Anda di halaman 1dari 10

Ekologi Tanaman 1

Didik Utomo Pribadi

PENGARUH SUHU TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN

Dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman salah satu faktor ekologi yang sangat
mempengaruhi adalah faktor suhu. Faktor tersebut mudah diukur dan seringkali membatasi
pertumbuhan dan distribusi tanaman. Suhu merupakan aspek intensitas dari energi panas. Aspek
kapasitas panas energi juga penting tetapi suhu atau aspek intensitas energi pengaruhnya lebih
langsung.

A. Aspek fisik
Pengertian Suhu mencakup 2 aspek : Derajat
Insolasi
Insolasi menunjukan energi panas dari matahari dengan satuan gram kalori/cm2/jam
Satu gram kalori adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 gram air sebesar
10C
Jumlah insolasi atau suhu suatu daerah tergantung kepada :
(a) Latitude(letak Lintang) suatu daerah
Pada daerah katulistiwa insolasi lebih besar dan sedikit variasi dibanding dengan sub tropis
dan daerah sedang. Jadi, insolasi semakin kecil dengan bertambahnya latitude karena sudut
jatuh radiasi matahari makin besar atau jarak antara permukaan bumi makin jauh.
(b) Altitude (tinggi tempat dari permukaan laut)
Semakin tinggi Altitude insolasi makin rendah. Setiap naik 1000 kaki suhu turun 30F
(c) Musim
Berpengaruh terhadap insolasi kaitannya dengan kelembaban udara dan keadaan awan
(d) Angin
Berpengaruh terhadap insolasi kaitannya bila angin membawa uap panas

1. Radiasi kalor
Hampir seluruh energi kalor (panas ) di bumi berasal dari matahari. Energi itu terdiri atas
energi radiasi yang tersusun dari bermacam-macam panjang gelombang elektromaknetik .
panjang gelombang elektromaknetik yang di pancarkan matahari berbanding terbalik dengan
frekuensinya:
1

f

Di mana λ adalah panjang elektromegnetik


f adalah frekuensi gelombang elektromagnetik

Energi radiasi yang berasal dari matahari sampai ke bumi disebut dengan incoming solar
radiation ( insolasi). Insolasi terdiri dari gelombang pendek dan gelombang panjang .
Spektrum gelombang elektromagnetik (matahari ) yang terdiri dari gelombang pendek ( kecil
dari 400 mu) disebut dengan sinar ultra ungu . sedangkan gelombang yang panjang
Ekologi Tanaman 2
Didik Utomo Pribadi

gelombangnya lebih dari 760 mu disebut dengan sinar inframerah. Ultra-ungu mempunyai efek
foto kimia dan inframerah mempunyai efek fotokimia dan infra merah mempunyai efek
fotothermal tertentu.
Sudut pandang sinar matahari tergantung pada latitude, musim dan kemiringan (slope) .
Sudut sinar matahari yang vertikal memberikan isolasi yang lebih besar bila dibandingkan
dengan sudut sinar yang datangnya miring (obligue) . Intensitas isolasi terbesar pada saat
tengah hari, karena sudut datang sinar hampir vertikal, dan intensitas insolasi yang terkecil
terjadi pada pagi dan sore, karena sudut datang lebih miring dibandingkan dengan tengah hari.
Sebaran insolasi dipermukaan bumi bervariasi munurut latitude. Insolasi tahunan terbesar di
equator dan menurut sedikit demi sedikit ke arah kutub. Di daerah katulistiwa (equator) jumlah
insolasi yang diterima selama satu tahun hampir empat kali lipat lebih besar dari kutub.
Variasi insolasi yang diterima bumi juga disebabkan oleh :
1. Faktor Musim
Energi matahari yang lebih lemah dimusim dingin daripada musim panas. Pada musim dingin
sinar matahari harus menembus lapisan atmosfer yang lebih tebal . Hal ini juga berkaitan
dengan sudut datang sinar. Pada sudut sinar datang 90 atmosfer manahan 22 % energi radiasi
dan 99 % untuk sinar datang 5. berkurangnya panas ke arah kutub pada musim panas dapat
diatasi oleh pertambahan panjang hari ( lamanya penyinaran) . matahari bersinar lebih lama
berarti energi yang diterima lebih besar .
2. Faktor sudut datang dan kemiringan yang dikontrol oleh latitude
3. Faktor kecerahan atmosfir.
Atmosfer yang mengandung banyak debu, uap ,air , gas-gas tertentu dan awan mengakibatkan
energi matahari terhalang mencapai.permukaan bumi, sehingga insolasi kecil. Didaerah tropik
lapisan pemantul dan penghambur lebih tipis dibandingkan dengan daerah sedang , namun
pengaruh ini juga berfluktuasi sesuai dengan musim atau panjang hari.
4. Faktor yang dominan besarnya insolasi ditentukan oleh energi yang dihasilkan oleh matahari
itu sendiri dan jaraknya dengan bumi.
Matahari diperkirakan mengeluarkan energi setiap tahun sebesar 1- 3 x 10 kalori. Dari angka
itu permukaan bumi menerima sebesar 2 gram kalori setiap luasan 1 cm dan setiap menit.
Angka ini disebut dengan konstante matahari. Di samping itu besarnya energi matahari yang
sampai kepermukaan bumi ditetukan pula oleh jarak matahari dengan bumi. Selama revolusi
bumi ( bumi beredar mengelilingi matahari pada orbit nya) bumi membuat jarak yang berbeda
setiap waktu dengan matahari, karena bentuk orbit bumi adalah seperti ellips. Matahari terletak
pada salah satu titik fokusnya. Jarak yang terjauh dicapai bumi disebut dengan aphellium pada
Ekologi Tanaman 3
Didik Utomo Pribadi

tanggal 1 juli dengan jarak kira-kira 1,52 x 10 km. Jarak terdekat disebut dengan perihellium ,
kira-kira 1,49 x 10km.

2. Transfer panas
Pemindahan panas dari suatu benda ke benda lain dapat berlangsung dengan cara konduksi,
konveksi dan radiasi.
Konduksi
Konduksi merupakan cara perambatan panas dari satu molekul ke molekul lainnya atau
dari satu benda ke benda lainnya. Konduksi berlangsung sebagai akibat bersentuhan antara
benda yang suhunya tinggi dengan benda yang suhunya rendah atau dari molekul-ke molekul
lain yang berbeda suhunya.
Konveksi
Konveksi adalah transfer panas dengan cara aliran. Konveksi berlangsung sebagai akibat
berkurangnya massa jenis suatu zat bila dipanaskan. Konveksi lebih umum terjadi pada zat cair
dan gas. Massa benda yang dipanaskan akan memuai sehingga massa jenisnya turun dan akan
mengalir ke atas benda yang massa jenisnya lebih besar.transfer panas di atmosfir pada umunya
berlangsung dengan konveksi . lapisan udara sebelah bawah yang dipanasi oleh radiasi dan
konduksi akan mengembang, berkurang kepadatannya, naik dan diganti oleh udara yang lebih
padat dan berat. Massa udara yang turun dan berat. Massa udara yang turun dan berat itu
menerima panas lagi dari radiasi dan konduksi seperti semula. Begitulah seterusnya sehingga
lapisan atmosfer memperoleh panas yang hampir merata di lapisan dekat permukaan bumi.
Radiasi
Radiasi adalah transfer panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Proses rambatannya
telah dibicarakan sebelumnya. Dari seluruh radiasi energi matahari yang dipancarkan oleh
matahari, hanya kira-kira 7 % yang dapat ditangkap oleh tanaman. Selebihnya dipantulkan
kembali ke atmosfir melalui penguapan , refleksi dan lain-lain.
Ekologi Tanaman 4
Didik Utomo Pribadi

Ke tiga model transfer panas itu akan mempengaruhi suhu udara dan tanah serta suhu air
permukaan bumi. Hubungan antara suhu udara dan insolasi sering tidak kentara , karena
disebabkan oleh awan dan partikel-partikel yang terdapat di atmosfir yang mengahlangi radiasi
yang di terima atau sama sekali hilang di angkasa. Fluktuasi suhu harian dan insolasi
dipengaruhi oleh kapasitas panas udara dan permukaan tanah serta variasi sudut penyinaran
matahari selama satu hari. Hubungan antara suhu udara haruan dan insolasi harian dapat dilihat
pada gambar 1.
Setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut di daerah tropik suhu turun kira-kira 0,6 c
sampai pada ketinggian 1,5 km ( Lockwood, 1974 dalam Monteith, 1977) pada ketinggian
yang sama di equator perbedaan suhu udara antara 20 c dan 30 C . setiap bulan dalam setahun.
Sedangkan di daerah savana perbedaan panas dan dingin tercatat hanya kira –kira 7 c . suhu
udara dapat mempengaruhi iklim mikro tanaman. Pada prinsipnya suhu yang dibutuhkan oleh
organ tanaman diekspos dari matahari dan digunakan untuk beberapa proses.

