MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan tentang sistem alarm / dan sistem deteksi kebakaran
automatic
Kedua : Memberlakukan tentang sistem central alarm di RSUD-EFKota Batam
Ketiga : Semua pihak yang terkait dalam pelayanan tersebut, wajib melaksanakan
dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Batam
Pada Tanggal : 10 Maret 2013
Lampiran SK Direktur
Nomor : 001/ K3RS/ RSUD-EF/III/2013
Tanggal 01 maret 2013
1. Petugas / pegawai yang mengetahui ada bahaya atau bencana segera menghubungi petugas
SATPAM atau tempat alarm sentral.
2. Setelah menerima laporan petugas segera membunyikan tanda bahaya / ALARM.
a.BUNYI ALARM TAHAP SATU atau suara terputus-putus.
a.Ialah tanda kebakaran atau bencana untuk bersiaga, sambil menanti petunjuk dari petugas
ruangan / kepala ruangan atau perintah langsung dari Komandan Satgas.
b.BUNYI ALARM TAHAP DUA atau suara bergelombang.
a.Ialah tanda / perintah untuk segera melakukan tindakan Evakuasi atau perintah untuk
segera meninggalkan tempat dengan bimbingan Kepala/Pengawas Ruangan.
3. Petugas SATPAM atau Petugas Alarm central segera menghubungi Kepala IGD atau pihak-pihak di
luar Rumah Sakit seperti Kepolisian, pemadam kebakaran atau yang lainnya yang berhubungan
dengan kejadian yang terjadi.
PEMELIHARAAN APAR
KESELAMATAN KERJA,
NO. DOK :
KEBAKARAN DAN NO. REVISI : HAL : 2 dari 22
001/SOP/K3RS.
KEWASPADAAN BENCANA
Ditetapkan
Direktur
TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR TETAP 01 Maret 2013
Drg. Fadilah Malarangan,M.Kes
NIP. 19580912 198703 2 006
1. PENGERTIAN 1.1 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat pemadam api yang
ringan, yang mudah digunakan oleh satu orang pada waktu terjadi
bencana kebakaran.
2 TUJUAN 2.1 Sebagai acuan dalam menetapkan jenis dan jumlah alat pemadam
api yang harus ada di RSUD-EF sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3 KEBIJAKAN 3.1 Kebijakan penggunaan APAR adalah suatu upaya untuk menjaga
dan mencegah terjadinya kebakaran di RSUD-EF.
4 PROSEDUR 4.1 Direktur RSUD-EF menetapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
sebagai alat pemadam api ringan di RSUD-EF.
4.2 Direktur RSUD-EF menetapkan lokasi pemasangan APAR di RSUD-
EF.
4.3 Bidang sarana bertanggung jawab terhadap penyediaan APAR di
RSUD-EF.
4.4 Tim K3RS bertanggung jawab terhadap cara penggunaan APAR di
RSUD-EF.
4.5 Setiap APAR harus diperiksa minimal 1 kali dalam sebulan.
4.6 Setiap APAR harus diletakkan minimal setiap 15 m 2.
4.7 Tinggi pemasangan APAR adalah 125 cm dari dasar lantai.
4.8 Semua tabung APAR harus berwarna merah.
Ditetapkan
Direktur
TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR TETAP 01 Maret 2013
Drg. Fadilah Malarangan,M.Kes
NIP. 19580912 198703 2 006
1.1 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah suatu alat yang berfungsi
PENGERTIAN
sebagai pemadam api ringan.
2.1 Untuk mengendalikan situasi aman apabila terjadi bencana kebakaran di
TUJUAN
lingkungan RSUD-EF.
3.1 Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Embung Fatimah tentang
KEBIJAKAN
Penggunaan alat pemadam api ringan.
PROSEDUR KERJA
4.1 Pastikan segel tabung APAR belum terlepas dan tutup harus benar-
benar rapat dan kuat untuk memastikan tabung APAR belum dipakai.
