Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unsur transisi sebenarnya tidak jauh dari kehidupan kita sehari-hari.

Bagaimana kita mengetahui unsur transisi di sekitar kita? KitaKita dapat

mengenali unsur-unsur transisi di kehidupan sekitar kitadari sifat-sifatnya, antara

lain : semua unsur transisi adalah unsur-unsur logam. Logam bersifat lunak,

mengkilap, dan penghantar listrik dan panas yang baik, unsur-unsur logam transisi

mempunyaibeberapa bilangan oksidasi dan lain-lainnya.

IUPAC kemudian mendefinisikan logam transisi sebagai semua unsur

yang memiliki orbit elektron d yang tidak lengkap atau yang hanya dapat

membentuk ion stabil dengan orbit d yang tidak lengkap. Unsur transisi adalah

unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama

terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.

Logam transisi didefinisikan secara tradisional sebagai semua unsur kimia

pada blok-d pada tabel periodik, termasuk Kromium (Cr), Molibdenum (Mo),

Tungsten (W), dan Seaborgium (Sg). Unsur-unsur tersebut termasuk golongan

VIB. Unsur dalam golongan VIB memiliki karakteristik, kegunaan dan ada unsur

yang baru-baru ini di temukan dari hasil sintesis dan lainya. Karakteristik yang

dimiliki unsur golongan VIB belum banyak kita ketahui. Oleh karena itu, melalui

makalah ini kita akan lebih mengenal sifat-sifat dari unsur dalam golongan VIB.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang pembuatan makalah ini, maka diperoleh

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah penemuan unsur-unsur golongan VIB?

2. Bagaimana sifat-sifat atau reaktivitas dari unsur-unsur golongan VIB?

3. Bagaimana kegunaan senyawa-senyawa yang di bentuk oleh golongan VIB?

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah


1. Mengetahui sejarah penemuan unsur-unsur dalam golongan VIB.
2. Mengetahui kegunaan dari senyawa-senyawa yang terbentuk dari golongan
VIB dalam kehidupan manusia.
3. Mempelajari kereaktifan unsur-unsur golongan VIB.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Golongan VI B

Unsur dalam golongan IV B termasuk dalam unsur transisi yaitu unsur

blok d yang konfigurasi elektronnya diakhiri oleh sub kulit d. Unsur-unsur yang

termasuk dalam golongan VI B yaitu Kromium (Cr), Molibdenum (Mo), Tungsten

(W), dan Seaborgium (Sg). Beberapa sifat golongan ini dapat kita lihat dalam

Sistem Periodik Unsur. Konfigurasi elektron terluar unsur ini adalah (n-1)d5 ns1 .

Beberapa karakteristik unsur dalam satu golongan adalah titik didih dan titik

lelehnya (dari unsur Cr sampai Sg) semakin besar nilainya. Telah diketahui dari

tabel Sistem Periodik Unsur bahwa semakin banyak Nomor Atom maka semakin

banyak kulit yang dimiliki atom tersebut sehingga semakin besar jari-jarinya. Jadi

dapat dikatakan bahwa dari unsur Cr sampai Sg, jari-jari makin besar. Kerapatan

dari unsur Cr sampai Sg semakin besar, kecuali untuk Rutherfordium belum

diketahui kerapatannya. Besarnya keelektronegativitas unsur golongan IVB dari

atas ke bawah (Cr sampai Sg) semakin menurun. Pernyataan ini didukung dengan

adanya sumber yaitu Tabel Pauling. Besarnya potensial reduksi standart dari atas

ke bawah (Cr sampai Sg) semakin bernilai negative (kecil). Besarnya Energi

Ionisasi dari atas ke bawah (Cr sampai Sg), cenderung menurun harganya.
B. Kromium

1. Sejarah Kromium

Kromium sebagai unsur logam pertama kali ditemukan dua ratus tahun

yang lalu, pada 1797. Namun sejarah kromium benar-benar dimulai beberapa

dekade sebelum ini.

Gambar. Kromium

Kromium ditemukan pada tahun 1797 oleh Louis-Nicholas Vauquelin

seorang profesor kimia dalam analisnya di School of Mines di Paris, yang

menerimabeberapa sampel bijih crocoites untuk dianalisis sehingga ia

mengungkapkan adanya unsur baru yang ia sebut Kromium.

