b. Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi
atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner dan Sudarta, 1999).
c. Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor
d. Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditemukan di seluruh dunia dengan
Pankreas adalah kelenjar majemuk bertanda dan strukturnya sangat mirip dengan
kelenjar ludah, panjang kira-kira 15 cm berat 60 – 100 gram. Letak pada daerah
umbilical, dimana kepalanya dalam lekukan duodenum dan ekornya menyentuh kelenjar
a. Kepala pankreas merupakan bahagian paling besar terletak di sebelah kanan umbilical
b. Badan pankreas merupakan bagian utama organ itu letaknya sebelah lambung dan
c. Ekor pankreas adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang sebenarnya menyentuh
lympa.
Pankreas terdiri dari dua jaringan utama yaitu :
Pulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel alfa, beta dan
delta yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat pewarnaannya. Sel beta
mengekresi insulin, sel alfa mengekresi glukagon, dan sel-sel delta mengekresi
somatostatin.
a. Fungsi eksokrin, dilaksanakan oleh sel sekretori lobula yang membentuk getah
pancreas berisi enzim dan elektrolit. Jenis-jenis enzim dari pancreas adalah :
1.) Amylase ; menguraikan tepung menjadi maltosa atau maltosa dijadikan polisakarida
2.) Tripsin ; menganalisa pepton menjadi polipeptida kemudian menjadi asam amino.
3.) Lipase ; menguraikan lemak yang sudah diemulsi menjadi asam lemak dan gliserol
gliserin.
b. Fungsi endokrin atau kelenjar tertutup berfungsi membentuk hormon dalam pulau
Oleh karena itu hormon insulin yang dihasilkan pulau langerhans langsung diserap ke
dalam kapiler darah untuk dibawa ke tempat yang membutuhkan hormon tersebut. Dua
hormon penting yang dihasilkan oleh pancreas adalah insulin dan glukagon
1). Insulin
Insulin adalah protein kecil yang berat molekulnya 5808 untuk manusia. Insulin terdiri
dari dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfide. Sekresi
insulin diatur oleh glukosa darah dan asam amino yang memegang peranan penting.
Perangsang sekresi insulin adalah glukosa darah. Kadar glukosa darah adalah 80 – 90
mg/ml.
a.) Fungsi hati sebagai sistem buffer glukosa darah yaitu meningkatkan konsentrasinya
setelah makan, sekresi insulin juga meningkat sebanyak 2/3 glukosa yang di absorbsi
dari usus dan kemudian disimpan dalam hati dengan bentuk glikogen.
b.) Sebagai sistem umpan balik maka mempertahankan glukosa darah normal.
c.) Pada hypoglikemia efek langsung glukosa darah yang rendah terhadap hypothalamus
2). Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang disekresikan oleh sel-sel alfa pulau
langerhans mempunyai beberapa fungsi yang berlawanan dengan insulin. Fungsi yang
merupakan protein kecil mempunyai berat molekul 3842 dan terdiri dari 29 rantai asam
amino.
efek yang jelas berlawanan pada sekresi glukagon dibandingkan pada sekresi insulin,
yaitu penurunan glukosa darah dapat menghasilkan sekresi glukagon, bila glukagon
darah turun 70 mg/100 ml darah pancreas mengekresi glukosa dalam jumlah yang
sangat banyak yang cepat memobilisasi glukosa dari hati. Jadi glukagon membantu
3. Etiologi
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti
dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa Diabetes Mellitus
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
a. Faktor genetik
Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita Diabetes Mellitus
dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita
1.) Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi
2.) Nutrisi
3.) Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya
4.) Hormonal
4. Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi dari WHO (1985) dibagi beberapa type yaitu :
a. Diabetes Mellitus type insulin, Insulin Dependen Diabetes Mellitus (IDDM) yang dahulu
dikenal dengan nama Juvenil Onset Diabetes (JOD), penderita tergantung pada
Biasanya pada anak-anak atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan.
b. Diabetes Mellitus type II, Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus (NIDDM), yang
dahulu dikenal dengan nama Maturity Onset Diabetes (MOD) terbagi dua yaitu :
2.) Obesitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pancreas, tetapi biasanya
Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan obesitas.
1.) Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pancreas, kelainan hormonal, diabetes
karena obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain.
3.) Diabetes Gestasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak
5. Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga
efek utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan glukosa
oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300
sampai 1200 mg/hari/100 ml. (2) Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes
Mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita Diabetes
Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus
meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai
dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap,
maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
6. Gambaran Klinik
Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya
serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar).
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkan kehabisan
glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan
zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein.
e. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang
disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa,
7. Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan Diabetes Mellitus adalah untuk mengatur
glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik. Jika klien berhasil
mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau
hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga
faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral
dan insulin. Penyuluhan kesehatan awal dan berkelanjutan penting dalam membantu
klien mengatasi kondisi ini.
8. Komplikasi
a. Akut
1.) Hypoglikemia
2.) Ketoasidosis
3.) Diabetik
b. Kronik
1.) Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung pembuluh
2.) Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik, nefropati diabetic.
Harus ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara perawat dengan perawat,
perawat dengan klien, perawat dan tim kesehatan lain dalam melaksanakan asuhan
keperawatan sebab dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang baik, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan untuk penulisan karya tulis ini perlu diberi waktu
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall, 1998, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta.
Engram, Barbara, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Guyton and Hall, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC. Jakarta.
Long, C. Barbara, 1996, Perawatan Medikal Bedah , Ikatan Alumni Pendidikan Padjajaran
Bandung.
Price, A. Sylvia dan Lorraine M. Wilson, 1995, Patofisiologi, Edisi IV, EGC. Jakarta.
Tjokronegoro, Arjatmo, Hendra Utama,1999, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi III,
EGC. Jakarta.