Anda di halaman 1dari 8

A.

Latar Belakang

Limbah dari industry rumah tangga, pengolahan krupuk kulit babi “ Sri Rejeki” di banjar
Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Tabanan dikeluhkan sejumlah warga. Pasalnya, air
limbahnya meluber ke parit warga. Selain berminyak, limbah yang dihasilkan juga
mengeluarkan bau busuk. Sementara itu pemilik usaha industry rumah tangga krupuk kulit
babi “Sri Rejeki”, Surya Harta, saat diminta konfirmasi terkait limbah yang di keluhkan
warga tersebut, mengatakan pihaknya letah berupaya mengatasi limbah hasil usahanya
dengan membuat got sesuai dengan permintaan warga. Surya Harta mengaku juga telah
membuat septic tank untuk menampung limbah hasil usahanya.

B. Geografis Tabanan
Kabupaten Tabanan adalah sebuah kabupaten di provinsi Bali, Indonesia. Ibu kotanya
berada di Tabanan. Kabupaten ini secara geografis terletak antara 814'30" - 830'70" Lintang
Selatan dan 11454'52" - 11512'57" Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Tabanan di sebelah
utara berbatasan dengan kabupaten Buleleng, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Badung sedangkan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Jembaran dan sebelah selatan
berbatasan dengan Samudra Hindia. Luas wilayah Kabupaten Tabanan 839,33 Km2 yang
terbagi menjadi sepuluh kecamatan.
Kabupaten ini memeng cukup beruntung, dianugerahi dua wilayah topografis:
pegunungan dan pantai. Semua wilayahnya bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
Bahkan luas areal sawah 23.154 hektar, terluas di seluruh Bali. Padi ditanam di seluruh
wilayah kecamatan menggunakan sistem pengairan subak. Sistem pengairan yang mendapat
air langsung dari sungai atau mata air yang dibendung, selanjutnya dialirkan ke suatu
hamparan sawah yang disebut Pesedahan Yeh.
Hasil-hasil pertanian Tabanan yang berfungsi memenuhi kebutuhan pangan Bali
dipasarkan sebagai bahan mentah. Untuk andalan tanaman pangan lainnya adalah komoditas
sayur-sayuran. Komoditas yang banyak dihasilkan daerah bertopografi tinggi seperti Baturiti
ini untuk memenuhi kebutuhan sayurmayur hotel, restoran, dan supermarket di Bali. Selain
tanaman pangan, pertanian juga mengandalkan peternakan. Didukung oleh ketersediaan
pangan dari jagung, peternakan memberi kontribusi terhadap kegiatan ekonomi. Ternak
unggulan kabupaten ini adalah ayam. Peternakan ayam buras, petelur, dan pedaging terpusat
di Desa Udu dan Bolangan, Kecamatan Penebel. Kabupaten cukup terkenal dengan industri
kerijanan. Industri yang banyak berkembang merupakan industri kecil kerajinan rakyat,
1
seperti industri kerajinan anyaman, bambu, kayu, keramik, gerabah, logam, dan perak.
Tercatat 154 sentra industri kerajinan rakyat yang tersebar di beberapa lokasi. industri
kerajinan keramik merupakan komoditi andalan kabupaten Tabanan industri ini berkembang
di Desa Pejaten, kecamatan Kediri, kabupaten Tabanan. Meski industri pengolahan tidak
berbicara banyak, komoditasnya dipasarkan ke Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Denmark,
Jerman, Korea, Spanyol, Perancis, Singapura, dan Australia.

C. Kegiatan Ekonomi Masyarakat Tabanan


Potensi unggulan Kabupaten Tabanan adalah bidang pertanian kerena sebagian besar
mata pencaharian, soko guru perekonomian daerah, serta penggunaan lahan wilayah Tabanan
masih didominasi bidang pertanian dalam arti luas. Kabupaten Tabanan terdiri dari 10
Kecamatan (Kecamatan Tabanan, Kecamatan Kediri, Kecamatan Kerambitan, Kecamatan
Selemadeg, Kecamatan Selemadeg Barat, Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Penebel,
Kecamatan Pupuan, Kecamatan Marga, dan Kecamatan Baturiti),

Kabupaten Tabanan berada di daerah tropis dengan dua musim yang berbeda antara
musim kemarau dan musim penghujan dengan diselingi musim pancaroba. Temperatur udara
bervariasi dan juga ditentukan oleh ketinggian tempat, rata-rata berkisar 27,60 C. Keadaan
pengairan dipengaruhi oleh bentuk pantai dan curah hujan yang menjadi sumber
penyimpanan air dan sumber pengairan disamping danau yang luasnya 377 Ha terletak di
Kecamatan Baturiti.