Nama Kromium berasal dari kata Yunani “kroma” yang berarti “warna”,

namakan demikian karena banyaknya macam warna dalam senyawanya. Namun

sebelumnya, Vauquelin menganalisis zamrud dari Peru dan menemukan bahwa

warna hijau adalah karena adanya unsur baru, yaitu kromium. Satu atau dua tahun

kemudian seorang kimiawan dari Jerman, Tassaert yang bekerja di Paris

menemukan kromium dalam bijih Kromit, Fe(CrO2)2 , yang merupakan sumber

utama kromit hingga sekarang.


Pada pertengahan abad ke-18 seorang analisis dari Siberia menunjukkan

bahwa kromium terdapat cukup banyak dalam senyawa PbCrO4, tetapi juga

terdapat dalam senyawa lain. Ini akhirnya diidentifikasi sebagai kromium oksida.

Kromium oksida ditemukan pada 1797 olehLouis-Nicholas Vauquelin. Cadangan

bijih kromit ditemukan di Pegunungan Ural sangat meningkatkan suplai kromium

untuk industri cat berkembang dan bahkan menghasilkan bahan kimia pabrik

krom disiapkan di Manchester, Inggris sekitar 1808.

Penggunaan garam kromium dalam penyamakan kulit diadopsi secara

komersial pada tahun 1884. Sementara kromit pertama kali digunakan sebagai

bahan tahan api di Perancis pada tahun 1879, penggunaan sebenarnya dimulai di

Britania pada tahun 1886.

Paten pertama untuk penggunaan kromium dalam baja telah diberikan

tahun 1865, tetapi skala besar menggunakan kromium harus menunggu sampai

logam kromium bisa diproduksi oleh rute-termal alumino, dikembangkan pada

awal 1900-an dan ketika tungku busur listrik bisa mencium bau kromit ke dalam

paduan master, ferrochromium. Sementara finishing logam membawa

kecemerlangan untuk ditambahkan ke katalog warna krom, sebuah panggilan

yang benar datang dengan penemuan dari baja stainless, untuk krom adalah bahan

yang membuat stainless steel.

2. Sifat Fisika dan Sifat Kimia

Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia,

Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar,

dan Filipina. Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida
dengan aluminum. Kromium merupakan unsur yang berwarna perak atau abu-abu

baja, berkilau dan kerassehingga memerlukan proses pemolesan yang cukup

tinggi. Kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas di alam. Kromium

ditemukan dalam bentuk bijih kromium, khususnya dalamsenyawa PbCrO4 yang

berwarna merah. PbCrO4 dapat digunakan sebagai pigmen merah untuk cat

minyak. Kromium merupakan logam masif, berwarna putih perak dan lunak. Dan

merupakan senyawa yang beracun.

Massa Jenis 7,15 g/cm3 (250C)


Titik Lebur 2180 K, 19070C, 3465 ° F
Titik Didih 2944 K, 26710C, 4840 ° F
Entalpi Peleburan 20,5 kJ mol -1
Panas Penguapan 339 kJ mol -1
Entalpi Atomisasi 397 kJ mol -1
Kapasitas Kalor (250C) 23,25 J/mol.K
Konduktivitas Termal 94 W m -1 K -1
Koefisien ekspansi termal linier 4,9 x 10 -6 K -1
Kepadatan 7,140 kg m -3
Volum Molar 7,23 cm 3
Sifat Resistivitas listrik 12,7 10 -8 Ω m

3. Kegunaan Kromium

Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat

dan membentuk banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan

digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan logam

yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi. Khrom memberikan

warna hijau emerald pada kaca. Khrom juga luas digunakan sebagai katalis.

Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena


khromit memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan

kstabilan struktur kristal. Krom dalam bentuk senyawa banyak digunakan di

industri; timbal khromat berwarna kuning khrom, merupakan pigmen yang sangat

berharga. Senyawa khrom digunakan dalam industri tekstil sebagai mordan atau

penguat warna. Dalam industri penerbangan dan lainnya,senyawa khrom berguna

untuk melapisi aluminum.

C. Molibdenum (Mo)

1. Sejarah Molibdenum (Mo)

Molibdenum merupakan salah satu unsur logam transisi golongan VIB

yang mempunyai kemiripan sifat dengan unsur krom. Ditemukan oleh Karl

Scheele pada tahun 1781 dan diisolasi oleh Peter Jacob Hjelm pada tahun 1782.

Sebelum ahli kimia bernama Scheele bisa membedakan molibdenit sebagai bijih

dari unsur baru pada tahun 1778, molibdenit masih tampak sama dengan grafit

dan bijih timbal. Logamnya didapatkan masih dalam keadaan belum murni pada

tahun 1782 oleh Hjelm. Molibdenum tidak terdapat di alam, tapi diperoleh dari

bijih molibdenit. Molibdenum juga terdapat dalam mineral wufenit dan powelit

dengan kadar yang sedikit.

Gambar. Molibdenum
Molibdenum juga didapat sebagai hasil samping operasi penambangan

tembaga dan wolfram. Molibdenum diperoleh dari proses reduksi serbuk molibdi

trioksida yang dimurnikan atau ammonium molibdate , dengan hidrogen.

2. Karakteritik Molibdenum

Gambar. Molibdenum

Molibdenum berwarna putih keperak-perakan, sangat keras (tapi lebih

lembut dan bisa ditempa daripada wolfram). Elastisitasnya tinggi. Molibdenum,

wolfram dan tantalum adalah logam-logam dengan titik cair yang tinggi.

Molibdenum merupakan zat pencampur alloy yang sangat bernilai, karena

mempengaruhi kemampuan pengerasan baja dan melembutkannya. Molibdenum

juga menambah kekuatan baja pada suhu tinggi.

Adapun sifat fisik dari molibdenum adalah sebagai berikut :

 Mempunyai massa atom 95,94 sma


 Mempunyai nomor atom 42

 Mempunyai jari-jari atom 1,39 Å

 Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 13 1

 Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +6, +5, +4, +3, dan +2

 Mempunyai volum atom 9,40 cm3/mol

 Mempunyai struktur kristal bcc

 Mempunyai titik didih 4912 K

 Mempunyai titik lebur 2896 K

 Mempunyai massa jenis 10,22 gram/cm3

 Mempunyai kapasitas panas 0,25 J/g K

 Mempunyai potensial ionisasi 7,099 volt

 Mempunyai elektronegativitas 2,16

 Mempunyai konduktivitas listrik 17,3 x 106 ohm-1cm-1

 Mempunyai konduktivitas kalor 138 W/m K

 Mempunyai harga entalpi pembentukan 36 kJ/mol

 Mempunyai harga entalpi penguapan 590,4 kJ/mol

3. Kegunaan Molibdenum

Kegunaan dari Molibdenum yaitu digunakan pada alloy tertentu yang

berbasis nikel, seperti Hastelloy, yang mana tahan panas dan tahan korosi bahan

kimia. Penerapan terbaru molibdenum adalah sebagai elektroda untuk tungku

pembakaran kaca yang dipanaskan dengan listrik. Molibdenum juga digunakan

dalam nuklir, dan dalam pembuatan suku cadang rudal dan pesawat terbang.

Molibdenum merupakan katalis penting dalam pemurnian minyak bumi, juga

diterapkan sebagai bahan filamen dalam dunia elektronik. Molibdenum adalah

unsur esensial dalam jumlah sedikit yang dibutuhkan oleh tanaman; beberapa

daerah tandus karena kekurangan unsur ini dalam tanah. Molibdenum sulfida

adalah pelumas yang sangat berguna, khususnya pada suhu tinggi di mana oli

mudah terurai. Digunakan sebagai campuran logam pada pembuatan baja. Kawat

molibdenum digunakan pada tabung elektron dan juga sebagai elektroda pada

tungku peleburan kaca. Molibdenum sulfida digunakan sebagai minyak pelumas

yang digunakan pada suhu yang sangat tinggi.


D. WOLFRAM

1. Sejarah Wolfram

Tungsten ditemukan oleh Juan Jose dan Fausto de Elhuyar pada tahun

1783 di Vergara, Spain. Dalam bahasa Swedia, tung sten berarti batu berat. Nama

lain dari tungsten adalah wolfram (bahasa Jerman) yang disimbolkan dengan W.

Pada tahun 1779, Peter Woulfe menguji mineral yang sekarang dikenal sebagai

tungstenit dan menyimpulkan bahwa terdapat zat baru dalam tungstenit. Scheele,

pada tahun 1781, menemukan bahwa asam yang baru dapat dibuat dari tungsten

(nama yang diberikan pada tahun 1758 untuk mineral yang sekarang dikenal

sebagai scheelite). Scheele dan Bergman mengusulkan adanya kemungkinan

untuk mendapatkan logam yang baru dengan mereduksi asam ini. De Elhuyar

menemukan bahwa asam dalam tungstenit pada tahun 1783 adalah sama dengan

asam tungsten (asam tungstat) yang dibuat Scheele, dan pada tahun yang sama,

mereka berhasil memperoleh unsur tungsten dengan mereduksi asam tungstat

dengan arang.

Pada tahun 1781, Scheele dan T. Bergman mengisolasi oksida baru yang

lain dari mineral yang kemudian disebut skelit, CaWO4. Hasilnya disebut tungsten

yang artinya batu berat. Dua tahun kemudian dua bersaudara, J.J dan F. d’Elhuyar

dari Spanyol menunjukkan bahwa oksida yang sama merupakan konstituen dari
mineral wolframit, dan pemanasan oksida ini dengan batubara berhasil

mereduksinya menjadi logam yang kemudian diberi nama wolfram dengan simbol

W. Nama ini direkomendasi oleh IUPAC, namun komunikasi bahasa Inggris

memilih memakai nama tungsten.

2. Karakteristik Wolfram

Tungsten murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu

baja. Tungsten yang sangat murni dapat dipotong dengan gergaji besi dan bisa

dibentuk dengan mudah. Dalam keadaan tidak murni, tungsten rapuh dan

membutuhkan kerja keras untuk bisa membentuknya. Tungsten memiliki titik cair

tertinggi dari semua unsur logam, dan pada suhu 1650oC memiliki kekuatan

regang tertinggi. Tungsten teroksidasi di udara dan harus dilindungi bila disimpan

pada suhu yang meningkat. Pemuaian akibat panasnya hampir sama dengan kaca

borosilikat, yang membuatnya berguna untuk segel dari kaca ke logam. Adapun

sifat fisik dari Wolfram adalah sebagai berikut :

 Mempunyai massa atom 183,85 sma


 Mempunyai nomor atom 74
 Mempunyai jari-jari atom 1,41 Å
 Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 32 12 2
 Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +6, +5, +4, +3, dan +2
 Mempunyai volum atom 9,53 cm3/mol
 Mempunyai struktur kristal bcc
 Mempunyai titik didih 5825 K
 Mempunyai titik lebur 3695 K
 Mempunyai massa jenis 19,3 gram/cm3
 Mempunyai kapasitas panas 0,13 J/g K
 Mempunyai potensial ionisasi 7,98 volt
 Mempunyai elektronegativitas 2,36
 Mempunyai konduktivitas listrik 18,2 x 106 ohm-1cm-1
 Mempunyai konduktivitas kalor 174 W/m K
 Mempunyai harga entalpi pembentukan 35,40 kJ/mol
 Mempunyai harga entalpi penguapan 422,58 kJ/mol

3. Kegunaan Wolfram

Tungsten dan alloynya, digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan

filamen lampu pijar, tabung elektron dan televisi, dalam proses penguapan logam,

untuk titik kontak listrik pada distributor mobil, target sinar X, unsur windings

(proses pencairan logam dalam tungku listrik) dan pemanas pada tungku listrik,

dan dalam peralatan untuk suhu tinggi dan pesawat luar angkasa. Alloy yang

digunakan untuk peralatan berkecepatan tinggi seperti Hastelloy, Stellite

mengandung tungsten. Tungsten karbida sangat penting digunakan dalam proses

penempaan logam, penambangan logam dan industri minyak bumi. Kalsium dan

magnesium tungstate sangat luas digunakan dalam pencahayaan fluoresen; dan

garam tungsten lainnya digunakan dalam industri pewarna dan kimia. Tungsten

disulfida adalah pelumas yang kering, dan mampu stabil pada suhu setinggi

500oC. Perunggu tungsten dan senyawa lainnya digunakan dalam industri cat.

