Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

Disusun oleh:

1. Isbakhul Lail (1525010127)


2. Rizky Nur Affandy (1525010128)
3. Ratih Herny Putrika (1525010129)
4. Risalatul Mufidah (1525010130)
5. Anwar Sholikhin (1525010134)
6. Fitri Indah Sari (1525010135)
7. Syahrul Romadhoni (1525010138)
8. M. Nur Yudha (1525010141)
9. M. Hipti (1525010144)
10. Aris Cahyono (1525010145)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2017
I. GAMBARAN UMUM

Tepung terigu saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam
memenuhi kebutuhan produksi. Salah satunya adalah sebagai bahan pembuatan
aneka macam kue. Akibatnya produksi tepung terigu di Indonesia menjadi
meningkat terus-menerus setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan gandum sebagai
bahan utama pembuat tepung harganya mahal dan sulit didapat di Indonesia
karena gandum tumbuh di daerah sub tropis, sedangkan Indonesia merupakan
iklim tropis. Untuk mendapatkannya Indonesia harus mengimport terlebih dahulu
supaya dapat diolah menjadi tepung terigu. Seringnya mengimport bahan baku
dari luar akibatnya saat ini Indonesia mengalami krisis ekonomi. Selain itu,
didalam tepung terigu mengandung protein glutenin dan gliadin yang apabila
dicampur dengan air akan membentuk gluten. Semua produk olahan yang
berbahan baku tepung terigu sudah pasti mengandung gluten. Namun, ada
sebagian orang yang justru menghindari gluten karena dapat menyebabkan alergi
dan intoleransi.
Untuk menghindari gluten ada alternative lain pengganti tepung terigu yakni
dengan tepung singkong. Singkong di Indonesia sangat mudah ditemui karena
budidaya yang mudah, dan banyak orang yang menanam khususnya di daerah
pedesaan, selain itu harganya sangat terjangkau. Singkong dapat dibuat berbagai
olahan karena didalam singkong mengandung banyak nutrisi gizi antara lain
karbohidrat, protein, vitamin K, vitamin B komplek, Mineral, Serat, dan
nonkolesterol.
Brownies adalah salah satu kue yang saat ini paling disukai oleh banyak
masyarakat. Disamping rasanya yang lezat dan gurih, brownies ini sangat laku
dipasaran. Brownies yang pada umumnya terbuat dari tepung terigu, oleh karena
itu kami ingin mengembangkan produk Brownies dengan bahan baku singkong.
Singkong dipilih karena selain tidak mengandung gluten, singkong merupakan
salah satu sumber karbohidrat lokal Indonesia dan budidayanya relatif mudah,
dibanding dengan tepung terigu yang harganya lebih tinggi. Produk Brownies
yang diproduksi oleh kelompok kami ini bebas bahan pengawet dan pewarna
buatan.
Di kalangan masyarakat brownies singkong ini juga tidak jauh beda
rasanyadengan brownies yang berbahan baku dari tepung terigu. Aroma dalam
brownies singkong menurut masyarakat yang mencobanya sangatlah khas.
Kualitas dari brownies singkong ini jugatidak kalah dengan brownies lainnya.
Dengan demikian kami mencoba memulai usaha penjualan brownies singkong
ini. Kami juga sebagai calon sarjana pertanian mengambil topik tentang
penganekaragaman pangan singkong sebagai substitusi tepung terigu.
ABIZARD merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan yang
berbahan baku tradisional menjadi produk inovatif. Jenis usaha ABIZARD berupa
Produk Makanan yaitu brownies. Produk utama yang dihasilkan yaitu ABASYA.
ABASYA adalah Brownies yang berbahan baku singkong. Inovasi bahan baku
dari singkong dikarenakan penggunaan bahan baku tepung terigu yang
mengandung gluten. Produk inovatif ABASYA menjadi produk andalan yang
ditawarkan kepada masyarakat.
I. DESKRIPSI PRODUK

