Oleh:
Pembimbing:
Tugas Praktikum
Judul
Oleh:
Telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas
dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
periode 02 Oktober – 11 Desember 2017.
Pembimbing,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas praktikum dengan judul “Uji Mc Nemar,
Uji Cochran, Uji Run dan Studi Kasus Outbreak/KLB” tepat pada waktunya. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimkasih kepada Achmad Ridwan, dr.,
MO., M.Sc selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
praktikum ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas praktikum ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Latihan Soal……………………………………………………………………. 5
Uji Mc Nemar………………………...…...…………………………..... 5
Uji Cochran…..………………………………………..…..………….... 7
Uji Run……………………….……………………………….……....… 12
4
TUGAS UJI MC NEMAR
5
a. McNemar Test
b. Continuity Corrected
Pertanyaan penelitian:
Apakah terdapat perbedaan gejala sesak antara sebelum pengobatan dan sesudah
pengobatan?
Responden dengan sesak sebelum pengobatan dan sesudah pengobatan ada
6 orang. Responden yang sesak sebelum pengobatan dan tidak sesak sesudah
pengobatan ada 33 orang. Responden yang tidak sesak sebelum pengobatan dan
sesak sesudah pengobatan ada 2 orang. Responden yang tidak sesak sebelum
pengobatan dan sesudah pengobatan ada 17 orang.
Hasil uji Mc Nemar nilai p=0,000 (tulis 0,0005) <0,05 artinya gejala sesak
sebelum dan sesudah pengobatan berbeda secara bermakna.
Interpretasi:
• Evaluasi data: n=58 sebelum pengobatan dan 58 sesudah pengobatan
(skala Nominal)
• Asumsi: Sampel random
• Hipotesis:
– Ho: Tidak terdapat perbedaan sesak sebelum dan sesudah
pengobatan
– Ha: Terdapat perbedaan sesak sebelum dan sesudah pengobatan
• Uji Mc Nemar
( A D 1 ) 2
X 2
A D
•
• Keputusan statistik: Karena Chi square hitung=4,347 > 3,846 berarti Ho
ditolak
• Kesimpulan:
6
• Ada perbedaan sesak sebelum dan sesudah pengobatan, X2 =4,347
Tabel 5. Frequencies
Value
Batuk Tidak batuk
Sebelum pengobatan 41 17
2 minggu 32 26
7
4 minggu setelah
20 38
pengobatan
Interpretasi:
Hipotesis:
8
Sebelum
pengobatan Batuk Tidak batuk
Batuk 30 11
Tidak batuk 2 15
Interpretasi:
9
Tabel 9. 2 minggu & 4 minggu setelah pengobatan
4 minggu setelah pengobatan
2 minggu Batuk Tidak batuk
Batuk 17 15
Tidak batuk 3 23
Interpretasi:
Responden yang selama 2 minggu pengobatan tidak batuk dan setelah 4 minggu
pengobatan menjadi batuk berjumlah 3 orang.
10
Angka signifikansi sebelum pengobatan dan selama 2 minggu pengobatan
menunjukkan angka p=0,022 (p<0,05), berarti hipotesis Ho ditolak.
Sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat perbedaan yang
bermakna keluhan batuk antara sebelum pengobatan dan selama 2 minggu
pengobatan.
11
TUGAS UJI RUN
12
Yang jatuh di atas median ditandai tanda tambah (+), yang jatuh di bawah median
ditandai tandah kurang (-).
Run berjumlah 14.
Hipotesis:
– Ho: Tambah dan kurang terjadi dalam urutan random.
– Ha: Urutan tambah dan kurang menyimpang dari kerandoman.
Tes statistik: tes run satu sampel.
Nilai p = 0,577. Nilai p >0,05. Hal tersebut menandakan bahwa hipotesis
Ho diterima, yaitu tambah dan kurang terjadi dalam urutan random.
13
STUDI KASUS
OUTBREAK ENTERITIS
SELAMA PERJALANAN HAJI KE MEKKAH
14
Tabel 6.8 Informasi yang telah dikumpulkan oleh investigator. Dua anggota yang
sakit sebelum 31Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak makan tidak
termasuk dalam tabel tersebut.
Tabel 6.8. Karakteristik rombongan Calon Jemaah haji Kuwait yang makan di
Arafah, Saudi Arabia, 31 Oktober 1979.
