untuk mengakses turbin angin dalam kondisi cuaca buruk
sehingga dapat menjaga keselamatan teknisi. Menara model tubular memiliki
nilai estetika lebih jika dibandingkan dengan model lainnya dan tidak
membutuhkan pemeriksaan berkala pada sambungan baut seperti pada model
menara lattice. Kelemahan menara model tubular adalah biaya pembangunan
yang relatif lebih mahal dan akomodasi dari bagian struktur menara yang lebih
sulit karena bagian menara diproduksi lalu di bawa ke lokasi turbin angin yang
akan dibangun. Contoh menara tubular dapat dilihat pada gambar 2.6.
18
2.8.4 Menara Hybrid
Struktur menara ini adalah penggabungan dari beberapa model konfigurasi
struktur menara turbin angin. Menara hybrid mengabungkan antara tabung baja,
rangka baja, dan guy-wired. Desain tersebut dapat mengatasi keterbatasan dari
ukuran tabung baja dari sistem menara tubular yang maksimal hanya 4,3 m.
Contoh menara hybrid dapat dilihat pada gambar 2.7.
19