Kelas A, Kelompok 3
Defenisi
Bayi postmatur adalah bayi yang lahir setelah minggu ke 42 dari usia
Bayi postmatur adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi lebih dari
42 minggu dihitung dari menstruasi terakhir ibu (atau dengan pengkajian usia
persalinan, bisa terjadi gawat janin, sehingga janin menjadi rentan terhadap
cedera otak dan organ lainnya. Cedera tersebut merupakan resiko terbesar
pada seorang bayi post-matur dan untuk mencegah terjadinya hal tersebut,
banyak dokter yang melakukan induksi persalinan jika suatu kehamilan telah
pascamaturitas.
Page | 1
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
Bayi postterm adalah bayi yang lahir setelah kehamilan lebih dari 42
minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir tanpa memperdulikan berat
badan bayi pada waktu lahir. Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang
umur kehamilannya melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap.
waktu dan postmatur dikhususkan untuk sebuah sindrom klinis spesifik. Perlu
diperhatikan, hanya sedikit bayi yang lahir dari kehamilan yang memanjang
ini yang postmatur, dan penggunaan istilah ini secara tidak pandang bulu
Etiologi
(Mochtar, Rustam, 1999). Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada
darah janin. Selain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga
Page | 2
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
estrogen dan laktogen plasenta. Terjadi juga spasme arteri spiralis plasenta.
Akibatnya dapat terjadi gangguan suplai oksigen dan nutrisi untuk hidup dan
50%. Volume air ketuban juga berkurang karena mulai terjadi absorpsi.
o 30% prepartum
o 55% intrapartum
o 15% postpartum
menentukan usia kehamilan, ibu lupa akan tanggal haid terakhir, kesalahan
waktu yang tidak diketahui akibat masa proliferasi yang pendek. Kini dengan
adanya pelayanan USG maka usia kehamilan dapat ditentukan lebih tepat
kehamilan aterm.
Page | 3
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
Masalah Perinatal
3 kali. Akibat dari proses penuaan plasenta maka pemasukan plasanta dan
berkurang dari 50% menjadi 250-1/ menit jumlah air ketuban yang berkurang
a) Gawat janin
Page | 4
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
mendadak.
2. Kecemasan ibu
disproporsi sefalopelviks
untuk akselerasi/induksi.
Patofisiologi
kelahiran yang secara tipikal terjadi 300 hari atau lebih setelah menstruasi
amnion jernih, pada stadium II kulit berwarna hijau, dan stadium III kulit menjadi
ini berupa kulit keriput, mengelupas lebar-lebar, badan kurus yang menunjukkan
pengurasan energi, dan maturitas lanjut karena bayi tersebut bermata terbuka,
tampak luar biasa siaga, tua dan cemas. Kulit keriput dapat amat mencolok di
telapak tangan dan telapak kaki. Kuku biasanya cukup panjang. Kebanyakan
Page | 5
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
bayi postmatur seperti itu tidak mengalami hambatan pertumbuhan karena berat
lahirnya jarang turun di bawah persentil ke-10 untuk usia gestasinya. Namun,
dapat terjadi hambatan pertumbuhan berat, yang logisnya harus sudah lebih
dahulu terjadi sebelum 42 minggu lengkap. Banyak bayi postmatur Clifford mati
dan banyak yang sakit berat akibat asifiksia lahir dan aspirasi mekonium.
Prognosis
Beberapa ahli dapat menyatakan kehamilan lewat bulan bila lebih dari
atau berdasarkan data yang tidak dapat diandalkan. Data yang terkumpul sering
lebih dari 40 minggu. Penyebab lahir matinya tidak mudah dipahami dan juga
tidak ada kesepakatan tentang pendekatan yang paling tepat guna mencegah
(Mochtar,Rustam,1998)
Page | 6
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
Terhadap Ibu :
Maka akan sering dijumpai : partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia
bahu dan perdarahan postpartum. Hal ini akan menaikkan angka morbiditas dan
mortalitas.
Terhadap janin :
Jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu tiga kali lebih besar dari
minggu. Ada pula yang bisa terjadi kematian janin dalam kandungan.
Gejala Klinik
Page | 7
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
tampak kurus
- kuku jari kaki, kuku jari tangan dan pusarnya berwana kehijauan atau
Pemeriksaan Diagnostik
Negell setelah mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis. Bila masih
ragu maka pengukuran TFU serial dengan senti meter akan memberikan
yaitu:
Bila ditemukan air ketuban yang banyak dan jernih mungkin keadaan
janin masih baik. Sebaliknya air ketuban sedikit dan mengandung dan
Page | 8
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
Gerakn janin dapat ditentukan secara subjektif (normal rata-rata 7 kali /20
Penilaian Klinik
tepat dan dapat dipercaya bila dilakukan pada kehamilan dini. Kemampuan
ini perlu ditekankan sejak kehamilan 41 minggu (di tingkat masyarakat dan
kabupaten.
2. Penilaian janin
pastikan bahwa janin dapat hidup terus di dalam intra uterin. Keadaan yang
keputusan :
Page | 9
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
Gangguan
intergritas kulit
O₂ dalam udara
Laju pernapasan ↓
pertumbuhan (asfiksia)
janin lambat
Bayi tampak
kurus/kecil Hypoxia Hypercapnia
Page | 10
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
Penatalaksanaan
buruk pada keadaan perinatal setelah umur kehamilan 40 minggu dan meningkatnya
insidensi janin besar. Bila kehamilan >40 minggu, ibu hamil dianjurkan menghitung
gerak janin selama 24 jam (tidak boleh < 10 kali) atau menghitung jumlah gerakan
a. Dilakukan induksi persalinan bila tidak ada janin besar, jika janin >4000
mekonium mutlak.
3. Bila servik belum matang perlu menilai keadaan janin lebih lanjut apabila
dua kali.
Page | 11
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
indeks cairan amnion < 5) atau dijumpai deselerasi variable pada NST,
c. Bila volume cairan amnion normal dan NST tidak reaktif, tes dengan
kontraksi (CST) harus dilakukan. Hasil CST positif, janin perlu dilahirkan,
memandang keadaan servik. Tentu saja kehamilan dengan resiko ini tidak
Page | 12
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
janin lahir.
tebal.
Pencegahan
konseling antenatal yang baik, evaluasi ulang umur kehamilan bila ada
komplikasi.
Page | 13
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
A. Pengkajian
1. Riwayat kehamilan
Kardiovaskular
Gastrointestinal
Integumen
Muskuloskeletal
Neurologik
Pulmonary
Renal
Reproduksi
4. Data penunjang
X-ray pada dada dan organ lain untuk menentukan adanya abnormalitas
Page | 14
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
B. Diagnosa
C. Intervensi
hipoksia dapat
mengakibatkan kerusakan
permanen.
Page | 15
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
permanen.
Selidiki penyimpangan
Page | 16
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
dan kejang.
maserasi sepsis.
oksigen.
Page | 17
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
tulang.
mekanisme pertahanan
patogen invasif.
kerusakan kulit.
Page | 18
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
mencegah infeksi.
suplai O₂ Hasil : kulit tampak agak pucat dan O : Kulit klien tidak
intervensi.
Page | 19
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
terpenuhi.
b/d maserasi Hasil : kulit tidak tampak kemerahan hidung, mulut, dan
Page | 20
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
aman.
Page | 21
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
dsb.
gangguan.
gangguan bersih.
gangguan.
Page | 22
Keperawatan Anak - Bayi Risiko Tinggi, Post Matur
Kelas A, Kelompok 3
DAFTAR PUSTAKA
Arvin, Behrman Kliegman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak vol 1. Jakarta : penerbit Buku
Kedokteran EGC
Cunningham, F. Gary. 2006. Obstetric Williams edisi 21. Jakarta : penerbit Buku
Kedokteran EGC
Kedokteran EGC
Page | 23