15
37 30 M Nov.1 4a.m x x x D
65 34 M Nov.1 4a.m x x D
66 45 M Nov.1 4a.m x x D C BS
87 41 M Nov.1 4a.m x x x D C
89 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
90 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
91 38 M Nov.1 4a.m x x x D C
92 37 M Nov.1 4a.m x x x D C
70 31 M Nov.1 5a.m x x x D C
2 34 M Nov.1 5a.m x x x D C
21 38 M Nov.1 5a.m x x x D C
40 38 M Nov.1 5a.m x x x D
78 27 M Nov.1 5a.m x x x D C
82 39 M Nov.1 5a.m x x x D C
83 40 M Nov.1 5a.m x x x D C
84 34 M Nov.1 5a.m x x D C
14 52 M Nov.1 6 am x x x D
16 40 M Nov.1 6 am x x x D BS
93 30 M Nov.1 6 am x x x D C
94 39 M Nov.1 6 am x x x D C
33 55 M Nov.1 7 am x x x D C
34 28 M Nov.1 7 am x x x D C
85 38 M Nov.1 7 am x x D C
43 38 M Nov.1 9 am x x D C
69 30 M Nov.1 9 am x x x D C
4 30 F Nov.1 10am x D C
5 45 F Nov.1 10am x C
3 29 F Nov.1 1 pm x x D C
12 22 F Nov.1 2 pm x x X C
74 44 M Nov.1 2 pm x x X D
75 45 M Nov.1 5 pm x x X D BS
95 40 M Nov.1 11pm x x X D C
6 38 F Well x x
7 52 F Well x x X
8 35 F Well x X
9 27 F Well x x X
10 40 F Well x x X
11 40 F Well x x X
13 50 M Well x x X
19 38 M Well x x X
20 38 M Well x x X
23 29 M Well x x X
24 27 M Well x x X
26 47 M Well x x X
36 60 M Well x
39 27 M Well x x X
16
41 30 M Well x x X
42 38 M Well x x X
44 50 M Well x x X
45 27 M Well x x X
46 31 M Well x x X
47 46 M Well x x X
48 38 M Well x x
49 36 M Well x X
53 36 M Well x x X
54 27 M Well x x X
55 40 M Well x x X
56 30 M Well x x X
57 25 M Well x x X
62 50 M Well x
63 44 M Well x
64 47 M Well x X
68 31 M Well x x X
Pertanyaan
1. Apa kriteria KLB pada kasus ini?
17
1) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal pada suatu daerah.
2) Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun
waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya.
3) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu
menurut jenis penyakitnya.
4) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka
rata-rata jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya.
5) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya.
6) Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1
(satu)kurun waktutertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh
persen) atau lebih dibandingkan denganangka kematian kasus suatu
penyakit periodesebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
7) Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Kasus ini merupakan epidemik.
18
Kapan Anda mengkonsumsi makanan yang disediakan? (sebutkan
tanggal dan waktu)
Apa saja jenis makanan yang Anda konsumsi?
Bagaimana cara Anda memakan makanan tersebut? (apakah
dengan peralatan sendok garpu yang tersedia atau langsung
menggunakan tangan)
Apakah Anda ada mengkonsumsi makanan lain selain makanan
yang disediakan oleh penyedia jasa makanan?
Apakah Anda merasakan sesuatu yang aneh dengan makanan yang
Anda konsumsi? (bau, tekstur, dll)
3) Informasi mengenai keluhan (klinis)
Apa saja keluhan yang Anda alami setelah mengkonsumsi
makanan tersebut?
Kapan keluhan itu muncul? (Berapa lama Anda mengalami
keluhan tersebut terhitung dari jarak Anda mengkonsumsi makanan
tersebut?)
Apa tindakan yang Anda lakukan setelah mengalami keluhan
tersebut?
Apakah gejala dapat membaik dengan sendirinya?
Berapa lama keluhan Anda dirasakan membaik?
Waktu kejadian
Waktu kejadian kasus 31 Oktober 1979.
Tempat/orang
Tempat kejadian: Arafah.
Orang: 66 dari 112 anggota.
4. Hitung attack rate yang makan dan yang tidak makan. Apa yang anda
simpulkan? Lihat tabel 6.8.
Informasi yang telah dikumpulkan oleh investigator. Dua anggota
yang sakit sebelum 31Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak
makan tidak termasuk dalam tabel tersebut.
19
Makanan Anggota misi Total Attack Anggota misi Total Attack
yang makan rate yang tidak rate
makan
Sakit Sehat Sakit Sehat
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus tomat 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%
Gastroenteritis Attack
Total
Iya Tidak rate
Makan Iya 64 31 95 67,4%
Nasi,
Daging,
dan/atau Tidak 0 15 15 0%
TS
Total 64 46 110
Kesimpulan:
Terdapat perbedaan angka serangan (attack rate) antara anggota misi yang
makan dan yang tidak makan terhadap penyakit (enteritis) sebesar 43,75%.
Berdasarkan data tersebut dicurigai telah terjadi wabah akibat keracunan
makanan, karena ditemukan lebih dari penderita dengan gejala yang serupa
berupa gangguan pencernaan sesudah memakan makanan yang sama.
20
Id Age Onset of Foods Signs/symptoms*
# Sex Illness
Date Hour Rice Meat TS* D C BS N V F
31 36 M Oct,31 5 p.m x x X D C BS
77 28 M Oct,31 5 p.m x x D C
81 33 M Oct,31 10p.m x x X D C
86 29 M Oct,31 10p.m x x X D C
15 38 M Oct,31 10p.m x D BS N
17 48 M Oct,31 10p.m x x D C
18 35 M Oct,31 10p.m x x X D C
35 30 M Oct,31 11p.m x x X D C
88 27 M Oct,31 11p.m x x X D C
76 29 M Oct,31 11p.m x x X D C BS
71 50 M Oct,31 12 mn x x X D
1 39 M Nov.1 1a.m x x X D C V
27 36 M Nov.1 1a.m x x X D C N
28 44 M Nov.1 1a.m x x x D C
29 48 M Nov.1 1a.m x x x D C BS
30 35 M Nov.1 2a.m x x x D C
50 29 M Nov.1 2a.m x x x D C
59 51 M Nov.1 2a.m x x x D C
67 40 M Nov.1 2a.m x x D
72 58 M Nov.1 3a.m x x x D C
73 28 M Nov.1 3a.m x x x D C
60 31 M Nov.1 3a.m x x x D C
61 38 M Nov.1 3a.m x x x D BS
51 32 M Nov.1 3a.m x x x D C V
52 37 M Nov.1 3a.m x x D
58 30 M Nov.1 3a.m x x x D C
22 35 M Nov.1 3a.m x x x D C
25 30 M Nov.1 3a.m x x x D C
32 50 M Nov.1 3a.m x x x D C
38 26 M Nov.1 3a.m x x x D C
79 29 M Nov.1 3a.m x x x D C
80 28 M Nov.1 3a.m x x x D C
37 30 M Nov.1 4a.m x x x D
65 34 M Nov.1 4a.m x x D
66 45 M Nov.1 4a.m x x D C BS
87 41 M Nov.1 4a.m x x x D C
89 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
90 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
91 38 M Nov.1 4a.m x x x D C
92 37 M Nov.1 4a.m x x x D C
70 31 M Nov.1 5a.m x x x D C
2 34 M Nov.1 5a.m x x x D C
21 38 M Nov.1 5a.m x x x D C
21
40 38 M Nov.1 5a.m x x x D
78 27 M Nov.1 5a.m x x x D C
82 39 M Nov.1 5a.m x x x D C
83 40 M Nov.1 5a.m x x x D C
84 34 M Nov.1 5a.m x x D C
14 52 M Nov.1 6 am x x x D
16 40 M Nov.1 6 am x x x D BS
93 30 M Nov.1 6 am x x x D C
94 39 M Nov.1 6 am x x x D C
33 55 M Nov.1 7 am x x x D C
34 28 M Nov.1 7 am x x x D C
85 38 M Nov.1 7 am x x D C
43 38 M Nov.1 9 am x x D C
69 30 M Nov.1 9 am x x x D C
4 30 F Nov.1 10am x D C
5 45 F Nov.1 10am x C
3 29 F Nov.1 1 pm x x D C
12 22 F Nov.1 2 pm x x X C
74 44 M Nov.1 2 pm x x X D
75 45 M Nov.1 5 pm x x X D BS
95 40 M Nov.1 11pm x x X D C
6 38 F Well x x
7 52 F Well x x X
8 35 F Well x X
9 27 F Well x x X
10 40 F Well x x X
11 40 F Well x x X
13 50 M Well x x X
19 38 M Well x x X
20 38 M Well x x X
23 29 M Well x x X
24 27 M Well x x X
26 47 M Well x x X
36 60 M Well x
39 27 M Well x x X
41 30 M Well x x X
42 38 M Well x x X
44 50 M Well x x X
45 27 M Well x x X
46 31 M Well x x X
47 46 M Well x x X
48 38 M Well x x
49 36 M Well x X
53 36 M Well x x X
54 27 M Well x x X
55 40 M Well x x X
22
56 30 M Well x x X
57 25 M Well x x X
62 50 M Well x
63 44 M Well x
64 47 M Well x X
68 31 M Well x x x
TS* Tomato Souce, D=Diarrhea; C=Cramps ; BS: Blood in stool ; N-Nausea;
V=Vomiting
F=Fever.
23
Grafik 1. Distribusi Masa Inkubasi
(jam)
1 3 2 6 242
2 8 5 40 180
3 9 3 27 75
4 10 1 10 16
5 11 4 44 36
6 12 4 48 16
7 13 13 169 13
8 14 8 112 0
9 15 8 120 8
10 16 4 64 16
11 17 3 51 27
12 19 2 38 50
13 20 2 40 72
24
14 23 1 23 81
15 24 2 38 200
16 27 1 27 169
17 33 1 33 361
64 900 1562
x
f ( x)
14,0625
Mean, f
13 14
13,5
Median, 2
Modus 13
Range, (maksimum-minimum) 33 jam- 3 jam = 30 jam
Standar Deviasi
24,793 = 4,979
SD s2
Varians
f x 1562
i x 2
63 = 24,793
s2
n 1
25
11. Apa hipotesis penelitian epidemiologi pada kasus ini?
H0 : Tidak ada hubungan antara makan nasi dengan terjadinya wabah.
H1: Ada hubungan antara makan nasi dan terjadinya wabah
12. Buat tabel 2x2 hitung RR tiap jenis makanan. Lakukan uji hipotesis
yg sesuai!
Dilakukan analisis untuk mengetahui uji hipotesis yang sesuai.
Langkah Jawaban
Kesimpulan:
Jenis P x K pada soal ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji Chi-
Square
Nasi
26
Diare
Tidak
Diare Diare Total
Expected
38,9 54,1 93,0
Count
Expected
46,0 64,0 110,0
Count
2. tabel 2 x 2 ini layak untuk diuji dengan chi-square karena tidak ada nilai
expected yang kurang dari lima
Dilakukan uji Chi-square untuk menguji hipotesis hubungan antara anggota yang makan
nasi dan diare.
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
17,644 1 ,000
Association
27
N of Valid Cases 110
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,11.
Nasi
Gastroenteritis
Total P Value
Iya Tidak
Makan Iya 62 31 93
Nasi Tidak 2 15 17 0,0001
Total 64 46 110
Hitung RR
Interpretasi: Anggota yang makan nasi memiliki risiko sebesar 5,67 kali menderita
GE dibandingkan yang tidak makan nasi.
Daging
Diare
Tidak
Diare Diare Total
Expected
36,8 51,2 88,0
Count
28
Total Count 46 64 110
Expected
46,0 64,0 110,0
Count
2. tabel 2 x 2 ini layak untuk diuji dengan chi-square karena tidak ada nilai
expected yang kurang dari lima
Dilakukan uji Chi-square untuk menguji hipotesis hubungan antara anggota yang makan
daging dan diare.
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
32,221 1 ,000
Association
29
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,20.
Daging
Gastroenteritis
Total P Value
Iya Tidak
Makan Iya 63 25 88
Daging Tidak 1 21 22 0,0001
Total 64 46 110
Hitung RR
Interpretasi: Anggota yang makan daging memiliki risiko sebesar 15,75 kali
menderita GE dibandingkan yang tidak makan daging.
TS * Diare Crosstabulation
Diare
Tidak
Diare Diare Total
Makan TS Count 26 51 77
Expected
32,2 44,8 77,0
Count
30
Expected
46,0 64,0 110,0
Count
2. tabel 2 x 2 ini layak untuk diuji dengan chi-square karena tidak ada nilai
expected yang kurang dari lima
Dilakukan uji Chi-square untuk menguji hipotesis hubungan antara anggota yang makan
TS dan diare.
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
6,777 1 ,009
Association
31
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,80.
Gastroenteritis
Total P Value
Iya Tidak
Iya 51 26 77
Makan TS
Tidak 13 20 33 0,008
Total 64 46 110
Hitung RR
Interpretasi: Anggota yang makan TS memiliki risiko sebesar 1,68 kali menderita
GE dibandingkan yang tidak makan TS.
32
menghilangkan/memusnahkan makanan terinfeksi, memindahkan
penjamah makanan, melakukan pengobatan dan perawatan anggota
misi yang sakit oleh tenaga medis. Perlu juga dilakukan pencarian
apakah masih ada kasus baru lainnya. Setelah dilakukan penanganan
dan pengendalian awal, lakukan evaluasi mengenai proses pengolahan,
penyajian dan pendistribusian makanan. Hal yang penting juga perlu
diberikan penyuluhan kepada pihak penyedia jasa makanan dan para
anggota misi. Seharusnya dilakukan pemeriksaan sampel sisa
makanan, terutama daging yang dicurigai sebagai penyebab
munculnya outbreak. Tetapi pada kasus ini tidak ada sisa makanan,
terutama daging dan kurangnya fasilitas laboratorium. Selain itu, dapat
pula dilakukan pencegahan sekunder agar tidak terjadi kasus serupa
lagi misalnya dengan imunisasi.
33