Anda di halaman 1dari 2

Who

Anemia WHO Cut offs and grading (Wiki)

WHO's Hemoglobin thresholds used to define anemia (1 g/dL = 0.6206 mmol/L)


Age or gender group Hb threshold (g/dl) Hb threshold (mmol/l)
Children (0.5–5.0 yrs) 11.0 6.8
Children (5–12 yrs) 11.5 7.1
Teens (12–15 yrs) 12.0 7.4
Women, non-pregnant (>15yrs) 12.0 7.4
Women, pregnant 11.0 6.8
Men (>15yrs) 13.0 8.1

WHO Grading of anemia:

 Grade 1 (Mild Anemia): 10 g/dl - cutoff point for ages


 Grade 2 (Moderate Anemia): 7-10 g/dl
 Grade 3 (Severe Anemia): below 7 g/dl

Persenan

Pada orang normal 80-90% eritropoietin di bentuk di ginjal, sisanyadiproduksi di luar


ginjal (hati dan sebagainya).

Bila seseorang mengalami perdarahan atau dalam keadaan hipoksia,sintesis hemoglobin


meningkat dan produksi serta pelepasan sel darah merahdari sumsum tulang meningkat.
Untuk pembentukan sel darah merah diperlukanzat eritropoietin.

Eritropoietin dibentuk dari proeritropoietin, yang mungkin dibuat dalamhati, dengan


adanya aksi dari substansi yang disekresi ginjal. Faktor ginjal inidisebut sebagai faktor
eritropoietik ginjal (kidney erythropoietic factor) atau eritrogenin. Produksi faktor
eritropoietik ginjal ini meningkat pada suasanahipoksia, kobalt dan androgen, sedangkan
sekresinya diperantarai oleh keadaanalkalosis. Seperti halnya renin, sekresi faktor
eritropoietik ginjal meningkatdengan adanya katekolamin melalui mekanisme
beta adrenergic
. Aksi faktor eritropoietik ginjal pada globulin plasma tampaknya berhubungan
secaraenzimatik, seperti yang terjadi pada renin. Tempat utama inaktivasi
eritropoietikadalah hati dan memiliki waktu paruh di sirkulasi sekitar 5 jam.

Jika kedua ginjal diangkat atau rusak oleh penyakit maka orang tersebutakan sangat
anemik karena 10-20% eritropoietin normal dibentuk oleh jaringanlain (terutama di
hati) hanya setengah dari kebutuhan tubuh. Jika tidak adaeritropoietin secara komplit
maka hanya sedikit sel darah merah yang dibentukoleh sumsum tulang.

Peran eritropoietinDalam sumsum tulang, hormon ini mempengaruhi sel stem yang
pekaeritropoietin dan mengubahnya menjadi pronormoblas pembuat
hemoglobin.Pengendalian produksi eritrosit tampaknya melibatkan suatu system
umpanbalik antara ginjal dan sumsum tulang, yang diperantarai oleh oksigen yangterikat
pada eritrosit dan pada arah yang lain oleh eritropoietin. Produksi eritrositdipengaruhi
pula oleh factor-faktor selain eritropoietin, terbukti dari eritropoiesislambat namun
konstan pada paien-pasien yang mendapat transfuse darah atauanefrik. Kecepatan
sekresi eritropoietin yang tinggi secara tak wajar menimbulkan polisitemia, ditemukan
pada persentase kecil pasien-pasienneoplasma ginjal;, penyakit ginjal ksitik, dan
hidronefrosis.

Anda mungkin juga menyukai