Anda di halaman 1dari 9

Efektifitas Mengunyah Permen Karet Rendah Gula Dan

Mengulum Es Batu Terhadap Penurunan Rasa Haus Pada


Pasien Penyakit Ginjal Kronis Yang Menjalani
Hemodialisis Di Rsud Tugurejo Semarang.

OLEH
KEL. 9
A. Judul Artikel
Efektifitas mengunyah permen karet
rendah gula dan mengulum es batu terhadap
penurunan rasa haus pada pasien penyakit
ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di
rsud tugurejo semarang.
B. Kata Kunci
Penyakit ginjal kronis, rasa haus,
mengunyah permen karet rendah gula dan
mengulum es batu.
C. Penulis
Noorman Wahyu Arfany, Yunie Armiyati,
Muslim Argo Bayu Kusuma
Telaah Step I (Fokus Penelitian Jelas)
1. Problems
Penyakit ginjal kronik (PGK) atau Chronic Kidney Disease
(CKD) adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal.
Pasien dengan penyakit ginjal kronik di seluruh dunia yang
menjalani penggantian ginjal atau hemodialisis berjumlah sekitar
dua juta orang. Di Indonesia diperkirakan berkisar 100 – 150 per 1
juta penduduk dan prevalensinya mencapai 200 – 250 per juta
penduduk (Firmansyah, 2010, ¶ 2). Data dari RSUD Tugurejo
Semarang didapatkan bahwa jumlah kunjungan pasien yang
menjalani hemodialisis selama tahun 2013 berjumlah 6567 pasien,
sedangkan rata-rata jumlah pasien setiap bulan pada tahun 2013
berjumlah 68 pasien (Rekam Medik RSUD Tugurejo Semarang,
2014).
2. Intervension
Intervensi dalam penelitian ini yaitu Two
group pra-post test design dimana Kelompok
subjek pertama diberikan intervensi mengunyah
permen karet rendah gula dan kelompok subjek
yang kedua diberikan intervensi mengulum es
batu.
3. Comparison Intervension
Penelitian ini menggunakan Intervensi
Pembanding yaitu kelompok subyek pertama di
bandingkan dengan kelompok subyek ke dua.
4. Outcome
a. Hasil penelitian kel. 1 : terjadi penurunan tingkat rasa haus
sebesar 20% p value 0,006 (<0,05). Dpt disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan tingkat rasa haus sebelum dan
setelah diberikan intervensi mengunyah permen karet rendah
gula pada pasien penyakit ginjal kronis
b. Hasil penelitian kel. 2 : terjadi penurunan tingkat rasa haus
sebesar 56%. Berdasarkan hasil uji Wilcoxson didapatkan p
value 0,002 (<0,05) artinya ada perbedaan yang signifikan
tingkat rasa haus sebelum dan setelah diberikan intervensi
mengulum es batu pada pasien penyakit ginjal kronis yang
menjalani hemodialisis di RSUD Tugurejo Semarang.
c. Ada perbedaan yang signifikan antara selisih rata-rata
penurunan intensitas haus pada kelompok mengunyah permen
karet rendah gula dan mengulum es batu, dimana selisih rata-
rata penurunan rasa haus pada kelompok mengulum es batu
lebih besar dibandingkan dengan kelompok mengunyah permen
karet rendah gula
Telaah Step II (Validitas)
1. Recruitment
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan non probability sampling, dengan jumlah sampling
34 orang yaitu 17 responden kelompok mengunyah permen karet
rendah gula dan 17 responden pada kelompok mengulum es batu.

2. Maintenance
Intervensi di mulai dengan membagi responden menjadi 2
kelompok setelah sebelumnya diteliti berdasarkan karateristik jenis
kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan di wawancara tentang
penyebab pasien mengalami gagal ginjal dan harus menjalani terapi
hemodialisis.
2 kelompok responden yang di teliti yaitu kelompok subyek
pertama di berikan intervensi berupa mengunyah permen karet
rendah gula dan kelompok subyek kedua diberikan intervensi
berupamengulum es batu.
3. Measurement
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
quasy eksperiment dengan rancangan penelitian Two group pra-post
test design .
Data yang sudah dianalisa diuji dengan menggunakan data
Uji-t, dua sampel berpasangan uji ini memiliki fungsi untuk
mengetahui perbedaan sebelum & sesudah dilakukan perlakuan
sampel/kelompok perlakuan. Hasilnya uji-t sampel berpasang adalah
ρ= 0,05 maka ada perbedaan dalam penurunan rasa haus sebelum
dan sesudah dilaksananakan intervensi. Uji Mann Whitney
digunakan untuk mengetahui mana yang lebih efektif antara
intervensi pertama mengunyah permen karet rendah gula dengan
yang kedua mengulum es batu.
Telaah Step III (Aplikalibitas)
Dapat diterapkan karena sesuia dengan hasil
penelitian menunjukkan bahwa terapi mengulum es
batu lebih efektif untuk menurunkan rasa haus pada
pasien yang menjalani terapi hemodialisis
dibandingkan dengan mengunyah permen karet rendah
gula.

Anda mungkin juga menyukai