PENDAHULUAN
Persiapan sampel
4 Buah kedondong
Pengamatan warna
Persiapan sampel
3 Sampel tepung
Pengamatan warna
Pada buah kedondong saat muda warna umumnya adalah hijau, namun
pada saat siap panen buah kedondong juga sudah bisa dipanen meskipun masih
berwarna hijau. Seiring dengan respirasi buah kedondong dapat berubah warna
menjadi kuning yang menunjukkan bahwa buah kedondong telah sangat matang
dan siap mengarah ke pembusukan. Buah kedondong merupakan buah klimaterik.
Klimaterik adalah suatu periode mendadak yang khas pada buah-buahan tertentu,
dimana selama proses tersebut terjadi serangkaian perubahan biologis yang
diawali dengan proses pembentukan etilen, hal tersebut ditandai dengan terjadinya
proses pematangan. Selama proses ini terjadi serangkaian perubahan biologis
yang diawali dengan pembentukan etilen, yaitu suatu senyawa hidrokarbon tidak
jenuh yang pada suhu ruang berbentuk gas (Chaudary,2012).Hilangnya klorofil
pada kulit buah diakibatkan meningkatnya aktifitas klorofilase yang menguraikan
klorofil menjadi bagian fitol dan inti profirin sehingga tidak berwarna hijau lagi
(Dianti,2010).
Selain itu Perubahan warna pada buah kedondong juga disebabkan
oleh pigmen, diantaranya klorofil, karoteniod, anthosianin atau flafonoid. Warna
yang disebabkan oleh antosianin tergantung pada faktor konsentrasi pH media,
dan keberadaan pigmen lain. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pembentukan
pigmen yaitu kultivar, laju kematangan (ethepon mempercepat kematangan dan
perkembngan warna), cahaya, temperatur, nutrisi atatu hara (kekurangan
N/kekurangan P dapat menurunkan sintesis anthosianin) (Syamroni, 2008). Warna
pada buah kedondong juga dipengaruhi oleh banyaknya sinar matahari yang
diterima buah kedondong saat masih ada di pohon. Sedangkan bercak-berck
kecoklatan merupakan bentuk kecacatan yang terjadi pada buah. Hal ini dapat
disebabkan oleh benturan atau gesekan saat pemanenan sehingga mengakibatkan
luka pada buah.
Selain dari bahan baku, warna tepung juga dapat dipengaruhi oleh
seberapa lama tepung tersebut disimpan dan kelembapan lingkungan tempat
penyimpanan. Semakin lama tepung tersebut disimpan semakin jelek atau
semakin kusam tepung yang dihasilkan. Kelembapan lingkungan penyimpanan
juga mempengaruhi warna tepung karena setiap tepung memiliki tingkat pengikat
air yang berbeda sehingga secara tidak langsung hal ini juga dapat memberikan
efek terhadap warna dari tepung-tepung tersebut. Tepung terigu, tepung tapioka,
tepung kacang hijau, dan tepung kedelai juga memiliki kemampuan yang berbeda
dalam memantulkan dan membiaskan cahaya sehingga hal ini juga dapat
berpengaruh terhadap kenampakan warnanya. Pernyataan ini sesuai dengan
literature yang menyatakan bahwa warna dipengaruhi oleh lama waktu
penyimpanan dan kemampuan suatu bahan pangan dalam menyerap,
memantulkan maupun membiaskan cahaya disekitarnya (Ladamay dan Yuwono
2014).
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini ialah perbedaan warna dari buah
ataupun tepung dipengaruhi oleh kandungn pigmen dalam bahan, lamanya
masa simpan, dan kondisi lingkungan sekitarnya seta juga dipengaruhi oleh
lkemampuan bahan dalam menyerap, memantulkan, dan membiaskan cahaya.
6.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya lebih diperjelas kembali prosedur
praktikumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, N. and Faradilla, R.F., 2012. Pewarna Alami untuk Pangan. Seafast
Center. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Astawan Made, 1999. Membuat mie dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta
Astawan, M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Astawan, M., 2008. Khasiat warna-warni makanan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP). 2012. Data Kandungan Gizi
Bahan Pangan Pokok dan Penggantinya. Provinsi DIY
Cahyadi, W. 2007. Kedelai : Khasiat dan Teknologi. Jakarta : Bumi Aksara.
Dianti. 2010. Uji Mutu Pangan. Yogyakarta: Kasinius
Direktorat Gizi Depkes RI, 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara
Karya Aksara, Jakarta.
Fatah, M. A dan Y. Bachtiar. 2004. Membuat Aneka Manisan Buah. Bogor: Agro
Media Pustaka.
Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia III. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,.
Idiawati, N., 2014. Ekstraksi Dan Uji Stabilitas Zat Warna Alami Dari Buah
Lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin). Jurnal Kimia Khatulistiwa, 3(2).
Iklan
Kres Dahana dan Warsino. 2010. Meruap Untung sari Olahan Kedelai. Jakarta:
PT AgroMedia Pustaka.
1. Warna Kedondong
No Gambar Identifikasi Warna