Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT

ISLAM GIGI
ANASTESI INFILTRASI
DAN MULUT
UMI
: /SPO/RSIGM-
No. Dokumen UMI/VIII/2017
SPO No. Revisi :
Tanggal Terbit :

UNIVERSITAS
MUSLIM
INDONESIA Marini Zatil Hidayah drg. Nurfadhilah Arifin, MARS

Anastesi infiltrasi adalah Anestetikum yang dideponir di atas periosteum setinggi


apeks gigi akan mengalir ke dalam periosteum dan tulang melalui proses difusi.
1. Pengertian
Anestetikum akan berpenetrasi ke dalam serabut saraf yang masuk ke apeks gigi
dan menginervasi alveolus dan membran periodontal.

1. Gigi dengan karies luas, karies mencapai bifurkasi dan tidak dapat
direstorasisebaiknya dilakukan pencabutan. Kemudian dibuatkan space
maintainer.
2. Infeksi di periapikal atau di interradikular dan tidak dapat disembuhkan
kecuali dengan pencabutan.
3. Gigi yang sudah waktunya tanggal dengan catatan bahwa penggantinya
sudah mau erupsi.
2.Indikasi
4. Gigi sulung yang persistensi
5. Gigi sulung yang mengalami impaksi, karena dapat menghalangi
pertumbuhan gigi tetap.
6. Gigi yang mengalami ulkus dekubitus
7. Untuk perawatan ortodonsi
8. Supernumerary tooth.

1. Anak yang sedang menderita infeksi akut di mulutnya. Misalnya akut


infektions stomatitis, herpetik stomatitis. Sebaiknya Infeksi disembuhkan
dahulu kemudian dilakukan anastesi infiltrasi untuk pencabutan.
2. Blood dyscrasia atau kelainan darah, kondisi ini mengakibatkan terjadinya
perdarahan dan infeksi setelah pencabutan.
3. Pada penderita penyakit jantung. Misalnya : Congenital heart disease,
3. Kontraindikasi
rheumatic heart disease yang akut, kronis, penyakit ginjal/kidney disease.
4. Pada penyakit sistemik yang akut pada saat tersebut resistensi tubuh lebih
rendah dan dapat menyebabkan infeksi sekunder.
5. Kurangnya kerjasama atau tidak adanya persetujuan dari pihak penderita.

1
4. Tujuan Mengurangi rasa sakit saat pencabutan

5. Referensi 1. Purwanto. 2002. Petunjuk Praktis Anastesi Lokal. Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
a. Operator Menyiapkan Alat dan Bahan
6. Prosedur Alat :Alat diagnostik set, Spoit 2,5 cc
Bahan : Betadine, handscoen, Masker, Larutan Lidokain, Air Kumur.
b. Operator membebaskan lokasi anastesi dari debris atau kalkulus
c. Operator menarik pipi atau bibir serta membrane mukosa untuk memperjelas
daerah mukobukofold
d. Operator mendesinfeksi daerah anastesi
e. Operator menusukkan jarum ke dalam lipatan mukobukal dengan membentuk
45 derajat menghadap permukaan kortex tulang dimana bevel jarum
menghadap permukaan tulang
f. Operator melanjutkan tusukan jarum menyusuri periosteum sampai ujungnya
mencapai setinggi akar gigi
g. Operator melakukan aspirasi kemudian suntikkan larutan lokal anestetik
perlahan lahan ke dalam jaringan 1 cc. Lanjutkan pada bagian palatal/lingual
(1cc) dengan cara yang sama pada bagian bukal
h. Operator mengecek Hasilnya. Efek anastesi dicapai segera setelah selesai
injeksi, Gusi Tampak Pucat membesar dan pasien merasa kebas/baal.
Perawatan selanjutnya dapat segera di lakukan.

Bebaskan daerah yang Desinfeksi daerah


Siapkan Alat &
akan di lakukan operasi yang akan dilakukan
Bahan
dari debris dan anastesi
kalkulus

Aspirasi kemudian Insersi jarum


Periksa efek dari
deponirkan injeksi dengan
anastetikum
7. Diagram Alir anastetikum bevel jarum
mengarah ke
tulang

Pasien merasa
kebas/baal

Bagian Bedah Mulut, Bagian Konservasi, Bagian Periodonsia, Bagian Pedodonsia,


8. Unit Terkait
Bagian Prostodonsia

Anda mungkin juga menyukai