Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Anemia Pada Kehamilan dan Pencegahannya


Sub Pokok Bahasan : Anemia Pada Ibu Hamil dan Pencegahannya
Sasaran : Ibu -ibu
Waktu : 30 menit
Tempat : Aula Depkes Pematangsiantar

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan, diharapkan ibu-ibu dapat mengerti dan
memahami tentang anemia terhadap kehamilan dan pencegahannya.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu mampu :
a. Menyebutkan pengertian anemia terhadap kehamilan
b. Menyebutkan pencegahannya
c. Menyebutkan pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
d. Menyebutkan bahaya terhadap janin

B. Materi (Terlampir)
1. Pengertian anemia terhadap kehamilan
2. Pencegahannya
3. Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin

C. Proses Penyuluhan/Kegiatan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan  Memberi  M 2 menit
kan salam dan enjawab salam
memperkenalkan diri dan
 Menyebu memperkenalkan
tkan topik penyuluhan diri
serta motivasi sasaran
agar mau mengikuti
penyuluhan
2 Penyajian Menyampaikan materi  M 15 menit
penyuluhan endengarkan
 Pengerti dan
an anemia terhadap memperhatikan
kehamilan dengan sering
 Pencega
hannya
 Pengaru
h anemia pada
kehamilan dan janin
3  Memberi  M 10 menit
kan kesempatan engajukan
kepada sasaran untuk pertanyaan
mengajukan
pertanyaan
4 Penutup  Menyimp  M 3 menit
ulkan hasil penyuluhan enjawab salam
 Menguca
pkan salam

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

E. Alat/Media
1. Flp Chart
2. Buku Panduan
F. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan anemia tergadap kehamilan?
2. Bagaimana cara pencegahannya
3. Apa pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
4. Jelaskan bahaya pada janin

G. Sumber Pustaka
 Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan,
Jakarta
 Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina
Pustaka, Jakarta.

Pematangsiantar, Juli 2009

Diketahui/Dsetujui : Mahasiswi Yang


Dosen Pembimbing, Memberikan Penyuluhan,

Sukaisi, S.Si.T Melvi Cristiani Saragih


NIP. 140 362 401 NIM. P0.73.24.2.07.079
ANEMIA PADA KEHAMILAN
DAN PENANGANANNYA

A. Pengertian
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan darah.
Jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Anemia
pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai
kesejahteraan sosial ekonomi. Anemia hamil disebut “potensial
membahayakan ibu dan anak”, karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan
kesehatan.
Menurut WHO, anemia hamil berkisar antara 20% samapi 89%
dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Angka anemia di
Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Pada pengamatan
menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang diderita masyarakat
adalah kekurangan zat besi yang dapat diatasi melalui pemberian zat besi
secara teratur dan peningkatan gizi. Kehamilan memerlukan tambahan
zat besi untuk meningkatkan jumlah darah dan membentuk darah janin
dan urin. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan
melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin
kekurangan darah.
Jika persediaan cadangan tablet zat besi minimal, maka setiap
kehamilan akan menguras persediaan tablet zat besi tubuh dan akhirnya
menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Pada kehamilan relatif
terjadi anema karena darah ibu hamil mengalami pengenceran. Setelah
persalinan dengan lahirnya uri dan perdarahan, ibu akan kehilangan zat
besi, maka setiap kehamilan dibutuhkan zat besi sebanyak 900 tablet.
Saat menyusui, ibu masih memerlukan kesehatan jasmani yang optimal
sehingga dapat menyiapkan ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi. Dalam keadaan kekurangan darah, menyusui tidak mungkin dapat
dilaksanakan dengan baik.

B. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin


1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
a. Bahaya selama kehamilan
 Dapat terjadi keguguran
 Persalinan kurang umur
 Mudah terjadi infeksi
 Mual, muntah, pusing
 Air ketuban pecah sebelum waktunya
Bahaya saat persalinan
 Gangguan kekuatan mengejan
 Terjadi persalinan yang lama

b. Pada Kala Nifas


 Terjadi perdarahan
 Memudahkan infeksi
 Pengeluaran ASI berkurang
 Anemia setelah bersalin
 Mudah terjadi infeksi payudara

2. Bahaya terhadap janin


 Keguguran
 Persalinan kurang umur tinggi
 Kelahiran dengan kurang darah
 Dapat terjadi cacat bawaan
 Bayi mudah mendapat infeksi
Gejala dan Tanda
Keluhan lemah, pucat, mudah pingsan sementara tensi masih dalam
batas normal, perlu dicurigai kekurangan darah

C. Cara Pencegahannya
Untuk menghindari terjadinya anemia, sebaiknya ibu hamil melakukan
pemeriksaan sebelum hamil, sehingga dapat diketahui data-data dasar
kesehatan puskesmas, rumah sakit atau laboratorium terdekat.
Pemerintah juga menyediakan tablet zat besi untuk dibagikan kepada
masyarakat sampai ke Posyandu. Contoh tablet tersebut diantaranya
Biosanbe, Hemaviton. Semua tablet dapat dibeli di tempat bebas.

Anda mungkin juga menyukai