PENDAHULUAN
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa yan mempunyai susunan kimia yang
memisahkan dua zat atau lebih yang bercampur sedangkan pemurnian dilakukan
untuk mendapatkan suatu zat yang murni darisuatu zat yang tercampur. Biasanya zat
murni telah tercampur dengan zat-zat lain yang dapat membentuk campuran yang
bersifat homogen dan heterogen yang bergantung pada jenis komponen yang
tergantung didalamnya.
tersebut memiliki perbedaan sifat. Hal itulah yang mendasari pemisahan suatu
satu sama lain. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi
yang terdapat di alam berupa campuran.Untuk memperoleh materi murni dari suatu
diterapkan untuk memisahkan campuran. Salah satu teknik pemisahan yang sering
bahan cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak
tertentu. Ekstraksi memanfaatkan pembagian suatu zat terlarut antar dua pelarut yang
tidak saling tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke
pelarut lain. Ekstraksi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ekstraksi padat-cair
dan ekstraksi cair-cair. Ekstraksi padat-cair adalah mengambil komponen padat atau
cair dalam suatu campuran zat padat. Ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi yang
digunakan untuk memisahkan dua zat cair yang saling bercampur dengan
menggunakan suatu pelarut yang melarutkan salah satu zat dalam campuran lebih
zat terlarut dalam larutan dengan pelarut air yang diekstraksi dengan pelarut lain
dilakukan pada pembuatan bahan kimia, ekstrak alami, bahan farmasi, bahan
pemanfaatan teknik ekstraksi dalam bidang indutri, sehingga hal tersebut melatar
belakangi penulis untuk menyusun makalah ini dengan judul “Teknologi Proses
Ekstraksi”.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Proses Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun
bahan cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak
proses pemisahan suatu bahan dari campurannya, ekstraksi dapat dilakukan dengan
dan ekstraksi cair-cair. Ekstraksi padat-cair adalah mengambil komponen padat atau
cair dalam suatu campuran zat padat. Ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi yang
digunakan untuk memisahkan dua zat cair yang saling bercampur dengan
menggunakan suatu pelarut yang melarutkan salah satu zat dalam campuran lebih
memanfaatkan pembagian suatu zat terlarut antar dua pelarut yang tidak saling
tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut lain.
Diantara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut juga
ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan popular. Alasan
utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro
ataupun mikro.Seseorang tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih kecuali
corong pemisah.Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti benzene,
pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut.Teknik ini dapat digunakan
untuk preparative dan pemurnian. Mula-mula metode ini dikenal dalam kimia
analisis, kemudian berkembang menjadi metode yang baik, sederhana, cepat dan
dapat digunakan untuk ion-ion logam yang bertindak sebagai tracer (pengotor) dan
Faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi yaitu tipe persiapan sampel, waktu
ekstraksi, kuantitas pelarut, tipe pelarut dan suhu pelarut. Secara umum, terdapat
1. Senyawa kimia
kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan dibuat
2. Bahan diperiksa
Untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya
senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui. Dalam situasi seperti ini,
metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati
dapat diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau
herba yang dididihkan dalam air dan dekok dalam air untuk diberikan sebagai
obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian
ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya untuk
4. Sifat senyawa
apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbul jika
tujuannya adalah untuk menguji organisme, baik yang dipilih secara acak atau
pelarut tidak saling bercampur dimana sebagian komponen larut pada fase pertama
dan sebagian larut pada fase kedua, lalu kedua fase yang mengandung zat terdispersi
dikocok, lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua
lapisan fase cair, dan komponen kimia akan terpisah kedalam dua fase tersebut sesuai
2. PrinsipkMaserasi
Penyaringan zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia
dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung
dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel
akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di
luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh
berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di
dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan
penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
3. Prinsip Perkolasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi
selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian
bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui
simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia
yang dilalui sampai keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena
gravitasi, kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang menahan
4. Prinisp Soxhletasi
ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan
penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan
oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam
klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai
permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa
kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon tidak
berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali.
5. Prinsip Refluks
ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-
uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul
cairan penyaring yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari
kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung
sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Sedangkan kerugian
metode ini adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah
6. Prinsip Rotavapor
dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat, cairan penyaring dapat menguap 5-10º C
di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan.
Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyaring akan menguap naik ke
Teknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu ekstraksi bertahap
akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan didiamkan dan
ekstraksi.Efesiensi yang tinggi pada ekstraksi tergantung pada viskositas fase dan
salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan luas kontak yang besar. Ekstraksi
kontinyu counter current, fase cair pengekstraksi dialirkan dengan arah yang
organik.
ekstraksi cair-cair, ekstraksi fase padat, dan ekstraksi asam basa. Adapun
pelarutnya atau digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan
menggunakan pelarut organic. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik, karena
diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Padatan yang akan diekstrak
dilembutkan terlebih dahulu, dapat dengan cara ditumbuk atau dapat juga di iris-iris
menjadi bagian-bagian yang tipis. Kemudian padatan yang telah halus di bungkus
2. Ekstraksi Cair-Cair
dilakukan dalam tingkat makro dan mikro. Yang menjadi pokok pembahasan dalam
ekstraksi cair-cair ini adalah kedua fasa yang dipisahkan merupakan cairan yang tidak
saling tercampur.Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan
perbandingan tetentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti benzene
dan kloroform. Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk praperlakuan sampel
matriks yang mungkin menganggu pada saat kuantifikasi atau deteksi analit.