4. Pembuatan Wolfram

Wolfram didapat dengan cara mereduksi oksida wolfram dengan oksigen

yang dihasilkan dari dapur listrik. Bijih wolfram yang mengalami proses dalam

dapur listrik, proses kimia, dibuat batang-batang yang dapat ditempah, ditarik

dalam keadaan panas menjadi kawat yang dapat mencapai garis tengah 0.01 mm
dan juga digilas menjadi lembaran. Pengerjaan menjadi barang-barang yang

dialami oleh wolfram ini mirip dengan pengerjaan pada bahan keramik yaitu tanpa

mencairkannya.

E. Seaborgium (Sg)

1. Sejarah

Nama Seaborgium, dengan simbol kimia "Sg," diumumkan pada hari


Minggu, 13 Maret 1993 di 207 pertemuan nasional American Chemical Society di
San Diego.

Gambar. Molibdenum

Nama Seaborgium, dengan simbol kimia "Sg," diumumkan pada hari

Minggu, 13 Maret 1993 di 207 pertemuan nasional American Chemical Society di

San Diego. Unsur transuranium dapat dibuat dalam akselerator partikel.

Seaborgium memiliki paruh kurang dari satu detik. Ini pertama kali dibuat dan

diidentifikasi pada 1974 dalam sebuah percobaan yang dilakukan di LBL oleh tim

peneliti LBL dan LLNL dipimpin oleh fisikawan Hulet dan LBL Albert Ghiorso.

Seaborgium, unsur 106 pertama kali diproduksi oleh sebuah tim ilmuwan

yang dipimpin oleh Albert Ghiorso bekerja di Lawrence Berkeley Laboratory di


Berkeley, California, pada tahun 1974. Mereka menciptakan Seaborgium dengan

membombardir atom Californium-249 dengan ion Oksigen-18 dengan

menggunakan mesin yang disebut Super-Heavy Ion Linear Accelerator. Benturan

atom dihasilkan Seaborgium-263 dan empat neutron bebas. Seaborgium-263

adalah isotop seaborgium dengan paruh sekitar 1 detik.

Nama Seaborgium dipilih untuk menghormati orang yang berbagi

Penghargaan Nobel 1951 yang lahir pada tahun 1912 di Ishpeming, Michigan,

Seaborg menerima Ph.D. dalam kimia dari UC Berkeley pada tahun 1937. Dari

tahun 1961 sampai 1971 ia menjabat sebagai ketua Komisi Energi Atom

(pendahulu dari US Department of Energy) di bawah Presiden AS Kennedy,

Johnson, dan Nixon.

Seaborg cukup terkenal karena perannya dalam penemuan plutonium. Ini

terjadi pada tahun 1940, ketika Seaborg, McMillan, Joseph Kennedy, dan Arthur

Wahl, menggunakan Siklotron 60-inci yang dibangun oleh Ernest Lawrence,

dibombardir sampel Uranium dengan deuteron dan ditransmutasikan menjadi

Plutonium. Seaborg dan rekan-rekan kerjanya menggunakan penemuan plutonium

sebagai batu loncatan untuk penciptaan serangkaian unsur transuranium -

amerisium, kurium, berkelium, californium, einsteinium, fermium, mendelevium,

nobelium, dan sekarang seaborgium.


2. Karakteristik Seaborgonium

Seaborgium adalah elemen sintetik dan tidak ditemukan di alam. Sample

pertamanya dibuat dari peleburan 249 Cf dengan 18O. kegunaan dari seaborgium

belum diketahui. Nama seaborgium ditetapkan pada bulan Agustus tahun 1997

oleh “International Union of Pure and Applied Chemistry Announced”. Semula

namanya adalah Unnilhexium dari bahasa latin “one zero six” karena memiliki no

atom 106.

Sifat Fisik dari unsur ini adalah sebuah logam radioaktif yang tidak terjadi

secara alami dan hanya untuk kepentingan penelitian saja. Hanya beberapa atom

yang pernah dibuat dan bentuk kimia menyerupai tungsten. Seaborgium adalah

unsur yang sangat tidak stabil, dengan setengah kehidupan para isotop yang

diukur dalam detik. Ketidakstabilan ini membuat seaborgium mustahil untuk

ditemukan di alam, tetapi harus disintesis di laboratorium oleh para peneliti yang

akan mempelajarinya. Seperti elemen berat sintetis lain, seaborgium tidak

memiliki komersial karena sangat mahal untuk memproduksi dan hidup terlalu

pendek untuk menjadi sangat produktif.

Sifat Kimia : Sifat kimia Seaborgium mirip dengan Wolfram.

Dikarenakan unsur ini memiliki nomor atom lebih tinggi daripada Uranium,

sehingga Seaborgium memiliki sejumlah sifat kimia yaitu ketidakstabilan dan

radioaktivitas.

Adapun stuktur atomnya sebagai berikut :


· No. atom : 106
· Elektron : 2,8,18,32,32,12,2
Konfigurasi elektron : [Rn] 5f14 6d4 7s2
· Jumlah Elektron : 106
· Jumlah Neutron : 160
· Jumlah Proton : 106
- massa molekul relative : 266 g/mol

Seaborgium termasuk gol 6, periode 7, blok d, termasuk golongan logam

dan memiliki keadaan oksidasi Sg6+ dan memiliki energi ionisasi 730. Untuk

informasi yang lain dari seaborgium belum diketahui

3. Pembuatan Seaborgium

Seaborgium pertama kali diproduksi oleh sebuah tim ilmuwan yang

dipimpin oleh Albert Ghiorso bekerja di Lawrence Berkeley Laboratory di

Berkeley, California, pada tahun 1974.Unsur 106, Seaborgium dibuat dengan

reaksi 249Cf(18O,4n)263X (membombardir atom Californium-249 dengan ion

oksigen) dengan menggunakan mesin yang disebut Super-Heavy Ion Linear

Accelerator. Benturan atom memancarkan alfa menjadi Rutherfordium

(Seaborgium), kemudian emisi alfa menjadi Nobelium, dilanjutkan dengan

peluruhan alfa antara Seaborgium dan Nobelium. Unsur ini diidentifikasi

memiliki energi alfa 9.06 dan 9.25MeV dengan masa paruh waktu sekitar 0.9+/-

0.2 detik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Unsur golongan VIB terdiri dari Kromium (Cr), Molibdenum (Mo),

Tungsten (W), dan Seaborgium (Sg). Urutan penemuan unsur dari yang paling

yang paling tua atau yang paling dahulu sampai yang baru ditemukan yaitu

Molibdenum (1781), Tungsten(1782-1783), Kromium (1797), dan Seaborgium

(1974). Titik didih, titikleleh, jari-jari atom, kerapatan, elektronegativitas, dan

energi ionisasi dari atas kebawah (kromium sampai seaborgium) adalah semakin

besar. Seaborgium pertama kali diproduksi oleh sebuah tim ilmuwan yang

dipimpin oleh Albert Ghiorso pada tahun 1974.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat membantu dalam memahami sifat-sifat dan

kegunaan dari unsur golongan VI B.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. Unsur-unsur Golongan VIB di akses dari http://lovekimiabanget.


blogspot.com/2010/04/seaborgium.html pada tanggal 03 April 2018
pukul 16.15 WIB

Cotton dan Wilkinson dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI
Press.
Hiskia, A. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung : Citra Adia Bakti.

Redaksi chem.-is-try.org. 2008. Seaborgium. http://www.chem-is-try.org. Diakses


tanggal 4 April 2018

Saito, T. 2008. Kimia Anorganik. Alih bahasa: Ismunandar, Prof. Dr.


http//oke.co.id. Diakses tanggal 3 April 2018.

Sugiyarto dan Sugiyani. 2010. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta : Graha


Ilmu.

Sunardi.2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung


: Yrama Widya
Tugas kelompok

KIMIA UNSUR GOLONGAN VI B

Oleh kelompok VI:

LD. MUHAMMAD. JAFAR : A1L115019


MUHAMMAD IBNU FIRAZ. B : A1L115024
MUHAMMAD SARWAN : A1L115027
MUHAMMAD ULUL AZMI : A1L115028
MURIADRIANTI : A1L115029
RANTI SRI JUNIATI MANGINSI : A1L115035
BELLA RASMILA : A1L115036
SARNUDDIN : A1L115043
MISNA : A1L115060
ZULHIJAH ; A1L115084
ACI : A1L115086
FITRIANI : A1L115090
HARNO : A1L115091
IKE MAKRAWATI : A1L115094
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018

Anda mungkin juga menyukai