Anda di halaman 1dari 4

Kabupaten Barru dahulu sebelum terbentuk adalah salah satu kerajaan bagian (Kerajaan Bugis)

yang sangat makmur di Sulawesi Selatan dan dipimpin oleh seorang raja, yaitu: Kerajaan Berru (Barru),
Kerajaan Tanete, Kerajaan Soppeng Riaja dan Kerajaan Mallusetasi.

Dimasa pemerintahan Belanda dibentuk Pemerintahan Sipil Belanda dimana wilayah Kerajaan Barru,
Tanete dan Soppeng Riaja dimasukkan dalam wilayah Onder Afdelling Barru yang bernaung
dibawah Afdelling Parepare. Sebagai kepala Pemerintahan Onder Afdelling diangkat
seorang control Belanda yang berkedudukan di Barru, sedangkan ketiga bekas kerajaan tersebut diberi
status sebagai Self Bestuur (Pemerintahan Kerajaan Sendiri) yang mempunyai hak otonom untuk
menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari baik terhadap eksekutif maupun dibidang yudikatif.

Seiring dengan perjalanan waktu, maka pada tanggal 24 Pebruari 1960 merupakan tonggak sejarah yang
menandai awal kelahiran Kabupaten Daerah Tingkat II Barru dengan ibukota Barru, berdasarkan
Undang-Undang Nomor 229 tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi
Selatan. Kabupaten Barru terbagi dalam 7 Kecamatan yang memiliki 40 Desa dan 14 Kelurahan, berada
± 102 Km di sebelah Utara Kota Makassar, ibukota Sulawesi Selatan.

Sebelum dibentuk sebagai suatu Daerah Otonom berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959, pada tahun 1961
daerah ini terdiri dari 4 wilayah Swapraja di dalam kewedanaan Barru, Kabupaten Parepare lama,
masing-masing Swapraja Barru, Swapraja Tanete, Swapraja Soppeng Riaja dan bekas Swapraja
Mallusetasi. Ibukota Kabupaten Barru sekarang bertempat di bekas ibukota Kewedanaan Barru.
Arti Logo
1. Perisai dengan dasar warna hijau pinggir yang berwarna kuning melambangkan :
1. Kabupaten Barru terdapat diatas bumi dan tanah yang subur
2. Penduduknya beragama islam hampir 100%, sehingga kepatuhan pada rakyat ada
3. Rakyat Kabupaten Barru mempunyai banyak harapan untuk kemajuan daerahnya karena kesuburan
buminya.
2. Empat buah payung yang tertutup mengandung arti bahwa empat kerajaan dihapuskan lalu dilahirkan
Kabupaten Barru.
3. Pita berwarna biru mempunyai arti bahwa Kabupaten Barru adalah tenang dan setia.
4. Tulisan " BARRU " dengan letter putih diatas pita yang berwarna biru mengandung arti bahwa
Pemerintah Kabupaten Barru dipilih dari rakyat yang suci.
5. Sebelah atas pita terdapat padi dan jagung, menggambarkan bahwa hasil utama Kabupaten Barru
adalah padi dan jagung. Diantara padi dan jagung dalam lingkaran putih terdapat gunung dan lautan,
mengandung arti bahwa rakyat Kabupaten Barru selain mempunyai banyak harapan juga mempunyai
cita-cita dan pandangan yang sesuai dengan alam sekitarnya yakni cita-cita setinggi gunung dan
pandangan seluas lautan, serta memiliki kemauan karena kemakmurannya untuk membawa daerah dan
negaranya kearah kemajuan.

Kabupaten Barru merupakan salah satu Kabupaten yang berada pada pesisir barat Propinsi
Sulawesi Selatan,terletak antara koordinat 40o5'49" - 40o47'35" lintang selatan dan 119o35'00" -
119o49'16" bujur timur dengan luas wilayah 1.174.72 km 2 berjarak lebih kurang 100 km sebelah utara
Kota Makassar dan 50 km sebelah selatan Kota Parepare dengan garis pantai sepanjang 78 km.

Kabupaten Barru berada pada jalur Trans Sulawesi dan merupakan daerah lintas wisata antara Kota
Makassar dengan Kabupaten Tana Toraja sebagai tujuan wisata serta berada dalam Kawasan
Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Parepare. Jumlah penduduknya berdasarkan hasil Sensus
Penduduk tahun 2009 sebesar 162.985 jiwa dengan kepadatan rata-rata 138,74 jiwa/km2. Pendapatan
perkapita penduduk Kabupaten Barru tahun 2009 sebesar Rp. 9.705.963,-

Perjalanan dari Makassar ke Kabupaten Barru dapat ditempuh selama 1,5 jam dan dari Kota Parepare ke
Kabupaten Barru selama 45 menit. Kabupaten Barru berbatasan dengan kota Parepare dan Kabupaten
Sidrap di sebelah Utara, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone di sebelah Timur, Kabupaten
Pangkep di sebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah Barat

Kabupaten Barru terdiri dari 7 kecematan diantaranya :


1 .Kecamatan Balusu
2 .Kecamatan Barru
3 .Kecamatan Mallusetasi
4 .Kecamatan Pujananting
5 .Kecamatan Soppeng Riaja
6 .Kecamatan Tanete Riaja
7 .Kecamatan Tanete Rilau
Daftar nama - nama Bupati yang pernah memimpin di Kabupaten Barru:

