Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN DEMAM

TIFOID

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : ½

PUSKESMAS dr.Siska Yuni Fitria


PENANGGAL NIP.19850616 20110616 2 015

1. Pengertian Demam tifoid adalah Penderita dengan demam yang meningkat


cepat,bertahap dan memanjang atau menetap yang disertai
nyeri kepala berat,mual-mual,hilang nafsu makan,serta dapat
diikuti dengan batuk,obstipasi atau diare.Dalam bentuk berat
menimbulkan gejala penurunan kesadaran (mental dull
ness)dan mungkin gejala meningitis (pada anak)yang
disebabkan oleh basil salmonella typhi.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan


Demam Tifoid di wilayah puskesmas Penanggal.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Penanggal tentang jenis pelayanan di
Puskesmas Penanggal No. 445/074/427.35.08/2016.
SK Kepala Puskesmas Penanggal tentang pendelegasian
wewenang No. 445/ /427.35.08/2016.
SK Kepala Puskesmas tentang jenis-jenis penyakit yang dilayani
No. 445/ /427.35.08/2016.
4. Referensi Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Hal 125-
133.
5. Prosedur
6. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut.
langkah 2. Petugas mencocokkan identitas pasien.
3. Petugas melakukan anamnesis.
1. Demam turun naik terutama sore dan malam hari dengan
pola intermiten dan kenaikan suhu step-ladder. Demam
tinggi dapatterjadi terus menerus (demam kontinu) hingga
minggu kedua.
2. Sakit kepala (pusing-pusing) yang sering dirasakan di area
frontal
3. Gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan
meteorismus atau diare, mual, muntah, nyeri abdomen dan
BAB berdarah
4. Gejala penyerta lain, seperti nyeri otot dan pegal-pegal,
batuk, anoreksia, insomnia
5. Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai penurunan
kesadaran atau kejang.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
1. Keadaan umum biasanya tampak sakit sedang atau sakit
berat.
2. Kesadaran: dapat compos mentis atau penurunan
kesadaran (mulai dari yang ringan, seperti apatis,
somnolen, hingga yang berat misalnya delirium atau koma)
3. Demam, suhu > 37,5oC.
4. Dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu penurunan
frekuensi nadi sebanyak 8 denyut per menit setiap kenaikan
suhu 1oC.
5. Ikterus
6. Pemeriksaan mulut: typhoid tongue, tremor lidah, halitosis
7. Pemeriksaan abdomen: nyeri (terutama regio epigastrik),
hepatosplenomegali
8. Delirium pada kasus yang berat
6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
1. Darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosis
Dapat menunjukkan: leukopenia / leukositosis / jumlah leukosit
normal, limfositosis relatif, monositosis, trombositopenia
(biasanya ringan), anemia.
2. Serologi
a. IgM antigen O9 Salmonella thypi(Tubex-TF)®
• Hanya dapat mendeteksi antibody IgM Salmonella typhi
• Dapat dilakukan pada 4-5 hari pertama demam -127-
b. Enzyme Immunoassay test (Typhidot®)
1) Dapat mendeteksi IgM dan IgG Salmonella typhi
2) Dapat dilakukan pada 4-5 hari pertama demam
c. Tes Widal tidak direkomendasi
• Dilakukan setelah demam berlangsung 7 hari.
• Interpretasi hasil positif bila titer aglutinin O minimal
1/320 atau terdapat kenaikan titer hingga 4 kali lipat pada
pemeriksaan ulang dengan interval 5 – 7 hari.
• Hasil pemeriksaan Widal positif palsu sering terjadi oleh
karena reaksi silang dengan non-typhoidal Salmonella,
enterobacteriaceae, daerah endemis infeksi dengue dan
malaria, riwayat imunisasi tifoid dan preparat antigen
komersial yang bervariasi dan standaridisasi kurang baik.
Oleh karena itu, pemeriksaan Widal tidak direkomendasi
jika hanya dari 1 kali pemeriksaan serum akut karena
terjadinya positif palsu tinggi yang dapat mengakibatkan
over-diagnosisdan over-treatment.
3. Kultur Salmonella typhi (gold standard)
Dapat dilakukan pada spesimen:
a. Darah : Pada minggu pertama sampai akhir
minggu ke-2 sakit, saat demam tinggi
b. Feses : Pada minggu kedua sakit
c. Urin : Pada minggu kedua atau ketiga sakit
d. Cairan empedu : Pada stadium lanjut penyakit, untuk
mendeteksi carriertyphoidgas mencuci tangan.
7. Petugas menegakkan diagnosis Demam Tifoid.
8. Petugas merujuk pasien bila di perlukan.
9. Petugas memberikan terapi dan konseling informasi edukasi.
1. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam
tifoid yang harus diketahui pasien dan keluarganya.
2. Diet, jumlah cairan yang dibutuhkan, pentahapan mobilisasi,
dan konsumsi obat sebaiknya diperhatikan atau dilihat langsung
oleh dokter, dan keluarga pasien telah memahami serta mampu
melaksanakan.
3. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan
keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat
untuk perawatan.
10. Petugas melengkapi rekam medis.
11. Petugas menulis resep dan memberikan kepada pasien.
12. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat.
7. Bagan Alir Pemanggilan Pencocokkan mencuci
Anamnesis
pasien identitas tangan

mencuci pemeriksaan pemeriksaan


tangan penunjang fisik

merujuk pemberikan
penegakan melengkapi
pasien bila terapi dan
diagnosis rekam medis
perlu konseling

pengambilan
penulisan resep
obat

8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait a. UGD.
b. KIA.
c. Ponkesdes.
d. Kamar obat
10. Dokumen a. Rekam medik.
terkait b. Resep.
c. Blanko rujukan.
11. Rekaman
histori Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PENATALAKSANAAN MIGREN
No. Kode :
Daftar Terbitan :
Tilik No. Revisi :
Tanggal Mulai :
Berlaku
PUSKESMAS Halaman : 1/1
PENANGGAL

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomer urut?
2 Apakah petugas mencocokkan identitas pasien?
3 Apakah petugas melakukan anamnesis?
4 Apakah petugas mencuci tangan?
5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
6 Apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang?
7 Apakah petugas mencuci tangan?
8 Apakah petugas menegakkan diagnosis?
9 Apakah petugas memberikan KIE dan terapi?
10 Apakah petugas melengkapi rekam medis?
11 Apakah petugas merujuk pasien bila diperlukan?
12 Apakah petugas menulis resep dan memberikan kepada
pasien?
13 Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil
obat?
Jumlah
CR: …………………………………………%
..............................................

Auditie Pelaksana / Auditor

(........................................) (...........................................)

Anda mungkin juga menyukai