Sebuah brownies coklat adalah sebuah makanan yang dipanggang yang


berbentuk persegi, datar atau bar dikembangkan di Amerika Serikat pada akhir
abad ke-19 dan dipopulerkan di Amerika Serikat dan Kanada pada paruh pertama
abad ke-20.
Resep awal brownies adalah berupa tepung, mentega, gula, telur, coklat yang
telah dilelehkan, serta kacang almond. Hal ini menjadi satu hal yang pasti bahwa
resep dasar brownies tidak pernah berubah sejak ratusan tahun lalu. Pada saat ini
brownies telah mengalami banyak modifikasi dengan beragam aneka rasa
tambahan seperti brownies keju, brownies pisang, blueberry, strawberry, kacang-
kacangan, kopi, dan masih banyak lagi variasi brownies lainnya. Begitu pula
dengan cara proses pembuatannya yang tidak hanya dipanggang, namun dapat
pula dengan proses pengukusan yang dikenal dengan nama brownies kukus.
Pada tahun 1904 resep brownies pertama kali muncul dalam buku memasak
Home Cookery yang disebut Service Club Cook Book, dan pada tahun 1905 pada
buku resep The Boston Globe serta pada tahun 1906 dalam buku resep The
Boston Cooking School Cook Book yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer.
Resep Fannie Merritt Farmer ini menghasilkan panganan yang relatif ringan dan
seperti kue. Namun resep tersebut adalah resep untuk molasse, sebuah kue yang
dipanggang dan jauh dari apa yang kita kenal sebagai brownies sekarang ini.
Beberapa berpendapat kue ini mungkin berasal dari adonan kue coklat yang tidak
diberi baking powder secara tidak sengaja sehingga kue coklat menjadi bantat.
Resep yang kedua muncul pada tahun 1907 dalam buku panduan memasak
Lowney's Cook Book, yang ditulis oleh Maria Willett Howard dan diterbitkan
oleh Walter M. Lowney Company di Boston, Massachusetts. Resep ini
menambahkan lebih banyak telur dan cokelat batangan pada resep awal Fannie
Merritt Farmer di atas, dan menghasilkan brownies yang kaya rasa dan manis.
Resep ini dinamakan Bangor Brownies, hal ini mungkin karena resep tersebut
diciptakan oleh seorang wanita di Bangor, Maine. Bangor Brownies ini kemudian
menjadi salah satu snack dan camilan yang sangat digemari pada beberapa tahun
kemudian dan begitu populer di Amerika Utara hingga akhirnya menyebar pula ke
daratan Eropa.
“Abasya” merupakan brownies yang berbeda dari jenis brownies yang
sebelumnya sudah ada. Pada umumnya brownies menggunakan tepung terigu.
Terigu adalah tepung hasil dari bulir gandum yang telah melalui proses
penggilingan. Gandum pertama kali ditemukan di daerah Timur Tengah sebelum
tahun 9600 SM dan dalam sejarah merupakan salah satu biji-bijian pertama yang
ditanam oleh manusia secara besar-besaran. Sejalan dengan pertumbuhan &
penyebaran populasi manusia, demikian juga gandum sebagai makanan pokok
juga ikut menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Bahan baku pembuatan tepung terigu yaitu gandum yang sebagaimana kita
tahu Indonesia bukan merupakan penghasil gandum, melainkan mendatangkan
gandum dari luar negeri (import). Oleh sebab itu, Perusahaan Abizard mempunyai
ide untuk mengangkat tepung singkong sebagai bahan baku pembuatan brownies.
Karena singkong sendiri merupakan produk pertanian yang melimpah di
Indonesia. Selain itu tepung singkong merupakan tepung yang bersifat free gluten
atau bebas gluten.
II. ANALISIS PASAR

Strategi STP
Strategi STP pada dasarnya digunakan untuk memposisikan suatu produk
dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki
keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Ada tiga elemen dalam strategi
pemasaran yaitu segmenting, targeting danpositioning:

 Segmenting: Adalah upaya memetakan pasar (sasaran program) dengan


memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka.
Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya
hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.
 Targeting: Setelah memetakan pasar (sasaran program), tahap targeting
seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan
kita sasar.
 Positioning: Apabila target pasar (sasaran program) sudah jelas,
positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada
konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja
keunggulannya. Menurut Don E.Schwitz, positioning adalah bagaimana
untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat
terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain
positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen
dalam kategori tertentu.

Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia diatas 3 tahun.
Untuk itu kami memulai promosi dari daerah sekitar tempat tinggal kami serta
melakukan promosi pada rekan mahasiswa di kampus, karena kami menganggap
promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu kelompok. Selain itu kami juga
mempunyai rumah produksi yang siap didatangi siapa saja dan siap melayani
pemesanan.
Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media social, seperti
facebook, twitter, blog, dll. Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan
dalam pemesanan dan pembelian produk kami. Berikut adalah strategi STP yang
akan kami gunakan kedepannya antara lain :

1. Segmentasi
Semua orang yang gemar makan diantaranya anak-anak, remaja,
orang dewasa, pelajar, mahasiswa, pekerja, dan sebagainya, suka akan
dunia kuliner dan para traveller (digunakan sebagai oleh-oleh)
2. Target Pasar
Brownis dan cake sehat, Target pasar kami adalah semua orang
yang suka dengan coklat, jajanan manis dan juga pecinta brownis dan
juga makanan yang baru (inovatif).
a. Target pasar Anak-anak. Karena mereka lebih suka jajanan yang
beraneka ragam terutama yang manis seperti cokelat, karena
jajanan ini pas antara perpaduan rasa gurih dan manis dari
tambahan cokelatnya dan toping lain yang manis.
b. Target pasar Ibu Rumah Tangga. Kami menyediakan Penjualan
khusus untuk konsumen-konsumen tertentu dengan pembelian
borongan sepertti pada saat hajatan atau acara yang lain.
Tujuannya agar bisa digunakan sebagai jamuan keluarga atau
tamu dirumah.
c. Target pasar Remaja yang suka nongkrong, dan suka jajan.
Maka dari itu kita menitipkan jajanan di warung-warung /
tempat yang biasanya anak remaja nongkrong.
d. Target pasar Traveller dimana kini banyak orang lebih suka
liburan dan tidak lupa membawa oleh-oleh khas dari daerah
tersebut. Maka dari itu kita akan membuat bakery dimana
dalam bakery tersebut nantinya juga bisa digunakan sebagai
tempat nongkrong para remaja dan penjualan kue sebagai buah
tangan nantinya.
3. Posisi merek produk di Pasar
Dipasarkan kepada warga sekitar kampus, tetangga, kantin-kantin
sekolah, warung-warung, food court di mall-mall dan membuka bakery
yang mudah di temui oleh setiap orang, supaya produk kami mudah
dikenali.
4P (PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION)
a. Product
Brownies adalah sebuah penganan yang dipanggang yang berbentuk
persegi, datar atau bar dikembangkan di Amerika Serikat pada akhir abad
ke-19 dan dipopulerkan di Amerika Serikat dan Kanada pada paruh
pertama abad ke-20. Di Indonesia, brownies adalah salah satu produk
bakery yang sudah sangat populer dan umum dikonsumsi oleh masyarakat.
Pada dasarnya brownies digolongkan produk cake namun ada sebagian
orang yang menggolongkan brownies ke dalam golongan kukis batang
(bar cookies) karena teksturnya yang kering di permukaan.
Brownies pada umumnya terbuat dari tepung terigu. Namun, tepung
terigu yang menjadi bahan utama dari brownies memiliki harga yang
tergolong mahal. Hal ini dikarenakan tanaman gandum yang menjadi
bahan baku tepung terigu tidak dapat dibudidayakan di Indonesia. Pada
akhirnya, Indonesia mengimport tepung terigu dan berimbas pada harga
jual tepung terigu itu sendiri.
Berkaca dari permasalahan tersebut, perusahaan kami berinovasi untuk
mensubstitusi atau mengganti tepung terigu dengan tepung singkong.
Mudahnya mendapatkan bahan baku untuk membuat tepung sing berimbas
pula pada murahnya harga jual tepung singkong jika dibandingkan dengan
tepung terigu. Dengan murahnya harga tepung singkong maka biaya
produksi pembuatan bronwnies juga semakin murah. Hal tersebut
berdampak pula pada harga release market atau harga pemasaran produk
yang lebih murah dari pada brownies lain.
Penggantian tepung terigu dengan tepung singkong tidak serta merta
hanya berdampak bagi biaya produksi maupun harga pemasaran. Dari segi
nutrisi atau kandungan, tepung terigu mengandung protein glutenin dan
gliadin yang apabila dicampur dengan air akan membentuk gluten. Semua
produk olahan yang berbahan baku tepung terigu sudah pasti mengandung
gluten. Namun, ada sebagian orang yang justru menghindari gluten karena
dapat menyebabkan alergi dan intoleransi hingga gangguan saluran
pencernaan. Penggantian tepung terigu menjadi tepung singkong ditujukan
agar kemungkinan terjadi kasus seperti hal tersebut dapat diminimalisir.
Karena didalam singkong, konsentrasi kandungan glutenin dan gliadin
sangat rendah bahkan dapat mencapai 0 %. Selain itu, didalam singkong
mengandung banyak nutrisi gizi antara lainkarbohidrat, protein, vitamin K,
vitamin B komplek, Mineral, Serat, dan nonkolesterol. Brownies Abasya
yang merupakan hasil dari observasi inovatif dengan penggantian tepung
terigu menjadi tepung singkong merupakan brownies dengan cita rasa
nikmat dan berkualitas sekaligus menyehatkan.
b. Price
1) Peralatan
 Jumlah Harga Alat = Rp. 854.000,00
 Jumlah Penyusutan = Rp. 1.800,00
2) Harga Bahan = Rp. 216.000,00
3) Jumlah Produksi = 16 pcs
4) BEP =
=
= 13.612,5
BEP unit =
=
=
= 7,63
5) HPP
 Biaya Bahan Baku = Rp. 216.000,00
 Biaya Peralatan = Rp. 1.800,00
 Biaya non produksi = Rp. 10.000,00
 Tenaga Kerja 10 Orang = Rp. 100.000,00
= Rp. 327.800,00
Biaya/pcs 327.800 : 16 = Rp. 20.487
Harga Jual = Rp. 29.999
6) Revenue
Total Revenue = Rp. 479.984
7) Laba = Rp. 152.184
8) Payback Periode = 7 Hari 7 Jam

c. Place
Perencanaan tempat dari perusahaan kami untuk memulai usaha adalah
menggunakan suatu rumah kontrakan yang dijadikan pabrik. Rumah
kontrakan yang dipilih adalah rumah kontrakan yang memiliki dapur
bersih dan saluran air yang lancar. Selain itu, diharapkan rumah kontrakan
sedikit agak jauh dari pemukiman penduduk. Hal ini ditujukan agar dalam
sewaktu proses produksi berlangsung, tidak mengganggu lingkungan
sekitar. Baik dari seri suara maupun aroma. Selain itu, juga agar dapat
terjaga fokus kerja dari karyawan dalam proses produksi.
Sedangkan untuk tempat pemasaran perusahaan kami merencanakan
empat tempat dengan satu persatu tempat tersebut dijelajahi. Pertama,
sasaran pemasaran kami adalah kampus UPN “Veteran” Jatim. Berawal
dari fakultas pertanian, pemasaran kami dapat pula dikembangkan di
fakultas-fakultas lain. Untuk di dalam fakultas pertanian, kami mengawali
pemasaran dengan menjajakan kepada teman-teman mahasiswa melalui
tatap muka langsung. Selain itu, kami juga akan menitipkan produk kami
di laboratorium kewirausahaan yang dalam waktu dekat juga akan dibuka
untuk umum bagi berlangsungnya proses jual beli. Adapun
penyebarluasan produk kami di fakultas lain kami lakukan dengan
mengikuti event-event yang sering diselenggarakan di dalam universitas.
Sasaran kedua adalah event mingguan Surabaya atau sering disebut
Car Free Day. Kegiatan tersebut dirasa cocok bagi pengenalan serta
pemasaran produk kami. Hal tersebut dikarenakan produk kami yaitu
brownies memang memiliki banyak peminat. Dan semakin banyak
penggemar. Maka masyarakat akan dengan mudah tertarik dengan produk
kami.
Sasaran tempat ketiga adalah membuka stand di acara-acara yang
sering diselenggarakan di Surabaya. Dapat juga dimungkinkan untuk
membuka stand disalah satu Mall. Hal tersebut ditujukan untuk menarik
perhatian kalangan masyarakat yang sering mengunjungi Mall yang ada di
Surabaya.
Sasaran tempat terakhir adalah perusahaan kami berencana untuk
membuka suatu Outlet atau Gerai atau Bakery untuk mensentralisasi
sasaran pemasaran. Langkah pembukaan gerai ini juga dalam rangka
memudahkan bagi konsumen mendapatkan produk kami. Maka dengan
dibukanya Bakery tersebut diharapkan pula penjualan produk kami dapat
memberikan pemasukan secara berkala dan teratur.
d. Promotion
Promotion/promosi merupakan suatu tahap penting bagi suatu produk
dapat dikenal masyarakat luas. Masyarakat tidak akan mungkin membeli
suatu produk yang tidak mereka kenal sebelumnya. Disisi lain, metode
promosi juga menjadi penting untuk menarik perhatian konsumen untuk
membuka diri mereka terhadap suatu produk yang dipromosikan.
Perusahaan Abizard melaksanakan pengenalan produk atau promosi
melalui setidaknya 4 metode. Metode pertama adalah memanfaatkan
brosur yang disebarkan kepada masyarakat luas. Penyebaran brosur dapat
dilakukan saat ada suatu event didalam kampus maupun diluar kampus.
Contoh penyebaran brosur diluar kampus adalah saat dilaksanakannya Car
Free Day disetiap hari Minggu.
Metode kedua adalah pemanfaatan sosial media. Perkembangan zaman
mengarahkan hampir segala kalangan menggunakan sosial media. Maka
dari hal tersebut, pemanfaatan sosial media merupakan jalur yang tepat
untuk memfokuskan penyampaian kepada khalayak ramai perihal
pengenalan produk kami.
Metode ketiga adalah menggunakan cara pemberian diskon. Diskon
sudah dianggap suatu hal yang sangat dicari dalam proses jual beli. Hal ini
dikarenakan konsumen pasti ingin pengeluaran mereka dapat
terminimalisirkan. Dengan semakin banyaknya konsumen yang tertarik
dengan diskon yang enggiyurkan, maka semakin banyak pula konsumen
yang akan lebih ingin mengenal dan mencoba produk dari perusahaan
kami.
Metode terakhir adalah melalui mouth to mouth atau dari mulut ke
mulut. Metode ini kami yakini merupakan metode yang ampuh dalam
menghimpun kepercayaan sekaligus rasa penasaran konsumen terhadap
produk kami. Hal ini dikarenakan konsumen yang mendengarkan
informasi langsung dar seseorang yang dikenalnya pastinya akan lebih
percaya dari pada berasal dari orang lain yang tidak dikenali.
III. PERENCANAAN PRODUKSI

Produksi memiliki pengertian sederhana sebagai proses mengolah bahan baku


menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Dalam pengertian yang lebih
menyeluruh, produksi merupakan proses mengolah sumber daya alam berupa
bahan baku yang dilakukan oleh manusia operator produksi (tenaga kerja)
menjadi barang setengah jadi dan barang jadi yang siap dijual atau didistribusi
kepada konsumen. Bahan baku merupakan input, sedang barang setengah jadi dan
barang jadi merupakan output. Jadi produksi merupakan kegiatan menciptakan
dan memberi nilai guna suatu barang, mengubah sesuatu yang bernilai rendah
untuk menjadi barang yang bernilai tinggi, dengan menggunakan sumber daya
yang ada meliputi bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin dan peralatan serta
sumber daya yang lain. Sehingga produk yang dihasilkan tersebut sesuai dengan
tujuan perusahaan yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan kepada
konsumen. Hasil proses produksi meliputi produk barang maupun jasa.
“Abasya” merupakan salah satu pilihan kuliner di Kota Surabaya yang
memiliki ciri khas dengan kualitas produk yang tinggi yaitu suatu brownies
dengan mengandalkan tepung singkong sebagai bahan dasar pembuatnannya.
Sangat cocok untuk oleh-oleh, dengan ketahanan produk original sekitar 4 hari
dan produk 3 hari. Selain untuk oleh-oleh Abasya juga dapat disajikan dalam
rapat, arisan, maupun ulang tahun, dsb.
Seiring dengan perkembangan pasar, Abasya akan berinovasi yang awalnya
hanya mengandalkan Produksi Original‟/Chocolate, Abasya akan memproduksi
dengan varian topping yang berbeda dan tentunya menarik dan enak.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan satu potong kue Abasya
antara lain :
a. Alat
1. Mixer 5. Timbangan
2. Baskom 6. Solet
3. Pengukus 7. Loyang
4. Kompor
b. BAHAN
1. Tepung singkong 5. Soda kue
2. Gula 6. Margarine
3. Dark coklat 7. Air
4. Telur 8. Susu kental manis

Langkah-langkah pembuatan satu potong kue Abasya adalah sebagai berikut :


a. Kocok telur dan gula menggunakan mixer hingga merata
b. Kocok tepung singkong, soda kue, margarin yang sudah dicairkan dan
coklat bubuk di wadah lain
c. Campurkan kedua adonan menjadi satu dan ditambahkan susu kental
manis air dingin kemudian di mixer kembali
d. Olesi loyang menggunakan margarin lalu masukkan adonan ke dalam
loyang
e. Kukus adonan brownies hingga matang
V. PERENCANAAN KEUANGAN

