Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di dalam ilmu statistik ada proses yang disebut pengujian hipotesis statistik
yang merupakan bidang paling penting, namun sebelumnya kita dituntut untuk
mengerti apa yang dimaksud dengan hipotesis yakni suatu pernyataan atau dugaan
mengenai satu atau lebih populasi. Benar tidaknya suatu hipotesis tidak akan pernah
diketahui dengan pasti kecuali bila kita memeriksa seluruh sampel populasi. Didalam
pengujian hipotesis ada beberapa istilah yang sering digunakan, penulis mencoba
untuk memaparkan secara jelas mengenai istilah-istilah tersebut seperti, hipotesis nol
dan hipotesis kerja, error tipe 1 dan 2, tingkat signifikansi, tingkat kepercayaan dan
derajat bebas. sehingga diharapkan nantinya hal itu tidak hanya menjadi istilah dalam
pengujian hipotesis, namun dapat dipahami sehingga mempermudah untuk
pengambilan keputusan benar atau tidaknya suatu hipotesis.

Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan Hipotesis kerja dan Hipotesis Nol ?


2. Kapan hipotesis nol digunakan ?
3. Kenapa hipotesis nol harus dinyatakan ?
4. Apa yang dimaksud dengan kesalahan tipe 1 (α) dan kesalahan tipe 2 (β) dalam
pengujian hipotesis. Ilustrasikan contohnya.
5. Apa yang dimaksud dengan tingkat signifikan (significance level)? Berikan
contohnya.
6. Apa yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan (confidence level)? Berikan
contohnya.
7. Apa yang dimaksud dengan tingkat signifikasi dan tingkat kepercayaan dalam
statistik.
8. Apa yang dimaksud dengan derajat bebas (degree of freedom)? Kapan
digunakannya? Berikancontohnya.

Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Hipotesis kerja dan Hipotesis Nol
2. Mengetahui kapan hipotesis nol digunakan
3. Alasan mengapa hipotesis nol harus dinyatakan
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesalahan tipe 1 (α) dan kesalahan tipe 2
(β) dalam pengujuan hipotesis serta mengilustrasikan contohnya
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tingka signifikan (significance level)
beserta contohnya
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan (confidence level)
beserta contohnya contohnya
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tingkat signifikasi dan tingkat
kepercayaan dalam statistik.
8. Mengetahui apa yang dimaksud dengan derajat bebas (degree of freedom) dan
kapan digunakannya serta memberikan contohnya.

1|Page
PEMBAHASAN

Hipotesis Kerja & Hipotesis Nol

Pengertian Hipotesis Kerja (Alternatif)

Setiap Hipotesis yang berbeda dengan hipoesis nol yang diberikan disebut
sebagai hipotesis kerja (alternatif). Hipotesis alternatif disimbolkan sebagai H11

Ilustrasi :

Bila H0 menyatakan hipotesis nol bahwa p = 0.5 maka hipotesis alternatifnya


H1 bisa berupa p > 0.5, p < 0.5 atau p ≠ 0.52

Pengertian Hipotesis Nol

Hipotesis nol (H0) merupakan pernyataan yang bersifat netral atau dapat juga
didefinisikan suatu penyataan tentang parameter yang bertentangan dengan
keyakinan penelitian atau kebalikan dari H1.3

Ilustrasi :

Misal seorang peneliti menaruh perhatian pada suatu jenis influenza baru, ia
mengasumsikan bahwa vaksin itu tidak lebih baik dari pada vaksin yang beredar
sekarang, baru kemudian ia berusaha menolak asumsi tersebut dengan melakukan
percobaan.4

Penggunaan Hipotesis Nol

Hipotesis Nol digunakan ketika muncul ketidak benaran dari suatu fenomena
dan tidak adanya hubungan antara dua variable atau lebih, contoh : tidak ada
hubungan antara warna kulit dengan kecerdasan seseorang.

Alasan kenapa Hipotesis Nol harus dinyatakan

Sebagai pembanding hipotesis awal. Suatu hipotesis bisa dinyatakan sebagai hipotesis
nol apabila setelah diteliti ternyata hipotesis awal tersebut salah.

