Anda di halaman 1dari 6

INDIKASI

Pengobatan jangka pendek pada tukak lambung


aktif, tukak usus 12 jari aktif dan dapat
mengurangi gejala refluks esofagitis.
Berguna sebagai terapi pemeliharaan setelah
penyembuhan tukak lambung dan tukak usus 12
jari.
Ranitidin injeksi untuk pasien rawat inap rumah
sakit dengan keasaan ulkus 12 jari yang sulit
untuk diatasi atau sebagai pengobatan jangka
pendek pemberian oral terhadap pasien yang tidak
dapat diberikan Ranitidine oral,
Pengobatan dalam keadaan hipersekresi
patologis, seperti mastositosis sistemik dan
sindroma Zollinger Ellison.

KONTRAINDIKASI

Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita hipersensitif (alergi) terhadap obat Ranitidin.

DOSIS :
Ranitidin Injeksi :

Injeksi i m : 50 mg (tanpa diencerkan) untuk setiap 6 – 8 jam sekali


Injeksi i v : Intermettient
Intermittent bolus : 50 mg (2 ml) setiap 6 – 8 jam sekali, encerkan injeksi
sebanyak 50 mg ke dalam larutan NaCl 0,9 % atau larutan injeksi i v yang cocok
hingga memperoleh konsentrasi yang tidak lebih dari 2,5 mg/ml (total volume 20 ml)
dengan kecepatan injeksi yang tidak lebih 4 ml/menit (dengan waktu 5 menit).
Intermittent infusion : 50 mg (2ml) setiap 6 – 8 jam sekali, dengan cara
mengencerkan injeksi sebanyak 50 mg ke dalam larutan dekstrosa 5% atau larutan
iv lainnya yang cocok hingga menjadi konsentrasi yang tidak lebih besar dari 0,5
mg/ml dengan total volume tidak lebih dari 100 ml.
Kecepatan infus : Tidak boleh lebih dari 5 – 7 ml/menit dengan waktu 15 –
20 menit
Infus Continue : 150 mg Ranitidin injeksi yang diencerkan ke dalam 250
ml dekstrosa atau larutan i v yang cocok dan dinfuskan dengan kecepatan 6,25
mg/jam selama 24 jam.

Ranitidin Anak:

2 – 4 mg/kg/BB/ 2 x sehari, maksimal pemakaian tidak boleh lebih dari 300 mg/hari
Obat ini dieksres melalui ginjal, sehingga dosisnya harus selalu disesuaikan pada
penderita gangguan ginjal. Hindarilah pemberian obat ini pada penderita riwayat
porfiria akut, wanita menyusui dan ibu hamil. Ranitidin anak dan injeksi harus
disimpan di tempat yang sejuk dan kering yaitu, dengan suhu 4 – 25 derajat
Celsius.
Indikasi dan Kegunaan
Membantu mengobati meningitis. Mengatasi pneumonia. Membantu mengatasi
keracunan darah. Mengobati gonore (kencing nanah). Infeksi kulit dan jaringan
lunak. Infeksi pada pasien neutropenia (kelainan darah). Mengatasi sepsis.
Peradangan pelvis. Infeksi saluran kemih. infeksi saluran pernafasan bawah. Infeksi
intra-abdomen. Mengatasi flu dan pilek. Otitis media bakterial akut (infeksi telinga
bagian tengah). Profilaksis bedah.
Kontraindikasi
Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap Ceftriaxone dan obat antibiotik
cephalosporin lainnya, seperti cefadroxil dan cefalexin. Memiliki hipersensitif atau
alergi terhadap Penicilin dan obat antibakteri beta laktam lainnya. Neonatus (bayi
baru lahir sampai usia 28 hari) yang mengalami hiperbilirubinemia. Tidak digunakan
dengan larutan atau produk yang mengandung kalsium pada bayi.
Dosis Ceftriaxone untuk orang dewasa:

Bagi penderita infeksi intra-abdomen, dosis yang dianjurkan adalah 1 gram sampai 2
gram melalui infus IV atau suntikan IM per hari yang digunakan selama 4-7 hari
(dikombinasikan dengan metronidazol). Bagi penderita otitis media bakterial akut,
dosis yang dianjurkan adalah 50 mg/ kg melalui suntikan IM satu kali sehari. Bagi
penderita inflamasi panggul, dosis yang dianjurkan adalah 250 mg melalui suntikan
IM per hari yang dikombinasikan dengan doxycycline selama 14 hari. Bagi penderita
sepsis, dosis yang dianjurkan adalah 2 gram melalui infus IV per hari yang
dikombinasikan dengan clindamycin.

Dosis Ceftriaxone untuk anak-anak:


Bayi berusia kurang dari 1 minggu, dosis yang dianjurkan adalah 50 mg/kg melalui
infus IV atau suntikan IM per hari. Bayi berusia 1-4 minggu, dosis yang dianjurkan 50
mg/kg sampai 75mg/kg melalui infus IV atau suntikan IM per hari. Usia lebih dari 1
bulan, dosis yang dianjurkan 2 g sampai 4 g melalui infus IV atau suntikan IM per
hari. Bagi penderita meningitis usia < 1 bulan, dosis yang dianjurkan adalah 50 mg
sampai 75 mg per hari.

Efek Samping Ceftriaxone


Tempat bekas suntikan membengkak. Mual, muntah, dan sakit perut. Pusing dan
sakit kepala. Lidah bengkak. Berkeringat. Vagina terasa gatal atau mengeluarkan
cairan.
Komposisi:
Tiap ml Injeksi mengandung 10 mg furosemida
Indikasi:
Pengobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif,
sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik.
Pengobatan hipertensi, baik diberikan tunggal atau kombinasi
dengan obat antihipertensi. Furosemida sangat berguna untuk
keadaan-keadaan yang membutuhkan diuretik kuat.
Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan.
Dosis:
Dewasa
Dosis awal:
20 - 40 mg i.v. atau i.m.
Bila hasilnya belum memuaskan, dosis dapat ditingkatkan 20 mg (1 ampul) tiap
interval waktu 2 jam sampai diperoleh hasil yang memuaskan.
Dosis individual:
20 mg (1 ampul), 1 - 2 kali sehari.
Edema paru-paru akut
Dosis awal:
40 mg (2 ampul) i.v.
Bila dibutuhkan dapat diberikan dosis lanjutan 20 - 40 mg (1 - 2 ampul) setelah 20
menit.
Forced diuresis (diuresis yang dipaksakan).
20 - 40 mg furosemida (1 - 2 ampul ) diberikan sebagai tambahan dalam infus
elektrolit.
Selanjutnya tergantung pada eliminasi urin, termasuk penggantian cairan dan
elektrolit yang hilang.
Pada keracunan karena asam atau basa, kecepatan eliminasi dapat ditingkatkan
dengan
meningkatkan keasaman atau kebasaan urin.
Anak-anak
Pemakaian parenteral hanya diberikan pada kondisi yang mengancam jiwa. i.v. atau
i.m.: sehari 1 mg/kg bb, maksimum 20 mg
Efek Samping
Efek samping jarang terjadi dan relatif ringan seperti : mual, muntah, diare, ruam
kulit, pruritus dan penglihatan kabr, pemakaian furosemida dengan dosis tinggi atau
pemberian dengan jangka waktu lama dapat menyebabkan terganggunya
keseimbangan elektrolit.
Hiperglikemia.
Reaksi dermatologik seperti : urtikaria dan eritema multiforma.
Gangguan hematologik seperti : agranulositosis, anemia, trombositopenia.
Kontraindikasi
Pasien dengan gangguan defisiensi kalium, glomerolunefritis akut, insufisiensi ginjal
akut, wanita hamil dan pasien yang hipersensitif terhadap furosemida.
Anuria.
indikasi:
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat.
Sebagai perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone,
20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.

Kontra Indikasi:
- Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada
mata; tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan
penderita. - Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism
pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-
rendahnya.

Efek Samping:
- Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid
seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.
- Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan
dengan beberapa glucocorticoid lainnya.
- Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.

Dosis:
Dewasa:
Oral: 0.5 mg - 10 mg per hari
(rata-rata 1.5 mg - 3 mg per hari)
Parenteral: 5 mg - 40 mg per hari
Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.
Anak-anak: 0.08 mg - 0.3 mg/kg berat badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.

Perhatian:
- Kekurangan adrenocotical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat
dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.
- Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan
chirrhosis.
Metoclopramide / Metoklopramida HCl
Indikasi
Gangguan lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari pada wanita hamil,
mual dan muntah yang diinduksi oleh obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan),
aerofagi (penelanan udara), ulkus peptikum, stenosis pilorik (ringan), dispepsia,
nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis, dispepsia setelah gastrektomi, endoskopi dan
intubasi.
Kontra Indikasi
Penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi.
Perhatian
Anak-anak dan remaja, wanita hamil dan menyusui, diabetes, depresi, pasien yang
menggunakan obat-obat lain yang bisa juga menyebabkan reaksi ektrapiramidal.
Interaksi obat :
- efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik.
- sedasi meningkat dengan depresan susunan saraf pusat.
- absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari usus
kecil
meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa).
- kebutuhan Insulin mungkin berubah akibat perubahan waktu pengantaran
makanan ke usus.
Efek Samping
Reaksi ekstrapiramidal, pusing, kelelahan, mengantuk, sakit kepala, depresi,
kegelisahan, gangguan lambung-usus, hipertensi.
Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil
B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun
penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek
merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali
yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada
bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
Kemasan
Injeksi 10 mg/2 mL x 10
Dosis
Dewasa : 3 kali sehari 10 mg.

Anda mungkin juga menyukai