4.2 Tabung APAR dibalik-balikan terlebih dahulu sebelum digunakan sampai
isi yang terdapat dalam tabung turun semua.
4.3 Segel tabung dicabut, lalu dipegang bagian pompanya dengan satu
tangan, sedangkan tangan yang lain memegang slang tabung.
4.4 Slang diarahkan ke sumber titik api dengan jarang 4 – 7 meter.
4.5 Semprotkan ke arah titik api dengan cara menekan bagian pompanya
dan semprotkan lagi ke sumber api yang lain sampai isi tabung APAR
benar-benar habis.
UNIT TERKAIT
5.1 Seluruh tempat yang beresiko / berbahaya.
RUMAH SAKIT UMUM PENGGUNAAN ALARM
DAERAH EMBUNG FATIMAH
KOTA BATAM
JALAN R. SOEPRAPTO BLOK D 1-9
BATU AJI TELP.(0778) 364446 FAX.
(0778) 361363
KESELAMATAN KERJA,
NO. DOK :
KEBAKARAN DAN NO. REVISI : HAL : 5 dari 22
001/SOP/K3RS
KEWASPADAAN BENCANA
Ditetapkan
Direktur
TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR TETAP 01 Maret 2013
Drg. Fadilah Malarangan,M.Kes
NIP. 19580912 198703 2 006
1. PENGERTIAN 1.1 Suatu alat yang dapat mengeluarkan suara yang dipergunakan
apabila terjadi kejadian-kejadian yang luar biasa atau bencana baik
bencana alam, kebakaran atau bahaya besar lainnya.
3. KEBIJAKAN 3.1. Surat Keputusan Direktur Badan Rumah Sakit Daerah tentang
Alarm di RSUD-EF.
4. PROSEDUR 4.1 Petugas / pegawai yang mengetahui ada bahaya atau bencana
segera menghubungi petugas SATPAM atau Alarm l.
4.2 Setelah menerima laporan petugas segera membunyikan tanda
bahaya / ALARM.
4.3 Petugas SATPAM atau Petugas Alarm segera menghubungi
Kepala IGD atau pihak-pihak di luar Rumah Sakit seperti
Kepolisian, pemadam kebakaran atau yang lainnya yang
berhubungan dengan kejadian yang terjadi..
5. UNIT TERKAIT 5.1 SATPAM
TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR TETAP 01 Maret 2013 Drg. Fadilah Malarangan,M.Kes
NIP. 19580912 198703 2 006
1.1 Prosedur ini mengatur tatacara untuk menghadapi keadaan bila terjadi
1. PENGERTIAN bahaya kebakaran didalam lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Embung
Fatimah mengatur peran tugas masing-masing karyawan serta berisi
petunjuk apa yang mesti mereka lakukan dalam upaya memadamkan
kebakaran.
2.1 Memupuk kewaspadaan seluruh karyawan RSUD. Embung Fatimah
2. TUJUAN terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran.
2.2 Melatih setiap karyawan untuk menjadi terampil dan memahami tugasnya
masing-masing perannya dalam regu pemadam.
3. KE BIJAKAN 3.1 Tugas dalam rangka penanggulangan bahaya kebakaran merupakan
kewajiban seluruh karyawan mulai dari Managemen sampai karyawan
pelaksana dilapangan. Untuk lebih efektifnya peran serta seluruh karyawan
dan koordinasi dilapangan, maka dibentuk regu Pemadam Kebakaran Intern
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah yang anggotanya terdiri dari
karyawan dari tiap ruangan/gedung dibawah komando KOORDINATOR
SATPAM selaku KOORDINATOR REGU PEMADAM KEBAKARAN RSUD-
Embung Fatimah dan sebagai KOORDINATOR PELAKSANA di lapangan
yang bertanggung jawab langsung kepada Kabag Umum dan Direktur selaku
PIMPINAN UMUM.
- Evakuator
a. Melacak jalan, meyakinkan jalan aman, tidak ada bahaya,
hambatan, ataupun jebakan pintu tetutup.
b. Memimpin para penghuni meninggalkan ruangan,
mengatur ,dan memberi petunjuk tentang rute dan arus
evakuasi menuju ke tempat berkumpul melalui jalan dan
tangga darurat.
c. Melaksanakan tugas evakuasi dengan berpegang pada
prosedur evakuasi antara lain:
Melarang berlari kencang, berjalan cepat, dan saling
mendahului.
Mengingatkan agar tidak membawa barang besar dan
berat.
Keluar gedung menuju tempat evakuasi.
Berkumpul di tempat yang ditentukan.
Melarang kembali masuk ke dalam gedung sebelum
diumumkan melalui alat komunikasi, bahwa keadaan
telah aman.
Mengadakan apel checking jumlah penghuni guna
meyakinkan bahwa tidak ada yang tertinggal di
gedung.
d. Menghitung dan mengevaluasi jumlah korban.
- Sisir
a. Melakukan penyisiran atau pemeriksaan orang/penghuni
di setiap ruangan/lantai/gedung.
b. Memastikan bahwa tidak ada lagi orang.
c. Mengecek ulang jumlah pasien/penghuni gedung yang
dievakuasi.
B. Security
a. Mengatur lingkungan sekitar lokasi untuk memberikan
ruangan yang cukup serta untuk mengendalikan
kebakaran/bencana dan mengamankan orang yang tidak
bertugas dalam penanggulangan kebakaran/kewaspadaan
bencana.
b. Mengamankan dokumen atau peralatan penting dan
penyebaran api dan asap atau benda terbakar dan juga
terhadap air yang mungkin dapat merusakkannya.
c. Mengamankan daerah kebakaran lantai tersebut dari
kemungkinan tindakan seseorang, misalnya mencuri dll.
d. Menangkap orang yang jelas-jelas melakukan tindakan
kejahatan dan membawanya ke pos komando.
C. Medical Ruangan
a. Memberi bantuan hidup dasar di ruangan.
D. Keselamatan/Pemadam
TUGAS :
- Menyelamatkan pasien dalam keadaan bencana.
- Memadamkan api kebakaran
3.2.5 Pendukung
1. Teknik
a. Matikan peralatan pengendalian listrik dan aliran gas yang
bisa dikenai akibat kebakaran.
b. Menyiagakan genset untuk mengantisipasi listrik PLN padam.
c. Pastikan bahwa peralatan pemadam kebakaran seperti
misalnya pompa dan cadangan air berfungsi dengan baik.
d. Memasang lampu sorot yang dipasang di beberapa titik.
e. Siapkan rakit/perahu karet (bencana banjir).
f. Periksa daerah terbakar dan tentukan tindakan yang harus
dilakukan.
g. Upayakan kelancaran sarana agar prosedur pengendalian
keadaan darurat dan evakuasi berjalan baik.
2. Gudang
a. Menyiapkan alat penerang (lilin, baterai).
b. Menyiapkan segala kebutuhan unit (plastic, tong sampah, dll)
c. Pengamanan tempat penampunan air bersih (PAM)
d. Membersihkan sampah-sampah dalam pompa banjir.
e. Mengerahkan tenaga kebersihan untuk membantu unit-unit
terkait.
f. Apabila PAM tidak mengalir, maka untuk mendapatkan air
bersih dilakukan dengan cara membeli air (mobil tangki).
g. Siapkan tempat penampung limbah pasien.
h. Menyiapkan ruang makan umum.
3. Dapur
a. Membuat perencanaan daftar bahan makanan yang
dibutuhkan.
b. Menyiapkan persediaan bahan-bahan mentah, makanan
untuk lebih kurang 100 orang
c. Membuat dapur darurat di tempat evakuasi.
d. Menyiapkan bahan makanan dan minuman untuk pasien,
karyawan (petugas) yang berjaga selama siaga bencana.
.
PROSEDUR PENANGGULANGAN BAHAYA
KEBAKARAN DAN EVAKUASI
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH EMBUNG
FATIMAH KOTA BATAM
NO. DOK :
JALAN R. SOEPRAPTO BLOK D 1-9 NO. REVISI : HAL : 13 dari 22
BATU AJI TELP.(0778) 364446 FAX. 001/SOP/K3RS
(0778) 361363
3.2.6 Humas
a. Menginformasikan/melaporkan keadaan bencana ke “Tripida”
(Koramil, Polsek, Camat) bila diperlukan.
b. Memantau dan melaporkan perkembangan bencana kepada ketua
tim dan ke instansi terkait.
c. Humas bertugas pada jam kerja, bila jam kerja telah usai semua
informasi dapat melalui operator.
d. Menenangkan situasi.
3.2.7 Medical
a. Memberi bantuan hidup lanjut di poliklinik.
b. Menyelenggarakan trease bila pelayanan IGD tetap
diselenggarakan.
c. Menyelengarakan pelayanan kegawatan darurat medik.
d. Perawatan pasien yang belum dirujuk.
3.3 PETUNJUK
3.3.1 Sewaktu mendengar tanda bahaya / alarm kebakaran atau
pemberitahuan adanya kebakaran, Petugas Regu Pemadam segera
menuju Pos masing-masing.
3.3.3 Langkah pertama padamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR).
3.3.4 Bagi regu yang menjadi tanggung jawabnya tidak terjadi kebakaran,
agar tetap bersiap di-POS masing - masing menunggu perintah
KOORDINATOR SATPAM/PIMPINAN UMUM untuk membantu upaya
pemadaman atau membantu upaya tindakan Evakuasi.
4. PROSEDUR
4.1 PETUNJUK / PROSEDUR YANG HARUS DILAKUKAN BILA TERJADI
KEBAKARAN
4.1.1 ORANG YANG PERTAMA MELIHAT TERJADINYA KEBAKARAN
- Segera menghubungi alarm sentral
- Berusaha memadamkan api dengan alat Pemadam Api Ringan
(APAR) yang tersedia di dekat lokasi terjadinya kebakaran.
- Segera memberitahukan Kepala Ruangan perihal terjadinya
kebakaran.
PROSEDUR PENANGGULANGAN BAHAYA
KEBAKARAN DAN EVAKUASI
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH EMBUNG
FATIMAH KOTA BATAM
JALAN R. SOEPRAPTO BLOK D 1-9 NO. DOK :
NO. REVISI : HAL : 15 dari 22
BATU AJI TELP.(0778) 364446 FAX. 001/SOP/K3RS.
(0778) 361363
Selesai
PROSEDUR PENANGGULANGAN BAHAYA
KEBAKARAN DAN EVAKUASI
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH EMBUNG
FATIMAH KOTA BATAM
NO. DOK :
JALAN R. SOEPRAPTO BLOK D 1-9 NO. REVISI : HAL : 22 dari 22
BATU AJI TELP.(0778) 364446 FAX. 001/SOP/K3RS.
(0778) 361363
5. UNIT TERKAIT 5.1 Karyawan dari seluruh Departemen yang ada di lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Embung Fatimah, mulai dari Managemen sampai pelaksana di
lapangan wajib memahami dan melaksanakan Manual Prosedur ini.
No. Dokumen :
KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAN
DAERAH EMBUNG KESELAMATAN No. Revisi : 0
FATIMAH KOTA BATAM KERJA Halaman : 1 dari 2
JALAN R. SOEPRAPTO BLOK D 1-
9 BATU AJI TELP.(0778) 364446
FAX.(0778) 361363
FORMULIR
BERITA ACARA LAPORAN KEJADIAN
No. Salinan :
KEBAKARAN
Status :
1. Lokasi Kejadian :
3. Waktu Kejadian :
4. Sumber Kebakaran :
(Uraika)
( )
( )