Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI RADEN AJENG KARTINI

RADEN AJENG KARTINI

Lahir 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, Hindia Belanda,


meninggal 17 September 1904 (umur 25) di Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda

Nama Panggilan Raden Ayu Kartini


dikenal karena Emansipasi wanita.
Beragama Islam putri dari Pasangan R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat dan Raden Adjeng
Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17
September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.
Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Biografi Singkat Sultan Hasanuddin

Nama : Sultan Hasanuddin

Lahir : Makassar, 12 Januari 1631

Wafat : Makassar, 12 Juni 1670

Ibu : I Sabbe To’mo Lakuntu

Ayah : Sultan Malikussaid

Pasangan: I Bate Daeng Tommi (m. 1654), I Mami Daeng Sangnging (m. 1645), I Daeng Talele

Anak: Karaeng Galesong, Sultan Amir Hamzah, Sultan Muhammad Ali

Keluarga Dan Masa Kecil Sultan Hasanuddin

Sultan Hasannudin merupakan anak kedua dari pasangan Sultan Malikussaid yang merupakan raja Gowa
ke-15 dan juga I Sabbe To’mo Lakuntu yang merupakan putri bangsawan Laikang. Sultan Hasanudin lahir
di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 12 januari 1631 dan wafat pada 12 Juni 1670 di Makassar,
Sulawesi Selatan. Nama lahir Sultan Hasanuddin adalah I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng
Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Sultan Hasanuddin memiliki saudara perempuan bernama I
Patimang Daeng Nisaking Karaeng Bonto Je’ne

Sejak kecil Sultan Hasanuddin telah memperlihatkan jiwa kepemimpinan, selain itu Ia juga memiliki
kecerdasan dan kerajinan dalam belajar yang sangat menonjol dibanding dengan saudaranya yang lain,
serta pandai bergaul dengan banyak orang tidak hanya di lingkungan istana tetapi juga dengan orang
asing yang mendatangi Makassar untuk berdagang.
Pendidikan yang dijalaninya di Pusat Pendidikan dan Pengajaran Islam di Masjid Bontoala membuatnya
menjadi pemuda yang beragama, memiliki semangat juang, jujur, dan rendah hati.

Wafatnya Sultan Alauddin (Kakek Sultan Hasanuddin) Dan Pengangkatan Ayahnya Sebagai Raja Gowa

Saat Hasanuddin berumur 8 tahun, sang kakek yaitu Sultan Alauddin yang merupakan raja Gowa ke-14
wafat setelah memerintah kerajaan Gowa selama 46 tahun. Setelah kakeknya meninggal sang ayah
Sultan Malikussaid menggantikan sebagai raja yang dilantik pada 15 Juni 1639.

Selama kepemimpinan ayahnya, Sultan Hasanuddin yang masih remaja sering diajak untuk menghadiri
perundingan penting. Hal ini dilakukan sang ayah agar Hassanudin belajar tentang ilmu pemerintahan,
diplomasi dan juga strategi perang.
Biodata Tuanku Imam Bonjol

1. Nama : Muhamad Shahab


2. Tanggal Lahir : 1772, Bonjol, Sumatera Barat, Indonesia
3. Meninggal : 6 November 1864, Minahasa
4. Kebangsaan : Minangkabau
5. Agama : Islam
6. Orang tua : Bayanuddin (ayah), Hamatun (ibu)

Biografi Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol pada tahun 1772, nama aslinya adalah Muhammad Shahab. Ia lahir
dari pasangan Bayanuddin dan Hamatun. Ayahnya adalah seorang alim ulama dari Sungai Rimbang,
Suliki. Imam Bonjol belajar agama di Aceh pada tahun 1800-1802, dia mendapat gelar Malin Basa.

Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Tuanku Imam Bonjol memperoleh beberapa gelar,
antara lain yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam
sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan yang menunjuknya sebagai Imam
(pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol. Ia sendiri akhirnya lebih dikenal masyarakat dengan sebutan
Tuanku Imam Bonjol.

Anda mungkin juga menyukai