B. ASPEK FISIOLOGIS
Kisaran suhu di alam antara -273ºC sampai berjuta-juta ºC (di pusat matahari). Untuk
pertumbuhan tanaman diperlukan suhu antara 15-40ºC. Dibawah suhu 15ºC atau diatas 40ºC
pertumbuhan tanaman menurun secara drastis. Suhu akan mengaktifkan proses fisik dan proses
kimia pada tanaman. Energi panas dapat menggiatkan reaksi-reaksi biokimia pada tanaman atau
reaksi fisiologis dikontrol oleh selang suhu tertentu.
Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sampai batas tertentu. Hubungan suhu dengan
pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan yang linear sampai batas tertentu, setelah tercapai
titik maksimum (puncak) hubungan kedua variabel itu menunjukkan hubungan parabolik.
Ekologi Tanaman 5
Didik Utomo Pribadi

Pada Tahap A-B


-merupakan tahap pertumbuhan yang sangat cepat.
-Suhu meningkatkan laju pertumbuhan membentuk garis lurus (linear) dimana
kurvanya merupakan fungsi eksponensial dengan suhu.
-Pada tahap ini energi panas dapat mengaktifkan seluruh sistem (perangkat)
pertumbuhan. Sehingga efisiensi penggunaan energi panas oleh tanaman adalah
besar. Energi panas yang terbuang percuma berada pada jumlah yang kecil, atau
energi panas yang tertangkap molekul dapat meningkatkan gerakan-gerakan
molekul dalam jaringan tanaman.
Pada tahap B-C
-kecepatan pertumbuhan tanaman menurun, sehingga rata-rata fluktuasi
pertumbuhan dapat membentuk garis mendatar.
-Fluktuasi kecepatan pertumbuhan pada tahap ini sering disebabkan oleh faktor-
faktor tumbuh lainnya diluar suhu seperti air, cahaya, ketersediaan oksigen dan
karbondioksida serta unsur hara kadang-kadang menjadi faktor pembatas, tetapi
masih dapat ditolerir oleh tanaman.
-Titik B merupakan titik kritis dimana ketersediaan faktor tumbuh diluar suhu memegang
peranan penting. Kondisi sedikit saja dibawah optimum dapat menjadi faktor pembatas
(limiting factor).
Tahap C-D :
-merupakan tahap pertumbuhan menurun, dimana energi panas tidak lagi dapat
meningkatkan laju pertumbuhan.
-Pada tahap ini penurunan kecepatan pertumbuhan sebanding dengan kenaikan suhu.
-Dibandingkan dengan tahap A-B, garis proyeksi a-b selalu lebih besar daripada garis
proyeksi c-d. Hal ini berarti bahwa percepatan pertumbuhan pada tahap C-D. Kondisi ini
dapat diartikan bahwa kenaikan suhu sebanding dengan penurunan aktivitas enzim
pertumbuhan dan sebanding pula dengan kerusakan protein, sebagai bahan baku enzim.
-Dapat diketahui bahwa panas dapat meningkatkan energi kinetik dari molekul-molekul
tanaman yang membuat laju reaksi biokimia meningkat sampai batas tertentu dan panas
yang terlalu tinggi tidak lagi menguntungkan pada tanaman.
Ekologi Tanaman 6
Didik Utomo Pribadi

THERMAL UNIT (REMAINDER INDEX)

Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman dijelaskan dalam suatu metode ”remainder
index” atau heat unit, yaitu suatu metode pendekatan antara agronomi dan klimatologi. Teknik ini
menurut Newman dan Blair, 1969, Yahya, 1988, melihat hubungan antara laju pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dengan akumulasi suhu rata-rata harian diatas suhu baku (dasar) suhu dasar
bervariasi menurut jenis tanaman.

RI =  (T mak  T min)  T Baku 


 2 
 

Dimana :
RI = Reminder Index
T mak = suhu maksimum harian
T min = suhu minimum harian
T baku = suhu baku (vital)
Suhu baku suatu tanaman diukur dalam percobaan terkontrol dalam growth chamber. Suhu
baku adalah titik suhu yang menunjukkan tidak terjadinya proses fisiologis tanaman. Suhu baku
bervariasi pada setiap tanaman dan pada setiap proses perkembangan. Contoh suhu baku untuk
tanaman kentang 7,2ºC, jagung 10ºC, kedele 7,8ºC dan kapas 16,6ºC.
Penggunaan praktis Reminder Index adalah untuk menentukan kebutuhan panas reaksi-
reaksi fisiologis dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman mulai dari tanam sampai panen.
Perhitungan heat unit (satuan panas) atau remainder index yang cermat dapat menentukan saat
tercapai suatu tahap perkembangan tanaman tertentu, misalnya pembungaan, masak fisiologis atau
panen yang lebih akurat.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman memerlukan sejumlah panas, hal ini dikenal
sebagai heat unit. Sejumlah suhu di atas batas aktivitas vital merupakan dasar dari sistim heat unit.
Jumlah satuan panas (heat unit) dalam satu hari diperoleh dari pengurangan suhu aktual dengan
suhu dasar pada hari itu.
Kebutuhan satuan panas (heat unit) tanaman dapat dihitung dari awal penanaman sampai
panen. Sistim ini disebut juga sebagai “remainder index system”. Nilai-nilai dinyatakan dalam
“day degrees” atau “degrees day” atau heat unit atau thermal unit
Kegunaan sistim heat unit yaitu :
1. Mengemukakan adanya perbedaan lamanya masa pertumbuhan bagi setiap varietas
2. Menentukan panen
3. Melindungi panen dan mengurangi masa tidak aktif
4. Membantu meramalkan kebutuhan pekerja untuk pelaksanaan pabrik
Ekologi Tanaman 7
Didik Utomo Pribadi

5. Menolong pemanenan dan biaya produksi


6. Membantu dalam mengontrol kualitas

Hal yang membatasi penggunaan sistim heat unit antara lain yaitu :
1. Kesuburan tanah dimana faktor tersebut mempengaruhi kematangan, sebagai contoh
kematangan dipercepat pada tanah yang mengandung P sedang pada tanah banyak
mengandung N memperlambat kematangan
2. Tipe tanah sandy soil akan cepat panas, sedang heavy soil lambat
3. Topografi, lereng dan drainase juga penting karena mempengaruhi keadaan kelembaban suhu
4. Altitude dan latitude mempengaruhi heat unit
5. Frost dan rusak akibat kekeringan tidak diperhitungkan dalam sistim ini
6. Angin, hujan es, taufan, insektisida dan penyakit sangat mempengaruhi hilai heat unit terhadap
tanaman
7. Intensitas cahaya matahari diukur dalam gram kalori per cm 2 lebih dari akumulasi suhu

Masalah pada head unit


Kelemahan lain dari sistim penjumlahan suhu ini adanya faktor pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tidak langsung dipengaruhi oleh suhu. Sistim ini tidak mempertimbangkan
efek suhu siang dan malam dan selang suhu
Masalah yang timbul dengan penerapan reminder index adalah tidak diperhitungkannya
pengaruh merusak atau merugikan akan suhu ekstrim selama pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Suhu ekstrim (tinggi atau rendah) diluar suhu kardinal selama pertumbuhan dan
perkembangan tanaman selalu ada dan pengaruhnya terdapat proses fisiologis tanaman sulit untuk
dideteksi, karena banyak aspek. Pengaruh suhu ekstrim dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan
dalam menetapkan tercapainya suatu fase pertumbuhan atau perkembangan tanaman.
Berdasarkan kenyataan diatas lahir ide untuk menyusun suatu metode yang bermaksud
untuk memperhitungkan pengaruh-pengaruh merusak akibat suhu ekstrim. Metode ini dikenal
dengan index fisiologis. Hubungan physiological index dan remainder index dapat dilihat pada
gambar.
Ekologi Tanaman 8
Didik Utomo Pribadi

Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman


- Pada suhu rendah (minimum) pertumbuhan tanaman menjadi lambat bahkan terhenti, karena
kegiatan enzimatis dikendalikan oleh suhu.
- Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur hara terganggu, karena
transpirasi meningkat. Apabila kekurangan air ini terus menerus tanaman akan rusak.
Hubungan suhu tanah yang rendah dengan dehidrasi dalam jaringan tanaman adalah apabila
suhu tanaman rendah viskositas air naik dalam membran sel, sehingga aktivitas fisiologis sel-
sel akar menurun.
- Suhu tanah yang rendah akan berpengaruh langsung terhadap populasi mikroba tanah. Laju
pertumbuhan populasi mikroba menurun dengan menurunnya suhu sampai di suhu 0ºC,
sehingga banyak proses penguraian bahan organik dan mineral esensial dalam tanah yang
terhalang. Aktivitas nitrobakteria menurun dengan menurunnya suhu, sehingga proses
nitrifikasi berkurang.
- Pada tanaman tropik memperlihatkan pertumbuhan yang terhambat pada suhu 20ºC laju
pertumbuhan menurun dengan pesat menjelang suhu 10ºC dan mati setelah suhu turun terus
dibawah 10ºC.
- Pada umumnya respirasi menurun dengan menurunnya suhu dan menjadi cepat bila suhu naik.
Pada suhu yang amat rendah respirasi terhenti dan biasanya diikuti pula terhentinya
fotosintesa. Kondisi ini dapat diartikan tercapainya suhu vital. Suhu vital berada sedikit diatas
titik beku.
- Suhu rendah pada kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas
bunga dan buah. Besarnya kerusakan orang atau jaringan tanaman akibat suhu rendah
tergantung pada, keadaan air, keadaan unsur hara, morfologis dan kondisi fisiologis tanaman.
Tanaman yang tumbuh didaerah yang berkecukupan air lebih sensitif daripada tanaman yang
biasa hidup dilingkungan kering terutama pengaruh frost. Tanaman yang jaringannya kaya
unsur kalium biasa lebih tahan terhadap suhu rendah, tetapi jaringan yang banyak mengandung
nitrogen pada umumnya lebih rapuh. Lapisan gabus dan lilin pada organ tanaman dapat
menaruh pengaruh buruk yang disebabkan oleh suhu rendah. Keadaan ini sangat tergantung
pada kondisi fisiologis tanaman.
Ekologi Tanaman 9
Didik Utomo Pribadi

Pengaruh Suhu Optimum terhadap Tanaman


- Laju pertumbuhan tanaman berjalan pada kecepatan maksimum bila suhu berada pada kondisi
optimum, kalau faktor-faktor lain tidak menjadi pembatas.
- Dalam selang suhu minimum ke optimum, kecepatan pertumbuhan berbeda tidak nyata kalau
waktu cukup lama, tetapi kecepatan pertumbuhan bertambah tinggi bila semakin dekat dengan
suhu optimum.
- Pada jarak suhu optimum ke suhu maksimum, kecepatan pertumbuhan pada umumnya
menurun, kecuali pada jenis tanaman tertentu pertumbuhan berlangsung cepat. Pada suhu
optimum, dan tanaman tidadk stress air suhu daun mengikuti suhu udara dan suhu akar akan
mengikuti suhu tanah.
- Urutan pengaruh suhu terhadap fungsi tanaman adalah sebagai berikut : Pertumbuhan,
Pembelahan sel, Fotosintesa, Respirasi.
- Panas memberikan energi untuk beberapa fungsi tanaman agar tanaman dapat melaksanakan
proses-proses fisiologisnya.
- Suhu juga mempengaruhi produk sintesa dan metabolisme tanaman. Pada suhu rendah
tanaman terangsang untuk membentuk polisakarida lebih banyak karena respirasi menurun.
Hal ini tentu berkaitan dengan kegiatan fotosintesa sebelumnya. Laju akumulasi karbohidrat
akan lebih cepat bila suhu semakin menurun menjelang panen.
- Tanaman di daerah sedang, suhu optimum untuk fotosintesa lebih rendah dibandingkan dengan
suhu optimum untuk respirasi. Pernyataan ini akan menjawab kenapa tanaman penghasil
karbohidrat memberikan hasil yang lebih tinggi (seperti jagung, kentang) didaerah beriklim
sedang dibandingkan dengan hasil tanaman yang dicapai oleh tanaman yang sama ditanam
pada daerah yang lebih panas.
- Pada tahap perkecambahan, selain untuk pertumbuhan energi juga dibutuhakn untuk
menembus kulit biji.
- Kebutuhan energi pada tahap pembungaan ditujukan untuk pertumbuhan vegetatif dan
digunakan untuk membetuk sel-sel gamet. Kebutuhan energi yang besar ini dibuktikan suhu
optimum untuk tahap perkecambahan dan pembungaan lebih besar dari pada suhu optimum
untuk tahap lainnya dalam siklus hidup tanaman. Kalau kebutuhan energi panas tidak
terpenuhi tanaman tida dapat berkecambah atau berbunga.
- Dalam siklus hidup tanaman kedua tahap ini merupakan fase kritis, fase dimana permintaan
tanaman akan suhu dan faktor tumbuh lainnya adalah besar. Tanaman akan muncul lebih cepat
ke permukaan tanamah, kalau suhu tanah mendekati optimum (21 ºC). (Shaw, 1955).
Ekologi Tanaman 10
Didik Utomo Pribadi

Pengaruh Suhu Maksimum terhadap Tanaman


- Jaringan tanaman akan mati apabila suhu mencapai 45ºC sampai 55 ºC selama 2 jam.
- Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrem tinggi, karena
denaturasi karbohidrat lebih tahan dibandingkan protein. Denaturasi portein terjadi pada suhu
45 ºC, sedangkan karbohidrat baru rusak pada suhu diatas 55 ºC, bahkan ada yang sampai 85
ºC.
- Laju respirasi dipengaruhi oleh suhu, respirasi rendah bahkan terhenti pada suhu 0ºC dan
maksimal pada suhu 30 ºC-40 ºC. Respon respirasi terhadap suhu tidak sama pada jenis
tanaman dan pada setiap tahap perkembangan tanaman. Pada tanaman tropis respirasi
maksimal terjadi pada suhu 40 ºC dan tanaman daerah sedang respirasi maksimal 30 ºC. Suhu
tinggi (diatas optimum) akan merusak tanaman dengan mengacau arus respirasi dan absorpsi
air. Bila suhu udara meningkat, laju transpirasi meningkat, karena penurunan defisit tekanan
uap dari daya yang hangat dan suhu daun tinggi, yang mengakibatkan peningkatan tekanan uap
air padanya. Kelayuan akan terjadi bila laju absorpsi air terbatas karena kurangnya air atau
kerusakan sistem vaskuler atau sistem perakaran. Tingkat kerusakan akibat suhu tinggi, lebih
besar pada jaringan yang lebih muda, karena terjadi denaturasi protoplasma oleh dehidrasi.
- Pada saat pembentukan sel generatif, suhu tinggi mengakibatkan rusaknya sistem pembelahan
mitosis yang berlangsung dengan cytokinesis. Hal ini terlihat adanya kegagalan pembentukan
biji, akrena pollengrain yang terbentuk steril.
- Pada suhu 45 ºC akan mengganggu aktivitas enzim, diantaranya enzim proteinase dan
pepidase. Enzim proteinase berfungsi uantuk merombak protein menjadi lipids. Sedangkan
enzim peptidase merombak peptids menjadi asam amino. Oleh karena itu tidak
berkecambahnya biji (terutama kedele dan jagung) pada suhu tinggi karena kegagalan
metabolisme biji yang disebabkan oleh kekurangan bahan dasar, yakni asam amino.
- Translokasi asimilat terjadi dengan adanya molekul atau ion melintasi membran dari daun ke
jaringan yang merismatik. Pada suhu tinggi translokasi asimilat terhalang karena terjadinya
dehidrasi, karena respirasi meningkat. Hal ini pula sebabnya suhu tinggi terjadinya gangguan
pertumbuhan pada jaringan merismatik akibat asimilat sebagai bahan dasar tida dapat
mencapai jaringan tersebut.
- Pada Suhu yang terlalu tinggi dan datangnya tiba-tiba akan menyebabkan terjadinya perubahan
genetis dalam sel atau disebut juga mutasi. Mutasi gene dapat terjadi akibat suhu tinggi yang
datangnya tiba-tiba. Suhu tinggi yang datangnya tiba-tiba mempunyai daya tembus yang
sangat kuat sehingga dapat mencapai bahan genetis dalam inti sel, akibatnya terjadi perubahan
pasangan alel-alel dalam kromosom.

Anda mungkin juga menyukai