Siklus akuntansi pada usaha perthotelan secara garis besar sama dengan siklus akuntansi pada
jenis usaha lainnya. Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi akan diawali dengan
pencatatan transaksi dan berakhir dengan post-closing trial balance. Proses akuntansi bisa
dilakukan secara manual ataupun menggunakan aplikasi komputer. Ada beberapa transaksi
penting dalam operasi hotel, yaitu:
1. Penjualan produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam buku khusus
penjualan, diakhir periode akuntansi baru dibuatkan jurnal khusus penjualan.
2. Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement), merupakan transaksi dari
penagihan dan penjualan tunai harian di mana hasil penagihan, penjualan tunai dan
pengeluaran kas harian dicatat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas dan
bank. Setelah dilakukan rekonsiliasi kas dan bank, diakhir periode dibuatkan jurnal
khusus penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Pembelian produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa dicatat dalam buku khusus
pembelian, diakhir periode akuntansi dibuatkan jurnal khusus pembelian.
4. Payroll, karena dihotel terdiri dari beberapa departemen maka bagian personalia
membuat rekapitulasi daftar gaji, upah dan Pph 21 sesuai dengan departemen di mana
karyawan tersebut bekerja. Setelah itu baru dibuat jurnal alokasi sesuai dengan
departemennya.
Dasar akuntansi untuk usaha hotel menggunakan double-entry bookkeeping, di mana
setiap entry data harus ada yang sama dan yang berlawanan sehingga hasilnya akan sama.
1. Journal entry, mencatat perubahan neto setiap akun yang mempengaruhi saldo debet
dan kredit. Jurnal bisa dilakukan secara bulanan (monthly journal) yang biasanya
digunakan untuk mempermudah jurnal harian, di mana jumlah secara harian
diakumulasikan dan jurnal tunggal dibuat atas transaksi bulanan.
2. General ledger, mencatat pengelompokkan secara kolektif dari akun individual.
3. Trial balance, menunjukkan daftar saldo akun dalam suatu periode.
4. Financial statement, menggambarkan posisi keuangan usaha yang biasanya disiapkan
pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau tahunan.
1.3. BAGAN DAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-
batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Perkembangan Kerangka Kerja
Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board) telah menerbitkan enam
statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan pelaporan keuangan
entitas bisnis, yaitu:
1. SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang
menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
2. SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
3. SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti
aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
4. SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business
enterprises”, yang menetapkan criteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta
pedoman tentang informasi.
5. SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
6. SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting
measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan
yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.
1. Komponen Input
Input dari sistem informasi berupa data yang akan diolah oleh sistem informasi. Data sistem
informasi perlu ditangkap dan dicatat di dokumen dasar. Fungsi dokumen dasar, yaitu:
d. Sebagai alat pendistribusi data antar departemen, karena tembusan atau copynya
diberikan ke departemen lain.
e. Sebagai pembuktian bahwa transaksi tersebut sah, sehingga sangat berguna audit
trail.
2. Komponen Model
Model-model yang digunakan dalam sistem informasi dapat berupa model logika dan model
matematika.
3. Komponen Output
Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada di data base dan
diproses menggunakan model tertentu.
Data base adalah kumpulan dari data base yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
5. Komponen Teknologi
6. Komponen Kontrol
Komponen kontrol diperlukan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem
informasi adalah informasi yang akurat. Pengendalian umum dapat terdiri dari:
a. Pengendalian organisasi
b. Pengendalian dokumentasi
f. Pengendalian komunikasi
Departemen akuntansi pada usaha hotel biasanya terdiri dari beberapa bagian yang
saling terkait satu sama lainnya seperti bagian kredit dengan account receivable, cost control
dengan purchasing dan lain sebagainya. Adapun bagian-bagian yang ada dalam departemen
akuntansi adalah :
1. General Cashier merupakan kasir yang mempunyai tanggung jawab penuh atas semua
penerimaan dan pengeluaran hotel
2. Cashier Outlet seperti front office, bar, kasir outlet bertanggung jawab atas penerimaan
pada masing-masing outlet
3. Income Auditor adalah orang yang mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil
penjualan hotel dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor
4. Night Audit adalah orang yang bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian
pemasukan data penjualan dalam satu hari dari masing-masing outlet
5. Credit adalah bagian yang bertanggung jawab atas besarnya kredit yang telah digunakan
oleh tamu, dan menyetujui batas kredit untuk setiap tamu serta melakukan analisa atas
guest bill
6. Account Receivable merupakan bagian yang beertanggung jawab atas penyiapan
tagihan dan penagihan kepada tamu yang melakukan reservasi melalui agen. Selain itu
account receivable juga bertanggung jawab atas pencatatan piutang untuk tamu yang
masih menginap di hotel (guest ledger) dan untuk tamu yang sudah keluar dari hotel
(city ledger)
7. Account Payable merupakan bagian yang bertanggung jawab atas hutang hotel pada
pihak luar khususnya supplier
8. Cost Control bertanggung jawab atas pengendalian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
masing-masing departemen, mencek harga barang pasar, menyetujui pembelian barang
untuk keperluan hotel
9. Personalia, bertanggung jawab atas perhitungan, pengalokasian dan pembayaran gaji
karyawan
10. Electronic Data Procesing (EDP), bertanggung jawab atas sistem informasi yang
digunakan di hotel khususnya dalam pemrosesan data
11. Purchasing, bertanggung jawab dalam pembelian barang keperluan hotel
12. Storeroom, bertanggung jawab dalam menerima barang yang dibeli dan
menyimpannya, melakukan pencatatan atas persediaan di gudang
13. Accounting atau Bookkeeper, bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan
keuangan
Hasil Departement
EDP
Cashier Outlet
Account Receivable
Account Payable
Income Audit
DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra, A.A. G.P; Suprasto, Herkulanus Bambang; Aryanto, Dodik; Sari, MM. Ratna.
2009. AKUNTANSI PERHOTELAN (Pendekatan Sistem Informasi). Edisi Pertama,
Yogyakarta: Graha Ilmu
http://meweks.blogspot.co.id/2011/12/akuntansi-hotel.html