Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
KATA PENGATAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat RahmatNya lah
penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “ Konsep Persepsi, Sikap, Kepuasan Kerja dan Stress”
dengan baik dan tepat waktu. Penulisan paper ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Perilaku Keorganisasian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana. Penulisan paper ini dapat terlaksana dengan baik berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Dalam penyusunan paper ini, kami selaku penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari
sempurna, dan tidak jauh dari kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman penulis dalam penulisan dan penyusunan paper ini.
Sebagai akhir kata, kami harapkan bimbingan, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi penyempurnaan paper ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................................................. 6
3.1.Kesimpulan................................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................ 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan dapat menjelaskan konsep persepsi
2. Mengetahui dan dapat menjelaskan konsep sikap
3. Mengetahui dan dapat menjelaskan konsep kepuasan kerja
4. Mengetahui dan dapat menjelaskan konsep stress
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Persepsi
2.1.1 Pengertian Persepsi
Persepsi adalah sebuah proses dimana individu mengatur dan menginterprestasikan kesan kesan
sensoris mereka guna memberikan pengertian bagi lingkungannya. Apa yang kita nilai bisa jadi berbeda
secara substansial dengan realitas objeknya. Persepsi penting bagi perilaku organisasi karena perilaku
orang-orang didasarkan pada persepsi mereka tentang apa realita yang ada, bukan mengenai realita it
sendiri.
Menurut Braham (2001), gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini :
a. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan
pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa
tegang, keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung,
kehilangan energi.
b. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitif, gelisah dan cemas, suasana
hati mudah berubah-rubah, sedih, mudah menangis dan depresi, gugup, agresip terhadap orang lain
dan mudah bermusuhan serta mudah menyerang dan kelesuan mental.
c. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk berkonsentrasi, suka
melamun berlebihan, pikirann hanya dipenuhi satu pikiran saja.
d. Interpersonal, yaitu acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan kepada orang lain menurun,
mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atua menyerang
dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain.
b. Pendekatan Organisasional
Menciptakan iklim organisasi yang mendukung.
Banyak organisasi besar saat ini cenderung memformulasi struktur birokratik yang tinggi yang
menyertakan infleksibel.Ini dapat membawa stres kerja yang sungguh-sungguh.Strategi pengaturan
mungkin membuat struktur lebih desentralisasi dan organik dengan membuat keputusan partisipatif
dan aliran keputusan ke atas. Perubahan struktur dan proses struktural mungkin akan menciptakan
iklim yang lebih mendukun bagi pekerja, memberikan mereka lebih banyak kontrol terhadap
pekerjaan mereka, dan mungkin akan mencegah atau mengurangi stres kerja mereka.
Adanya penyeleksian personel dan penempatan kerja yang lebih baik.
Pada dasarnya kemampuan ilmun atau skill yang dimiliki oleh setiap orang mungkin akan berbeda
satu dengan yang lainnya. Penempatan kerja yang sesuai dengan keahlian sangat menunjang sekali
terselesaikannya suatu pekerjaan.Penyesuaiaan penempatan yang baik dan penseleksian itu yang
sangat diperluakan suatu perusahaan atau organisasi agar setiap tujuan dapat tercapai dengan baik.
Seperti halnya seorang petani yang tidak tahu bagaimana seorang nelayan yang mencari ikan,
tentunya akan kesulitan.
Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran organisasi
Konflik dalam sebuah organisasi mungkin adalah hal yang wajar dan mungkin sering juga terjadi.
Konflik apapun yang terjedi tentunya akan menimbulkan ketidak jelasan peran suatu organisasi
tersebut. Mengidentifikasi konflik penyebab stres itu sangat diperlukan guna mengurangi atau
mencegah stres itu sendiri. Setiap bagian yang dikerjakan membutuhkan kejelasan atas setiap konflik
sehingga ambisi itu tidak akan terjadi. Peran organisasi itu yang bisa mengklarifikasikan suatu konflik
yang terjadi sehingga terjadilah suatu kejelasan dan bisa menegosiasikan konflik.
