“MOTIVASI”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan dan penyempurnaan paper ini, mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Semoga bisnis dan pariwisata ini dapat berguna bagi pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 LatarBelakang....................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah...............................................................................................1
1.3 TujuanPenulisan.................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 PengertiandanPentingnyaMotivasi.....................................................................3
2.2 Proses TimbulnyaMotivasi.................................................................................5
2.3 Faktor-Faktor yang MempengaruhiMotivasi.....................................................6
2.4Teori-TeoriMotivasi............................................................................................7
BAB III PENUTUP..........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan......................................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….15
BAB I
2
PENDAHULUAN
3
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi menurut para ahli;
2. Untuk mengetahui pentingnya motivasi dalam organisasi;
3. Untuk mengetahui proses timbulnya motivasi dalam organisasi;
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi;
5. Untuk mengetahui teori-teori tentang motivasi.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sejarah pengembangan studi tentang motivasi ini sebenarnya bisa ditelusuri jauh lewat
tulisan-tulisan para filosof Yunani kuno. Lebih dari dua puluh tiga abad yang lalu, mereka
menyumbangkan suatu pemikiran hedonism sebagai suatu usaha untuk menjelaskan motivasi.
Konsep hedonism ini menyatakan bahwa seseorang itu mempunyai kecendrungan mencari
kesenangan dan menghindari kesusahan. Beberapa abad kemudian, hedonism masih merupakan
asumsi dasar untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan ekonomi.
Apa itu motivasi? Barangkali untuk menjelaskan hal ini kita mulai dengan menyebutkan
apa yang bukan merupakan motivasi. Banyak individu secara salah memandang motivasi sebagai
sebuah sifat pribadi, beberapa individu memiliki dan beberapa lagi tidak. Dalam praktiknya,
manajer yang tidak berpengalaman sering menyebut karyawan mereka yang terlihat kurang
termotivasi sebagai karyawan malas. Pendapat demikian memberi asumsi bahwa karyawan
tersebut selalu malas atau kurang termotivasi. Pengetahuan kita mengenai motivasi memberi tahu
kita bahwa pendapat tersebut sama sekali tidak benar.
2.1.1 Pengertian Motivasi
Stephen P. Robbins dalam bukunya “Perilaku Organisasi” Edisi 12 Buku 1 (2008:222)
mendefinisikan motivasi (motivation) sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Sementara motivasi umum berkaitan
dengan usaha mencapai tujuan apa pun, kita akan mempersempit focus tersebut menjadi tujuan-
tujuan organisasional untuk mencerminkan minat kita terhadap perilaku yang berhubungan
dengan pekerjaan. Tiga elemen utama dalam definisi dari motivasi diatas yaitu intensitas, arah
dan ketekunan. Intensitas berhubungan dengan seberapa giat seseorang berusaha. Ini adalah
elemen yang paling banyak mendapat perhatian ketika membicarakan mengenai motivasi.
Namun, intensitas yang tinggi sepertinya tidak akan menghasilakan prestasi kerja yang
memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.
Dengan demikian, kita harus mempertimbangkan kualitas serta intensitas upaya secara
bersamaan. Upaya yang diarahkan ke, dan konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi merupakan
jenis upaya yang seharusnya dilakukan. Terakhir, motivasi memiliki dimensi ketekunan. Dimensi
ini merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya.
Individu-individu yang termotivasi bertahan melakukan suatu tugas dalam waktu yang cukup
lama demi mencapai tujuan mereka.
5
Menurut Indriyo Gito Sudarmo dan Nyoman Sudita (1997) motivasi adalah faktor-faktor
yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilakunya untuk
memenuhi tugas tertentu.
Menurut Robbins dan Coulter (2004) motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas mengenai motivasi dapat ditarik kesimpulan bahwa
motivasi adalah suatu bentuk proses dari dalam diri yang mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu atau berusaha untuk mencapai tujuannya.
2.1.2 Pentingnya Motivasi
Motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan
dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan
tertentu. Motivasi berfungsi untuk mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar, berwirausaha, berorganisasi dan kegiatan
yang lain. Motivasi juga sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian
tujuan yang diinginkan dan juga sebagai penggerak yakni motivasi sebagai mesin bagi mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Motivasi
berguna untuk mendorong gairah dan semangat kerja, meningkatkan moral dan kepuasan kerja
pegawai, meningkatkan produktivitas kerja pegawai, mempertahankan loyalitas dan kestabilan
pegawai perusahaan, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai,
mengefektifkan pengadaan pegawai, menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik serta
meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai. Motivasi merupakan hal penting karena
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya
mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Kaitannya dengan sebuah perusahan yaitu sebagai seorang manajer salah satu tugasnya
adalah dengan menggaransi bahwa tugas atau pekerjaan yang dilimpahkan kepada anggota
organisasi di kerjakan sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu setiap manajer dalam level
manapun akan senantiasa di tuntut untuk berbuat sesuatu yang dapat mempengaruhi orang-orang
yang dipimpinnya termotivasi, sehinnga para anggota organisasi melakukan tugasnya dengan
perasaan yang gembira, tidak tertekan, dan dalam suasana kegairahan yang tinggi. Sebaliknya
para anggota dapat terpenuhi kebutuhannya.
