Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Hi Muhammad Yusuf 046/SKP/2016 03 1/2
Tanggal Terbit Di tetapkan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. I Wayan Surya W, M.M.R.
25 Oktober 2016
Memberikan obat yang berisiko tinggi menyebabkan
PENGERTIAN cedera bermakna pada pasien jika obat digunakan
secara tidak tepat
Mencegah terjadinya kesalahan / error dalam pelayanan
TUJUAN obat yang perlu diwaspadai kepada pasien
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Hi.Muhammad Yusuf No: 105/SK/DIR/X/2016
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 58/MENKES/PER/VIII/2014 tentang
KEBIJAKAN
Kefarmasian Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
1. Sebelum perawat memberikan
obat highalert kepada pasien maka perawat lain
harus melakukan pemeriksaan kembali (double
check) secara independen :
 Kesesuaian antara obat dengan rekam
medik/instruksi dokter.
 Ketepatan perhitungan dosis obat.
 Identitas pasien.
PROSEDUR
2. Obat high alert infus harus dipastikan :
 Ketepatan kecepatan pompa infus (infuse pump).
 Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama
obat pada syringe pump dan disetiap ujung jalur
selang.
3. Obat high alert elektrolit konsentrasi tinggi harus
diberikan sesuai perhitungan standar yang telah
baku, yang berlaku di semua ruang perawatan.
PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Rumah Sakit
Hi Muhammad Yusuf 046/SKP/2016 03 2/2

4. Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat


pengantar menjelaskan kepada perawat penerima
pasien bahwa pasien mendapatkan obat high
alert, dan menyerahkan formulir pencatatan obat

UNIT TERKAIT Instalasi farmasi ,Instalasi gawat darurat,Instalasi Rawat


inap, Instalasi Rawat Jalan ,Instalasi Kamar Bedah,
Instalasi HCU

Anda mungkin juga menyukai