Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN

BENDUNGAN ASI (ENGORGEMENT) PADA IBU NIFAS

Tuti Meihartati
STIKES Darul Azhar Batulicin
Email : riestie_fun@yahoo.co.id

Abstract: The purpose of this study was to determine the


relationship between breast care to the occurrence of engorgement
at Poskesdes Sumber Baru Sub district Angsana Tanah Bumbu
Regency. The type of this research is analytic survey with cross
sectional approach. The population in this study were all
postpartum mothers who experienced engorgement. The number
of samples were 63 respondents. Data analysis using chi-square
test. The results of the study were 38 respondents. (66.3%) were
respondents who performed breast care, and 38 respondents
(66.3%) did not have engorgement. Obtained a value of P 0.001
that there is a relationship between breast care with the incidence
of engorgement. The conclusion that there is a relationship between
breast care with the occurrence of engorgement.

Keywords: breast care, engorgement

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara


perawatan payudara terhadap terjadinya bendungan ASI di Poskesdes
Sumber Baru Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu. Jenis
penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang postpartum yang
mengalami bendungan ASI. Jumlah sampel sebanyak 63 responden.
Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian sebanyak
38 responden. (66,3%) adalah responden yang melakukan perawatan
payudara, dan 38 responden (66,3%) tidak mengalami bendungan ASI.
Diperoleh nilai p 0,001 bahwa ada hubungan antara perawatan payudara
dengan kejadian bendungan ASI. Kesimpulan bahwa ada hubungan
antara perawatan payudara dengan terjadinya bendungan ASI .

Kata kunci: perawatan payudara, bendungan ASI


20 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 1, Juni 2017: 19-24

PENDAHULUAN Jika mungkin ibu dianjurkan melakukan


Perawatan payudara (Breast Care) senam laktasi (senam menyusui) yaitu meng-
adalah suatu cara merawat payudara yang gerakkan lengan secara berputar sehingga
dilakukan pada saat kehamilan atau masa persendian bahu ikut bergerak ke arah yang
nifas untuk mendukung produksi air susu ibu sama. Gerakan demikian ini akan membantu
(ASI), selain itu untuk kebersihan payudara memperlancar peredaran darah dan limfe
dan perawatan pada bentuk puting susu yang di daerah payudara sehingga statis dapat di-
masuk ke dalam atau datar. Masalah puting hindari yang berarti mengurangi kemung-
susu bukanlah halangan bagi ibu untuk me- kinan terjadinya Bendungan ASI pada payu-
nyusui dengan baik dengan mengetahui sejak dara.
awal, ibu mempunyai waktu untuk meng- Menurut data WHO terbaru pada ta-
usahakan agar puting susu lebih mudah se- hun 2015 di Amerika Serikat persentase
waktu menyusui. Disamping itu juga sangat perempuan menyusui yang mengalami Ben-
penting memperhatikan kebersihan personal dungan ASI rata-rata mencapai 87,05 %
hygiene (Rustam, 2009). atau sebanyak 8242 ibu nifas dari 12.765
Bendungan ASI (Engorgement) orang, pada tahun 2014 ibu yang mengalami
terjadi karena penyempitan duktus lakteferi bendungan ASI sebanyak 7198 orang dari
atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosong- 10.764 orang dan pada tahun 2015 terda-
kan dengan sempurna atau karena kelainan pat ibu yang mengalami bendungan ASI
pada puting susu (Manuaba, 2010). sebanyak 6543 orang dari 9.862 orang
Salah satu masalah masyarakat menge- (WHO, 2015).
nai kejadian bendungan ASI yang disebab- Menurut data ASEAN tahun 2014 di-
kan oleh pengeluaran air susu yang tidak simpulkan bahwa presentase cakupan ka-
lancar, karena bayi tidak cukup sering me- sus bendungan ASI pada ibu nifas tercatat
nyusu pada ibunya. Gangguan ini dapat men- 107.654 ibu nifas, pada tahun 2014 terdapat
jadi lebih parah apabila ibu jarang menyu- ibu nifas yang mengalami bendungan ASI
sukan bayinya, akibatnya bayi tidak menda- sebanyak 95.698 orang, serta pada tahun
patkan ASI secara Eksklusif dan apabila 2015 ibu yang mengalami bendungan ASI
tidak segera di tangani maka akan menye- sebanyak 76.543 orang. Hal ini disebabkan
babkan engorgement, hal ini terjadi karena karena kesadaran masyarakat dalam men-
penyempitan duktus lakteferi atau oleh dorong peningkatan pemberian ASI masih
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan relatif rendah (Depkes RI, 2014).
sempurna atau karena kelainan pada puting Ibu nifas yang mengalami Bendungan
susu sehingga terjadinya pembengkakan pa- ASI sebanyak 35.985 atau (15,60 %) ibu
da payudara karena peningkatan aliran vena nifas, serta pada tahun 2015 ibu nifas yang
dan limfe mengakibatkan timbulnya rasa mengalami Bendungan ASI sebanyak
nyeri disertai kenaikan suhu badan. 77.231 atau (37, 12 %) (SDKI, 2015).
Solusi engorgement adalah Ibu dian- Dinas Kesehatan daerah kabupaten Tanah
jurkan agar tetap menyusui bayinya supaya Bumbu terdapat data ibu nifas fisiologis
tidak terjadi stasis dalam payudara yang ce- sebanyak 3000 orang, serta ibu nifas dengan
pat menyebabkan terjadinya abses payu- masalah antara lain yaitu ibu nifas yang
dara. Ibu perlu mendapatkan pengobatan mengalami Atonia Uteri sebanyak 60
(Antibiotika, Antipiretik/penurun panas dan orang, 445 orang mengalami Bendungan
analgesik serta banyak minum dan istirahat ASI, 4112 orang ibu nifas mengalami
untuk mengurangi reaksi sistemik (demam). perdarahan, 150 orang mengalami sub
Tuti Meihartati, Hubungan Antara Perawatan Payudara... 21

