Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaannya,
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi serta globalisasi yang sangat pesat, menurut kami senantiasa
dinamis dan mampu mengimbangi perkembangan tersebut. Yang kita harapkan kita
mampu menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, juga memiliki sikap serta
kepribadian yang berkarakter, berlandaskan pada ketekunan dan moral.
Untuk membentuk kita menjadi berkarakter, kita meluncurkan sebuah
makalah sejarah mengenai Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit yang
disesuaikan kompetensi dasar kurikulum, Kompetensi Dasar didalam aspek sikap,
keterampilan, pengetahuan untuk lebih menspesifikan uraian materi tersebut.
Kami menyadari bahwa dapat dalam penyusunan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun,
demi lebih baik sempurnanya pembuatan makalah yang akan datang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cacing-cacing yang termasuk dalam Filum ini, hidup di dalam tanah yang
lembab, dalam laut, dan dalam air. Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang
hidup dalam liang, beberapa bersifat komensal pada hewan-hewan aquatis, dan ada
juga yang bersifat parasit pada Vertebrata
Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah
yang tertutup dan sistem saraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang
utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada
bagian ventral.
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ
(misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain seperti saluran
pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem.
Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga
dilapisi oleh lapisan mesoderm.
Contoh Annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah,
makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang
termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah
mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan/menyuburkan tanah.
Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi
berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah,
jadi menaikan kandungan humus tanah.
Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang
yang dekat dengan pantai, misalnya neries. Golongan lain dari annelida yang banyak
dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua
ujung badannya. Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada
inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah ciri-ciri umum filum annelida?
2. Bagaimana cara hidup annelida?
3. Bagaimana sistem organ yang ada pada annelida?
4. Apa saja klasifikasi dari annelida?
C. Tujuan Penulisan
1. Menguraikan ciri-ciri umum filum annelida
2. Menjelaskan cara hidup annelida
3. Menjelaskan sistem organ yang ada pada annelida
4. Menguraikan klasifikasi dari annelida
5. Menguraikan peranan annelida dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
Umumnya Annelida hidup bebas, tetapi ada juga yang hidup dengan parasi menemel
dan bergantung pada inangnya. Kebanyakan dari Annelida hidupnya di perairan laut
dan air tawar, dan sebagian lagi hidup ditanah dengan tempat lembab.
a. PolyChaeta
PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata
yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga PolyChaeta
adalah kelas dengan rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta memiliki
bagian tubuh yang terdiri dari kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup
PolyChaeta hidup di air. PolyChaeta mempunyai tubuh bersegmen dengan struktur
mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini disebut Parapodia (tunggal
=parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat
gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti
insang untuk bernapas. Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta
yang tersusun dari kitin.. Berfungsi sebagai alat gerak. Sebagian besar dari
PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh
darah halus. Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang
biasanya disebut seta, rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran
tubuh PolyChaeta adalah 5-10 cm.
Anatomi Polychaeta
Reproduksi polychaeta
Polychaeta memiliki kelamin terpisah
Perkembangbiakannya dilakukan secara seksual.
Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan terutama di dalam air. Telur yang telah
dibuahi akan menjadi larva yang disebut trakofora. Beberapa spesies
mengembangkan segmen khusus yang berisi gamet dan melakukan
epitoksi.Segmen itu dilepaskan dan gamet meledak lalu membentuk individu baru.
Aseksual reproduksi polychaeta
Ciri-Ciri PolyChaeta
Berambut banyak
Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina
Mempunya parapodia (alat gerak)
Memiliki panjang tubuh sekitar 5-10 cm, dengan diameter 2-10 mm.
Tinggal dalam tabung dan ada juga hidup bebas
Tubuh dapat dibedakan menjadi prostomium (kepala) dan peristomium
(segmen pertama).
OligoChaeta berasal dari bahasa Yunani dari kata Oligo yang berarti sedikit,
dan Chaeta yang berarti rambut. Kelas OligoChaeta merupakan kelas filum Annelida
yang mempunya sedikit rambut. Banyak anggota dari OligoChaeta yang hidup di
dalam tanah atau tempat lembab, tetapi ada juga yang hidup di air. Karena
mempunyai sedikit rambut seta dan tidak mempunyai parapodia, sehingga kepalanya
kecil, tidak memiliki alat peraba, dan tidak memiliki bintik mata. Pada lapisan kulit
terdapat bagian saraf dengan fungsi untuk menerima rangsangan.
OligoChaeta bersifat hermaprodit/monoceus dengan perkembangbiakan
secara generatif dengan perkawinan, dan secara vegetatif dengan regenerasi.
Terdapat Kitellum (Selzadel) yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada ruas 9-11
terdapat receptaculum seminis yang berfungsi sebagai penampung sel-sel
spermatozoa.
Anatomi Oligochaeta
Reproduksi
Umumnya bersifat hermafrodit, tetapi cacingini tidak melakukan pembuahan
sendiri, melainkan secara silang . Dua cacing yangmelakukan kawin silang
menempelkan tubuhnya dengan ujung kepala berlawanan. Alatkelamin jantan
mengeluarkan sperma dan diterima oleh klitelium cacing pasangannya.Pada saat
bersamaan klitelium mengeluarkan mukosa kemudian membentuk kokon.Sperma
bergerak ke alat reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal. Ovumyang
dikeluarkan dari ovarium akan dibuahi oleh sperma. Selanjutnya, ovum yang
telahdibuahi masuk ke dalam kokon. Telur bersama kokon akan keluar dari tubuh
cacing danmenjadi individu yang baru.
Ciri-Ciri OligoChaeta
Tidak mempunyai parapodia
Mempunyai seta pada tubuhnya yang bersegmen
Memiliki sedikit rambut
Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba/tentakel dan mata
Mengalami penebalan antara segmen ke 32-37, yang disebut dengan klitelum.
Telur terbungkus oleh kokon
Daya regenerasi tinggi
Hidup air tawar atau darat
Hermafrodit
Hirudenia merupakan kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta (rambut) dan
tidak memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung
depan serta di bagian belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat
alat penghisap yang berfungsi dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat
penghisap dan kontraksi serta relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari
Hirudinea. Kebanyakan dari Hirudinea merupakan ekstoparasit yang sering didapati
di permukaan luar inangnya. Ukuran Hirudinea beragam dari 1-30 cm. Tubuhnya
pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan
posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.
Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup
denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan
memangsa invertebrata kecil seperti siput.
Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel.
Sebagian mereka membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat
menghisap darahnya, sedangkan sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang dapat
melubangi kulit, dan jika itu terjadi maka waktunya mensekresikan zat anti pembeku
darah, kebanyakan tidak terasa saat kelas ini menempel pada inangnya karena ia
menghasilkan suatu zat anastesi yang dapat menghilangkan rasa sakit. Jenis ini
dikenal dengan sebutan lintah.
Ciri-Ciri Hirudenia
Tidak memiliki parapodia dan seta di segmen tubuhnya
Ukuran tubuh beragam mulai dari 1-30 cm.
Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
Hidup air tawar, darat, dan air laut.
Memiliki zat antikoagulasi
Contoh Jenis Hirudenia
Heaemodipso zeylanice (Pacet), hidup di darat, tempel lembab, dan menempel
pada daun
Hirudo javanica (lintah yang terdapat di pulau jawa).
Dinobdelia Ferox (lintah yang terdapat di India)
Hirudo medicinalis (lintah), hidup di air tawar.
E. Peranan Annelida
Annelida memiliki beberapa peran yang dapat dimanfaatkan atau menguntungkan dan
merugikan kehidupan manusia. Peran annelida adalah sebagai berikut..
a. Peranan Annelida yang mengutungkan/bermanfaat
Peranan Polychaeta bagi kehidupan manusia
Cacing wawo, cacing palolo mengandung protein tinggi dan sering
dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan maluku.
Nereis sp merupakan jenis polychaeta yang umum digunakan sebagai pakan
alami pada usaha budidaya udang secara intensif, karena jenis inimemiliki
kandungan nutrisi tinggi bagi pertumbuhan udangwindu dan meningkatkan
mutu udang.
Peranan oligochaeta bagi kehidupan manusia:
Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara
menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam
menggemburkan tanah.
Digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein
tinggi bagi hewan ternak.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Annelida hidup air tawar, air laut dan darat
2. Habitat cacing tanah hidup di dalam liang dalam tanah yang lembab, subur dan
suhunya tidak rendah.
3. Klasifikasi Annelida berdasarkanada tidaknya seta dibagi menjadi kelas yaitu
Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
4. Beberapa jenis Annelida berguna sebagai bahan makanan. Cacing wawo dan
palolo dapat digunakan sebagai sumber protein hewani bagi manusia, cacing
tanah bermanfaat untuk menyuburkan tanah pertanian. Lintah dapat digunakan
untuk membersihkan nanah pada luka yang telah terinfeksi. Selain itu, hirudin
bermanfaat dalam penyimpanan darah, yaitu untuk keperluan transfusi darah
DAFTAR PUSTAKA