Anda di halaman 1dari 9

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan

1. Definisi

Pengetahuan adalah hasil “tahu“ dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan

terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar manusia memperoleh melalui

mata dan telinga (Notoatmodjo 2007).

Rogers (dalam Sunaryo, 2005) mengungkapkan bahwa sebelum

seseoramg mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi

proses yang berurutan, yaitu:

a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stumulus (objek)

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus / objek tersebut disini sikap

subjek sudah mulai timbul

c. Evaluation (menimbang-nimbang), terhadap baik dan nyata stimulus

tersebut bagi dirinya

d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stumulus

e. Adaption, dimana telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikap terhadap stimulus.


5

2. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang dicakup dalam

domain kognitif mempuyai 6 tingkatan yakni:

a. Tahu (know)

b. Memahami (comprehension)

c. Aplikasi (aplication)

d. Analisis (analysis)

e. Sintesis (synthesis)

f. Evaluasi (evaluation)

Pengetahuan dibagi 2 (dua) kategori. Pengkatagorian ini

didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Arikunto (2006) yaitu:

1) Tingkat pengetahuan baik, jika jawaban responden benar ≥76%-

100%.

2) Tingkat pengetahuan kurang, jika jawaban benar responden <

56%.

B. Tumbuh Kembang Anak

Setiap manusia memiliki tahap tumbuh kembang dengan karakternya

dan tugas perkembangan yang menjadi ciri khas dari tiap tahapannya. Tugas

perkembangan memiliki definisi sebagai satu paket keahlian dan kompetensi

yang khas untuk tiap tumbuh kembang yang harus dipenuhi, agar dapat

beraktivitas dan menjalin hubungan dengan lingkungannya (Hockenberry &

Wilson, 2009).
6

Pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang,

yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang berikutnya, seperti pertambahan

ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala. Pertumbuhan pada masa

anak-anak mengalami perbedaan yang bervariasi sesuai dengan

bertambahnya usia anak (Nursalam dkk, 2005).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dapat diperkirakan

dan diramalkan sebagai hasil dan proses diferensiasi sel, jaringan tubuh,

organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi (Nursalam dkk, 2005).

1. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor (Wong,

Hockenberry & Wilson, 2009), antara lain :

a. Faktor genetik

b. Faktor lingkungan

1) Lingkungan prenatal

a) Gizi ibu pada waktu hamil

b) Faktor Mekanis

c) Toksin

d) Endokrin

e) Radiasi

f) Infeksi

g) Stres ibu hamil


7

h) Imunitas

i) Anoksia embrio

2) Lingkungan postnatal
a) Lingkungan biologis

b) Lingkungan fisik

c) Faktor psikososial

d) Faktor keluarga dan adat istiadat

2. Perkembangan Motorik Pada Batita

a. Pengertian

Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian

gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot

yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan

dan kegiatan fetus yang ada pada waktu lahir. Secara umum

perkembangan motorik bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu motorik

kasar dan motorik halus (Hurlock, 1997).

Motorik kasar adalah keterampilan fisik yang melibatkan otot-

otot besar. Sedangkan motorik halus adalah keterampilan fisik yang

melibatkan sedikit otot kecil serta koordinasi mata tangan (Diane,

2008).

b. Prinsip Perkembangan Motorik

1) Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan

syaraf.

2) Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum otot dan syaraf

berkembang.
8

3) Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan.

Perkembangan motorik dapat diramalkan, dibuktikan dengan usia

anak ketika mulai berjalan konsisten dengan laju perkembangan

keseluruhannya.

4) Umur dimungkinkan menentukan norma perkembangan motorik.

c. Fungsi Keterampilan Motorik

Fungsi keterampilan motorik pada anak adalah :

1) Untuk mencapai kemandiriannya.

2) Anak akan menjadi lebih percaya diri.

3) Anak semakin yakin dalam mengerjakan segala sesuatu karena

sadar akan kemampuan fisiknya.