involusi uteri, 100 orang ibu nifas yang HASIL DAN PEMBAHASAN
mengalami pusing, 25 ibu nifas yang meng- Perawatan Payudara
alami peningkatan suhu tubuh dan 266 ibu Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bah-
nifas yang mengalami mastitis (Dinkes wa sebagian besar responden tidak mela-
Tanah Bumbu, 2015). kukan perawatan payudara.
Berdasarkan data studi pendahuluan
yang saya lakukan di Poskesdes Sumber Tabel 1. Distribusi Frekuensi Ibu Nifas
Baru Angsana Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan Perawatan Payu-
pada periode September-Desember 2015 dara
didapatkan ada 30 orang ibu nifas yang
Perawatan Jumlah Presentase
mengalami bendungan ASI. Untuk periode Payudara Orang
Januari-April 2016 didapatkan ibu nifas Melakukan 22 34,9
sebanyak 63 orang dan yang mengalami Tidak 41 56,5
Bendungan ASI sebanyak 45 orang ASI. Melakukan
Peningkatan kejadian Bendungan ASI Total 63 100
pada Periode Januari 2016-April 2016
akan sangat berpengaruh terhadap masa Kejadian Bendungan ASI
nifas karena ketidakberhasilan dalam mem-
berikan ASI kepada bayinya, Salah satu Tabel 2. Distribusi Frekuensi Ibu Nifas
tidak tercapainya ASI eksklusif yaitu bayi berdasarkan Kejadian Ben-
tidak mendapat ASI yang cukup serta pro- dungan ASI
duksi ASI meningkat, terlambat menyusu-
Kejadian Persentase
kan, hubungan dengan bayi (bonding) Orang
Bendungan ASI (%)
kurang baik, dan dapat pula karena ada-
Tidak mengalami 25 39.7
nya pembatasan waktu menyusui hingga da-
pat terjadinya peradangan pada payudara Mengalami 38 60,3
ibu dan secara palpasi teraba keras, ka- Total 63 100
dang terasa nyeri serta seringkali disertai
peningkatan suhu badan ibu, dan terdapat Berdasarkan Tabel 2 menunjukan bah-
tanda-tanda kemerahan dan demam wa bahwa sebagian besar responden meng-
(Manuaba, 2010). alami Bendungan ASI.

METODE PENELITIAN Hubungan Antara Perawatan Payudara


Dalam metode penelitian ini variabel dengan Kejadian Bendungan ASI
yang digunakan adalah variabel Dependen Hasil analisis berdasarkan Tabel 3 hu-
yaitu Perawatan Payudara dan Variabel bungan antara perawatan payudara dengan
Independen yaitu Kejadian Bendungan ASI. kejadian Bendungan ASI diperoleh bahwa
Metode penelitian ini menggunakan Survey responden yang melakukan perawatan pa-
analitik dengan pendekatan cross sec- yudara hampir setengahnya tidak mengalami
tional. Tehnik pengambilan sampling dengan bendungan ASI dan sebagian besar menga-
total sampling, populasi dalampenelitian ini lami bendungan ASI dan responden yang
adalah seluruh ibu nifas berjumlah 63 orang melakukan perawatan payudara sebagian
dengan instrumen penelitian berupa Check- kecil mengalami bendunganASI dan sebagian
list. Analisis data menggunakan uji Chi besar tidak mengalami bendungan ASI. Hasil
Square. analisis data menggunakan uji Chi-Square,
22 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 1, Juni 2017: 19-24

Tabel 3. Hubungan antara Perawatan Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI

Kejadian Bendungan ASI


Perawatan Tidak Total Pvalue
Mengalami
Payudara Mengalami
N % N % N %
Melakukan 7 31,8 15 68,2 22 100
0,001
Tidak Melakukan 31 75,6 10 24,4 41 100
Total 38 60,3 25 39,7 63 100

diperoleh nilai P value 0,001<0,05 sehingga alami Bendungan ASI dan (39,7%) respon-
ada hubungan yang sangat erat antara den tidak mengalami bendungan ASI. Ben-
perawatan payudara dengan kejadian dungan ASI adalah terjadinya pembeng-
bendungan ASI pada ibu nifas. kakan pada payudara karena peningkatan
aliran venadan limfe sehingga menyebabkan
Perawatan Payudara bendungan ASI dan rasa nyeri disertai ke-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa naikan suhu badan (Sarwono, 2010).
perawatan payudara pada ibu nifas paling Keluhan ibu menurut Prawirohardjo
adalah tidak melakukan perawatan payu- (2010), adalah payudara bengkak, keras,
dara yaitu sebagian besar (65,1%) dan tidak panas dan nyeri. Penanganan sebaiknya di-
melakukan perawatan payudara (34.9%). mulai selama hamil dengan perawatan
Menurut Rustam (2009), perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kela-
payudara adalah suatu cara merawat payu- inan. Bila terjadi juga, maka berikan terapi
dara yang dilakukan pada saat kehamilan simptomatis untuk sakitnya (analgetika),
atau masa nifas untuk produksi ASI, selain kosongkan payudara, sebelum menyusui
itu untuk kebersihan payudara dan bentuk pengurutan dulu atau dipompa, sehingga
puting susu yang masuk ke dalam atau da- sumbatan hilang. Kalau perlu berikan
tar. Puting susu demikian sebenarnya bukan- stilbestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari se-
lah halangan bagi ibu untuk menyusui dengan lama 2-3 hari untuk membendung sementara
baik dengan mengetahui sejak awal, ibu produksi ASI.
mempunyai waktu untuk mengusahakan
agar puting susu lebih mudah sewaktu Hubungan Antara Perawatan Payudara
menyusui. Disamping itu juga sangat penting dengan Kejadian Bendungan ASI
memperhatikan kebersihan personal hy- Hasil analisis hubungan antara pera-
giene. Perawatan Payudara pasca persa- watan payudara dengan kejadian bendungan
linan merupakan kelanjutan perawatan pa- ASIdi peroleh bahwa dari Responden yang
yudara semasa hamil, menurut Notoadmojo tidak melakukan perawatan payudara ham-
(2008), perawatan payudara bertujuan un- pir seluruhnya (75,6%) responden meng-
tuk menjaga kebersihan payudara sehingga alami Bendungan ASI dan dan (15,9 %)
mencegah terjadinya penyumbatan dan tidak mengalami Bendungan ASI kemudian
terhindar dari infeksi. Responden yang melakukan perawatan
payudara (31,8%) responden mengalami
Kejadian Bendungan ASI Bendungan ASI dan sebagian besar (68,2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa %) tidak mengalami bendungan ASI dan
sebagian besar responden (60,3%) meng- Hasil analisis data menggunakan uji chi-
Tuti Meihartati, Hubungan Antara Perawatan Payudara... 23

square sehingga ada hubungan sangat erat litiannya bahwa terdapat hubungan antara
antara perawatan payudara dengan kejadian Perawatan Payudara dengan kejadian Ben-
Bendungan ASI pada ibu nifas. dungan ASI sesuai dengan teori yang ada
Penelitian ini didukung oleh Megawati, bahwa semakin memberikan ASI terus me-
Y (2008), yang berjudul Hubungan antara nerus tanpa terjadwal maka akan meng-
perawatan payudara pada Ibu Post Partum hindari terjadinya Bendungan ASI.
dengan Bendungan ASI di Rumah Bersalin Penelitian ini didukung oleh Justine, S
Ratih Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. se- (2011), yang berjudul A breast that is in-
suai dengan teori yang ada bahwa terjadinya flamed suggests that the taste of the milk.
pembendungan air susu karena penyempitan Pada hasil penelitianya bahwa terdapat hu-
duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar bungan antara perawatan payudara dengan
tidak dikosongkan dengan sempurna atau bendungan ASI sesuai dengan teori yang ada
karena kelainan pada puting susu. Begitupula bahwa semakin memberikan ASI on de-
dengan penelitian yang pernah dilakukan mand dan mengosongkan ASI secara sem-
oleh Yulianti, I (2010), tentang hubungan purna maka akan menghindari terjadinya
perawatan payudara dengan kejadian ben- bendungan ASI.
dungan ASI pada ibu nifas di klinik Bersalin Penelitian ini didukung oleh Yooufi, Y
Nadiah, Bandung, Jawa Barat yang pada (2013), yang berjudul breast that is in-
hasil penelitiannya bahwa terdapat ibu yang flamed suggests terdapat hubungan antara
tidak melakukan perawatan payudara. perawatan payudara dengan kejadian ben-
Penelitian ini didukung oleh Sastika dungan ASI, sesuai teori yang ada bahwa
(2012), yang berjudul Hubungan Perawatan dengan melakukan perawatan payudara
Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI maka semakin kecil pula terjadinya ben-
pada Ibu Nifas di Klinik Bersalin Sally dungan ASI.
Kecamatan Medan Tembung. Dari pene-
litian tersebut terdapat hubungan antara SIMPULAN
perawatan payudara dengan kejadian ben- Sebagian besar dari responden
dungan ASI pada ibu nifas, sesuai dengan (65,1%) tidak melakukan perawatan payu-
teori yang ada bahwa melakukan perawatan dara. Sebagian besar dari responden (60,3
payudara akan mengurangi resiko terjadinya %) mengalami bendungan ASI
Bendungan ASI. Ada hubungan sangat erat antara pera-
Penelitian ini didukung oleh Ayu Les- watan payudara dengan kejadian bendungan
tari, E (2015), yang berjudul Hubungan An- ASI pada ibu nifas di Poskesdes Sumber
tara Perawatan Payudara denga Kejadian Baru Kecamatan Angsana Kabupaten
Mastitis Pada Ibu Nifas Minggu ke 3-4 di Tanah Bumbu.
BPM Sulistianingsih, Amd.Keb. Desa Baro-
kah Kecamatan Simpang Empat Kabupaten SARAN
Tanah Bumbu sesuai dengan Teori bahwa Diharapkan bagi ibu untuk melakukan
pentingnya merawat payudara akan mengu- perawatan payudara sejak masa kehamilan
rangi resiko terjadinya Bendungan ASI, sehingga mencegah bendungan ASI.
mastitis, dan Abses Payudara.
Penelitian ini didukung oleh Stavianus, DAFTAR PUSTAKA
B (2008), dengan judul The refusal of Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
infants to suckle from a breast that is 2014. Profil Kesehatan Kali-
inflamed with mastitis, pada hasil pene- mantan Selatan.
24 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 1, Juni 2017: 19-24

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. http.www.sdki.com diakses pada


2013. Profil Kesehatan Indo- Tanggal 12 Mei 2016 Pukul 11. 00
nesia. WITA.
Dinas Kesehatan Tanah Bumbu. 2014. Data WHO. (2015). Data Profil Dunia. Http//
Profil Kesehatan Tanah Bumbu. www.who.com diakses pada
http://www.depkes.go.id: diakses tanggal 12 Mei 2016. Pukul 12.00
tanggal 11 april 2016. WITA.
Justin, Sheilla. 2011. A breast that is in- Yooufi, Yohanes. (2013). Breast that is
flamed suggests that the teste of inflamed suggest. http:// Pubmed.
the milk. http://Pubmed.com com. diakses pada tanggal 12 Mei
diakses pada tanggal 12 mei 2016. 2016. Pukul 12.00 WITA.
Pukul 12.00 WITA.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Ke-
bidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB untuk Pendidikan Bidan
edisi 2. EGC: Jakarta.
Megawati, Yuliana. 2008. Hubungan an-
tara Perawatan Payudara de-
ngan Kejadian Bendungan ASI
pada Ibu Post Partum di Rumah
Bersalin Ratih Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah. KTI dari STIKES
Muhammadyah Kudus.
Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodelogi
Penelitian Kesehatan. PT. Rineka
Cipta : Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebi-
danan edisi Keempat. PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo:
Jakarta.
Rustam, Mochtar. 2009. Sinopsis Obstetri
Fisiologi dan Patologi edisi 2.
EGC: Jakarta.
Sastika. 2012. Hubungan Antara Pera-
watan Payudara dengan Keja-
dian Bendungan ASI pada Ibu
Nifas di Klinik Bersalin Sally Keca-
matan Medan Tembung. KTI dari
STIKES Helvetia Medan.
Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Yayasan
Bina Pustaka: Jakarta.
Survey Demografi Kesehatan Indonesia.
2015. Data Kesehatan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai