PENDAHULUAN
Menurut Pasal 1 ayat 32 UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (UU Minerba), Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) adalah bagian dari Wilayah
Pertambangan dimana kegiatan usaha pertambangan rakyat dilakukan. WPR ditetapkan oleh
bupati/walikota setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota.
Pasal 22 UU Minerba mencantumkan beberapa kriteria untuk menetapkan WPR yang
diumumkan kepada masyarakat secara terbuka oleh bupati/walikota setempat.
BAB II
PEMBAHASAN
Wilayah Pertambangan Rakyat sendiri memiliki beberapa kritria atau ketentuan, yakni sebagai
berikut :
a. mempunyai cadangan mineral sekunder yang terdapat di sungai dan/atau diantara tepi dan
tepi sungai;
b. mempunyai cadangan primer logam atau batubara dengan kedalaman maksimal 25 meter;
c. merupakan endapan teras, dataran banjir, dan endapan sungai purba;
d. luas maksimal WPR sebesar 25 hektare;
e. menyebutkan jenis komoditas yang akan ditambang; dan/atau
f. merupakan wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yang sudah dikerjakan sekurang-
kurangnya 15 tahun;
g. tidak tumpang tindih dengan WUP dan WPN; dan
h. merupakan kawasan peruntukan pertambangan sesuai dengan rencana tata ruang.
Perlu diketahui bahwa wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yang sudah
dikerjakan tetapi belum ditetapkan sebagai WPR diprioritaskan untuk ditetapkan sebagai WPR.
Jika telah memenuhi kriteria, maka wilayah tersebut ditetapkan menjadi WPR oleh
bupati/walikota setempat setelah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan
berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten/kota. Penetapan
WPR disampaikan secara tertulis oleh bupati/walikota kepada menteri dan gubernur.
Setiap usaha pertambangan rakyat pada WPR dapat dilaksanakan apabila telah
mendapatkan IPR. IPR ini diberikan untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang. Untuk memperoleh IPR pemohon wajib menyampaikan surat permohonan kepada
bupati/walikota.
a. persyaratan administratif;
b. persyaratan teknis; dan
c. persyaratan finansial.
Persyaratan administratif dimaksud terdiri dari:
a. orang perseorangan, paling sedikit meliputi:
o surat permohonan;
o kartu tanda penduduk;
o komoditas tambang yang dimohon; dan
o surat keterangan dari kelurahan/desa setempat
o surat permohonan;
o komoditas tambang yang dimohon; dan
o surat keterangan dari kelurahan/desa setempat.
o surat permohonan;
o nomor pokok wajib pajak;
o akta pendirian koperasi yang telah disahkan deh pejabat yang berwenang;
o komoditas tambang yang dimohon; dan
o surat keterangan dari kelurahan/desa setempat.
Untuk persyaratan teknis berupa surat pernyataan yang memuat paling sedikit mengenai:
a. sumuran pada IPR paling dalam 25 meter;
b. menggunakan pompa mekanik, penggelundungan atau permesinan dengan jumlah
tenaga maksimal 25 horse power untuk 1 (satu) IPR; dan
c. tidak menggunakan alat berat dan bahan peledak.
PENUTUP
Kesimpulan
Wilayah pertambangan rakyat (WPR) adalah salah atu bagian dari wilayah pertambangan
tempat dilakukan kegiatan usaha pertambangan rakyat. Yang dimaksud dengan wilayah
pertambangan adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat
dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional.
a. persyaratan administratif;
b. persyaratan teknis; dan
c. persyaratan finansial.
DAFTAR PUSTAKA
Dasar hukum:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara;