Anda di halaman 1dari 6

BAB III

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Anak Z
Umur : 3 tahun
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Suku / Bangsa : Minang / Indonesia
Alamat : Nan Balimo
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 7 Desember 2017

B. ANAMNESIS :
 Keluhan utama :
Bintik-bintik putih dibadan ± 1 minggu yang lalu.

 Riwayat Penyakit Sekarang :


Bintik-bintik putih dibadan timbul sejak ± 1 minggu yang lalu, awalnya
muncul 1 satu dipunggung sebelah kiri selanjutnya bintik semakin bertambah dan
membanyak ,Penderita mengaku tidak merasa gatal ataupun nyeri pada daerah
luka. Bintik-bintik awalnya muncul kecil dan lama kelamaan menjadi lebih besar.
Ibu pasien mengatakan kalau anak sering berenang karena lokasi rumah mereka
dekat dengan sungai.

 Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat bintik-bintik putih dibadan tidak ada
 Riwayat Alergi :
Alergi obat disangkal.
Alergi makanan disangkal
 Riwayat Atopi :
Bersin pagi hari (-), alergi debu (-), asma disangkal.
 Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada keluarga yang pernah mengalami keluhan yang bintik – bintik putih
seperti pasien
 Riwayat sosial :
Didalam lingkungan tempat tinggal penderita tidak ada yang sakit seperti ini.
 Riwayat kebiasaan:
Pasien sering berenang di sungai dengan teman teman dan keluarga nya.

C. PEMERIKSAAN FISIK
 Status Generalis :
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital :
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,8o C
 Kepala : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
 Thoraks : simetris
Jantung : irama teratur, tidak ada bising
Paru : suara pernapasan vesikuler, tidak ada ronkhi,
tidak ada wheezing
 Abdomen : datar, lemas, bising usus (+) normal
Hepar dan lien: tidak teraba
 Ekstremitas : hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada
 Status Dermatologis :
 Lokasi : Punggung sebelah kiri
 Distribusi : Unilateral
 Bentuk : khas (bulat)
 Susunan : Tidak khas
 Ukuran : miliar
 Batas : Tegas
 Efloresensi : papul berwarna putih , delle (+)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

E. DIAGNOSIS :
Moluskum kontagiosum

F. DIAGNOSIS BANDING :
 Varicela
 Veruka vulgaris

G. Terapi :
 Non-Medikamentosa
Ekskokhleasi.
Mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum. Menggunakan alat
seperti ekstraktor komedo dan jarum suntik.
 Medikamentosa
Vit B6
H. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia et bonam

I. Edukasi
 hindari kontak pada daerah yang terinfeksi dan hindari pemakaian handuk bersama
 jangan menggaruk, karena akan menyebabkan otoinokulasi atau infeksi sekunder.
 Sebaiknya jangan terlalu sering berenang karena pada anak anak sering terjadi
akibat dari berenang.
 Tingkatkan daya tahan tubuh anak
BAB IV

Pasien ini didiagnosis dengan moluskum kontagiosum yang ditegakkan


berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis ditemukan Bintik-bintik
putih dibadan timbul sejak ± 1 minggu yang lalu, awalnya muncul 1 satu dipunggung
sebelah kiri selanjutnya bintik semakin bertambah dan membanyak ,Penderita mengaku
tidak merasa gatal ataupun nyeri pada daerah luka. Bintik-bintik awalnya muncul kecil dan
lama kelamaan menjadi lebih besar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kelainan kulit
berupa papul-papul berwarna putih dengan konsistensi padat, ukuran bervariasi dengan
permukaan licin di tengah terdapat lekukan. Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa
moluskum kontagiosum ditandai dengan lesi yang khas berupa papul baik tunggal maupun
ganda, berwarna putih seperti mutiara ukuran bervariasi dengan diameter 1-10 mm dan
bagian tengah terdapat lekukan delle. Diagnosis pasti dari kasus ini didapatkan setelah
dilakukan tindakan ekskokleasi dimana ditemukan badan moluskum kontagiosum (+).
Sumber penularan penyakit pada kasus ini belum diketahui karena riwayat
kontak dengan penderita moluskum kontagiosum sebelumnya tidak diketahui penderita.
Mungkin saja penderita sempat terpapar dengan penderita moluskum kontagisum lainnya
namun tidak diperhatikan oleh penderita, mengingat penderita adalah anak berusia 3 tahun
yang sering berenang dengan banyak teman sehingga lebih mudah untuk terinfeksi dengan
penderita moluskum kontagiosum lainnya.
Diagnosis banding kasus ini pertama adalah varisela karena berdasarkan gejala
klinik terdapat vesikel-vesikel yang menyerupai papul-papul pada moluskum kontagiosum,
dan juga terdapat lekukan delle pada vesikel varisela yang telah pecah dimana hal ini juga
ditemukan pada moluskum kontagiosum. Namun pada varisela biasanya diawali dengan
stadium prodromal berupa panas, malaise, dan nyeri dimana hal ini tidak ditemukan pada
penderita tersebut sehingga diagnosis banding ini dapat disingkirkan.
Diagnosis banding kedua adalah veruka vulgaris oleh karena dapat terjadi pada
anak-anak dengan bentuk lesi bulat, tapi tidak adanya lekukan delle, permukaan yang
kasar, berwarna abu-abu dan juga lebih sering timbul di jari kaki dan tangan dapat
menyingkirkan diagnosis banding ini.
Penatalaksanaan pada penderita ini adalah melalui ekskokhleasi untuk
mengeluarkan badan moluskum kontagiosum, sesuai dengan prinsip pengobatan
moluskum kontagiosum yaitu mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum.
Tapi sebelum dilakukan ekskokleasi, terlebih dahulu penderita diberikan lidocain topical
(krim) untuk mengurangi rasa nyeri dan traumatik pada pasien. Setelah tindakan
ekskokleasi dilakukan, diberikan natrium fusidat berupa salep sebagai profilaksis terhadap
timbulnya infeksi, karena dengan tindakan ekskokhleasi akan meninggalkan ekskoriasi
yang rentan terhadap infeksi sekunder dan pasien dianjurkan untuk selalu menjaga
kebersihan lukanya agar semakin terhindar dari bahaya infeksi, tetapi karena pasien
berobat ke Puskesmas hal tersebut tidak dilakukan menimbang alat yang digunakan belum
tersedia
Penderita dianjurkan untuk kontrol kembali jika ternyata timbul lagi papul-papul
yang baru.
Prognosis pada penderita ini baik, terutama dengan dihilangkannya semua lesi yang
ada, maka penyakit ini jarang residif, apalagi bila tidak ditemukan infeksi sekunder.
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini, para petugas
kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai sifat dan cara
penyebaran penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai