Anda di halaman 1dari 10

Nama : Chyntia Tiara Putri

NIM : 04011181320047
Kelas : PSPD A 2013

ANALISIS MASALAH

1. Mengapa kelemahan terjadi di sebelah kanan ?


Stroke non haemorage terjadi karena adanya penyumbatan di pembuluh darah
otak yang disebabkan oleh trombosis, emboli sehingga jumlah darah yang mengalir ke
daerah distal dari penyumbatan berkurang ke daerah tersebut juga mengalami
kekurangan oksigen akibatnya daerah tersebut menjadi ischemic, di mana terjadi
penekanan perfusi rendah, penyediaan oksigen menurun, CO2 dan asam laktat
tertimbun. Pembuluh darah di bagian pusat daerah ischemic kehilangan tonus dan
terjadi proses degeneratif akibat dari oedema cerebri sehingga terjadi infark dan
timbul manifestasi deficit neurologik yang berupa hemiparese yang bersifat kontra
lateral dari daerah lesi di otak. Pada kasus, lesi terjadi di hemisfer kiri lobus
temporalis, sehingga hemiparese terjadi di sebelah kanan.

2. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem memori ? – LI

3. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium?


GDS 240 mg/dL, kolesterol total 260 mg%, LDL 180 mg%.

No. Nilai Normal Interpretasi


1. Kolesterol 260 mg% <200 mg% 
total
2. GDS 240 mg/dl <200 mg/dl  , hiperglikemia
3. LDL 180 mg% <150 mg/dl 

Kolesterol total dan LDL yang meningkat dapat diakibatkan oleh pola makan
dan pola hidup yang tidak sehat. Adanya peningkatan menunjukkan suatu faktor
resiko terjadinya arterosklerosis yang berhubungan dengan hipertensi dan stroke yang
dialami oleh Tn.Amir.
Gula darah sewaktu yang meningkat diakibatkan adanya riwayat diabetes
melitus yang ia derita.

4. Definisi
Demensia merupakan suatu sindrom yang bersifat kronis progresif dan
menandakan adanya penurunan fungsi kognitif, disebabkan oleh penyakit organik
difus pada hemisfer serebri (demensia kortikal) maupun kelainan struktur subkortikal
(demensia subkortikal). Pada demensia tidak ditemuka adanya gangguan kesadaran
dan dipertimbangkan sebagai demensia bila gejala muncul dalam waktu minimal 6
bulan.
Demensia vaskular  demensia yang timbul secara mendadak namun dapat
pula bertahap, disertai dengan adanya gejala neurologis fokal

5. Faktor resiko
Secara umum faktor risiko demensia vaskular sama seperti faktor risiko stroke
meliputi: usia, hipertensi, diabetes melitus, aterosklerosis, penyakit jantung, penyakit
arteri perifer, plak pada arteri karotis interna, alkohol, merokok, ras dan pendidikan
rendah. Berbagai studi prospektif menunjukkan risiko vaskular seperti hipertensi,
diabetes, hiperkolestrolemia merupakan faktor risiko terjadinya demensia vaskular.

6. Prognosis
Dubia. Tergantung dengan perhatian pengasuh kepada pasien. Apabila
perhatian baik bisa saja menjadi bonam.
LEARNING ISSUE
ANATOMI DAN FISIOLOGI MEMORI

Memori adalah simpanan pengetahuan yang didapat untuk sewaktu-waktu


diambil kembali. Proses pembentukan ingatan merupakan proses yang kompleks dan
masih belum banyak dimengerti. Ingatan atau memori merupakan hasil dari
perubahan kimia atau struktural pada penyaluran sinyal yang terjadi antarsel saraf satu
dan lainnya. Perubahan saraf yang berperan dalam menyimpanan pengetahuan ini
dikenal dengan istilah memory trace (jejak ingatan). Jejak ingatan ini biasa disimpan
dalam konsep bukan kata-kata spesifik. Daerah otak yang diperkirakan berperan
penting dalam ingatan adalah lobus temporalis, korteks prafrontalis, daerah-daerah
lain di korteks serebrum, sistem limbik, dan serebelum.

Penyimpanan informasi yang diyakini dilaksanakan dalam dua tahap yakni,


memori jangka pendek dan memori jangka panjang. memori jangka pendek ini hanya
akan tersimpan beberapa detik sampai beberapa jam sedangkan ingatan jangka
panjang dapat tersimpan berhari-hari. Proses pemindahan memori jangka pendek
menjadi memori jangka panjang ini disebut konsolidasi. Lobus temporalis dan sistem
limbik berperan penting untuk memindahkan memori baru ke sistem jangka panjang.

Secara garis besar proses memory terdiri dari :


- Encoding
Encoding merupakan awal dari proses penyimpanan informasi di otak
(memory). Encoding juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menerjemahkan berbagai informasi yang diterima agar dapat dipahami dan
disimpan dalam memory.
- Storage
Yaitu proses penyimpanan memori setelah stimulus masuk.
- Retrieval
Retrival adalah kemampuan untuk menyusun kembali dan mengeluarkan
berbagai informasi yang telah tersimpan memory. Proses retival terbagi atas :
- Recall : kemampuan menggambarkan suatu informasi dengan kata-kata sendiri
secara bebas.
- Recognition : kemampuan untuk menetapkan satu pilihan di antara pilihan-
pilihan yang ada.
- Relearning : berarti ‘belajar kembali’. Yaitu hal-hal yang sebetulnya pernah
bisa dikerjakan, dipelajari lagi untuk tujuan-tujuan tertentu

Pencatatan Penyimpanan Pemanggilan

Jenis-jenis memori :
1. Memori eksplisit
i. Memori segera korteks prefrontal dan dorsal medial thalamus atau
korteks sensoris primer dan sekunder
ii. Memori jangka pendek hipokampus dan lobus temporalis, badan
mamilaris, dienchepalon. Memori jangka pendek dapat menjadi
memori jangka panjang jika terus terjadi pengulangan, atau disebut
konsolidasi.
iii. Memori jangka panjang tersebar di seluruh serebrum

2. Memori implisit
a) Motorik serebellum, ganglia basalis, korteks motorik sekunder
b) Memori implisit yang berhubungan dengan emosi amigdala
Memori Jangka Pendek

Secara fisiologi, memori jangka pendek melibatkan modifikasi sementara pada


fungsi sinaps yang ada, misalnya perubahan sesaat jumlah neurotransmiter yang
dikeluarkan sebagai respon terhadap stimulasi di dalam jalur-jalur saraf yang
bersangkutan. Ada dua bentuk ingatan jangka pendek yaitu habituasi dan sensitasi.
Habituasi adalah penurunan responsifitas terhadap stimulus indiferen yang dilakukan
berulang-ulang. Sensitasi mengacu pada peningkatan tangapan terhadap rangsangan
ringan setelah sebuah rangsangan kuat mengganggu.
Pada habituasi, penutupan saluran Ca++ ke dalam terminal prasinap
menyebabkan penurunan pengeluaran neurotransmitter. Akibatnya, potensial pasca
sinap berkurang dibandingkan normal sehingga terjadi penurunan atau hilangnya
respon perilaku yang dikontrol oleh neuron eferen pascasinaps. Dengan demikian,
ingatan untuk habituasi disimpan dalam bentuk modifikasi saluran-saluran Ca++
spesifik. Habituasi ini merupakan bentuk belajar yang paling sering diyakini sebagai
proses belajar pertama yang berlangsung pada bayi manusia.
Sensitasi melibatkan modifikasi saluran namun dengan mekanisme ynag
berbeda. Pada sensitasi terjadi peningkatan pemasukan Ca++ dalam terminal prasinaps
sehingga terjadi peningkatan pengeluaran neurotransmiter. Akibatnya, respon yang
timbul juga akan semakin kuat. Sensitasi ini tidak menimbulakan efek langsung
terhadap meningkatnya pemasukan Ca++. Meningkatnya pemasukan Ca++ disebabkan
oleh fasilitas prasinap. Neurotransmiter serotonin dikeluarkan dari interneuron
terfasilitasi yang bersinaps pada terminal prasinaps untuk menimbulkan peningkatan
pengeluaran neurotransmitter prasinap sebagai respon terhadap suatu potensial aksi.
Berdasarkan penemuan Earl Sutherland diketahui bahwa terdapat reseptor di
permukaan sel yang berespons terhadap hormon, yaitu ketika reseptor mengikat
pengirim pesan kimiawi di luar sel (1st messenger), mereka mengaktifkan enzim dalam
sel yang disebut aderytyl cyclose, yang membuat ribuan molekul cyclic AMP (2nd
messenger) selama beberapa menit. Cyclic AMP kemudian mengikat protein utama
yang memicu respons seluruh molekul dalam sel. Karena berlangsung beberapa menit,
metabotropic reseptor lebih kuat, meluas dan bertahan dari ionotropic reseptor. Dalam
hal ini akan terjadi penyumbatan saluran K+. Penyumbatan ini berakibat memperlama
potensial aksi di terminal prasinaps. Cyclic AMP mengikat dan mengaktifkan protein
Kinase A, yang meningkatkan molekul fosfat, disebut fosforilasi. Protein Kinase A
sendiri terdiri dari 4 molekul, yaitu dua molekul bertindak sebagai regulasi
(penghambat) dan dua lainnya sebagai katalis. Dengan demikian terdapat 3 bahan yang
berperan dalam pembentukan memori jangka pendek dengan meningkatkan
neurotranmitter glutamate, yaitu serotonin, cyclic AMP dan protein Kinase A.

Proses Pengaturan Informasi Jangka Pendek

Secara fisiologi, Informasi baru yang diperoleh mula-mula akan diendapkan


dalam ingatan jangka pendek yang memiliki kapasitas penyimpanan terbatas. Informasi
dalam ingatan jangka pendek ini akan mengalami salah satu dari dua nasib pada
akhirnya. Ingatan tersebut mungkin segera dilupakan atau dikirim ke ingatan jangka
panjang lewat latihan. Pendaurulangan ingatan melalui ingatan jangka pendek
meningkatkan kemungkinan terjadinya konsolidasi. Dalam hal ini, hipokampus yang
merupakan bagian medial yang memanjang di lobus temporalis dan juga merupakan
bagian dari sistem limbik berperan penting dalam ingtan jangka pendek yang
melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait dan juga penting untuk konsolidasi
memori.

Memori Jangka Panjang

Kemampuan memori jangka panjang didasari oleh adanya proses long term
potentiation (LTP). Ketika terdapat stimulus lalu stimulus tersebut terus diulang-ulang,
makan menyebabkan kemampuan neuron presinaps untuk mengeksitasi neuron post
sinaps akan meningkat. Akan terbentuk koneksi antara pre dan pos sinaps yang semakin
kuat. Sehingga terbentuklah excitatory post synaptic potential (EPSPs) di pos sinaps,
akibatnya adalah banyak potensial aksi yang dikirimkan, sehingga terjadilah long term
potentiation.

Glutamat yang berikatan dengan reseptor NMDA tidak langsung menyebabkan Ca2+
masuk, tapi harus Mg2+ keluar terlebih dahulu dan terjadinya dopalarisasi dari aktivitas
eksitatori lainnya.
Semakin banyak reseptor AMDA respons EPSP dari pos sinaps akan semakin besar
terhadap pengikatan glutamat, sehingga LTP akan terus terjaga dan memori akan
diingat dalam jangka waktu panjang.

Perbandingan memori jangka panjang dan pendek adalah sebagai berikut.

Karakteristik Memori jangka pendek Memori jangka panjang

Waktu penyimpanan Segera Sedikit lebih lambat; harus


ditransfer dari memori jangka
pendek menjadi memori
jangka panjang; peningkatan
latihan dan pengulangan
informasi melalui memori
jangka pendek.

Durasi Detik hingga jam Beberapa hari sampai tahun

Retrieval time (waktu Cepat diperoleh kembali Lebih lambat, kecuali memori
mengingat) (rapid retrieval) yang benar-benar melekat.

Kapasitas penyimpanan Terbatas Sangat besar

Ketidakmampuan untuk Dapat dilupakan secara Biasanya hanya tidak bisa


melupakan permanen diakses sebagian; relatif stabil

Mekanisme penyimpanan Melibatkan modifikasi Melibatkan perubahan


sementara pada sinaps yang fungsional dan struktural yang
sudah ada, seperti perubahan relatif permanen pada neuron
jumlah neurotransmiter yang seperti pembentukan sinaps
dilepaskan baru dan sintesis protein baru
yang berkaitan.
Lobus temporalis adalah kawasan korteks serebral yang terletak di bawah sulcus lateral di
kedua belahan serebral otak mamalia.

Lobus temporalis berperan memperkuat ingatan visual, memproses input indera, memahami
bahasa, menyimpan ingatan baru, emosi, dan mengambil kesimpulan atau arti.

Fungsi

Ingatan visual

Lobus temporalis mengandung hippocampus dan memainkan peran penting dalam


pembentukan ingatan jangka panjang berlebihan yang dimodulasikan oleh amygdala.

Pemrosesan input indera

Pendengaran
Wilayah terdekat di bagian superior, posterior, dan lateral lobus temporalis terlibat
dalam pemrosesan pendengaran tingka tinggi. Lobus temporalis terlibat dalam persepsi
auditori primer, seperti pendengaran, dan berisi korteks auditori primer. Korteks auditori
primer menerima informasi penginderaan dari telinga dan wilayah sekunder memproses
informasi menjadi sesuatu yang bermakna seperti kata-kata. Gyrus temporalis superior
mencakup sebuah daerah (di dalam sulcus lateral) tempat sinyal auditori dari koklea pertama
mencapai korteks serebral, lalu diproses korteks auditori primer di lobus temporalis kiri.

Penglihatan
Wilayah yang berkaitan dengan penglihatan di lobus temporalis menerjemahkan
makna stimulus visual dan menciptakan pengenalan objek. Bagian ventral dari korteks
temporalis tampaknya terlibat dalam pemrosesan visual stimulus kompleks tingkat tinggi
seperti wajah (fusiform gyrus) dan pemandangan (parahippocampal gyrus). Bagian anterior
dari arus ventral untuk pemrosesan visual ini terlibat dalam persepsi dan pengenalan objek.
Pemahaman bahasa

Lobus temporalis kiri berisi korteks auditori primer, penting untuk memproses
semantik dalam percakapan dan penglihatan pada manusia. Wilayah Wernicke, yang
membentang antara lobus temporalis dan parietalis, memainkan peran penting (bersama
wilayah Broca di lobus frontalis) dalam pemahaman percakapan. Fungsi lobus temporalis kiri
tidak terbatas pada persepsi tingkat rendah, namun juga pemahaman, pemberian nama, dan
ingatan verbal.

Ingatan baru

Lobus temporalis medial (dekat bidang sagittal) diduga terlibat dalam mengode
ingatan jangka panjang deklaratif. Lobus temporalis medial mencakup hippocampus, penting
untuk penyimpanan ingatan, karena itu kerusakan di kawasan ini mengakibatkan kegagalan
pembentukan ingatan baru yang berujung pada amnesia anterograde permanen atau
sementara.
DAFTAR PUSTAKA

Sherwood L. 2012. Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem. Ed.. Jakarta: EGC.
Guyton, Arthur C. ; Hall, John E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11.
Jakarta : EGC.
Tanto, Chris; dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran II, Ed. IV. Jakarta : Media
Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai