Anda di halaman 1dari 33

referat

GANGGUAN BICARA PADA


ANAK

Oleh :
Rivanny Frivandiny
Bagus Sam Setiawan
Muthia Audina Musfi
Nia Julia Hamid

Preseptor :
Dr. Fitria Rhahmadani Sp.A M,Biomed
Definisi
• Gangguan bicara adalah gangguan yang berhubungan
dengan intensitas dan penekanan bunyi dengan kesulitan
menghasilkan bunyi yang spesifik untuk bicara atau
gangguan dalam kualitas suara. Gangguan
perkembangan ini berhubungan erat dengan umur, jenis
kelamin, dan latar belakang budaya.
• Gangguan bicara terdiri dari :

• Masalah artikulasi,
• masalah suara (resonance disorders),
• masalah kelancaran berbicara (fluency), dan
afasia(kesulitan dalam menggunakan katakata, biasanya
akibat cedera otak).
• Masalah artikulasi mencakup kesulitan
memproduksi suara atau mengucapkan kata
yang salah.
• Masalah kelancaran bicara mencakup masalah
gagap (stuttering) yang merupakan kondisi
dimana kelancaran bicara terganggu akibat
abnormal stoppages, pengulangan (st-st-
stuttering), atau suara prolong (ssssstuttering).
• Afasia yaitu kehilangan kemampuan untuk membentuk
katakata atau
kehilangankemampuan untuk menangkap arti kata-
kata sehingga pembicaraan tidak dapat berlangsung
dengan baik.
• Anak anak dengan afasia diduga memiliki riwayat
perkembangan bahasa awal yang normal,dan onset
terjadi setelah trauma kepala atau gangguan neurologis
lain (sebagai contohnya kejang)
• Gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas
dalam kecepatan atau irama bicara.Terdapat pengulangan
suara, suku kata atau kata, atau suatu bloking yang
spasmodik, biasaterjadi spasme tonik dari otototot bicara
seperti lidah, bibir, dan laring dan dipengaruhi oleh
adanya riwayat gagap dalam keluarga
Epidemologi

Ameri
NCHS ka
serikat
diperkirakan dengan laporan
gangguan bicara hasil studi
dan bahasa pada tersering
anak adalah menyatakan 40
sekitar 4-5 %. % sampai 60 %.
Tahap perkembangan bicara
Etiologi
Patofisiologi
1. Aspek sensorik pada komunikasi
• Afasia Wernicke dan Afasia Global
2. Aspek motorik komunikasi
• Afasia motorik akibat hilangnya Area Broca
• Artikulasi
Patofisiologi
Aspek sensorik pada komunikasi

kerusakan

area asosiasi auditorik area asosiasi visual


pada korteks,

ketidakmampuan untuk mengerti kata-kata yang diucapkan dan kata-kata yang


tertulis

disebut sebagai afasia reseptif auditorik dan afasia reseptif visual atau
lebih umum
sering terjadi
• mengerti kata-kata
yang diucapkan
• kata-kata yang
dituliskan
• namun tak mampu area Wernicke yang
menginterpretasika terdapat di bagian mengalami
n pikiran yang posterior hemisfer kerusakan atau
diekspresikan dominan girus temporalis kehancuran
superior

, tipe afasia ini disebut afasia Wernicke.


Aspek motorik komunikasi

penderita yang mengalamai afasia bila lesinya tak


Wernicke atau afasia global begitu parah

tak mampu memformulasikan


penderita masih mampu memformulasikan pikirannya
pikirannya untuk dikomunikasikan. namun tak mampu menyusun kata-kata yang sesuai
secara berurutan dan bersama-sama untuk
mengekspresikan pikirannya

penderita fasih berkata-kata namun kata-kata yang dikeluarkan tidak


beraturan
Afasia motorik akibat hilangnya Area Broca

penderita mampu menentukan apa yang


ingin dikatakannya, dan mampu
bervokalisasi,

tak dapat mengatur sistem vokalnya untuk


menghasilkan kata-kata selain suara ribut

disebut afasia motorik


disebabkan oleh kerusakan pada area bicara
Broca, yang terletak di regio prefontal dan
fasial premotorik korteks—kira-kira 95 persen
kelainannya di hemisfer kiri
Manifestasi Klinik
• 4–6 Bulan
• Tidak menirukan suara yang dikeluarkan
orang tuanya;
• Pada usia 6 bulan belum tertawa atau
berceloteh
• Gangguan Bicara dan Bahasa pada Anak
• 8-10 Bulan
• Usia 8 bulan tidak mengeluarkan suara yang menarik
perhatian.
• Usia 10 bulan, belum bereaksi ketika dipanggil namanya.
• Usia 9-10bulan, tidak memperlihatkan emosi seperti
tertawa atau menangis.
• 12-15 Bulan
• 12 bulan, belum menunjukkan mimik.
• 12 bulan, belum mampu mengeluarkan suara, seperti
“mama”,“dada”.
• 12 bulan, tidak menunjukkan usaha berkomunikasi bila
membutuhkan sesuatu.
• 15 bulan, belum mampu memahami arti “tidak boleh” atau
“daag”.
• 15 bulan, tidak memperlihatkan 6 mimik yang berbeda.
• 16 bulan, belum dapat mengucapkan 13kata.
• 18-24Bulan
• 18 bulan, belum dapat mengucapkan 610kata.
• 18 bulan, tidak menunjukkan ke sesuatu yang menarik perhatian.
• 18 bulan, belum dapat mengikuti perintah sederhana.
• 24 bulan, belum mampu merangkai 2 kata menjadi kalimat.
• 24 bulan, tidak memahami fungsi alat rumah tangga seperti sikat
gigi dantelepon.
• 24 bulan, belum dapat meniru tingkah laku atau katakataorang lain.
• 24 bulan, tidak mampu menunjukkan anggota tubuhnya bila ditanya.
• 30-36 Bulan
• 30 bulan, tidak dapat dipahami oleh anggota keluarga.
• 36 bulan, tidak menggunakan kalimat sederhana dan
pertanyaan dan tidak dapat dipahamioleh orang lain
selain anggota keluarga.
• 3-4Tahun
• 3 tahun, tidak mengucapkan kalimat, tidak mengerti
perintah verbal dan tidak memilikiminat bermain dengan
sesamanya.
• 3,5 tahun, tidak dapat menyelesaikan kata seperti “ayah”
diucapkan “aya”.
• 4 tahun, masih gagap dan tidak dimengerti secara
lengkap.
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengungkapkan
penyebab lain dari gangguan bahasadan bicara. Perlu
diperhatikan ada tidaknya mikrosefali, anomali telinga
luar, otitis media yangberulang, sindrom William (fasies
Elfin, perawakan pendek, kelainan jantung, langkah yang
tidakmantap), celah palatum, dan lain lain.
• Gangguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh
anakmenirukan gerakan mengunyah, menjulurkan lidah,
dan mengulang suku kata pa, ta, pata,pataka.4,5
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan audiometri18
• BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry)
• Timpanometri
• Otoacoustic Emission (OAE)
Tatalaksana
• Terapi bicara
• Terapi artikulasi
• Terapi perilaku
• Terapi sensori integrasi
• Terapi okupasi
• Fisioterapi
Beberapa hal yang dapat dilakukan
orangtua di rumah
• Selalu berbicara dengan anak

• Berikan dorongan pada anak untuk bertanya, memilih dan menjawab pertanyaan
dengan kemampuan bahasanya.

• Dengarkan anak

• Berikan dorongan untuk bermain. Diharapkan anak dapat bermain cukup lama
dengan orangtua

• Ajarkan anak lagu baru yang dia sukai

• Rencanakan berjalan-jalan dengan anak

• Bacakan cerita pada anak. Ajarkan mengucapkan kata atau ide

• Setiap mengajarkan kata, tunjukkan benda objeknya


Prognosis
• Prognosis gangguan bicara pada anak tergantung pada
penyebabnya. Dengan perbaikan masalah medis seperti
tuli konduksi dapat menghasilkan perkembangan bahasa
yang normal pada anak yang tidak retardasi mental.
Sedangkan perkembangan bahasa dan kognitif pada anak
dengan ganguan pendengaran sensoris bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai