oleh :
Kelompok : 9
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan
DASAR TEORI
Struktur dari lapisan oksida yang terbentuk pada proses anodisasi adalah
heksagonal, karena Al2O3 struktur kristalnya adalah HCP. Struktur HCP
mempunyai 6 atom dalam 1 unit sel dan bilangan koordinasinya 12. Karena itulah
lapisan oksida yang terbentuk memiliki struktur heksagonal seperti gambar
dibawah ini.
1. Rinsing
Rinsing dilakukan untuk menghilangkan pengotor pada logam yang ingin
dianodisasi. Rinsing biasanya menggunakan air dan detergen.
2. Etching
Etching dilakukan untuk mengilangkan lapisan oksida alami dari Aluminium.
Lapisan oksida alami dari spesimen tersebut harus dihilangkan karena lapisan
alami tersebut tidak rata. Agar lapisan yang baru bisa membentuk lapisan yang
rata maka dilakukanlah proses etching. Tahapan ini dilakukan dengan
mencelupkan spesimen ke larutan asam atau basa.Dalam proses anodisasi,
larutan etching yang sering digunakan adalah natrium hidroksida ( NaOH)
Reaksi yang terjadi pada larutan etsa adalah [2] :
a. The etching reaction: 2Al + 2NaOH + 2H2O → 2NaAlO2 + 4H2
b. Dissolution of the aluminate: NaAlO2 + H2O → NaOH + Al (OH)3
c. Dehydration of the solid hydroxide: 2Al(OH)3 → Al2O3 + 3H2O
Laju etsa tergantung pada konsentrasi dari larutan NaOH, temperature, dan
konsentrasi ion aluminium yang keluar larutan. Pada saat konsentrasi ion
aluminium tinggi, larutan berkurang efektifitasnya. Adanya ion lain dari
komponen paduan juga dapat menyebabkan terganggunya proses etsa,
menyebabkan cacat muncul pada permukaan pengerjaan
3. Anodizing
Pada tahap ini lapisan oksida akan terbentuk dipermukaan Aluminium melalui
reaksi elektrokimia. Lapisan ini memiliki pori-pori pada bagian atas
permukaannya. Pada proses anodisasi diperlukan elektroda dan larutan
elektrolit. Larutan elektrolit merupakan senyawa yang bila dilarutkan dalam
pelarut akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat antara lain: HCl,HBr,HI,H2SO4,HNO3,dll. Sedangkan
larutan elektrolit lemah antara lain: CH3COOH,Al(OH)3,AgCl,CaCO3, dll.
Larutan elektrolit yang sering digunakan pada proses anodisasi adalah H2SO4,
elektrolit yang larut dalam air akan terionisasi sebagai berikut : H2SO4 2H+ +
SO42-. Didalam larutan akan terbentuk ion positif H+ dan ion negatif SO42- ,
karena terbentuk ion tersebut maka dalam larutan akan timbul beda potensial
pada larutan H2SO4 sehingga arus listrik dapat mengalir dan membentuk lapisan
oksida.
4. Dyeing
Dyeing adalah proses pewarnaan spesimen dengan mencelupkan spesimen hasil
anodisasi ke dalam suatu zat pewarna yang dipanaskan. Zat pewarna akan
memasuki pori-pori yang terbentuk akibat anodisasi.
Gambar 2.4 Skema Proses Dyeing [4]
5. Sealing
Tahapan sealing dilakukan untuk menutup pori-pori pada lapisan oksida agar
zat pewarna tidak hilang. Sealing dilakukan dengan memasukkan spesimen ke
dalam air panas dengan waktu 15 hingga 20 menit . selama waktu tersebut air
bereaksi dengan aluminium oksida untuk membentuk mineral Boehmite :
Al2O3 + H2O → 2AlOOH.xH2O
Boehmite merupakan material yang keras dan transparan dengan volume yang
lebih besar daripada aluminium oksida. Dengan adanya volume yang lebih
besar tersebut, pori-pori dapat tertutup. Cara lain melakukan sealing adalah
dengan memasukkan spesimen ke dalam larutan air garam. Garam yang
terdapat pada larutan tersebut akan menutupi pori-pori.
Gambar 2.5 Skema Proses Sealing [1]
METODOLOGI PENELITIAN
DATA PENGAMATAN
Arus :1A
Voltase : 13 V
Anodizing : 40 menit
Gambar 4.1 spesimen hasil proses anodisasi & pewarnaan (1) dan spesimen yang tidak
mengalami anodisasi & pewarnaan (2)
BAB VI
KESIMPULAN & SARAN
6.1.Kesimpulan
Perbedaan yang terjadi pada plat 1 dan plat 2 adalah :
Plat 1 Plat 2
Ketebalan Ketebalan berkurang, Ketebalan tetap, dari
dari ketebalan awal 1.00 ketebalan awal 1.00 mm
mm menjadi 0.897 mm menjadi 1.00 mm
Warna Terdapat warna hijau Tidak terjadi pewarnaan
pada permukaan plat 1 pada plat 2
6.2.Saran
a. Proses rinsing harus dilakukan dengan benar-benar bersih agar setelah
dianodisasi dapat membentuk lapisan aluminium oksida lebih maksimal
b. Gunakan sarung tangan saat membuat larutan H2SO4 maupun larutan
NaOH
c. Penempatan sampel untuk dianodisasi harus tepat agar elektroda tidak
ikut tercelup
DAFTAR PUSTAKA
Tugas Tambahan :