Kesalahan Tipe 1 (α) & Kesalahan tipe 2 (β)

Definisi Kesalahan Tipe 1 (α) dan Ilustrasinya

Kesalahan tipe 1 (α) atau biasa disebut Galat Jenis 1 atau Error Tipe 1 adalah
penolakan hipotesis nol yang benar (seharusnya diterima).5

Ilustrasi : Sebuah hipotesis nol menyatakan vaksin influenza baru tidak lebih
baik dari vaksin influenza yang kita gunakan sekarang. Namun kenyataan dari hasil
percobaan menunjukan dari 20 orang yang diberi vaksin baru 9 orang dikatakan bebas
dari virus melampaui periode 2 tahun, sedangkan vaksin yang digunakan sekarang
hanya menghasilkan 5 orang bebas virus dari 20 orang yang diberikan vaksin.

Definisi Kesalahan Tipe 2 (β ) dan Ilustrasinya

Sebaliknya, Kesalahan tipe 2 (β) atau biasa disebut Galat Jenis 2 atau Error Tipe
2 adalah penerimaan hipotesis nol yang salah (seharusnya ditolak).6

Ilustrasi : Misalkan kita menyatakan vaksin influenza baru lebih baik dari
vaksin influenza yang digunakan sekarang, namun hasil percobaan kita menunjukan

1
Muray R. Spiegel& Larry J. Stephens Statistik Edisi Ketiga, Erlangga,Jakarta,2007.Hal.177
2
Ronald E. Walpole, 2017.Pengantar Statistika edisi ke3,Jakarta:Pt.Gramedia Utama.Hal.289
3
Ibid. Hal.289
4
Ibid. Hal.289
5
Ibid. Hal.290
6
Ibid. Hal. 290

2|Page
kurang dari 9 orang yang dapat dinayatakan bebas virus tersebut setelah melampaui
periode 2 tahun.

Tingkat Signifikan (Significance Level)

Dalam menguji suatu hipotesis probabilitas maksimum yang mana kita


bersedia menanggung resiko terjadinya error tipe 17 (penerimaan hipotesis nol yang
salah (seharusnya ditolak)) disebut sebagai tingkat signifikansi dari pengujian
tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwasanya tingkat signifikansi ialah bersedia
menanggung resiko terjadinya kesalahan seorang peneliti dalam mengambil
keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis.

Contoh :

Jika tingkat signifikansi 0,05 (5%) dipilih dalam mendesain suatu aturan
keputusan, maka terdapat sekitar 5 dari 100 kesempatan atau peluang bahwa kita akan
menolak hipotesis, ketika seharusnya hipotesisi tersebut diterima dengan kata lain
kita meyakini 95% keputusan kita benar dan tingkat kemungkinan hipotesis ditolak
adalah 0,05 atau 5%8

Tingkat Kepercayaan (Confidence Level)

Tingkat kepercayaan pada dasarnya menunjukkan tingkat kepercayaan sejauh


mana statistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter populasi atau
sejauh mana keputusan mengenai hasil uji hipotesis nol diyakini kebenarannya.

Contoh :

Tingkat kepercayaan memiliki nilai probabilitas (1-alpha) yang terkait dengan


selang kepercayaan, hal ini sering dinyatakan sebagai presentase. Misal alpha = 0,05 =
5% maka tingkat kepercayaan adalah sama dengan (1-0,05) = 0,95, yaitu tingkat
kepercayaan 95%

Ilustrasi Penggunaan Tingkat Signifikan Dan Tingkat Kepercayaan Dalam


Statistic

Ilustrasi Penggunaan Tingkat Signifikan

Tingkat signifikan digunakan untuk mencari tingkat peluang kesalahan yang


ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak atau mendukung
hipotesis nol atau dapat diartikan juga tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan.

Ilustrasi Penggunaan Tingkat Kepercayaan

Tingkat kepercayaan digunakan ketika peniliti ingin menentukan sejauh mana


tingkat keterpercayaan statistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter
populasi atau sejauh mana pengambilan keputusan mengenai hasil uji hipotesis nol
diyakini kebenarannya.9

Derajat Bebas (Degree of Freedom)

Derajat Bebas (Degree of freedom) adalah jumlah total pengamatan dalam sampel (N)
dikurangi banyaknya kendali linier/pembatasan. Fungsi derajat bebas/db adalah
untuk menentukkan jumlah informasi atau data yang independen yang digunakan
untuk membuat estimasi/perkiraan terhadap data informasi lain. Banyaknya
pengamatan bebas dari total pengamatan sampel yaitu angka derajat kebebasan.10

Kapan digunakannya ? Dengan menentukkan jumlah derajat kebebasan dari data,


semakin suatu prosedur atau model cocok, maka jumlah derajat kebebasan semakin

7
Muray R. Spiegel& Larry J. Stephens Statistik Edisi Ketiga, Erlangga,Jakarta,2007.Hal.178
8
Muray R. Spiegel& Larry J. Stephens Statistik Edisi Kedua, Erlangga,Jakarta,2007.Hal.182
9
Muray R. Spiegel& Larry J. Stephens Statistik Edisi Ketiga, Erlangga,Jakarta,2007.Hal.166
10
Ronald E. Walpole, 2017.Pengantar Statistika edisi ke3,Jakarta:Pt.Gramedia Utama.Hal.326

3|Page
kecil dan setiap variabel/parameter yang ditaksir/diestimasikan maka akan kehilangan
1 derajat kebebasan. Jadi, derajat bebas dapat digunakan dalam setiap perhitungan
statistik dilakukan dari suatu sampel tertentu, sehingga 1 derajat kebebasan dapat
diketahui.

Dapat diketahui rumus untuk menentukan derajat kebebasan (df/db) adalah total
pengamatan (N) dikurangi banyaknya parameter yang ditaksir sebagai berikut :

Df/db = N – K

Keterangan :

- N = Total pengamatan sampel


- K = Banyaknya parameter yang ditaksir/Jumlah variabel

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahawa rumus derajat


kebebasan akan berbeda untuk kasus pengamatan yang satu dengan kasus
pengamatan yang lainnya, dan yang membuat berbeda adalah tergantung dari
banyaknya parameter yang ditaksir. Oleh karena itu, rumus derajat kebebasannya
bisa db = N-2 atau db = N-3 bergantung dari banyaknya variabel. Hal lain yang perlu
dipahami dalam kajian tentang derajat bebas adalah berkaitan dengan sampel. Ide
dasarnya tiap kali kita mengestimasi parameter (karakteristik populasi), kita akan
kehilangan satu derajat kebebasan.

4|Page
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulkan bahwa untuk


mengambil suatu keputusan dalam suatu pengujian hipotesis kita perlu memahami
istilah-istilah yang berperan penting didalam pengujian. Mengerti apa yang dimaksud
dengan hipotesis nol (H0) dan hipotesis kerja (H1) merupakan langkah pertama
didalam pengujian, menggunakan informasi untuk memutuskan hipotesis tersebut
benar atau salah sering kali terjadi kekeliruan keputusan seperti pada istilah error tipe
1 dan error tipe 2. Didalam menyatakan suatu hipotesis seorang peneliti juga harus
siap dan bersedia menanggung resiko jika suatu saat hipotesis tersebut ditolak yang
disebut dengan tingkat signifikansi (signifikansi level), ada juga yang disebut tingkat
kepercayaan (confidence level) yang menunjukkan tingkat kepercayaan sejauh mana
statistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter populasi atau sejauh
mana keputusan mengenai hasil uji hipotesis nol diyakini kebenarannya sementara
ada istilah Derajat Bebas (Degree of freedom) yakni jumlah total pengamatan dalam
sampel (N) dikurangi banyaknya kendali linier/pembatasan. Mengetahui istilah-istilah
dasar dalam pengujian hipotesis statistik adalah langkah awal kita agar dapat
memudahkan kita untuk memutuskan suatu keputusan didalam pengujian hipotesis.

5|Page
DAFTAR ISI

 Ronald E. Walpole,2017. Pengantar Statistik,Jakarta : PT.Gramedia Pustaka


Utama
 Spiegel R. Murray dan Larry J. Stephen, 2007. Statistik Edisi Kedua, Jakarta:
Erlangga
 Spiegel R. Murray dan Larry J. Stephen, 2007. Statistik Edisi Ketiga, Jakarta:
Erlangga

6|Page

Anda mungkin juga menyukai