(Jurnal Penelitian)
oleh
Wayan Murnita Meilani
Pembimbing
Riyan Hidayatullah, S.Pd., M.Pd
Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd
Pembahas
Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn
oleh
Wayan Murnita Meilani
Abstract : The problem of this research was art and culture teachers were irrelevant to
their educational background. This research was conducted to find out the effect of the
non art and culture teachers educational background toward the students' cognitive
learning outcomes in art and cultural learning. This research used a quantitative
approach. The subject of this research was 35 students of second grade students of
SMPN 2 Marga Tiga. The data were collected by observation, interview, questionnaire,
documentation and written test. Data analysis technique used in this research was t-test
with analysis requirements were normality test and Kolmogorof Smirnov test. The result
of this research showed that there was an effect of the non art and culture teacher
background toward student’s cognitive learning outcomes.
Masalah pada penelitian ini yaitu guru seni budaya mengajar tidak sesuai dengan latar
belakang pendidikannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh latar
belakang guru bukan seni terhadap hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran seni
budaya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 35
siswa kelas dua SMPN 2 Marga Tiga. Pengumpulan data dari observasi, wawancara,
angket, dokumentasi dan tes tertulis. Teknik analisis data hipotesis menggunakan uji t
dengan persyaratan analisis meliputi uji normalitas dengan uji kolmogorof smirnov.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh dari latar belakang guru bukan seni
terhadap hasil belajar kognitif siswa.
Baik
Hasil tes siswa dengan melakukan
dua kali tes tertulis. Pada tes pertama
siswa yang memenuhi KKM
Cukup
mencapai 91,43% dengan rata-rata
nilai 81,57 dengan tingkat soal rata-
Kurang rata mudah. Pada tes kedua siswa
yang memenuhi KKM mencapai
Sangat 31,43% dengan tingkat rata-rata soal
Kurang sedang. Dari hasil tersebut diperoleh
nilai rata-rata siswa 69,54. Rata-rata
hasil belajar siswa tidak memenuhi
Gambar. 1 Pie Chart Kategorisasi
KKM yaitu 70.
pembelajaran seni budaya.
Pembelajaran yang diterapkan guru
No Interval Frekuensi
menggunakan metode ceramah pada
awal pertemuan dan dilanjutkan 1 35.00 – 45.00 2
dengan mengerjakan soal-soal pada
buku LKS dan tidak menggunakan 2 46.00 – 56.00 4
media pembelajaran. Penilaian seni 3 57.00 – 67.00 9
budaya terdiri dari penilaian teori
dan praktik. Penilaian teori 4 68.00 – 78.00 13
mencakup semua bab yaitu seni rupa, 5 79.00 – 89.00 6
musik, tari dan teater, namun untuk
penilaian praktik dinilai dari seni 6 > 90.00 1
rupa dan musik. Penilian praktik seni Jumlah 35
rupa siswa diberikan tugas untuk
menggambar dan membuat prakarya
baik dalam bentuk kelompok
maupun individu, sedangkan seni Tabel. 1. hasil belajar kognitif
musik penilaian dilakukan 1 kali siswa
penilaian dalam satu semester Tabel di atas menunjukan nilai siswa
dengan menyanyikan sebuah lagu, paling dominan yaitu pada interval
yaitu lagu daerah ataupun lagu 68.00 – 78.00 dengan frekuensi13,
nasional. Guru tidak memberikan dengan masing-masing nilai 78.75,
penilain praktik untuk materi seni 78.75, 78.75, 78.25, 77.50, 75.00,
tari dan teater, karena guru tidak 75.00, 75.00, 68.75, 68.75, 68.75,
mmengajarkan praktik dan kurang 68.75, dan 68.25. Jadi jumlah siswa
memahami dari kedua materi tesebut. yang memenuhi KKM sebanyak 15
Namun untuk pembalajaran materi orang dan yang tidak memenuhi
seni budaya guru tetap mengajarkan KKM sebanyak 20 siswa.
seni rupa, musik, tari dan teater.
Penilaian dilakukan selama satu
5