Anda di halaman 1dari 4

Pasal-pasal di dalam AD yang berkaitan dengan Regional

KETUA UMUM, KOORDINATOR REGIONAL & KETUA CHAPTER


Pasal 20.

1. Ketua Umum dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Besar untuk masa bakti 2 (dua)

tahun.

2. Koordinator Regional Wilayah dipilih dan disahkan melalui Musyawarah Regional

dan dikukuhkan oleh Pengurus Nasional untuk masa bakti 2 (dua) tahun.

3. Ketua Chapter dipilih dan disahkan melalui Musyawarah Chapter dan dikukuhkan oleh

Pengurus Nasional untuk masa bakti 2 (dua) tahun.

4. Untuk pengembangan organisasi, sebelum terbentuknya Regional disuatu daerah, Ketua

Umum dapat menunjuk Anggota Komunitas di daerah tersebut untuk menjabat sebagai

Koordinator Regional hingga terpilihnya Koordinator Regional yang definitif.

5. Ketua Umum hanya dapat dipilih sebanyak-banyaknya untuk 2 (dua) kali masa bakti

secara berturut-turut.

PERSYARATAN KOORDINATOR REGIONAL.


Pasal 22.

1. Cakap, berdedikasi dan berpengalaman dalam berorganisasi.

2. Bersedia, taat dan tunduk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga komunitas

dan sanggup melaksanakan keputusan keputusan organisasi.

3. Berdomisili di Regional yang bersangkutan.

PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU.


Pasal 24.

1. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap, maka posisinya akan digantikan oleh Sekretaris

Jenderal, hingga berakhirnya masa kepengurusan.


2. Sekretaris Jenderal akan menggantikan posisi Ketua Umum hingga terpilihnya Ketua

Umum yang baru melalui Musyawarah Besar.

3. Apabila Koordinator Regional berhalangan tetap maka diadakan Musyawarah

Regional Luar Biasa untuk memilih Koordinator Regional yang baru.

4. Apabila Ketua Chapter berhalangan tetap, maka posisinya akan digantikan oleh

Sekretaris, hingga berakhirnya masa kepengurusan.

5. Sekretaris akan menggantikan posisi Ketua Chapter hingga terpilihnya Ketua Chapter

yang baru melalui Musyawarah Chapter.

6. Jika karena satu dan lain hal, pada saat yang bersamaan, Ketua Umum dan Sekretaris

Jenderal berhalangan tetap, maka diadakan Musyawarah Besar Luar Biasa untuk

memilih Ketua Umum yang baru.

7. Apabila Sekretaris Jenderal/sekretaris atau Pengurus lainnya berhalangan tetap, maka

penggantian jabatan tersebut dilakukan dan disyahkan melalui Rapat Pengurus.

Pasal-pasal di dalam ART yang berkaitan dengan Regional

BAB VII
KOORDINATOR REGIONAL DAN REGIONAL
Pasal 8

1. Koordinator Regional Wilayah dipilih dan disahkan melalui Musyawarah


Regional dan dikukuhkan oleh Pengurus Pusat untuk masa bakti 2 (dua)
tahun.
2. Koordinator Regional harus berdomisili di Regional yang bersangkutan.
3. Koordinator Chapter harus sudah memiliki Nomor Registrasi Anggota.
4. Setiap Regional minimal terdiri dari 1 (satu) propinsi dan maksimal 6 (enam)
propinsi.
5. Regional secara Nasional terbagi atas 7 (tujuh) Regional, yaitu :
i. Regional 1 (Satu) terdiri atas Chapter dan Embrio di dalam wilayah DKI
Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
ii. Regional 2 (Dua) terdiri atas Chapter dan Embrio di dalam wilayah Jawa
Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur.
iii. Regional 3 (Tiga) terdiri atas Chapter dan Embrio di dalam wilayah
Lampung, Bengkulu, Sumatera selatan dan Bangka Belitung.
iv. Regional 4 (Empat) terdiri atas Chapter dan Embrio di dalam wilayah
Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, DI Aceh dan Kepulauan
Riau.
v. Regional 5 (Lima) terdiri atas Chapter dan Embrio di dalam wilayah
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Utara.
vi. Regional 6 (Enam) terdiri atas Chapter dan Embrio di dalam wilayah
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Utara dan Gorontalo.
vii. Regional 7 (Tujuh) terdiri atas Chapter dan Embrio di dalam wilayah
Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
6. Regional menyelenggarakan roda operasional komunitas berdasarkan
koordinasi dari Sekretaris Jenderal.
7. Koordinator Regional wajib dan dapat menyelenggarakan proses pelantikan
di Regionalnya masing-masing dan melaporkan kesiapannya serta hasil
pelantikan kepada Sekretaris Jenderal, adapun prosedur dan tatacara
pelaksanaan pelantikan (buku pedoman pelantikan) wajib mengikuti
peraturan yang ditentukan oleh Pengurus Nasional.
Pasal 9
MUSYAWARAH REGIONAL

1. Musyawarah Regional merupakan forum tertinggi di Regional.


2. Musyawarah Regional diadakan setiap 2 (dua) tahun sekali.
3. Peserta Musyawarah Regional adalah Anggota Komunitas di Regional
tersebut
4. Musyawarah Regional melakukan Rapat sedikitnya dilakukan 1 (satu) kali
dalam 2 (dua) tahun yang dipimpin oleh Tim Ad Hoc.
5. Musyawarah Regional berwenang untuk:
a. Memilih dan menetapkan Koordinator Regional;
b. Menetapkan hal-hal lain yang dipandang perlu untuk pencapaian
maksud dan tujuan Komunitas;
6. Semua hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat 5 huruf (a) sampai (b)
Pasal ini diputuskan secara musyawarah dan mufakat.
7. Pengambilan Keputusan berdasarkan pemungutan suara terbanyak dapat
dilakukan sebagai bagian dari musyawarah dan mufakat.

Anda mungkin juga menyukai