A. Latar Belakang
Glaukoma adalah masalah umum kesehatan pada masyarakat dan menjadi penyebab
utama gangguan penglihatan ireversibel di seluruh dunia. Glaukoma sudut terbuka primer
adalah jenis glaukoma yang paling umum untuk tiga perempat (74%) dari semua kasus
glaucoma.
Sebuah tinjauan baru-baru ini memperkirakan jumlah kasus POAG global pada tahun
2013 sebesar 44 juta, meningkat menjadi 53 juta pada tahun 2020 karena usia penduduk.
Namun, ketidakpastian tentang jumlah orang dengan POAG masih ada. Alasan
ketidakpastian ini sangat banyak dan berhubungan dengan variasi geografis dalam
prevalensi, dan perbedaan metode studi pemastian kasus.
Sebuah hasil survey berbasis populasi sebelumnya telah dilakukan sebagian besar pada
populasi kulit putih. Meta-analisis yang dilakukan menunjukkan pravelensi yang lebih
tinggi pada populasi kulit hitam dibandingkan dengan populasi kulit putih dan orang asia,
namun hanya ada sedikit data tentang etnis lain kelompok, seperti Asia Selatan dan Timur
atau Hispanik, pada waktu itu.
Sebuah tinjauan baru-baru ini juga menunjukkan bahwa peningkatan terbesar kasus
POAG diperkirakan berada di negara-negara berpenghasilan rendah terutama Asia, karena
penuaan yang lebih cepat dibandingkan dengan Negara-negara keturunan Eropa.
Selain itu, metode yang berbeda untuk memastikan bahwa kasus POAG secara artificial
akan mengubah perkiraan prevalensi populasi. Standardisasi definisi POAG oleh
Masyarakat Internasional untuk Indonesia Ophthalmology Geografis dan Epidemiologi
(ISGEO) telah berusaha untuk menetapkan distribusi parameter cakram optik khusus survei
untuk mendefinisikan 'normalitas', yang memungkinkan penelitian di negara-negara kurang
berkembang untuk berkontribusi pada literatur dunia tentang glaukoma prevalensi.
Definisi ini menghindari overriance yang berlebihan pada tekanan intraokular tinggi
(elevated intraocular pressure / IOP) menjadi prasyarat penting untuk diagnosis glaukoma,
dan memberi penekanan lebih besar pada kerusakan organ akhir yang signifikan secara
visual. Namun, potensinya Efek dari definisi ini pada pemastian kasus tidak diketahui, dan
belum diselidiki secara formal.
B. Metode
Strategi pencarian sistematis
Pencarian meninjau semua makalah, surat, abstrak, dan artikel terbitan yang
dipublikasikan yang dipublikasikan di database elektronik MEDLINE, EMBASE dan Web
of Science. Kombinasi kata-kata teks untuk glaukoma (glaukoma / sudut terbuka glaukoma
/ glaukoma sudut terbuka primer / glaukoma primer) dan istilah epidemiologi (insiden /
prevalen / population / survey) digunakan, selain judul subjek terkait di MEDLINE,
EMBASE dan Web of Ilmu.
E. Analisis Statistik
Penelitian ini menggunakan analisis logistic binomial untuk menyelidiki antara peluang
POAG di mata dan faktor pemodifikasi potensial, termasuk usia, jenis kelamin, etnis, tahun
survey dan faktor desain penilitian seperti metode diagnosis. Populasi penelitian
didefinisikan sebagai etnisitas yang sama yang diperiksa pada waktu yang sama di lokasi
yang sama.
F. Hasil
1.Visual impairment and blindness: Fact Sheet No 282. 2014. (accessed Sep 2014).
2.Quigley HA, Broman AT. The number of people with glaucoma worldwide in 2010 and
2020. Br J Ophthalmol 2006;90:262–7.
3.Tham YC, Li X, Wong TY, et al. Global prevalence of glaucoma and projections of
glaucoma burden through 2040: a systematic review and meta-analysis. Ophthalmology
2014;121:2081–90. 4 Friedman DS, Wolfs RC, O’Colmain BJ, et al. Prevalence of open-
angle glaucoma among adults in the United States. Arch Ophthalmol 2004;122:532–8.
4.Rudnicka AR, Mt-Isa S, Owen CG, et al. Variations in primary open-angle glaucoma
prevalence by age, gender, and race: a Bayesian meta-analysis. Invest Ophthalmol Vis
Sci 2006;47:4254–61.
5.Foster PJ, Buhrmann R, Quigley HA, et al. The definition and classification of glaucoma in
prevalence surveys. Br J Ophthalmol 2002;86:238–42.
6.Stroup DF, Berlin JA, Morton SC, et al. Meta-analysis of observational studies in
epidemiology: a proposal for reporting. Meta-analysis Of Observational Studies in
Epidemiology (MOOSE) group. JAMA 2000;28