Anda di halaman 1dari 1

ERITROPLAKIA

ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

Eritroplakia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan noda atau plak berwarna
merah pada mukosa mulut yang tidak dapat dikerok dan tidak dapat dicirikan secara klinis sebagai
penyakit spesifik. Defenisi ini tidak termasuk kondisi seperti lichen planus erosif, geographic tongue,
dan kanididiasis eritematosa. Kebanyakan eritroplakia berhubungan dengan kebiasaan merokok,
meskipun alkohol, infeksi Candida invasif, defisiensi hematinik (sindrom plummervinsion) dan
trauma kronis juga berperan. Tingkat perubahan eritroplakia menjadi keganasan kira-kira 5 dan 10 %

TANDA KLINIS

Kebanyakan eritroplakia terjadi pada populasi paruh baya dan lansia. Setiap daerah dalam rongga
mulut, tetapi lebih sering dijumpai pada dasar mulut. Secara klinis, eritroplakia melibatkan noda
putih sehingga disebut leukoplakia berbintik.

DIAGNOSIS

Biopsi daerah eritroplakia harus dilakukan karena lesi dengan kemiripan gambaran klinis yang mirip
dapat mempunyai diagnosis histologis bermacam-macam, termasuk karsinoma. Sebagai tambahan,
adalah pentingb menentukan keparahan displasia epitel yang mungkin terjadi.

TATA LAKSANA

Tata laksana eritroplakia bergantung pada diagnosis yang tepat dari hasil pemeriksaan histologis jika
tidak ada displasia, tidak diperlukan perawatan hanya dilakukan pengamatan periodik selama enam
bulan sekali untuk mengetaui perubahan klinis yang menunjukkan perlunya rebiopsi. Perawatan lesi
dengan lesi displasia bergantung pada keparahan displasia epitel. Pada leukoplakia dengan displasia
ringan dialkuakan perawatan konservatif dengan penekanan pada menghilangkan kebiasaan
meggunakan tembakau dan alkohol. Infeksi Candida diatasi dengan terapi antijamur. Pembersihan
terapi retinoid memperbaiki penampakan klinis lesi, kelainan genetis tetap tidak berubah. Oleh
karena itu, keberhasilan terapi ini masih dipertanyakan. Biopsi ulang harus dilakukan setelah tiga
bulan untuk menilai pengaruh tindakan yang bertujuan mengoreksi faktor etiologi. Tinjauan jangka
panjang dengan interval enam bulan harus dilakukan. Peran sitologi eksfoliatif dan biopsi sikat dalam
memonitor lesi dan masih di copy dan kemungkinan bermanfaat dikemudian hari. Lesi displasia
sedang sampai parah harus ditangani dengan eksisi untuk menghindari resiko terjadinya keganasan.
Peran terapi foto dinamik terlokalisir displasia parah dan karsinoma kecil sedang evalusi.

SUMBER BUKU ;

Anda mungkin juga menyukai