Makalah Timah
Makalah Timah
PENDAHULUAN
Peningkatan terbesar dalam permintaan timah baru-baru ini adalah karena tekanan
lingkungan yang meminta pabrik solder memangkas kandungan lead pada solder,
sehingga membuat kandungan timah dalam solder meingkat dari 30% menjadi hampir
97% hal ini merupakan peningkatan konsumsi yang besar. Mulai tahun 1996,
perusahaan menggunakan peralatan berteknologi modern yaitu Global Positioning
System (GPS) untuk melengkapi fasilitas kegiatan dan aktivitas eksplorasi. Hal ini
sangat membantu meningkatkan efisiensi dan keakuratan dari pemetaan dan
pengukuran. Data dari tes laboratorium dan GPS disimpan di dalam komputer untuk
memproduksi dan menghasilkan peta geologis yang sangat tinggi keakuratannya bagi
pertambangan yang sistematis dan efisien. Perusahaan mengoperasikan armada kapal
keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore). Armada kapal keruk
mempunyai kapasitas mangkok (bucket) mulai dari ukuran 7 cuft sampai dengan 24
cuft. Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di
bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material
setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari
100 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang
tahun.hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk
mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk
dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk dipisahkan dari mineral ikutan
lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan
peleburan yaitu minimal 70-72% Sn
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu intuk dapat memahami proses-proses
yang dilakukan untuk memperoleh timah yang ekonomis, mulai dari pencucian,
pemisahan, pengolahan, sampai pada pencatakan.
.
BAB II
PEMBAHASAN
Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari
senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone.
Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah
berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan kurang mendapat perhatian
daripada cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu stanite (Cu2FeSnS4)
merupakan mineral kompleks antara tembaga-besi-timah-belerang dan cylindrite
(PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral kompleks dari timbale-timah-besi-antimon-
belerang dua contoh mineral ini biasanya ditemukan bergandengan dengan mineral
logam yang lain seperti perak. Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak
terdapat di kerak bumi dimana timah memiliki kandungan 2 ppm jika dibandingkan
dengan seng 75 ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk timbal. Cassiterite banyak
ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak
berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar
laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai macam mineral seperti pasir,
tanah liat, dan batu-batuan kecil. Hampir 80% produksi timah diperoleh dari
alluvial/alluvium atau istilahnya deposit sekunder. Diperkirakan untuk mendapatkan 1
Kg Cassiterite maka sekitar 7 samapi 8 ton biji timah/alluvial harus ditambang
disebabkan konsentrasi cassiterite sangat rendah.
Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat dalam satu daerah geografi
dimana sumber penting terdapat di Asia tenggara termasuk china, Myanmar, Thailand,
Malaysia, dan Indonesia. Hasil yang tidak sebegitu banyak diperoleh dari Peru, Afrika
Selatan, UK, dan Zimbabwe.
2.4. Senyawa Timah
• Timah, Senyawaan yang terpenting adalah SnF2 dan SnCl2, yang diperoleh dengan
pemanasan Sn dengan hf dan hcl gas.
• Fluoridanya cukup larut dalam air dan digunakan dalam pasta gigi yang mengandung
fluorida. Air menghidrolisis SnCl2 menjadi klorida yang bersifat basa, tetapi dari larutan
asam encer SnCl2.2H2O dapat terkristalisasi. Kedua halidanya larut dalam larutan yang
mengandung ion halida berlebihan, jadi:
SnF2 + F- = SnF3- pK1
SnCl2 + Cl- = SnCl3- pK1
• Dalam larutan akua fluorida, SnF3- adalah spesies yang utama, tetapi ion-ion SnF+
dan Sn2F5 dapat dideteksi.
• Halida larutan dalam pelarut donor seperti aseton, piridin, atau DMSO, menghasilkan
adduct peramidal, SnCl2OC(CH3)2.
• Ion Sn2+ yang sangat peka terhadap udara, terjadi dalam larutan asam perklorat,
yang dapat diperoleh dengan reaksi Cu(ClO4)2 + Sn Hg Cu + Sn2+ + 2 ClO4-.
Timah putih adalah timah yang mudah dibentuk. ada suhu 13,2°C, secara
perlahan, timah putih berubah menjadi tepung yang bewarna abu-abu yang disebut
timah abu-abu. Bila timah putih yang dipanaskan akan menjadi sangat rapuh yang
disebut timah rapuh. Timah putih dipakai sebagai pelapis kaleng agar mengkilap dan
tahan korosi. Timah juga dipakai sebagai logam campuran dalam perunggu (tembaga
dan timah) dan sebagai logam solder (campuran timah dengan timbal). Timah lebih
mudah teroksidasi dibandingkan besi, sehingga tidak dapat dipakai sebagai pelindung
besi.
• Bilangan oksidasi timah dalam senyawa adalah +2 dan +4. Logam ini dapat
teroksidasi oleh asam yang bukan pengoksidasi menjadi +2.
Sn + 2HCl SnCl2 + H¬2
• Akan tetapi dengan pengoksidasi kuat, logam timah teroksidasi, menjdi +4.
Sn + 4 HNO3 SnO2 + 4NO2 + 2 H2O.
• Reaksi timah dengan Cl2 menghasilkan SnCl2.
Sn + Cl2 SnCl2
• Logam Sn larut dalam basa membentuk ion stannit, Sn(OH)42-
Sn + 2OH + 2H2O Sn(OH)42- + H2(Senyawa timah, seperti SnF2 dipakai dalam bahan
pasta gigi. Senyawa (C4H9)3SnO dipakai sebagai fungisida, yaitu zat pembasmi fungi
(jamur).
3.1. Kesimpulan
• Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Sn
(bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam miskin
keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga
tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam
lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang
terbentuk sebagai oksida.
• Adapun Proses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu :
1 Proses Pengolahan Mineral Timah
>Washing atau Pencucian
>Pemisahan berdasarkan ukuran atau screening/sizing dan uji kadar
>Pemisahan berdasarkan berat jenis
>Pengolahan tailing
>Proses Pengeringan
>Klasifikasi timah
>Pemisahan Mineral Ikutan
2 Proses pre-smelting
3 Proses Peleburan ( Smelting )
4 Proses Refining ( Pemurnian )
>Pyrorefining
>Eutectic Refining
>Electrolitic Refining
6 Pencetakan
• Adapun manfaat timah dalam kehidupan sehari-hari yaitu digunakan sebagai pelapis
dalam kaleng kemasan makanan, digunakan dalam pembuatan bola lampu dll.
DAFTAR PUSTAKA
http://revival44.wordpress.com/2010/03/02/logam-besi/
http://metal-hamzah.blog.friendster.com/2008/04/pengolahan-bijih-timah/
http://moslemchemistry.blogspot.com/2011/04/besi.html
http://www.encangirul.com/2011/04/proses-ekstraksi-timah-dari-ore.html
http://www.chem-is-try.org/
http://rimayantisihite.blogspot.com/2011/03/timah.html
http://www.ypb97.com/2010/02/proses-pemurnian-mineral.html