Anda di halaman 1dari 1

DAFTAR PUSTAKA

Berhman dkk. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Volume 1. Jakarta : EGC.

Depkes RI. 2006. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta: Kementrian kesehatan.

Depkes RI. 2007. Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Jakarta : Dirjen Bina
Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Depkes RI. 2008. Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB-Gizi Buruk. Jakarta : Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Esposito, S., Cohen, R., Domingo, J. D., Pecurariu, O. F., Greenberg, D., Heininger, U.,
...& Sharland, M. (2012). Antibiotic therapy for pediatric community-acquired
pneumonia: do we know when, what and for how long to treat?. The Pediatric
infectious disease journal, 31(6), e78-85.

Gereige RS dan Laufer PM. 2013.Pneumonia.Pediatrics in Review 2013;34;438

Ikatan Dokter Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Jilid 1. Jakarta : Pengurus Pusat
IDAI.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2011. Asuhan Nutrisi Pediatrik. Jakarta : Badan Penerbit
IDAI.

Kelly MS dan Sandora TJ. 2016. Community-Acquired Pneumonia dalam Nelson Edisi ke-
20 hal 3090-96. New York : Elsevier.

Kemenkes RI. 2011. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak.
Krisnansari, Diah. 2010. Nutrisi dan Gizi Buruk. Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1

Pudjiadi AH, Hegar B, Handrayastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati ED


(2009).Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).Jakarta :
Badan Penerbit IDAI.

Supriyatno, B. 2016.Infeksi Respiratorik Bawah Akut pada Anak. Sari Pediatri, 8(2), 100-
6.

Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi IV.
Jakarta : Media Aesculapius.

World Health Organization. 2014. Revised WHO classification and treatment of pneumonia
in children at health facilities: evidence summaries.

Wojsyk-Banaszak, I., & Breborowicz, A. 2013.Pneumonia in Children.In Respiratory


Disease and Infection-a New Insight.InTech.

Anda mungkin juga menyukai