Anda di halaman 1dari 1

1PAS (1 Page Advocacy Speech) Environmental Policy Advocacy

13714057-Mutiara Monica Materials Engineering Students for Better-Future


MESB –Institut Teknologi Bandung

Topik: Pentingnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Salam: Assalamualaikum wr.wb. Selamat siang hadirin yang terhormat, salam sejahtera bagi kita
semua. Puji syukur kehadirat Tuhan YME sehingga kita dapat hadir disini tanpa kurang suatu apapun.

Permasalahan: Indonesia merupakan penghasil sampah terbesar kedua di Dunia setelah Cina
kemudian diikuti oleh Filipina, Vietnam dan Sri Langka. Hal ini menyebabkan Indonesia mengalami
kondisi darurat sampah (penumpukan sampah berdampak: banjir, pencemaran air, penyebaran
wabah penyakit, dll). Dari riset yang dilakukan BSB (Bank Sampah Bersinar). Di Kota Bandung saja,
volume sampah saat ini mencapai 1.600 ton/hari dengan jumlah penduduk sekitar 2,7 juta jiwa.
Sedangkan sampah yang diangkut ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir sampah) sekitar 1.100
ton/hari dengan komposisi sampah organik sebesar 57% dan sampah anorganik sebesar 43%.
Kondisi ini diperparah dengan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah yang sangat
minim. Hal tersebut dapat dilihat dari belum dilakukannya pemilahan sampah berdasarkan
jenisnya (oganik & anorganik) dan penerapan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), ditambah lagi
pemerintah masih setengah-setengah mendukung program ini. Hal ini ditunjukkan dengan tidak
adanya truk pengangkut sampah berdasarkan jenis sampah yang diangkut pada hari tertentu.
(Misalnya hari Senin-Rabu truk mengangkut sampah organik & Kamis-Minggu sampah anorganik).

Rekomendasi: Masalah sampah di Kota Bandung dapat diatasi dengan langkah berikut:

1. Penerapan Peraturan Pemerintah No. 81 thn 2012 pasal 10,11 dan 16 tentang
penyelenggaraan pengelolaan sampah yang terdiri dari pengurangan sampah (pembatasan
timbulan sampah, pendauran ulang sampah & pemanfaatan kembali sampah) dan
penanganan sampah (pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan & pemrosesan
akhir sampah).

2. “Gerakan Sampah jadi Uang” yaitu kegiatan sosial masyarakat yang merupakan bentuk
penerapan Peraturan Pemerintah pada point sebelumnya. Dalam kegiatan ini, masyarakat
menimbang sampah kering ke petugas. Lalu masyarakat akan mendapat voucher sesuai hasil
penimbangan sampah. Voucher tersebut dapat ditukar dengan berbagai hadiah seperti
sembako, baju, sepatu, dll. Gerakan ini diharapkan dapat menumbuhkan antusias masyarakat
dalam mengelola sampah.

3. Inovasi Teknologi  Pemerintah harus menyediakan teknologi yang canggih seperti


biodigester dan mesin pres dalam pengelolaan sampah. Sehingga sampah yang akan diangkut
menjadi lebih kering dan tidak terlalu berat (dapat mereduksi berat sampah hingga 50%).

Ajakan/tantangan:

Masalah penumpukan sampah di Kota Bandung sudah sangat parah. Kita tidak boleh berpangku
tangan kepada pemerintah saja. Masyarakat diharapkan menjadi agen perubahan untuk
menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Marilah kita sebagai masyarakat yang baik,
sadar akan pentingnya pengelolaan sampah.

Kalau tidak dimulai dari kita, siapa lagi?


Salam penutup: Sekian pidato ini saya akhiri. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai