Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan
perhatian kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan
memperhatikannya. Kita bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik
dan subur tergantung dari cara kita menggunakannya.
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang
sangat penting bagi makhluk hidup. Tanah menjadi sangat penting karena tanah
menyediakan unsur hara, seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan
untuk proses fotosintesis. Suatu tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri.
Perbandingan partikel-partikel tanah itu disebut dengan tekstur tanah. Tekstur tanah
lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir, debu dan liat. Tekstur-tekstur tanah
tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga dengan tingkat kesuburannya.
Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya tanah
memiliki keragaman yang sangat penting bagi kehidupan saat ini dan masa yang akan
datang.
Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri
tersebut yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh
karena hal itu maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu
tanah,bagaimana struktur dan teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya.
Mungkin kita tidak menyadari bahwa sebetulnya tanah di suatu tempat berbeda
dengan tanah di tempat lain. Dan barangkali sebagian besar dari kita tidak
mengetahui, apa yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari tanah ?
2. Bagaimana tekstur dari tanah ?
3. Bagaimana struktur dari tanah ?
4. Bagaimana komponen dari tanah ?
5. Bagaimana air dan larutan tanah ?
6. Bagaimana pengukuran air tanah ?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari tanah.
2. Agar mahasiswa mengetahui tekstur dari tanah.
3. Agar mahasiswa mengetahui struktur dari tanah.
4. Agar mahasiswa mengetahui komponen dari tanah.
5. Agar mahasiswa mengetahui air dan larutan tanah.
6. Agar mahasiswa mengetahui pengukuran air tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah
1. Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah
mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk
regolit(lapisan partikel halus).

2. Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870)


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah
mengalami proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan
macam - macam organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat
perubahan terlihat pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.

3. Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)Kata Edaphos


= bahan tanah subur.T anah adalah media tumbuh tanaman

Perbedaan Pedologis dan Edaphologis


Kajian Pedologis
Mengkaji tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara alamiah atau
berdasarkan Pengetahuan Alam Murni.Kajian ini meliputi: Fisika Tanah, Kimia
Tanah, Biologi tanah, Morfologi Tanah,Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan
Tanah, Analisis Bentang Lahan, dan IlmuUkur Tanah.

Kajian Edaphologis
Mengkaji tanah berdasarkan peranannya sebagai media tumbuh tanaman.Kajian ini
meliputi: Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi,Pupuk dan
Pemupukan, Ekologi Tanah, dan Bioteknologi Tanah.
Paduan antara Pedologis dan Edaphologis
Meliputi kajian: Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Tata
GunaLahan, Pengelolaan Tanah Rawa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan.

4. Menurut Kamus Umum


Tanah adalah lapisan permukaan tanah yang gembur, seperti halnya lahan, debu
dengan bumi.

5. Menurut Ensiklopedi Indonesia


Tanah adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik
yang merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan
pelapukan karena proses waktu.

6. Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat)


Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas -
lepas, lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan
di bawahnya adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia,
proses kimia dan morfologinya.

7. Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika)


Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar
tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman.

8. Menurut Ramann
Tanah adalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material
batuan dengan sisa - sisa bahan organik.

9. Menurut Jafee
Tanah adalah benda alam yang berlapis - lapis yang disusun dari mineral dan bahan
organik, biasanya dalam keadaan lepas - lepas pada kedalaman yang macam -
macam, morfologinya berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya,
berbeda - beda dengan sifat dan susunannya, sifat kimia, komposisi, dan sifat
biologisnya.

10. Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempattumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman
danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-
unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi
berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi
tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk
menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-
obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon,
vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang
dapat meningkatkan kesediaan hara.
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat
langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder
tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama &
penyakit tanaman.
B. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut
partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu
dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan
berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan
sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan
lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur
tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi
tanah tersebut, misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X)
32%, liat (Y) 42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka
tanah tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur
tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan
berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.

B. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut
partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu
dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan
berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan
sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan
lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur
tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi
tanah tersebut, misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X)
32%, liat (Y) 42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka
tanah tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur
tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan
berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.
Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah
Kelas Tekstur Tanah Proporsi (%) fraksi tanah
Pasir Debu Liat
1. Pasir (Sandy) 85 15 10

2. Pasir Berlempung (Loam 70-90 30 15


Sandy)
3. Lempung Berpasir (Sandy 40-87,5 50 20
Loam)
4. Lempung (Loam) 22,5-52,5 30-50 10-30

5. Lempung Liat 45-80 30 20-37,5


Berpasir (Sandy-Clay-Loam)
6. Lempung Liat berdebu (Sandy- 20 40-70 27,5-40
silt loam)
7. Lempung Berliat (Clay Loam) 20-45 15-52,5 27,5-40

8. Lempung Berdebu (Silty Loam) 47,5 50-87,5 27,5

9. Debu (Silt) 20 80 12,5

10. Liat Berpasir (Sandy-Clay) 45-62,5 20 37,5-57,5

11. Liat Berdebu (Silty-Clay) 20 40-60 40-60

12. Liat (Clay) 45 40 40


Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit
tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus
kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara
sebagai berikut:
1. Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat
dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).

2. Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk
bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir
Berlempung (Loam Sandy).

3. Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi
mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy
Loam).
4. Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak
teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Lempung (Loam).

5. Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Lempung Berdebu (Silty Loam).

6. Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Debu (Silt).
7. Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan
dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Berliat (Clay Loam)

8. Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat
dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).

9. Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola
teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).
10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola
teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat
Berpasir (Sandy-Clay).

11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh,
dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat
Berdebu (Silty-Clay).
12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik,
dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).

Tanah bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut
dan licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur
halus memiliki kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar
dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur
lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena
banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman
serta mudah dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih
cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air
yang lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak
yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar
memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara
dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur
hara lebih besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang
dibutuhkan tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki
permukaan yang lebih luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi
yang cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan
didalam tanah semakin sedikit.
Perbedaan Tekstur Tanah
1. Kemampuan Fisik
a. Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat,
referansi air rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika
debu dominan.
b. Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan
permukaan yang mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c. Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali

2. Kemampuan Kimia
a. Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya
terhadap sifat kimia.
b. Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg
dan K akibat pelapukan.
c. Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis
dan beberapa hasil pelapukan mineral primer

3. Kemampuan Biologi
a. Pasir = Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b. Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat
pelapukan (mineral primer)
c. Liat = Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan dari
hasil pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan perbandingan yang
kecil.
Faktor yang Mempengaruhi tekstur dan yang Dipengaruhi Tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
1. Klim
2. Bahan induk
3. Topografi
4. Waktu
5. Organisme

Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :


1. Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
2. Aerasi, serta permeabilitas
3. Kapasitas tukar kation
4. Kesuburan tanah.
5. Infiltrasi
6. Laju pergerakan air (perkolasi)

C. Struktur Tanah
Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang
menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan
ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan
air,udara,akar tumbuhan,dan organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah
remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik, dan tiang.
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai
macam.Berikut ini adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States
Department of Agriculture):
1. Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur
& metamorf.
2. Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman
sehingga mengandung banyak bahan organik.
3. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
4. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung
lempung 30 % banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan
induk kaya akan kation.
5. Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara
sedikit sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
6. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik
7. Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari
batuan kapur.
8. Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami
pencucian.

Macam-macam struktur tanah


1. Struktur tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya
diameternya tidak lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada horizon A.

2. Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu


vertikal. Jika sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya
membulat maka disebut kubus membulat (sub angular blocky). Ukuranya
dapat mencapai 10 cm.
3. Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu
vertikalnya. Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi
(deposited).

4. Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu
horizontal. Jadi agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6
sisi dan diameternya mencapai 16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah
berliat. Jika bentuk puncaknya datar disebut prismatik dan membulat disebut
kolumner.
E. Air Tanah

Air Tanah

Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan tumbuhan
yang tumbuh di atasnya. Di dalam air tanah biasanya terlarut banyak mineral dan
senyawa lainnya, yang keseluruhannya disebut larutan tanah dan merupakan sumber
nutrisi bagi tumbuhan.

Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air
tanah. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah
dalam.Air tanah dangkal terdapat pada bidang tanah yang mempunyai pengaruh besar
terhadap proses pembentukan tanah. Melalui profil kedalamnan tanah dapat diduga
berdasarkan tinggi muka air tanah yang selalu mengalami periode naik turun sesuai
dengan keadaan musim atau faktor lingkungan lainnya.

Keberadaan air di dalam tanah karena ditahan oleh massa tanah, tertahan oleh
lapisan kedap air (impermeable layers) atau adanya drainase tanah yang buruk (poor
drainage). Bila air tersedia dalam keadaan cukup maka pertumbuhan dan
produktivitas tanaman akan berlangsung secara optimal bahkan maksimal. Namun
bila air kelebihan atau sebaliknya kekurangan akan berakibat buruk bagi
pertumbuhan dan produktivitas tanaman atau organisme yang diusahakan pada
umumnya. Ketersediaan air di tanah dapat berasal dari curah hujan, irigasi, tingginya
kemampuan menahan air, besarnya penguapan langsung melalui tanah dan Vegetasi
(evapotranspirasi) dan tingginya muka air tanah. Bagi organisme atau tumbuhan air
mempunyai fungsi antara lain sebagai bahan dasar tanaman (protoplasma terdiri dari
air), sebagai bahan dasar pembentuk karbohidrat, lemak dan protein dalam
metabolisme yang berlangsung pada jaringan tanaman, serta sebagai pelarut unsur
hara. Tanaman dapat mengambil unsur hara dari tanah bila unsur hara tersebut
terlarut dalam larutan tanah (Rahim, 2011).
Menurut Majid (2011) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap)
oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang
kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya
adhesi, kohesi, dan gravitasi. Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah
dapat dibedakan menjadi:

1. Air hidroskopik, adalah air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak
dapat digunakan tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya adhesi antara
tanah dengan air. Air hidroskopik merupakan selimut air pada permukaan
butir-butir tanah.
2. Air kapiler, adalah air dalam tanah dimana daya kohesi (gaya tarik menarik
antara sesama butir-butir air) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat
dari gravitasi. Air ini dapat bergerak secara horisontal (ke samping) atau
vertikal (ke atas) karena gaya-gaya kapiler. Sebagian besar dari air kapiler
merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa
padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan
batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan
bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran
penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara
kimiawi
2. Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :
a. Bahan Padatan berupa bahan mineral
b. Bahan Padatan berupa bahan organik
c. Air
d. Udara

3. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari
butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu
sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Agroteknologi UMPAR. 20112. Segitiga Tekstur Tanah.


www.agrotekumpar.blogspot.com

Aisyah, Ayu. 2012. Tekstur Tanah. www.lilinkecil1610.blogspot.com

Anonim.2012.Air Tanah.www.wikipedia.com.

Dr. Ir. Madjid ,Abdul, MS. 2009. Sifat Fisika Tanah. www.dasar2ilmutanah.
blogspot.com. 9 September 2012

Hairil. 2012. Tekstur tanah. http://taeki29.blogspot.com/2010/03/struktur-


tanah.html

Siagian, Prasetyo. 2011.Tekstur Tanah.www.prasetyosiagian.blogspot.com.21


September 2012

Anda mungkin juga menyukai