Penetapan tujuan yang realistis.
Setiap organisasi pastinya memiliki suatu tujuan yang pasti. Baik bersifat profit maupun non profit.
Namun tujuan organisasi itu harus juga bersifat real sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh
organisasi tersebut.Kemampuan suatu organisasi dapat dilihat dari skill yang dimiliki oleh setiap
orang anggotanya. Dengan tujuan yang jelas dan pasti tentunya juga sesuai dengan kemampuan
anggotanya maka segala tujuan pasti akan tercapai pula. Namun sebaliknya jika organisasi tidak
bersikap realistis dan selalu menekan anggotanya tanpa adanya kordinasi yang jelas stres itu akan
timbul.
Pendesainan ulang pekerjaan.
Stres yang terjadi ketika bekerja itu kemungkinan terjadi karena faktor kerjaan yang sangat berat dan
menumpuk. Cara menyikapi dan mengatur program kerja yang baik adalah membuat teknik cara
pengerjaannya. Terkadang setiap orang mengerjakan pekerjaan yang sulit terlebih dahulu dari pada
yang mudah. Seseorang akan terasa malas dan enggan untuk mengerjakan pekerjaannya ketika
melihat tugas yang sudah menumpuk maka akan timbul stres. Strategi yang dilakukan adalah
melakukan penyusunan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu atau pekerjaan yang dapat dikerjakan
terlebih dahulu. Sedikit demi sedikit pekerjaan yang menumpuk pun akan terselesaikan. Dengan kata
lain stres pun bisa dihindari dan bisa dikurangi.
Perbaikan dalam komunikasi organisasi.
Komunikasi itu sangatlah penting sekali dalam berorganisasi.Komunikasi dapat mempermudah kerja
seseorang terutama dalam team work. Sesama anggota yang tergabung dalam satu kelompok selalu
berkordinasi dan membicarakan program yang akan dilakukan. Komunikasinya pun harus baik dan
benar. Perbedaan cara kordinasi dan instruksi ke atasan mau pun bawahan. Sering sekali terjadi
kesalahan dan tidak mampu menempatkan posisi dan jabatan sehingga terjadi kesalahan dalam
mengkomunikasikan.
Membuat bimbingan konseling
Bimbingan konseling ini bisa dirasakan cukup dalam mengatasi stres.Konseling yang dilakukan
kepada psikolog yang lebih kompeten dalam masalah kejiwaan seseorang.Psikologis seseorang
terganggu sekali ketika stres itu menimpa. Rasa yang tidak tahan dan ingin keluar dari tekanan-
tekanan yang dirasakan tentunya akan menambah rasa stres yang dihadapinya. Konseling dengan
psikolog sedikitnya mungking bisa membantu keluar dari tekanan stres.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persepsi adalah sebuah proses dimana individu mengatur dan menginterprestasikan kesan kesan
sensoris mereka guna memberikan pengertian bagi lingkungannya. Apa yang kita nilai bisa jadi berbeda
secara substansial dengan realitas objeknya. Persepsi penting bagi perilaku organisasi karena perilaku
orang-orang didasarkan pada persepsi mereka tentang apa realita yang ada, bukan mengenai realita it
sendiri.
Sikap adalah pernyataan/penilaian evaluatif menyangkut benda, orang atau kejadian. Dengan
demikian sikap merupakan faktor yang menentukan perilaku, karena sikap itu berhubungan dengan
persepsi, kepribadian, belajar dan motivasi.
Kepuasan kerja adalah selisih dari sesuatu yang seharusnya ada dengan sesuatu yang
sesungguhnya ada dengan kondisi yang sesungguhnya ada (faktual) seseorang cenderung merasa semakin
puas.
Stres adalah tuntutan-tuntan eksternal mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam
lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya.Stres juga bisa diartikan sebagai
tekanan, ketegangan, atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Robbins, Stephen P. and Judge. Timothy A. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba
Empat.