Dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman salah satu faktor ekologi yang sangat
mempengaruhi adalah faktor suhu. Faktor tersebut mudah diukur dan seringkali membatasi
pertumbuhan dan distribusi tanaman. Suhu merupakan aspek intensitas dari energi panas. Aspek
kapasitas panas energi juga penting tetapi suhu atau aspek intensitas energi pengaruhnya lebih
langsung.
A. Aspek fisik
Pengertian Suhu mencakup 2 aspek : Derajat
Insolasi
Insolasi menunjukan energi panas dari matahari dengan satuan gram kalori/cm2/jam
Satu gram kalori adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 gram air sebesar
10C
Jumlah insolasi atau suhu suatu daerah tergantung kepada :
(a) Latitude(letak Lintang) suatu daerah
Pada daerah katulistiwa insolasi lebih besar dan sedikit variasi dibanding dengan sub tropis
dan daerah sedang. Jadi, insolasi semakin kecil dengan bertambahnya latitude karena sudut
jatuh radiasi matahari makin besar atau jarak antara permukaan bumi makin jauh.
(b) Altitude (tinggi tempat dari permukaan laut)
Semakin tinggi Altitude insolasi makin rendah. Setiap naik 1000 kaki suhu turun 30F
(c) Musim
Berpengaruh terhadap insolasi kaitannya dengan kelembaban udara dan keadaan awan
(d) Angin
Berpengaruh terhadap insolasi kaitannya bila angin membawa uap panas
1. Radiasi kalor
Hampir seluruh energi kalor (panas ) di bumi berasal dari matahari. Energi itu terdiri atas
energi radiasi yang tersusun dari bermacam-macam panjang gelombang elektromaknetik .
panjang gelombang elektromaknetik yang di pancarkan matahari berbanding terbalik dengan
frekuensinya:
1
f
Energi radiasi yang berasal dari matahari sampai ke bumi disebut dengan incoming solar
radiation ( insolasi). Insolasi terdiri dari gelombang pendek dan gelombang panjang .
Spektrum gelombang elektromagnetik (matahari ) yang terdiri dari gelombang pendek ( kecil
dari 400 mu) disebut dengan sinar ultra ungu . sedangkan gelombang yang panjang
Ekologi Tanaman 2
Didik Utomo Pribadi
gelombangnya lebih dari 760 mu disebut dengan sinar inframerah. Ultra-ungu mempunyai efek
foto kimia dan inframerah mempunyai efek fotokimia dan infra merah mempunyai efek
fotothermal tertentu.
Sudut pandang sinar matahari tergantung pada latitude, musim dan kemiringan (slope) .
Sudut sinar matahari yang vertikal memberikan isolasi yang lebih besar bila dibandingkan
dengan sudut sinar yang datangnya miring (obligue) . Intensitas isolasi terbesar pada saat
tengah hari, karena sudut datang sinar hampir vertikal, dan intensitas insolasi yang terkecil
terjadi pada pagi dan sore, karena sudut datang lebih miring dibandingkan dengan tengah hari.
Sebaran insolasi dipermukaan bumi bervariasi munurut latitude. Insolasi tahunan terbesar di
equator dan menurut sedikit demi sedikit ke arah kutub. Di daerah katulistiwa (equator) jumlah
insolasi yang diterima selama satu tahun hampir empat kali lipat lebih besar dari kutub.
Variasi insolasi yang diterima bumi juga disebabkan oleh :
1. Faktor Musim
Energi matahari yang lebih lemah dimusim dingin daripada musim panas. Pada musim dingin
sinar matahari harus menembus lapisan atmosfer yang lebih tebal . Hal ini juga berkaitan
dengan sudut datang sinar. Pada sudut sinar datang 90 atmosfer manahan 22 % energi radiasi
dan 99 % untuk sinar datang 5. berkurangnya panas ke arah kutub pada musim panas dapat
diatasi oleh pertambahan panjang hari ( lamanya penyinaran) . matahari bersinar lebih lama
berarti energi yang diterima lebih besar .
2. Faktor sudut datang dan kemiringan yang dikontrol oleh latitude
3. Faktor kecerahan atmosfir.
Atmosfer yang mengandung banyak debu, uap ,air , gas-gas tertentu dan awan mengakibatkan
energi matahari terhalang mencapai.permukaan bumi, sehingga insolasi kecil. Didaerah tropik
lapisan pemantul dan penghambur lebih tipis dibandingkan dengan daerah sedang , namun
pengaruh ini juga berfluktuasi sesuai dengan musim atau panjang hari.
4. Faktor yang dominan besarnya insolasi ditentukan oleh energi yang dihasilkan oleh matahari
itu sendiri dan jaraknya dengan bumi.
Matahari diperkirakan mengeluarkan energi setiap tahun sebesar 1- 3 x 10 kalori. Dari angka
itu permukaan bumi menerima sebesar 2 gram kalori setiap luasan 1 cm dan setiap menit.
Angka ini disebut dengan konstante matahari. Di samping itu besarnya energi matahari yang
sampai kepermukaan bumi ditetukan pula oleh jarak matahari dengan bumi. Selama revolusi
bumi ( bumi beredar mengelilingi matahari pada orbit nya) bumi membuat jarak yang berbeda
setiap waktu dengan matahari, karena bentuk orbit bumi adalah seperti ellips. Matahari terletak
pada salah satu titik fokusnya. Jarak yang terjauh dicapai bumi disebut dengan aphellium pada
Ekologi Tanaman 3
Didik Utomo Pribadi
tanggal 1 juli dengan jarak kira-kira 1,52 x 10 km. Jarak terdekat disebut dengan perihellium ,
kira-kira 1,49 x 10km.
2. Transfer panas
Pemindahan panas dari suatu benda ke benda lain dapat berlangsung dengan cara konduksi,
konveksi dan radiasi.
Konduksi
Konduksi merupakan cara perambatan panas dari satu molekul ke molekul lainnya atau
dari satu benda ke benda lainnya. Konduksi berlangsung sebagai akibat bersentuhan antara
benda yang suhunya tinggi dengan benda yang suhunya rendah atau dari molekul-ke molekul
lain yang berbeda suhunya.
Konveksi
Konveksi adalah transfer panas dengan cara aliran. Konveksi berlangsung sebagai akibat
berkurangnya massa jenis suatu zat bila dipanaskan. Konveksi lebih umum terjadi pada zat cair
dan gas. Massa benda yang dipanaskan akan memuai sehingga massa jenisnya turun dan akan
mengalir ke atas benda yang massa jenisnya lebih besar.transfer panas di atmosfir pada umunya
berlangsung dengan konveksi . lapisan udara sebelah bawah yang dipanasi oleh radiasi dan
konduksi akan mengembang, berkurang kepadatannya, naik dan diganti oleh udara yang lebih
padat dan berat. Massa udara yang turun dan berat. Massa udara yang turun dan berat itu
menerima panas lagi dari radiasi dan konduksi seperti semula. Begitulah seterusnya sehingga
lapisan atmosfer memperoleh panas yang hampir merata di lapisan dekat permukaan bumi.
Radiasi
Radiasi adalah transfer panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Proses rambatannya
telah dibicarakan sebelumnya. Dari seluruh radiasi energi matahari yang dipancarkan oleh
matahari, hanya kira-kira 7 % yang dapat ditangkap oleh tanaman. Selebihnya dipantulkan
kembali ke atmosfir melalui penguapan , refleksi dan lain-lain.
Ekologi Tanaman 4
Didik Utomo Pribadi
Ke tiga model transfer panas itu akan mempengaruhi suhu udara dan tanah serta suhu air
permukaan bumi. Hubungan antara suhu udara dan insolasi sering tidak kentara , karena
disebabkan oleh awan dan partikel-partikel yang terdapat di atmosfir yang mengahlangi radiasi
yang di terima atau sama sekali hilang di angkasa. Fluktuasi suhu harian dan insolasi
dipengaruhi oleh kapasitas panas udara dan permukaan tanah serta variasi sudut penyinaran
matahari selama satu hari. Hubungan antara suhu udara haruan dan insolasi harian dapat dilihat
pada gambar 1.
Setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut di daerah tropik suhu turun kira-kira 0,6 c
sampai pada ketinggian 1,5 km ( Lockwood, 1974 dalam Monteith, 1977) pada ketinggian
yang sama di equator perbedaan suhu udara antara 20 c dan 30 C . setiap bulan dalam setahun.
Sedangkan di daerah savana perbedaan panas dan dingin tercatat hanya kira –kira 7 c . suhu
udara dapat mempengaruhi iklim mikro tanaman. Pada prinsipnya suhu yang dibutuhkan oleh
organ tanaman diekspos dari matahari dan digunakan untuk beberapa proses.
B. ASPEK FISIOLOGIS
Kisaran suhu di alam antara -273ºC sampai berjuta-juta ºC (di pusat matahari). Untuk
pertumbuhan tanaman diperlukan suhu antara 15-40ºC. Dibawah suhu 15ºC atau diatas 40ºC
pertumbuhan tanaman menurun secara drastis. Suhu akan mengaktifkan proses fisik dan proses
kimia pada tanaman. Energi panas dapat menggiatkan reaksi-reaksi biokimia pada tanaman atau
reaksi fisiologis dikontrol oleh selang suhu tertentu.
Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sampai batas tertentu. Hubungan suhu dengan
pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan yang linear sampai batas tertentu, setelah tercapai
titik maksimum (puncak) hubungan kedua variabel itu menunjukkan hubungan parabolik.
Ekologi Tanaman 5
Didik Utomo Pribadi
Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman dijelaskan dalam suatu metode ”remainder
index” atau heat unit, yaitu suatu metode pendekatan antara agronomi dan klimatologi. Teknik ini
menurut Newman dan Blair, 1969, Yahya, 1988, melihat hubungan antara laju pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dengan akumulasi suhu rata-rata harian diatas suhu baku (dasar) suhu dasar
bervariasi menurut jenis tanaman.
Dimana :
RI = Reminder Index
T mak = suhu maksimum harian
T min = suhu minimum harian
T baku = suhu baku (vital)
Suhu baku suatu tanaman diukur dalam percobaan terkontrol dalam growth chamber. Suhu
baku adalah titik suhu yang menunjukkan tidak terjadinya proses fisiologis tanaman. Suhu baku
bervariasi pada setiap tanaman dan pada setiap proses perkembangan. Contoh suhu baku untuk
tanaman kentang 7,2ºC, jagung 10ºC, kedele 7,8ºC dan kapas 16,6ºC.
Penggunaan praktis Reminder Index adalah untuk menentukan kebutuhan panas reaksi-
reaksi fisiologis dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman mulai dari tanam sampai panen.
Perhitungan heat unit (satuan panas) atau remainder index yang cermat dapat menentukan saat
tercapai suatu tahap perkembangan tanaman tertentu, misalnya pembungaan, masak fisiologis atau
panen yang lebih akurat.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman memerlukan sejumlah panas, hal ini dikenal
sebagai heat unit. Sejumlah suhu di atas batas aktivitas vital merupakan dasar dari sistim heat unit.
Jumlah satuan panas (heat unit) dalam satu hari diperoleh dari pengurangan suhu aktual dengan
suhu dasar pada hari itu.
Kebutuhan satuan panas (heat unit) tanaman dapat dihitung dari awal penanaman sampai
panen. Sistim ini disebut juga sebagai “remainder index system”. Nilai-nilai dinyatakan dalam
“day degrees” atau “degrees day” atau heat unit atau thermal unit
Kegunaan sistim heat unit yaitu :
1. Mengemukakan adanya perbedaan lamanya masa pertumbuhan bagi setiap varietas
2. Menentukan panen
3. Melindungi panen dan mengurangi masa tidak aktif
4. Membantu meramalkan kebutuhan pekerja untuk pelaksanaan pabrik
Ekologi Tanaman 7
Didik Utomo Pribadi
Hal yang membatasi penggunaan sistim heat unit antara lain yaitu :
1. Kesuburan tanah dimana faktor tersebut mempengaruhi kematangan, sebagai contoh
kematangan dipercepat pada tanah yang mengandung P sedang pada tanah banyak
mengandung N memperlambat kematangan
2. Tipe tanah sandy soil akan cepat panas, sedang heavy soil lambat
3. Topografi, lereng dan drainase juga penting karena mempengaruhi keadaan kelembaban suhu
4. Altitude dan latitude mempengaruhi heat unit
5. Frost dan rusak akibat kekeringan tidak diperhitungkan dalam sistim ini
6. Angin, hujan es, taufan, insektisida dan penyakit sangat mempengaruhi hilai heat unit terhadap
tanaman
7. Intensitas cahaya matahari diukur dalam gram kalori per cm 2 lebih dari akumulasi suhu