6
2.2. Proses Terjadinya Motivasi
Motivasi merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan,
mengarahkan perilakunya untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Motivasi tidak timbul begitu saja, tetapi motivasi timbul melalui beberapa tahap, dengan kata
lain, adanya proses motivasi.
Proses motivasi itu sendiri merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan,
dan ganjaran. Proses timbulnya motivasi seseorang antara lain adalah:
a. Kebutuhan yang belum terpenuhi
b. Mencari dan memilih cara-cara untuk memuaskan kebutuhan
c. Perilaku yang diarahkan pada tujuan
d. Evaluasi prestasi
e. Imbalan atau hukuman
f. Kepuasan
g. Menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi.
Newstrom (2011:111) yang bersumber pada penelitian McClelland melihat bahwa dorongan
motivasi memfokuskan pada achievement, affilation, dan power. Berikut adalah penjelasan lebih
lanjutnya.
a) Achievement Motivation
Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang dimiliki banyak orang untuk mengejar
dan mencapai tujuan menantang. Individu dengan dorongan ini mengharapkan mencapai
sasaran dan menaiki tangga keberhasilan.
Karakteristik pekerjaan yang berorientasi pada prestasi antara lain mereka bekerja lebih
keras bila mereka merasa akan mendapatkan penghargaan pribadi atas usahanya, apabila
resiko kegagalannya hanya sedang dan apabila mereka menerima umpan balik atas kinerja
masa lalunya.
b) Affiliation Motivation
Motivasi untuk berafiliasi merupakan suatu dorongan untuk berhubungan dengan orang
atas dasar sosial, bekerja dengan orang yang cocok dan berpengalaman dengan perasaan
sebagai komunitas.Orang dengan motif aliansi akan bekerja lebih baik apabila mereka
dilengkapi dengan sikap dan kerjasama yang menyenangkan.
c) Power Motivation
7
Motivasi akan kekuasaan merupakan suatu dorongan untuk memengaruhi orang,
melakukan pengawasan, dan mengubah situasi. Orang yang termotivasi atas dasar
kekuasaan mengharapkan menciptakan dampak pada organisasi dan bersedia mengambil
resiko dengan melakukannya. Apabila kekuasaan telah diperoleh, mungkin akan
dipergunakan secara konstruktif dan destruktif.
Orang yang termotivasi oleh kekuasaan menjadi manajer cerdas apabila dorongannya
ditunjukan pada kekuasaan institusional daripada personal. Kekuasaan institusional adalah
merupakan kebutuhan untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk kebaikan seluruh
organisasi. Tetapi apabila dorongan bekerja ditujukan pada kekuasaan personal, maka
orang tersebut cenderung kehilangan kepercayaan dan penghargaan pekerja dan rekan kerja
dan menjadi pemimpin organisasi yang tidak berhasil.
Faktor-faktor Pekerjaan
Faktor lingkungan pekerjaan:
1. Gaji dan benefit yang di terima
2. Kebijakan- kebijakan perusahaan.
3. Supervisi.
4. Hubungan atntar manusia.
5. Kondisi pekerjaan seperti jam kerja, lingkungan fisik
6. Budaya organisasi.
Factor dalam pekerjaan:
8
1. Sifat pekerjaan.
2. Rancangan tugas/ pekerjaan.
3. Pemberian pengakuan terhadap prestasi.
4. Tingkat/ besarnya tanggung jawab yang di berikan.
5. Adanya perkembangan dan kemajuan dalam perkerjaan.
6. Adanya kepuasan dari pekerjaan
Maslow memisahkan lima kebutuhan kedalam urutan-urutan yang lebih tinggi dan lebih
rendah. Kebutuhan fisiologi dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah
( lower-order needs); kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan
9
tingkat atas (highe- order needs). Perbedaan antara kedua tingkat tersebut didasarkan pada dasar
pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal (di dalam diri sesorang),
sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara ekternal (oleh hal-hal
seperti imbalan kerja, kontrak serikat kerja, dan masa jabatan).
a) Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat
atau bermain
b) Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan
c) Karyawan bersedia belajar untuk menerima, bahkan mencari, tanggung jawab
d) Karyawan mempu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh
populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
11
1) Kebutuhan akan prestasi atau Need for Achievement (nAch), adalah keinginan untuk
melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih efisien, dan lebih unggul.
2) Kebutuhan akan kekuasaan atau Need for Power (nPow), adalah keinginan untuk
mengawasi atau mengendalikan orang lain, mempengaruhi perilaku mereka, atau bertanggung
jawab atas orang lain.
3) Kebutuhan akan afiliasi atau Need for Affilation (nAff), yaitu keinginan untuk
membangun dan memelihara hubungan yang bersahabat dan memelihara hubungan yang
bersahabat dan hangat dengan orang lain.