No Nama Jumlah Harga/pcs Harga Estimasi Penyusutan


Barang (Rp.) total (Rp.) waktu/hari (Rp.)
1. Mixer 1 300.000 300.000 1.095 274
2. Kompor 1 150.000 150.000 1.095 134
3. Tabung 1 150.000 150.000 730 205
4. Dandang 1 75.000 75.000 1.095 68
5. Loyang 5 25.000 25.000 1.095 23
6. Teflon 1 50.000 50.000 1.095 47
7. Baskom 4 5.000 20.000 1.095 18
8. Timbangan 1 50.000 50.000 1.095 45
9. Solet 1 5.000 5.000 1.095 5
10. Sendok 5 4.000 20.000 1.095 18
11. LPG gas 1 18.000 18.000 20 900
Jumlah 1.740

1. Peralatan
 Jumlah Harga Alat = Rp. 854.000,00
 Jumlah Penyusutan = Rp. 1.800,00
2. Harga Bahan = Rp. 216.000,00
3. Jumlah Produksi = 16 pcs

4. BEP =

= 13.612,5

5. BEP unit =

= 7,63
6. HPP
 Biaya Bahan Baku = Rp. 216.000,00
 Biaya Peralatan = Rp. 1.800,00
 Biaya non produksi = Rp. 10.000,00
 Tenaga Kerja 10 Orang = Rp. 100.000,00 +
Rp. 327.800,00

Biaya/pcs 327.800 : 16 = Rp. 20.487


Harga Jual = Rp. 29.999

7. Revenue
Total Revenue = Rp. 479.984

8. Laba = Rp. 152.184

9. Payback Periode = 7 Hari 7 Jam


VI. DENAH
VII. ORGANISASI/STRUKTUR MANAJEMEN PERUSAHAAN

Berikut adalah keterangan daripada aspek organisasi bisnis kami :

1. Nama perusahaan : PT. ABIZART


2. Bidang usaha : Makanan
3. Jenis Produk : Brownies
4. Alamat Perusahaan : Jl. Tambak Sumur No. 21 AA
5. No. Telp : 031-

Susunan organisasi daripada PT. ABIZART adalah sebagai berikut :

No Nama Jabatan Uraian tugas


1 Syahrul R. Pimpinan a. Menentukan usaha sebagai pimpinan
umum dalam mengelola perusahaan.
b. Memegang kekuasaan secara penuh
dan bertanggung jawab terhadap
pengembangan perusahaan secara
keseluruhan.
c. Menentukan kebijakan yang
dilaksanakan perusahaan, melakukan
penjadwalan seluruh kegiatan
perusahaan.

2 Isbahkul Manager a. Pengarahan (direction) yang


lail mencakup pembuatan keputusan,
kebijaksanaan, supervisi, dan lain-
lain.
b. Rancangan organisasi dan pekerjaan.
c. Seleksi, pelatihan, penilaian, dan
pengembangan

3 M. Hipti Divisi a. Bersama-sama dengan bagian lain


4 Fitri Produksi untuk mengantisipasi dan mengatasi
Indahsari berbagai persoalan produksi
b. Mengarahkan setiap bagian yang di
tunjuk oleh direktur perusahaan.
c. Bersama-sama dengan supervisor
menangani masalah pabrik.
5 Aris Divisi a. Menetapkan prosedur operasional
Cahyono Pemasaran Informasi yang lebih efisien
6 Ratih b. Melaporkan hasil kerja kepada
Herny P. direktur secara berkala.
c. Bertanggung jawab penuh tentang
fungsi dan tugas sebagai kepala
bagian pemasaran secara berkala
kepada direktur.

7 Anwar S. Divisi a. Mengelola asset untuk menjalankan


8 M. Rizky Pengembangan bisnis secara benar sesuai arah
Nur A. perusahaan.
b. Menyepakati target kinerja dengan
direksi.
c. Beroperasi sebagai badan usaha yang
member keuntungan kepada pemilik
modal.
d. Menjalankan kebijakan dan prosedur
baku yang di tetapkan oleh Kantor
Pusat.
e. Menciptakan dan Meningkatkan nilai
tambah perusahaan bagi pemilik
modal, calon penanam modal dan
pemangku kepentingan.

9 M. Nur Divisi a. CMT bertugas untuk mengurus hal


Yudha Administrasi hal berkaitan dengan pihak
10 Risalatul dan Keuangan Outsourcing.
M. b. Accounting bertugas untuk
melakukan membukukan transaksi
yang terjadi.
c. Kasir bertugas untuk membuat
laporan penerimaan dan pengeluaran
uang harian.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai