HASIL PENGKAJIAN
a. Kegiatan Mutu
1) Audit Dokumentasi
a) Cara melakukan Audit Dokumentasi
Wawancara : berdasarkan dari wawancara dengan karu didapatkan hasil
bahwa pelaksanaan audit dilakukan untuk mengevaluasi
dokumen asuhan keperawatan yang telah ditulis oleh perawat
pelaksana dengan memeriksa rekam medic pasien yang telah
pulang atau meninggal. Dalam melakukan audit dokumentasi
ada beberapa aspek yang dinilai mulai dari pengkajian sampai
evaluasi dan catatan asuhan keperawatan dimana hasil data
yang didapatkan kemudian direkapitulasi dalam 1 bulan.
Observasi : -
Studi Dok : -
Masalah :-
b) Pelaksanaan Audit Dokumentasi oleh Karu dan Rekapan hasil Audit
Wawancara : berdasarkan hasil wawancara dengan karu didapatkan informasi
bahwa pelaksanaan audit dokumentasi di wisma amarta putra
belum dilakukan dan format untuk penilainnya belum ada.
Observasi : belum tersedianya format audit dokumentasi diruangan wisma
amarta putra
Masalah :-
2) Survey Kepuasan
a) Survey Kepuasan Pasien
Wawancara : hasil wawancara dengan karu didapatkan hasil bahwa survey
kepuasan pasien dilakukan ketika pasien akan pulang dengan
memberikan kuesioner. Untuk instrumen kepuasan pasien sudah
tersedia di ruangan dimana instrumen tersebut dibuat dari diklit
litbang, namun karu belum mengetahui apakah ketika pasien
akan pulang survey tersebut sudah dilakukan oleh perawat atau
belum.
Katim mengatakan survey kepuasan pasien sudah dilakukan di
wisma amarta putra, dimana survey kepuasan pasien dilakukan
saat pasien akan pulang namun pelaksanaannya masih belum
maksimal. Katim dan perawat pelaksana mengatakan dalam
dokumen survey kepuasan pasien masih tercampur antara tahun
2016 dan 2017.
Observasi : berdasarkan observasi didapatkan data bahwa sudah tersedia
instrumen kepuasan pasien diruangan, ada yang sudah terisi dan
ada yang masih kosongan, dalam instrumen yang sudah terisi
tersebut sudah ada hasil penghitungannya dan hasil kepuasan
pasien, namun tidak tertera tahun dan tanggal pemberian.
Sehingga tidak diketahui apakah pemberian kuesioner sudah
dilakukan atau belum.
Studi Dok : berdasarkan studi dokumentasi, dalam instrumen tersebut sudah
ada penghitungan dan hasilnya, dimana hasilnya menunjukkan
pasien rata-rata puas dengan pelayanan yang diberikan
Masalah : belum optimalnya pelaksanaan survey kepuasan pada pasien
Studi Dok :
3
1 April - 13 - - 5 - 21
2 Mei - 2 1 19
1 4 11 -
3 Juni - 10 1 - 2 1 21
7
-
4 Juli - - - - - -
-
jml 1 14 34 1 - 9 2 61
Dari tabel tesebut dapat simpulkan selama tiga bulan terakhir masalah
keperawatan yang banyak dialami pasien adalah halusinasi sebanyak 34 orang, HDR
22 (13,49 %), resiko perilaku kekerasan 14 orang, dan DPD 9 orang.
2. Pelaksanaan Standar Dan Ketersediaan (SAK, SOP)
a. Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan
Wawancara : berdasarkan wawancara dengan katim dan karu didapatkan hasil
bahwa untuk format pendokumentasian asuhan keperawatan sudah
tersedia diruangn mulai dari format pengkajian sampai dengan
format evaluasi. Format asuhan keperawatan tersebut sudah sesuai
dengan SOP ruang MPKP meskipun dari segi tata letak agak
berbeda dan sudah tersedia buku panduan untuk SAK. Pelaksanaan
dan penulisannya sudah sesuai dengan panduan SAK.
Observasi : berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil bahwa penulisannya
sudah sesuai dengan SAK.
Studi Dok : -
Masalah : -
b. Pelaksanaan TAK dan Interaksi
Wawancara :
- Hasil wawancara pada kepala ruang wisma Amarta bahwa dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan di wisma Amarta melalui beberapa metode asuhan seperti
terapi aktivitas kelompok, pendidikan kesehatan keluarga, dan interaksi. Karu
mengatakan Pelaksanaan TAK dan interaksi pasien sudah dilakukan oleh karu,
katim dan perawat pelaksana serta sudah tersedia SOP untuk kegiatannya, namun
belum tahu untuk prosedur pelaksanaannya sudah sesuai dengan SOP yang
tersedia apa tidak. Untuk itu karu meminta untuk mengamati langsung ketika
perawat atau petugas lain memberikan kegiatan pada pasien apakah langkah-
langkahnya sudah sesuai standar atau belum.
- Menurut katim, interaksi dilakukan satu hari sekali sehabis makan siang, agar
pasien tidak ngantuk atau bisa juga dilakukan saat pasien tenang dan nyaman.
- Hasil wawancara dengan perawat pelaksana didapatkan data bahwa kegiatan TAK
dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dan fasenya sudah sesuai SPO
meskipun masih kurang sistematis dan pasti ada bagian yang terlewat karena lupa,
namun mungkin tidak semuanya dan hanya beberapa perawat saja. Untuk kendala
yang dirasakan yaitu dari segi pasiennya seperti pasien malas melakukannya dan
tidak kooperatif. Perawat mengatakan untuk TAK yang sesuai dengan masalah
keperawatan pasien masih belum dilakukan dan belum ada jadwalnya dan TAK
yang dilakukan sekarang dalam bentuk terapi modalitas yang masih bercampur.
Hal itu karena jumlah pasien yang hanya sedikit. Untuk kendala dari interaksi
yaitu dari segi kurang sistematis dalam menyampaikan langkah-langkahnya
namun isinya dari beberapa fase sesuai dalam SPO sudah dilakukan meskipun
tidak semua disampaikan.
- Katim dan perawat pelaksana mengatakan penjadwalan untuk pemberian TAK
dan SP sudah ada dan pelaporan kegiatan seperti TAK dan pemberian SP sudah
dilakukan dan dicatat. Selain itu juga telah tersusun jadwal kegiatan TAK dalam 2
bulan yaitu bulan juni dan Juli dengan mencantumkan jenis TAK dan nama
perawat sebagai leader. Menurut Kepala ruang dan katim pelaksanaan kegiatan
seperti TAK, dan interaksi sudah dilaksanakan oleh perawat.
Observasi :
- Berdasarkan observasi didapatkan data bahwa sudah tersedia dokumen laporan
pelaksanaan kegiatan. Saat ada jadwal TAK pada sore hari, pelaksanaan TAK
yang dilakukan oleh perawat masih belum sesuai dengan SOP, meskipun ada fase
orientasi, kerja, dan terminasi, namun ada bagian yang tidak disebutkan dan
jelaskan dan masih kurang sistematis. Hasil observasi saat dilakukan kegiatan
TAK oleh perawat yaitu pelaksanaannya sudah baik dan fasenya sesuai, namun
masih ada yang belum disebutkan oleh perawat dan ada kegiatan yang tidak boleh
dilakukan perawat sesuai SPO yaitu tepuk tangan ketika pasien bisa melakukan
dengan baik, karena dalam SPO cukup dengan memberikan pujian dengan kata
pintar, bagus. Pelaksanaan TAK selanjutnya, saat ada jadwal TAK, perawat yang
menjadi leader tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya mahasiswa yang melakukan
kegiatannya. Namun dalam laporan pelaksanaan tertulis kegiatan TAK yang
dilakukan, namun tidak ada paraf dari perawatnya.
- Berdasarkan observasi didapatkan data bahwa pelaksanaan TAK pada hari selasa
tanggal 25 Juli 2017 sudah dilakukan oleh perawat pelaksana. Dalam
pelaksanaannya perawat sudah mengacu pada SOP, namun dalam
menyampaikannya masih ada yang belum dilakukan/disampaikan seperti pada
fase orientasi, yaitu perawat belum memperkenalkan diri dan belum kontrak
tentang aturan permainan.
- Berdasarkan observasi pada hari selasa sore didapatkan hasil bahwa sudah
dilaksanakan TAK persepsi sensori mendengarkan musik yang dilakukan oleh
perawat. Proses pelaksanaannya sudah baik namun dalam penyampaiannya masih
ada yang terlewat atau tidak disebutkan seperti pada fase orientasi, belum
menyebutkan nama dan memperkenalkan diri sebagai leader dan belum
memberikan kesempatan kepada masing-masing pasien untuk memperkenalkan
diri seperti menyebutkan nama dan tanggal lahir kepada teman-temannya serta
belum melakukan evaluasi/validasi yaitu menanyakan perasaan pasien saat ini,
menanyakan masalah yang dirasakan serta TAK yang dilakukan kemarin.
Kemudian pada tahap kerja masih jarang memberi pujian pada pasien, dan pada
tahap terminasi masih belum melakukan evaluasi perasaan pasien setelah
melakukan TAK. Untuk pelaksanaan interaksi belum dilakukan karena kondisi 3
pasien masih bingung. Perawat masih belum bisa menyebutkan langkah-langkah
interaksi dengan urut dan masih ada yang belum disebutkan meskipun secara
keseluruhan pelaksanaannya sudah mengacu ke SOP
Studi Dok : belum dilampirkan foto
Masalah : belum efektifnya kegiatan TAK dan interaksi pada pasien karena
ketidaksesuaian pelaksanaannya dengan SOP.
c. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Keluarga
Wawancara :
- Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang didapatkan hasil bahwa
pelaksanaan penkes keluarga di ruang wisma Amarta sudah dilakukan saat
keluarga mengunjungi pasien, namun pelaksanaannya belum tahu sudah sesuai
SOP apa belum. Untuk laporan pelaksanaan dan dokumentasinya sudah tersedia
diruangan, dimana setelah pemberian penkes perawat menulis pada laporan
pelaksanaan dan melakukan dokumentasi yang diisi oleh tanda tangan keluarga
pasien.
- Katim mengatakan bahwa bahwa pelaksanaan penkes keluarga diruangan sudah
dilakukan saat keluarga mengunjungi pasien.
- Perawat pelaksana mengatakan bahwa saat keluarga berkunjung sudah dilakukan
penkes keluarga tentang 5 fungsi keluarga dan cara merawat pasien dirumah
ketika sudah pulang.
- Hasil wawancara dengan perawat pelaksana berikutnya yaitu didapatkan hasil
bahwa pelaksanaan penkes keluarga sudah dilakukan saat keluarga berkunjung.
Kendala yang dirasakan sama seperti penkes kelompok yaitu kurang sistematis
dalam penyampaiannya sesuai SPO, dan hanya ditekankan pada komunikasi
terapeutiknya. Perawat belum bisa menyampaikan langkah-langkah dalam
melakukan penkes keluarga secara sistematis saat diminta menyebutkan langkah-
langkahnya karena masih ada yang terlewat dan tidak disebutkan.
- Berdasarkan waancara dengan katim didapatkan hasil bahwa pelaksanaan penkes
keluarga sudah dilakukan ketika keluarga datang mengunjungi pasien. Pemberian
penkes keluarga ini mengarah pada 5 fungsi keluarga. saat keluarga datang > dari
2 kali, pemberian penkes tentang 5 fungsi keluarga dibagi, seperti kunjungan
pertama diberikan penkes tentang kemampuan keluarga mengenal tanda dan
gejala dan merawat pasien saat dirumah. Namun untuk keluarga yang datang
sekali dan pasien langsung pulang, keluarga langsung diberikan penkes 5 fungsi
keluarga.
Observasi :
- Berdasarkan observasi didapatkan data bahwa sudah tersedianya buku laporan
pelaksanaan dan laporan dokumentasi kegiatan yang disertai ttd keluarga pasien
dan tidak ada media penkes. Saat ada keluarga pasien IF yang berkunjung, tidak
terlihat perawat yang memberikan penkes pada keluarga dan di buku laporan dan
dokumentasi tidak ada ttd keluarga pasien. begitupun saat keluarga pasien
selanjutnya mengunjungi pasien BGS, tidak terlihat adanya pemberian penkes
keluarga, namun dalam laporan pelaksanaan tertera nama perawat, dan di laporan
dokumentasi tidak ada ttd keluarga pasien. Hasil observasi juga didapatkan bahwa
perawat belum mampu menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan penkes
keluarga sesuai SOP nya karena masih kurang sistematis dan ada yang
terlewatkan.
Studi Dok :-
Masalah : belum optimalnnya penerapan SPO berhubungan dengan banyak
yang kurang sistematis dalam penyampaiannya.
Aspek Yang
Strength (Kekuatan) Weakness (Kekurangan) Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)
Dikaji
Pelaksanaan a. Sudah tersedia SPO a. Rata-rata 5 (72%) dari 7 perawat a. Perawat dapat/bisa a. Pencapaian tujuan
standar dan tentang kegiatan TAK, masih kurang memahami tentang melakukan tindakan akhir TAK,
ketersediaan SOP Interaksi dan penkes SPO sesuai SPO penkes dan
keluarga dan kelompok b. Perawat jarang dan kadang-kadang b. Perawat masih bisa interaksi bisa
diruangan membaca SPO sebelum melakukan memhami dan menjadi belum
b. Kegiatan TAK, dan tindakan menyampaikan optimal terkait
interaksi sudah dilakukan c. Penyebab tidak membaca adalah bagaimana langkah- dengan masih
dan berjalan sesuai karena tidak sempat membaca SPO, langkah SPO yang belum
jadwal yang ditentukan, SPO yang tersedia tebal, banyak dan benar dan urut. optimalnya
dan penkes keluarga kurang praktis a. Perawat yang dinas pelaksanaan dan
dilakukan setiap ada d. Perawat hanya menyebutkan memadai, baik dari penyampaian
keluarga yang langkah-langkah dalam fase SPO kualitas maupun TAK di wisma
berkunjung langsung ke intinya saja seperti fase kuantitas dalam Amarta Putra
c. Sudah ada jadwal beserta orientasi, kerja dan terminasi. memberikan asuhan serta masih belum
nama leader untuk Bagian dari fasenya tersebut tidak keperawatan dibuat
kegiatan TAK, interaksi semua disebutkan. c. Adanya kebijakan dan penjadwalan serta
dan penkes keluarga dan e. Penyebab perawat tidak melakukan audit dari kepala instrumen
juga tersedia lembar kegiatan sesuai SPO karena kurang bidang keperawatan penilaian yang
pendokumentasian motivasi untuk membaca SPO dan atau pemerintah untuk masih kurang
d. Perawat sudah kurang motivasi untuk perbaikan SPO
melakukan kegiatan memperbaikinya menjadi lebih praktis
sesuai jadwal dan f. Jarang dilakukannya evaluasi terkait sehingga dapat
tugasnya kesesuaian tindakan dengan SPO meningkatkan mutu
e. Sebagian perawat sudah g. Belum adanya jadwal tertulis terkait pelayanan kesehatan
mengetahui dan paham pelaksanaan evaluasi pelaksanaan d. Dengan tersedianya
sedikit tentang SPO asuhan keperawatan terhadap TAK, jadwal, karu/katim
interaksi dan penkes bisa melakukan
h. Belum adanya instrumen penilaian penilaian terkait
untuk pelaksanaan pendidikan kesesuaian tindakan
kesehatan kelompok dengan SPO
i. Jarang dilakukannya penkes
kelompok beserta dengan
pendokumentasiannya, dan jadwal
untuk penkes kelompok belum ada
B. Identifikasi Masalah dan Analisa Data
Identifikasi masalah dilakukan berdasarkan pengkajian yang diperoleh melalui hasil wawancara dan observasi dan studi
Do. Selanjutnya data-data tentang manajemen keperawatan diruangan Wisma Setyawati RSJ Dr. Soeroyo Magelang dianalisis
untuk merumuskan masalah manajemen. Analisis data hasil pengkajian dapat dilihat sebagai berikut:
1 Hasil Wawancara :
a. Berdasarkan wawancara dengan perawat didapatkan hasil bahwa Belum maksimalnya kualitas pelaksanaan
rata-rata perawat jarang atau kadang-kadang membaca SPO asuhan keperawatan berhubungan dengan
sebelum melakukan tindakan ketidaksesuaian tindakan dengan SPO
b. Berdasarkan wawancara dengan perawat didapatkan hasil bahwa
perawat sudah memahami tentang SPO, namun dalam
pelaksanaannya masih belum bisa diterapkan dengan baik, dimana
bisa dikatakan pemahaman masih kurang tentang SPO
c. Perawat mengatakan juga jarang dilakukan evaluasi tentang
kegiatan sesuai SPO
d. Hasil wawancara dengan katim didapatkan hasil bahwa
pelaksanaan evaluasi mengenai kesesuaian tindakan dengan SPO
sudah dilakukan, namun masih jarang.
e. Perawat mengatakan hanya menyampaikan intinya saja dalam
melaksanakan kegiatan seperti fase orientasi, kerja dan terminasi,
namun bagian-bagian dari fase tersebut belum bisa disebutkan
dengan benar atau ada yang terlewatkan sehingga dalam
penyampaiannya ada yang tidak urut dan kelewat. Perawat juga
mengatakan kegiatan juga disesuaikan dengan kondisional,
dimana jika pasien responya bagus, maka dilakukan fase orientasi,
namun jika respon tidak baik, maka langsung ke fase kerja dan
terminasi
a. Berdasarkan wawancara didapatkan data bahwa motivasi perawat
untuk memperbaiki masih kurang
f. Hasil wawancara didapatkan hasil bahwa rata-rata perawat
mengatakan pernah tidak sesuai dengan SPO dikarenakan jarang
atau tidak sempat membaca SPO, kemudian dari segi SPO yang
banyak dan tebal. Selain itu hal yang membuat tidak sempat
membaca karena banyak program diruangan yang tidak bisa
ditinggalkan
g. Hasil wawancara dengan katim didapatkan data bahwa
pelaksanaan penkes kelompok sudah dilakukan namun masih
jarang /belum maksimal dan pendokumentasiannya belum
dilakukan serta jadwal untuk penkes kelompok belum ada.
Hasil Observasi :
b. Berdasarkan observasi selama pengkajian didapatkan data bahwa
perawat belum atau hampir tidak pernah membaca SPO sebelum
tindakan ataupun saat santai ataupun membuat catatan kecil.
c. Berdasarkan observasi saat wawancara didapatkan hasil bahwa
saat perawat diminta menyebutkan langkah-langkah SPO saat
tindakan, perawat menyebutkan hanya fase interaksi, kerja,
terminasi dan bagian dari fase tersebut masih ada yang belum
disampaikan, hal itu saat ditanya dikarenakan lupa, sudah jarang
membaca SPO, ada juga berdasarkan observasi saat tindakan
langsung ke fase kerjanya, karena pasien yng ikut sedikit dan
kondisinya juga stabil. Jadi secara keseluruahan pemahaman
perawat masih kurang tentang SPO
d. Berdasarkan observasi didapatkan data bahwa jarang dilakukan
evaluasi oleh katim atau karu tentang pelaksanaan kegiatan
berdasarkan SPO.
e. Hasil observasi yaitu belum pernah dilakukan supervisi kegiatan
TAK, penkes dan interaksi sesuai SPO serta belum adanya jadwal
tertulis kegiatan supervise dan instrumen penilaian penkes.
f. Hasil observasi yaitu belum dilakukannya penkes kelompok serta
belum adanya jadwal kegiatan penkes kelompok.
C. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode penapisan atau
penilaian untuk menentukan masalah utama yang akan diselesaikan. Hasil proses penilaian
tersebut dikonsultasikan dengan kepala ruang wisma Setyawati RSJ Prof. Dr. Soeroyo
Magelang dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Keterangan:
1. Importancy (I) atau pentingnya masalah
Prevalency (P) : Masalah lebih banyak serius
Severity (S) : Akibat yang ditimbulkan apabila tidak ditangani
Rate of increase(RI) : Angka kenaikan
Public concern (PC) : Perhatian masyarakat
Degree of Unmeetneeds (DU) : Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi
Politic Climate (Pc) : Political climate
2. Technology (T) : Teknologi yang tersedia
3. Resource (R) : Sumber daya yang tersedia(manusia, dana, alat, dll)
A. Alternatif Cara Penyelesaian Masalah
1. Pemahaman perawat tentang SPO saat 1. Sosialisasi tentang konsep SPO kepada
tindakan masih kurang perawat
2. Melakukan simulasi/ role play kegiatan
TAK, interaksi dan penkes bersama
perawat
3. Diskusikan dengan perawat untuk
memperbaiki tindakan yang masih tidak
sesuai dengan SPO
2. Motivasi perawat masih kurang untuk 1. Sharing tentang SPO pelaksanaan TAK,
menerapkan tindakan TAK, interaksi dan Interaksi dan penkes
penkes sesuai SPO 2. Memotivasi perawat agar menerapkan
tindakan sesuai SPO
3. Jarang dilaksanakannya evaluasi 1. Diskusi dengan katim untuk dilakukan
pelaksanaan tindakan sesuai SPO penilaian/pemeriksaan pelaksanaan
dikarenakan belum adanya jadwal dan tindakan sesuai SPO
instrumen penilaian pendidikan 2. Diskusi dengan karu atau katim untuk
kesehatan pembuatan jadwal kegiatan supervisi
3. Pembuatan instrumen penilaian
kesesuaian tindakan dengan SPO
4. Peninjauan tentang SPO yang baru belum 1. Diskusi dengan karu tentang pembuatan
dilakukan dan SPO tentang penkes SPO penkes kelompok
kelompok belum ada 2. Diskusi dengan karu tentang pengadaan
revisi SPO yang baru
DIAGRAMFISHBONE
MAN
Belum maksimalnya
kualitas pelaksanaan
asuhan keperawatan
berhubungan dengan
ketidaksesuaian
tindakan dengan SPO
METHODE
MATERIAL
PLAN OF ACTION (POA)
1 Sosialisasi tentang konsep Diskusi dan perawat Wisma Alat tulis, media Sabtu, 5/8/2017 Wisma Kadek
SPO terhadap perawat ceramah Amarta Putra sosialisasi, power Minggu, 6/8/2017 Amarta Noviani
point Putra
Senin, 7/8/2017
2 Role play kegiatan TAK, Demonstrasi Perawat Wisma Buku dokumentasi Senin, 7/8/2017 Wisma Kadek
interaksi sesuai SPO Amarta Putra (TAK, interaksi), Amarta Noviani
Selasa, 8/8/2017
bersama perawat Tools (TAK, Putra
interaksi dan
penkes), SPO
(TAK, interaksi)
3 Diskusikan dengan perawat Ceramah Perawat Wisma Alat Tulis Sabtu, 5/8/2017 Wisma Kadek
untuk memperbaiki dan diskusi Amarta Minggu, 6/8/2017 Amarta Noviani
tindakan yang masih tidak Putra
Senin, 7/8/2017
sesuai dengan SPO
4 Sharing tentang SPO Ceramah Perawat Wisma Alat tulis, media Sabtu, 5/8/2017 Wisma Kadek
pelaksanaan TAK, Interaksi dan diskusi Amarta sosialisasi, power Minggu, 6/8/2017 Amarta Noviani
dan penkes point Putra
Senin, 7/8/2017
5 Memotivasi perawat agar Ceramah Perawat Wisma Alat tulis Sabtu, 5/8/2017 Wisma Kadek
menerapkan tindakan sesuai dan diskusi Amarta Minggu, 6/8/2017 Amarta Noviani
SPO Senin, 7/8/2017 Putra
6 Diskusi dengan katim / karu Berdiskusi Katim / karu Alat tulis Sabtu, 5/8/2017 Wisma Kadek
untuk dilakukan evaluasi wisma amarta Amarta Noviani
pelaksanaan tindakan sesuai Putra
SPO
7 Diskusi dengan karu atau Berdiskusi Katim / Karu Alat Tulis Selasa, 8/8/2017 Wisma Kadek
katim untuk pembuatan Amarta Noviani
jadwal kegiatan supervisi Putra
8 Diskusi dengan karu Diskusi Karu/katim Alat tulis Kamis , Wisma Kadek
Pembuatan instrumen 10/8/2017 Amarta Noviani
penilaian kesesuaian Putra
tindakan dengan SPO
9 Diskusi dengan karu tentang Berdiskusi Karu Alat Tulis Rabu, 9 Agustus Wisma Kadek
pembuatan SPO penkes 2017 Amarta Noviani
kelompok Putra
10 Diskusi dengan karu tentang Berdiskusi Karu Alat Tulis Rabu, 9 Agustus Wisma Kadek
pengadaan revisi SPO yang 2017 Amarta Noviani
baru Putra
LAPORAN PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
DISUSUN OLEH :
KADEK NOVIANI
070116B034
2017