Anda di halaman 1dari 1

Suhu tubuh normal anak berkisar antara 36-37 C.

Si kecil dinyatakan demam bila


temperatur tubuhnya yang diukur melalui mulut/telinga menunjukkan angka
37,8 C; melalui rektum 38 C, dan 37,2 C melalui ketiak

Termometer air raksa diyakini merupakan cara yang paling tepat untuk mengukur suhu tubuh.
Pengukuran suhu tubuh akan lebih akurat bila termometer tersebut ditempatkan di rongga mulut atau
rektum/anus dibanding ketiak.

Saat menghadapi si kecil yang sedang kejang demam, sedapat mungkin cobalah bersikap tenang. Sikap
panik hanya akan membuat kita tak tahu harus berbuat apa yang mungkin saja akan membuat
penderitaan anak tambah parah.

Jangan gunakan alkohol atau air dingin untuk menurunkan suhu tubuh anak yang sedang demam.
Penggunaan alkohol amat berpeluang menyebabkan iritasi pada mata dan intoksikasi/keracunan.

Lebih aman gunakan kompres air biasa yang diletakkan di dahi, ketiak, dan lipatan paha. Kompres ini
bertujuan menurunkan suhu di permukaan tubuh. Turunnya suhu ini diharapkan terjadi karena panas
tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Penurunan suhu yang drastis justru tidak
disarankan.

Jangan coba-coba memberikan aspirin atau jenis obat lainnya yang mengandung salisilat karena diduga
dapat memicu sindroma Reye, sejenis penyakit yang tergolong langka dan mempengaruhi kerja lever,
darah, dan otak.

Setelah anak benar-benar sadar, bujuklah ia untuk banyak minum dan makan makanan berkuah atau
buah-buahan yang banyak mengandung air. Bisa berupa jus, susu, teh, dan minuman lainnya. Dengan
demikian, cairan tubuh yang menguap akibat suhu tinggi bisa cepat tergantikan.

Jangan selimuti si kecil dengan selimut tebal. Selimut dan pakaian tebal dan tertutup justru akan
meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi penguapan. Pakaian ketat atau yang mengikat terlalu
kencang sebaiknya ditanggalkan saja.

YANG BISA DILAKUKAN ORANG TUA

 Segera beri obat penurun panas begitu suhu tubuh anak melewati angka 37,5 C.
 Kompres dengan lap hangat (yang suhunya kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil).
Jangan kompres dengan air dingin, karena dapat menyebabkan “korsleting”/benturan kuat di
otak antara suhu panas tubuh si kecil dengan kompres dingin tadi.
 Agar si kecil tidak cedera, pindahkan benda-benda keras atau tajam yang berada dekat anak. .
Tak perlu menahan mulut si kecil agar tetap terbuka dengan mengganjal/menggigitkan sesuatu
di antara giginya. . Miringkan posisi tubuh si kecil agar penderita tidak menelan cairan
muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernapasannya.
 Jangan memberi minuman/makanan segera setelah berhenti kejang karena hanya akan
berpeluang membuat anak tersedak.

Anda mungkin juga menyukai