1. Kapten TNI (Purn.) La Nakka (20 Februari 1960 - 1 Februari 1965)


2. H. Muhammad Sewang (1965-1970)
3. Andi Sukur (1970-1980)
4. Drs.H.Andi Pamadengrukka Mappayompa (1990-1995)
5. H. Andi Makkasau Razak (1990-2000)
6. H. Andi Muhammad Rum (2000-2010)
7. H. Andi Idris Syukur (2010-2015)
-Kecamatan Tanete Riaja
1. Batu Mallopie
2. Air Terjun Waesai
3. Wae Nunge
4. Lembah Harapan
5. Celebes Canyon (Watu)
-Kecamatan Tanete Rilau
1. Sungai Bottoe
2. Pulau Puteanging
3. Tanjung Butung
4. Makam wae Tenri Leleang
5. Makam Petta Pallaselasee
6. Masjid Tua Lalabata
7. Makam We Pancai Tana
8. Makam Lamaddusila
9. Makam Karaeng Lipukasi
10.Pantai Pijar
11.Sungai Pancana
12.Salo Libbo
13.Dermaga Polejiwa
-Kecamatan Barru
1. Lajulo Indah
2. Air Panas Kalompie
3. Pantai Ujung Batu
4. Taman Wisata Padongko
5. Makam H.M. Fudail
6. Monumen Garongkong
7. Pantai Lembae
-Kecamatan Soppeng Riaja
1. Pantai Awerange
2. Monumen Paccekke
3. Permandian manuba
-Kecamatan Mallusetasi
1. Bujung Mattimboe
2. Pulau Dutungeng
3. Pulau Bakki
4. Pulau Batu Kalasi
5. Pantai Kupa
6. Pantai Lapakaka
7. Pantai Labuange
8. Taman Laut Mallusetasi
9. Komp. Makam Arung
10.Komp. Makam Labongo
-Kecamatan Balusu
1. Permandian Waempubbu
2. Gua Togenra
3. Pulau Pannikiang
4. Saoraja Lapinceng
5. Air Terjun To Magellie
-Kecamatan Pujananting
1. -Air terjun gattareng
Zaman kerajaan dan penjajahan Belanda
Kabupaten Barru dahulu sebelum terbentuk adalah sebuah kerajaan kecil yang masing-masing
dipimpin oleh seorang raja, yaitu: Kerajaan Berru (Barru), Kerajaan Tanete, Kerajaan Soppeng
Riaja dan Kerajaan Mallusetasi.
Pada masa pemerintahan Belanda dibentuk Pemerintahan Sipil Belanda di mana wilayah
Kerajaan Barru, Tanete dan Soppeng Riaja dimasukkan dalam wilayah Onder Afdelling Barru
yang bernaung di bawah Afdelling Parepare. Sebagai kepala Pemerintahan Onder
Afdelling diangkat seorang control Belanda yang berkedudukan di Barru, sedangkan ketiga
bekas kerajaan tersebut diberi status sebagai Self Bestuur (Pemerintahan Kerajaan Sendiri)
yang mempunyai hak otonom untuk menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari baik terhadap
eksekutif maupun dibidang yudikatif.
Pada masa awal kemerdekaan
Dari sejarahnya, sebelum menjadi daerah-daerah Swapraja pada permulaan Kemerdekaan
Bangsa Indonesia, keempat wilayah Swapraja ini merupakan 4 bekas Self bestuur di
dalam Afdelling Parepare, yaitu:

1. Bekas Self bestuur Mallusetasi yang daerahnya sekarang menjadi kecamatan


Mallusetasi dengan Ibu Kota Palanro, adalah penggabungan bekas-bekas Kerajaan Lili
di bawah kekuasan Kerajaan Ajattapareng yang oleh Belanda diakui sebagai Self
bestuur, ialah Kerajaan Lili Bojo dan Lili Nepo.
2. Bekas Self bestuur Soppeng Riaja yang merupakan penggabungan 4 Kerajaan Lili di
bawah bekas Kerajaan Soppeng (Sekarang Kabupaten Soppeng) Sebagai Satu Self
bestuur, ialah bekas Kerajaan Lili Siddo, Lili Kiru-Kiru, Lili Ajakkang dan Lili Balusu.
3. Bekas Self bestuur Barru yang sekarang menjadi Kecamatan Barru dengan lbu Kotanya
Sumpang Binangae yang sejak semula memang merupakan suatu bekas kerajaan kecil
yang berdiri sendiri.
4. Bekas Self bestuur Tanete dengan pusat pemerintahannya di Pancana, daerahnya
sekarang menjadi 3 Kecamatan, masing-masing Kecamatan Tanete Rilau, Kecamatan
Tanete Riaja dan Kecamatan Pujananting.
Perkembangan selanjutnya
Seiring dengan perjalanan waktu, maka pada tanggal 24 Februari 1960 merupakan tonggak
sejarah yang menandai awal kelahiran Kabupaten Daerah Tingkat II Barru dengan ibukota
Barru, berdasarkan Undang-Undang Nomor 229 tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II di Sulawesi Selatan. Kabupaten Barru terbagi dalam 7 Kecamatan yang
memiliki 40 Desa dan 14 Kelurahan, berada ± 102 Km di sebelah Utara Kota Makassar, ibukota
Sulawesi Selatan.
Sebelum dibentuk sebagai suatu Daerah Otonom berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959, pada
tahun 1961 daerah ini terdiri dari 4 wilayah Swapraja di dalam kewedanaan Barru, Kabupaten
Parepare lama, masing-masing Swapraja Barru, Swapraja Tanete, Swapraja Soppeng Riaja
dan bekas Swapraja Mallusetasi. Ibukota Kabupaten Barru sekarang bertempat di bekas
ibukota Kewedanaan Barru.

Anda mungkin juga menyukai