Kebanyakan prosedur ekstraksi cair-cair melibatkan ekstraksi analit dari fasa air
kedalam pelarut organic yang bersifat non-polar atau agak polar seperti n-heksana,
mungkin terjadi. Analit-analit yang mudah tereksitasi dalam pelarut organic adalah
relative baru, akan tetapi SPE cepat berkembang sebagai alat yang utama untuk
protein, polimer, resin dan lain-lain. Keunggulan SPE dibandingkan dengan ekstraksi
cair-cair adalah:
b. Pemisahan analit dari pengganggu yang mungkin ada menjadi lebih efesien
basa direaksikan dengan pereaksi asam atau basa sehingga terbentuk garam.Garam ini
empiris, hal ini digunakan sebagai upaya untuk mencegah atau mencapai kesembuhan
dari suatu penyakit yang telah dilakukan dimasyarakat. Kemampuan meracik
bersifat turun temurun sejak generasi terdahulu hingga genersi sekarang yang telah
mengakar kuat dan membudaya di Indonesia. Pemanfaatan ekstraksi dalam bidang ini
biasa digunakan sebagai metode dalam mengekstrak zat-zat yang dapat digunakan
Untuk memperoleh minyak atsiri dari suatu bahan dapat dilakukan dengan
menguap dan ekstraksi dengan lemak padat. Prinsip ekstraksi dengan pelarut mudah
menguap adalah melarutkan minyak atsiri dalam bahan dengan pelarut organik yang
mudah menguap. Proses ekstraksi biasanya dilakukan dalam suatu wadah yang
disebut ekstraktor. Pelarut yang biasa digunakan adalah petroleum, ether, carbon
tetraklorida, cloroform dan pelarut lainnya yang bertitik didih rendah. Pelarut organik
akan berpenetrasi kedalam jaringan bunga dan akan melarutkan minyak serta bahan
nonvolatil yang berupa resin, lilin dan pigmen. Hasil ekstraksi merupakan camouran
dari pelarut dan minyak atsiri yang disebut concrete. Jika concrete dilarutkan dalam
alkohol maka minyak atsiri akan larut sempurna namun zat lilin akan terpisah. Jika
dilihat dari minyak atsiri yang dihasilkan ekstraksi dengan pelarut memberi minyak
asiri yang memiliki mutu yang baik dibandingkan minyak atsiri hasil proses
penyulingan (Ketaren,1985).
3.Ekstraksi Bahan Makanan
Salah satu contoh ekstraksi pada bahan makanan adalah ekstraksi asam laktat.
Ekstraksi asam laktat dapat dilakukan dengan mengekstraksi bubuk bunga segar dan
jeruk masing-masing dimaserasi terpisah dalam metanol, etanol dan etil asetat (1 :20)
pada suhu 600C, 100 rpm dalam waktu 96 jam. Hasil ekstraksi disaring dengan kertas
saring whatman nomor 1. Filtrat yang dipeoleh diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu 600C (65 rpm, 30 menit) sampai diperoleh ekstrak kental yang akan diuji
memberikan sumbangan paling besar diantara minyak atsiri yang lain diIndonesia.
Minyak nilam digunakan sebagai bahan pewangi dan penahan aroma wangi dalam
pembuatan parfum, kosmetik, sabun, minyak rambut, dll. Proses ekstraksi minyak
minyak nilam dengan cara ekstraksi-destilasi sangat efektif untuk digunakan , namun
hal yang menjadi penting untuk diperhatikan adalah tangki ekstraktor yang digunakan
sebaiknya terbuat dari stainless steel karena hal ini dapat mempengaruhi mutu minyak
3.1 Kesimpulan
1. Proses ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun
bahan cair dengan bantuan pelarut. Prinsip dari ekstraksi adalah didasarkan
3.2 Saran
Makalah ini memiliki kekurangan yang sangat banyak, oleh karena itu
makalah ini sebaiknya tidak digunakan sebagi patokan dalam belajar atau menyusun
https://www.scribd.com/doc/139566583/Makalah-Proses-Ekstraksi
https://www.slideshare.net/sanrorobby/peranan-ekstraksi-dalam-industri
Jos, B. 2004. Ekstraksi Minyak Nilam dengan Pelarut n-Hekasana. Jurnal Reaktor. 2
(8)
Pradita, A. 2013. Makalah Praktikum Pembuatan Caffein dari Teh. Sekolah Tingga
Manajemen Industri. Jakarta Pusat.