Berdasarkan potensi dan kondisi masyarakat Kabupaten Tabanan, asumsi Makro


Ekonomi sebagai landasan kebijakan dalam penyusunan Anggaran adalah tingkat
pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tabanan. Tujuan yang ingin diwujudkan adalah
semakin tumbuh kembangnya industri pedesaan yang berbasis pertanian sebagai media
strategi untuk memacu perekonomian masyarakat desa (petani) dengan meningkatkan nilai
tambah petani melalui industri penanganan dan pengolahan pasca panen diaharapkan akan
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

D. Industri

Industri formal adalah industri yang mempunyai ijin operasi secara resmi. Pencatatan
industri formal di Kabupaten Tabanan dikelompokkan kedalam kelompok industri logam,
mesin, dan eletronik, serta kelompok industri kimia, agro, dan hasil hutan.

2
Berdasarkan hasil pencatatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) Kabupaten
Tabanan, terdapat 302 unit usaha formal, dari jumlah tersebut dapat menyerap tenaga kerja
sebanyak 3.439 yang tersebar pada 10 kecamatan di Kabupaten Tabanan. Nilai produksi yang
dihasilkan dari 302 unit usaha tersebut sebesar Rp. 207.966.860,-. Di mana sebanyak 138 unit
usaha adalah industri logam, mesin dan elektronik sedangkan 164 unit usaha adalah industri
kimia, agro dan hasil hutan.

E. Dampak Pemcemaran Limbah Terhadap Lingkungan


1. Limbah Industri Pangan
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ; tahu,
tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat
menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar
karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa0sisa bahan kimia yang
digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah industri tahu,
tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang
menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological
Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol,
panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya
menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat
menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.

2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan


Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat
besar, mengeakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya.
Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung mikroorganisme, senyawa

3
organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang
terbentuk selama proses permentasi berlangsung. Industri ini mempunyai limbah cair selain
dari proses produksinya juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan
hasil perasan, endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah
llimbah bahan beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara. Gangguan terhadap
kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :
a. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu
kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat
dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat
menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit
perut dan sebagainya.
b. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh
dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh,
sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal,
arsen, raksa, asbes dan sebagainya. Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa
membahayakan pekerja apabila menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak
sesuai dengan Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat
mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar. Kegiatan lain sektor ini yang mencemari
lingkungan adalah industri yang menggunakan bahan baku dari barang galian seperti
batako putih, genteng, batu kapur/gamping dan kerajinan batu bata. Pencemaran timbul
sebagai akibat dari penggalian yang dilakukan terus-menerus sehingga meninggalkan
kubah0kubah yang sudah tidak mengandung hara sehingga apabila tidak dikreklamasi
tidak dapat ditanami untuk ladang pertanian.

3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka.


Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit
dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukanair sebagai
mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan (bekas Proses)
yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa- sisa warna, BOD tinggi, kadar
minyak tinggi dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).

4. Limbah Industri Logam & Ekektronika.


Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi baja seperti mesin bubut, cor
logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan
4
pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori udara sekitarnya.
Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin
dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya.kadar bahan
pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu
kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.
Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri
ini memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan
asam-asam yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan plat,
sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.
Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses-proses
dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :
a. Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas
b. Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah,
ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi
kerja.
c. Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang
diawali dengan napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau
dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat
mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.
d. Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala,
pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya
berdenging.
e. Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan
iritasi pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20
ppm), pembengkakan paru-paru/celah suara.
f. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari
sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah
dan sebagainya.
g. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila
tercampur dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang
nenbahayakan seperti yang telah diuraikan diatas.
Berbagai industri rumah tangga banyak menghasilkan limbah-limbah yang bisa
mencemari lingkungan,misalnya saja industri pengolahan ikan, penolahan tepung

5
tapioca, industri tahu tempe, industri pengolahan aren seperti uraian di bawah ini.
diharapkan dapat menjadi produk andalan industri kecil.

F. Limbah dan Masalahnya


Karena limbah dibuang ke lingkungan, maka masalah yang ditimbulkannya merata dan
menyebar di lingkungan yang luas.Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke tempat
lainnya.Limbah cair atau padat yang dibuang ke sungai, dihanyutkan dari hulu sampai jauh
ke hilir, melampaui batas-batas wilayah akhirnya bermuara di laut atau danau, seolah-olah
laut atau danau menjadi tong sampah.
Limbah bermasalah antara lain berasal dari kegiatan pemukiman, industri, pertanian,
pertambangan dan rekreasi.
Limbah pemukiman selain berupa limbah padat yaitu sampah rumah tangga, juga
berupa tinja dan limbah cair yang semuanya dapat mencemari lingkungan perairan. Air yang
tercemar akan menjadi sumber penyakit menular.
Limbah industri baik berupa gas, cair maupun padat umumnya termasuk kategori atau
dengan sifat limbah B3.
Kegiatan industri disamping bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, ternyata juga
menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan perairan, tanah, dan udara. Limbah cair,
yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk berbagai keperluan
dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air
tanah.
Limbah gas yang dibuang ke udara pada umumnya mengandung senyawa kimia berupa
SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang tidak diinginkan.Adanya SO2 dan NOx di udara dapat

6
menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan kerugian karena merusak
bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian dan hutan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah dari
industri kimia.Limbah dari industri kimia pada umumnya mengandung berbagai macam
unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga berbahaya
bagi kesehatan manusia.
Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk. Walau pestisida
digunakan untuk membunuh hama, ternyata karena pemakaiannya yang tidak sesuai dengan
peraturan keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida–pembunuh kehidupan. Pestisida yang
berlebihan pemakaiannya, akhirnya mengkontaminasi sayuran dan buah-buahan yang dapat
menyebabkan keracunan konsumennya.
Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya bila sampai di perairan dapat merangsang
pertumbuhan gulma penyebab timbulnya eutrofikasi.Pemakaian herbisida untuk mengatasi
eutrofikasi menjadi penyebab terkontaminasinya ikan, udang dan biota air lainnya.
Pertambangan memerlukan proses lanjutan pengolahan hasil tambang menjadi bahan
yang diinginkan. Misalnya proses di pertambangan emas, memerlukan bahan air raksa atau
mercury akan menghasilkan limbah logam berat cair penyebab keracunan syaraf dan
merupakan bahan teratogenik.
Kegiatan sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui sarana transportasi, dengan
limbah gas buang di udara, tumpahan minyak dan oli di laut sebagai limbah perahu atau kapal
motor di kawasan wisata bahari.

G. Pengolahan Limbah dan Penanggulangannya


a. Dibuatkan Tempat Pembuangan Khusus
Untuk limbah yang berbetuk cair, bisa dibuatkan umr pembuangan khusus yang letaknya
berjauhan dengan sumber air sehingga tidak mencemari air masyarakat.Sedangkan nuklimbah
padat, basanya dibuatkan tempat pembuangan yang memiliki cerobong yang sangat tinggi
sehingga baunya tidak mengganggu masyarakat.
b. Sebagai Bahan Baku Produk Turunan
Beberapa limbah padat maupun cair bia diolah lagi untuk dijadikan sebagai bahan baku
produk turunannya yang lain. Seperti misalnya: limbah batok kelapa yang diolah menjadi
briket batok kelapa.

7
c. Di Daur Ulang
Beberapa jenis limbah yang memungkinkan untuk di daur ulang, seyogyanya dipishkan
dengan limbah yang tidak bisa didaur ulang.
d. Dibakar / Dimusnahkan
Walaupun terlihat kurang arif namun cara memsnahkan limbah- limbah tertentu dengan cara
membakar limbah tersebut masih anyak dipaki oleh masyarakat untuk mengurangi jumlah
limbah yang ada
e. Dinetralisir
Cara ini isa digunakan untuk menangani jenis limbah cair Dengan menetralisir limbah cair,
berarti kita telah melakukan suatu pose penjernihan sehingga air limah dari sebah usaha bisa
dimanfaatkan kembali oleh masyarakat
f. Dikubur Dalam Tanah
Cara penanganan sampah dengan cara dikubur atau ditanam dalam tanah juga termasuk
popler di masyarakat selain menggunakan cara membakar limbah.
g. Dijadikan Pakan Ternak
Beberapa jenis limbah, biasanya yang berbentuk padatdan basah, bisa diguakan sebagai
bahan campuran pak ternak yang bisa meningatkan kadar kandungan pakan ternak ternak tu
sendiri
h. Dijadikan Sebagai Sumber Energi Alternatif
Kandungan sebuah zar pada limbah bisa dimanfaatkan sebgai suumber energgi alternatif.
Contohnya adalah penggunaan limbah kotoran sapi sebagai pengganti gas LPG
i. Dimanfaaatkn Untuk Proses Produksi Selanjutnya
Sebagai contoh, limbah kayu dan serbuk kayu pada perusahaan furniture bisa dimanfaatkan
sebagai sumber bahan bakar pada proses pengovenan. Selain bisa mengurangi jummlah
limbah, cara penanganan limbah seperti ini bisa digunakan untu menghemat jum;ah biaya
produksi
j. Dijadikan Pupuk
Pupuk tidak hanya berbentuk kompos karena dengan penggunaan teknologi pengolahan
limbah yang canggih kita bisa menyulap limbah baik padat maupun cair menjadi beberapa
jenis pupuk, diantaranya adalah pupuk kompos dan juga pupuk cair

Anda mungkin juga menyukai