Studi
Agama Islam
Tujuan Instruksional :
Sesuai surat keputusan DIKTI Nomor 263/DIKTI/Kep/2000:
Pendidikan Agama di Perguruan tinggi bertujuan untuk membantu
terbinanya mahasiswa yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berfikir filosofis, bersikap
rasional dan dinamis, berpandangan luas, ikut serta dalam kerja
sama antar umat beragama dalam rangka pengembangan dan
pemanfaatan ilmu dan teknologi untuk kepentingan manusia dan
nasional
1
20/08/2017
MATERI KULIAH
Kuliah
Judul Isi
Ke
1 Pengantar Silabus
Tujuan
Manusia dan Agama Pengertian Wahyu
Agama Samawi dan Agama Bumi
Keperluan manusia akan agama
2. Agama Islam Pengertian Islam
Sumber Ajaran Islam
Ciri Ajaran Islam
Bidang Ajaran Islam
3. Unsur-unsur keimanan Islam Iman kepada Allah dan
(Aqidah) implikasinya
4. Unsur-unsur keimanan Islam Iman kepada Kitab Allah dan
(Aqidah) Malaikat
Iman kepada Rosul
Implikasi iman kepada hari
kemudian
Iman kepada Takdir dan
Locally Rooted, Globally Respected www.ugm.ac.id
2
20/08/2017
Evaluasi
1. Ujian Akhir
2. Ujian Tengah Semester
3. PR dan Tugas
4. Kehadiran
3
20/08/2017
Pustaka
1. Al-Qur’an dan Terjemahannya
2. Drs. Nasirudin Razak, Dienul Islam, PT. Al
Ma’arif, 1966.
3. Bahan-bahan dari internet terutama dari:
Online Islamic University: http:
//www.islamiconlineuniversity.com/diploma/
Ini program diploma gratis untuk dasar-dasar
Islam.
4. Sumber E-book yang akan diposting pada
melalui Elisa.
4
20/08/2017
Manusia:
•Darwinis: Bentuk akhir dari evolusi sebagai hasil seleksi
alam. Menurut faham darwin manusia tidak lebih dari hewan
(animal)
Human Origin?
5
20/08/2017
6
20/08/2017
Kesimpulan:
• Manusia tidak sama dengan hewan
7
20/08/2017
‘If you were to ask them:” Who has created the heaven and
the earth and subjected the sun and the moon?” They will
surely reply: “ Allah”. How then are they deviating (as
polytheists and disbeliveers)’ [Al-Ankabuut (29): 61].
8
20/08/2017
Kepercayaan-kepercayaan lama:
Animisma:
• the doctrine that all life is produced by a
spiritual force separate from matter
• the belief that all natural phenomena have
souls independent of their physical being
• a belief in the existence of spirits, demons, etc.
9
20/08/2017
10
20/08/2017
71..
(Al-mu’minuun)
11
20/08/2017
12
20/08/2017
Kesimpulan:
• Istilah kafir adalah terminologi dalam konsep keimanan Islam. Bukan
kata untuk menghina pemeluk agama lain.
• Sebaliknya atas dasar saling menghargai, maka pemeluk agama lain
seyogyanya tidak perlu mengusik ajaran Agama Islam dan
memaksakan agar orang Islam meninggalkan terminologi kafir
karena merasa tersinggung.
• Sebagai perbandingan: dalam bible dalam bahasa Inggris ada istilah
infidel (berarti: unbeliever) yang secara bahasa Inggris kadang
dianggap agak kasar/harsh. Beberapa edisi baru Bible dalam bahasa
Inggris mengganti istilah infidel dengan un-believer yang lebaih
harmoni dengan rasa Bahasa Inggris modern.
• Ummat Islam memiliki keimanan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah
(firman Allah) yang tidak akan berubah dan tidak boleh diubah. Tidak
mungkin istilah kafir diganti dengan yang lainnya dalam Al-Qur’an.
Dalam komunikasi dengan pemeluk agama lain, diperlukan cara
yang terbaik untuk mengurangi peluang konflik yang tidak perlu.
13
20/08/2017
the King James Version has this word twice: "What part hath he that believeth with
an infidel?" (2 Corinthians 6:15); "If any provide not for his own, .... is worse than
an infidel" (1 Timothy 5:8). In both passages the English Revised Version and the
American Standard Revised Version have "unbeliever" in harmony with numerous
other instances of the use of the Greek apistos. The word nowhere corresponds to
the modern conception of an infidel, one who denies the existence of God, or
repudiates the Christian faith; but always signifies one who has not become a
believer in Christ. It was formerly so used in English, and some of the older versions
have it in other passages, besides these two. It is not found in the Old Testament,
but "infidelity" (incredulity) occurs in 2 Esdras 7:44 (114).
14