4) Anak – anak yang kemampuan motoriknya baik, biasanya

mempunyai keterampilan sosial yang positif (Hurlock, 1997).

d. Tahapan Perkembangan Motorik Batita

Tabel 2.1 Tahap perkembangan motorik usia 1 – 2 tahun


No Motorik kasar No Motorik Halus
1. Merangkak 1. Mengambil benda kecil
dengan ibu jari dan telunjuk
2. Berdiri dan berjalan beberapa 2. Mengambil benda kecil dalam
langkah pada sekitar usia 12 mangkok
bulan
3. Berjalan cepat pada usia 3. Membuka 2 – 3 halaman
sekitar 15 bulan buku secara bersamaan
4. Cepat – cepat duduk agar tidak 4. Menyusun beberapa balok
terjatuh menjadi menara
5. Merangkak di tangga 5. Menuang cairan dari satu
wadah ke wadah lain
6. Berdiri dikursi tanpa 6. Memakai kaos kaki, sepatu
berpegangan sendiri dengan hasil kurang
sempurna
7. Menarik dan mendorong 7. Memutar tombol radio / TV
9

benda keras seperti meja /kursi Mengupas pisang dengan hasil


8. Melempar bola 8. kurang sempurna
Sumber : (Engel, 2008)

Tabel 2.2 Tahap perkembangan motorik usia 2 – 3 tahun


No Motorik kasar No Motorik Halus
1. Melompat di tempat 1. Melakukan kegiatan dengan satu
tangan seperti mencoret-coret
2. Berjalan mundur hingga 3 meter 2. Menggambar garis lurus serta
lingkaran tak beraturan
3. Menendang boladengan 3. Menggenggam pensil
mengayunkan kaki
4. Memanjat kursi dan berdiri di 4. Membuka grendel pintu
atasnya
5. Langsung bangun tanpa 5. Menggunting dengan hasil kurang
berpegangan ketika berbaring sempurna
6. Berjalan berjinjit 6. Mengancing baju dengan resleting
Membuka tutup troples
7. Berdiri sebelah kaki 7. Membuka baju sendiri
8. Naik tangga dengan kaki 8.
9. Lompat dari anak tangga
terakhir
10. Mengayuh sepeda
Sumber : (Engel, 2008)

e. Gangguan perkembangan motorik

Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh hal-

hal di bawah ini, yaitu:

1) Faktor keturunan

2) Faktor lingkungan.

3) Faktor kepribadian.

4) Retardasi mental.

5) Kelainan otot.

6) Obesitas.

7) Penyakit neuromuscular.

8) Buta
10

C. Variabel Penelitian

1. Pendidikan

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan

untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyrakat

sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan

(Notoatmodjo, 2007).

Tingkat pendidikan dibagi menjadi 3 (tiga) dikatagorikan yaitu

merujuk pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2005) yaitu:

1) Pendidikan tinggi : Perguruan Tinggi/Akademi (D-III)

2) Pendidikan Menengah : SMA/Sederajat

3) Pendidikan Dasar : SD/SMP/Sederajat/ tidak sekolah

2. Pekerjaan

Manusia memerlukan suatu pekerjaan untuk dapat berkembang dan

berubah. Seseorang bekerja untuk mencapai suatu keadaan yang lebih

baik dari keadaan sebelumnya. Dengan bekerja seseorang dapat berbuat

sesuatu yang bernilai, bermanfaat dan memperoleh berbagai pengalaman

(Nursalam dalam Sasongko, 2010)

Pekerjaan seorang terbagi atas 2 kategori (Nursalam dalam

Sasongko, 2010), yaitu : (Nursalam dalam Sasongko, 2010)

1) Wanita sebagai ibu rumah tangga.

2) Wanita sebagai pekerja.


11

3. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “tahu“ dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan

terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar manusia memperoleh melalui

mata dan telinga (Notoatmodjo 2007).

Pengetahuan dibagi 2 (dua) kategori. Pengkatagorian ini

didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Arikunto (2006) yaitu:

3) Tingkat pengetahuan baik, jika jawaban responden benar ≥76%-

100%.

4) Tingkat pengetahuan kurang, jika jawaban benar responden <

56%.
12

D. Kerangka Teori

Depdiknas (2005)
- Pendidikan Pengetahuan Ibu Tentang
Perkembangan Motorik
Arikunto (2006) : Pada Batita
- Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai