Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Diagnostik

Diagnosa terhadap Cutaneous larva migrans ini dapat dilakukan dengan hanya
melihat gejala klinisnya berupa adanya bintik merah menonjol yang gatal kemudian menjadi
memanjang dan berkelok-kelok membentuk alur di bawah kulit dan riwayat penderita.
Beberapa tes yang dianjurkan untuk penderita:
a. Tes Alergi, untuk mengetahui penyebab alergi. Jika mengalami gejala alergi, namun
belum mengetahui alergen apa yangmenyebabkan reaksi tersebut, dokter mungkin akan
menyarankan beberapa uji untuk mengetahui penyebab alergi. Dokter akan menyarankan
uji alergi jika pasien mengalami rinitis alergidan gejala asma yang sulit dikontrol dengan
obat-obatan, alergi obat, dan dermatitis kontak. Terdapat beberapa jenis uji alergi yang
perlu pasien ketahui. Uji ini relatif aman karena alergen yang digunakan sangat sedikit.
Efek samping yang paling sering terjadi adalah gatal pada lokasi penusukan. Namun jika
pasien pernahmengalami alergi berat, maka uji kulit ini tidak dianjurkan karena
ditakutkan terjadireaksi alergi berat berulang.
b. Skin patch test
Uji ini dilakukan untuk kasus dermatitis kontak (eksim). Alergen yang akan
diujikandiletakkan dalam suatu patch dan ditempelkan di kulit, biasanya di punggung.
Patch akandibiarkan menempel selama 48 jam dan selama itu kulit harus dalam keadaan
kering.Setelah 48 jam, kulit kemudian diperiksa apakah terdapat kemerahan,
pembengkakan,dan rasa gatal. Sebelum melaksanakan uji ini, krim steroid harus
dihentikan.
c. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah yang mungkin dianjurkan adalah pemeriksaan IgE (antibodi
imunoglobulin E) dalam darah. Pemeriksaan ini berguna jika pasien memiliki risiko
reaksi alergi berat, jika skin prick test tidak dapat dilakukan akibat eksim yang luas,
jikaobat antihistamin tidak dapat dihentikan akibat gejala yang berat dan berulang, dan
jikaalergen yang menjadi sangkaan merupakan alergen yang tidak biasa dan
jarang.Pemeriksaan IgE total tidak memiliki nilai diagnostik dalam mendiagnosis atopi
(kecenderungan mengalami alergi). Pemeriksaan IgE spesifik biasanya tidak lebih
informatif dari uji kulit dan lebih mahal. Oleh karena itu, pemeriksaan ini disarankan jika
uji lain tidak dapat dilakukan.
d. Skin prick test
Uji ini bekerja dengan mendeteksi IgE spesifik pada sel kulit. Uji ini biasa dilakukan
jikaalergen yang dicurigai berasal dari inhalan (alergen yang dihirup) atau alergi
makanan.Sebelum melaksanakan uji ini, obat antihistamin harus dihentikan.Uji ini
dilakukan di bagian dalam lengan bawah. Jika area tersebut terkena eksim, makauji dapat
pula dilakukan di punggung. Dalam uji ini, terdapat beberapa alergen yang diteteskan
pada kulit. Kemudian, kulit ditusuk sedikit dengan ujung jarum yang sangat kecil dengan
tujuan memasukkan sedikit alergen ke bagian bawah kulit.Jika uji ini positif, maka kulit
menjadi gatal dan timbul bentol kemerahan. Diameterter besar akan tercapai sekitar 15
menit dan akan menghilang dalam waktu 1 jam.Diameternya bervariasi antara 3-5 mm.
Namun ukuran bentol tersebut tidak mencerminkan berat ringannya alergi yang
ditimbulkan oleh alergen tersebut. Hasil uji positif menunjukkan bahwa terdapat antibodi
terhadap alergen tersebut yang dapat menyebabkan gejala alergi.
Sampel biopsi kulit pada larva migrans cutaneous, diambil tepat di depan tepi
terkemuka saluran, dapat menunjukkan larva (periodik asam-Schiff positif) dalam liang
suprabasalar, lapisan saluran basal, spongiosis dengan vesikel intraepidermal, keratinosit
nekrotik, dan epidermal dan dermal infiltrat inflamasi kronis atas dengan banyak
eosinophil.

Anda mungkin juga menyukai