Lebih jauh lagi, Mc Clallend mengatakan bahwa orang mengembangkan ketiga macam
kebutuhan tersebut dari waktu ke waktu sebagai hasil dari pengalaman pribadi.
12
Bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensinya yang mengarah kepada
konsekuensinya yang tidak menyenangkan. Ada 3 jenis penguatan yang dapat dipergunakan
manajer untuk memodifikasi motivasi anak buah yaitu :
1) Penguatan positif : memberikan penghargaan plus kenaikan imbalan atas prestasi bagus
karyawan.
2) Penguatan negative/penghindaran, yaitu mencegah, menghilangkan akibat yang tidak
menyenangkan. Karyawan bekerja keras karena menghindari hal – hal yang bisa membuatnya
tidak menyenangkan.
3) Hukuman, menghindari pengulangan perilaku yang tidak diinginkan.
B.F. Skinner dalam Robbins dan Coulter (2004) menjelaskan teori penguatan tersebut
sebagai berikut :bahwa orang kemungkinan besar berperilaku seperti yang dikehendaki apabila ia
mendapat imbalan untuk berbuat hal itu. Manfaat yang dapat diambil dari teori ini adalah para
manajer dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi yang dipimpinnya dengan memperkuat
tindakan yang para karyawan anggap memberi keuntungan.
Teori ini dikembangkan oleh J. Stacey Adam. Bahwa setiap individu menurut teori ini
akan membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan mereka dengan masukan/ keluaran orang
lain, dan ia akan berespon untuk menghilangkan setiap ketidakadilan yang dirasakan.
Teori ini megatakan lebih lebih jauh bahwa para karyawan dapat: (1) mengubah baik
masukan atau keluaran mereka sendiri atau orang lain; (2) berperilaku sedemikian rupa guna
mendorong orang-orang lain untuk mengubah masukan atau keluaran mereka; (3) berperilaku
sedemikian rupa guna mengubah masukan atau keluaran sendiri; (4) memilih pembanding yang
lain, dan atau (5) bahwa motivasi karyawan itu sangat dipengaruhi oleh penghargaan-
penghargaan relative atau yang absolut.
Jadi, untuk menerapkan teori ini seorang pemimpin wajib, memahami tiga hal, yaitu:
1) Harapan (expectancy),
Bahwa seseorang dengan bekerja ia akan dapat mencapai berbagai tingkatan kerja.
2) Instrumentalitas (inseterumentaly)
Bahwa berbagai hasil kerja akan timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas.
3) Valensi (valence),
Bahwa nilai yang diberikan seseorang pada hasil kerja tersebut.
Teori harapan membantu menjelaskan berapa banyak sekali pekerja tidak termotivasi
pada pekerjaan mereka dan melakukan sesuatu yang minimal, semata-mata untuk
menyelamatkan diri. Jadi pemimpin dituntut untuk proaktif
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motivasi merupakan dorongan untuk bertindak terhadap serangkaian proses perilku
manusia dengan mempertimbangkan arah intensitas dan ketekunan pada pencapaian tujuan.
Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan,
mengarahkan, menjaga, menunjukan intensitas, bersifat terus-terusan dan adanya tujuan.Ada
beberapa proses yang dapat menimbulkan motivasi seseorang yaitu diawali dengan adanya
kebutuhan yang belum terpenuhi, adanya pencarian cara-cara untuk memuaskan kebutuhan,
kemudian perilaku yang mengarah pada tujuan, evaluasi prestasi, imbalan atau hukuman,
kepuasan, dan kembali lagi pada kebutuhan yang belum terpenuhi.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi adanya motivasi dibagi menjadi dua
yaitu karakteristik individi dan faktor-fakor pekerjaan.Secara garis besar teori-teori yang terdapat
dalam motivasi terbagi menjadi dua yaitu teori-teori awal tentang motivasi dan toeri-teori
14
komtemporer tentang motivasi.Motivasi memiliki hubungan erat dengan organisasi. Hal ini
dikarenakan apabila anggota organisasi memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi yang telah ditetapkan maka organisasi tersebut akan lebih mudah untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
3.2 Saran
Motivasi itu sangatlah penting sekali dalam dunia organisasi khususnya manajemennya,
karena melalui motivasi para organisator dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuam yang
ada dan mungkin ada dalam dirinya demi tercapainya tujuan baik itu dari organisasinya ataupun
tujuan individu itu sendiri. Setiap pimpinan organisasi harus benar-benar mampu dalam
menggunakan tekhnik motivasi sehingga efisiensi kerja anggota akan maksimal.
Dengan adanya makalah ini penulis berharap dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Organisasi dengan baik. Penulis berharap makalah ini bisa menjadi bacaan dan inspirasi yang
baik khususnya mahasiswa dan kalangan akademika. Penulis menyadari makalah ini banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran penulis harapkan untuk memperbaiki makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo. Perilaku dalam Organisasi. Edisi 1 cet.1. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
15