Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH STATISTIKA MATEMATIKA I

“DISTRIBUSI NEGATIF BINOMIAL”

Disusun oleh :
Kelompok 5/ PMtk 3C
1. Tri Yunita (1714500010)
2. Desi Arumsari (1714500045)

Universitas Pancasakti Tegal


Jl. Halmahera Km. 1 Kota Tegal – Telp (0283) 351082
2015
DISTRIBUSI NEGATIF BINOMIAL

Distribusi negatif binomial adalah distribusi hasil percobaan Bernoulli


yang diulang sampai mendapatkan sukses ke-k. Seperti yang di jelaskan pada sub
bab sebelumnya, distribusi binomial merupakan percobaan yang terdiri atas
ulangan-ulangan dengan pemulihan yang mempunyai dua kemungkinan. Sekarang
kita akan mencoba suatu percobaan yang mirip dengan binomial, tetapi dengan
pengulangan yang terus menerus sampai terjadi sejumlah keberhasilan tertentu.
Bila x menyatakan banyaknya ulangan yang menghasilkan x keberhasilan,
probabilitas terjadinya keberhasilan pada ulangan bebas ke k didahului oleh
keberhasilan k – 1 dan k – x kegagalan, distribusi peubah acak x merupakan
banyaknya ulangan sampai terjadinya x keberhasilan. Akan tetapi, karena masing-
masing ulangan bebas satu sama lain, mereka perlu dikalikan dengan semua
probabilitas p dan kegagalan dengan q = 1 – p. Dengan demikian, probabilitas
urutannya berakhir pada keberhasilan, yaitu px qk-x. Sekarang tinggal menghitung
banyaknya kombinasi yang mempunyai keberhasilan x dan kegagalan (k – x).
Selanjutnya banyak titik kombinasi ini dikalikan dengan p xqk–x untuk
mendapatkan rumus umum distribusi binomial negatif. Dengan kata lain, jika
suatu percobaan binomial negatif mempunyai probabilitas keberhasilan p dan
probabilitas kegagalan q, distribusi probabilitas peubah acak x adalah banyaknya
ulangan sampai terjadinya x keberhasilan sehingga secara matematis distribusi
binomial negatif dirumuskan menjadi :

𝐤 𝐱 𝐤−𝐱
𝐛∗ 𝐱; 𝐤, 𝐩 = 𝐩 𝐪 , 𝐱 = 𝐤, 𝐤 + 𝟏, 𝐤 + 𝟐, …
𝐱

Di pandang percobaan Binomial, misal X menyatakan banyaknya


percobaan yang dibutuhkan untuk memperoleh r sukses yang pertama. Maka
distribusi peluang X adalah distribusi binomial negatif, dinotasikan X~NB(r,p),
dan fdp diskritnya diberikan dengan :
𝐱 − 𝟏 𝐫 𝐱−𝐫
𝐟 𝐱; 𝐫, 𝐩 = 𝐩𝐪 , 𝐱 = 𝐫, 𝐫 + 𝟏, … (𝟏)
𝐫−𝟏

Persamaan (1) dapat diperoleh langsung dari distribusi binomial. Kejadian


{X = x} dapat terjadi hanya jika terdapat tepat r − 1 sukses pada x − 1 trial yang
pertama, dan satu sukses pada trial ke-x. Peluang r − 1 sukses pada x − 1 trial
𝐱−𝟏
merupakan peluang binomial 𝐫−𝟏
𝐩𝐫−𝟏 (𝟏 − 𝐩)𝐱−𝐫 , dan sukses pada trial ke-x
mempunyai peluang p. Sehingga dengan menggandakan kedua peluang ini,
diperoleh persamaan (1).
Distribusi binomial negatif kadang didefinisikan dalam pengertian variabel
random Y: banyaknya kegagalan sebelum memperoleh r sukses. Secara statistik,
rumusan ini akan ekuivalen dengan rumusan dalam pengertian X di atas, karena Y
= X – r. Dengan menggunakan hubungan antara Y dan X, alternatif lain dari
distribusi binomial negatif adalah

𝐫+𝐲−𝟏 𝐫 𝐲
𝐟 𝐲; 𝐫, 𝐩 = 𝐩𝐪 , 𝐲 = 𝟎, 𝟏, …
𝐲

Masalah binomial negatif kadang menunjuk pada sampling invers


binomial. Misalkan X~NB(r,p) dan W~B(n,p), dapat diperoleh

𝐏 𝐗≤𝐧 =𝐏 𝐖≥𝐫

Yakni, W ≥ r berkaitan dengan kejadian memperoleh r atau lebih sukses


dalam n trial, dan ini berarti sebanyak n atau kurang trial akan diperlukan untuk
memperoleh r sukses pertama. Jelasnya, distribusi binomial negatif dapat
diekspresikan dalam pengertian fdk binomial dengan hubungan

𝐟 𝐱; 𝐫, 𝐩 = 𝐏 𝐗 ≤ 𝐱 = 𝟏 − 𝐁 𝐫 − 𝟏; 𝐱, 𝐩

= 𝐁(𝐱 − 𝐫; 𝐱, 𝐪)
Contoh Soal :
1. Probabilitas campuran beton tidak rusak ketika dijatuhkan adalah
3
. Berapakah probabilitasnya ada 2 dari 4 campuran beton yang dijatuhkan
4

tidak rusak?
Penyelesaian :
Diket : Di asumsikan “sukses = tidak rusak”
3 3 1
x=2 k=4 p=4 q=1−4 =4

Ditanya : Berapakah probabilitasnya ada 2 dari 4 campuran beton yang


dijatuhkan tidak rusak?
k
Jawab : b∗ x; k, p = x
px qk−x
3 4 3 3
b∗ 2; 4, 4 = 2
(4)2 (1 − 4)4−2
4 3 1
= 2
(4 )2 (4 )2
4
= 2
(0.5625)(0.0625)
= 0.2109375
 Jadi, probabilitas 2 dari 4 campuran beton yang dijatuhkan tidak rusak
adalah 0.2109375.

2. Seorang peneliti tengah menginokulasi beberapa tikus putih dengan


menyuntikkan virus yang menyerang metabolisme pencernaan sampai ia
memperoleh 3 ekor tikus putih terserang penyakit tersebut. Bila probabilitas
terjangkit penyakit itu adalah 25%, berapa probabilitas bahwa dalam
percobaan itu diperlukan 10 ekor tikus?
Penyelesaian :
Diket :x=3 k = 10
25
p = 100 = 0.25 q = 1 − 0.25 = 0.75

Ditanya : Berapa probabilitas bahwa dalam percobaan itu diperlukan 10


ekor tikus?
k
Jawab : b∗ x; k, p = x
px qk−x
10
b∗ 3; 10,0.25 = 3
(0.25)3 (1 − 0.25)10−3
10
= 3
(0.25)3 (0.75)7
10
= 3
(0.015625)(0.133483886)
= 0.250282286
Jadi probabilitas diperlukannya 10 ekor tikus putih untuk 3 ekor tikus yang
terserang penyakit adalah 0.250282286.

3. Tim A dan Tim B bertanding dalam seri pertandingan “seven-game”. Yaitu


seri pertandingan akan berakhir apabila salah satu tim memenangkan empat
pertandingan. Untuk setiap pertandingan, P(A menang) = 0.6 dan
pertandingan diasumsikan independen. Berapa peluang bahwa seri
pertandingan tersebut akan berakhir tepat pada pertandingan ke-enam?
Penyelesaian :
Diket :x=6 r=4 p = 0.6 q = 1 − 0.6 = 0.4
Ditanya : Berapa peluang bahwa seri pertandingan tersebut akan berakhir
tepat pada pertandingan ke-enam?
Jawab : P(A menang dalam pertandingan ke-6)
x − 1 r x−r
f x; r, p = pq
r−1
6−1 4 6−4
f(6;4,0.6) = 4−1
0.6 1 − 0.6
5 4 2
= 0.6 0.4
3
5
= 0.1296 0.16
3
= 0.20736
P(B menang dalam pertandingan ke-6)
x − 1 r x−r
f x; r, p = pq
r−1
6−1
f(6;4,0.4) = 4−1
(0.4)4 (1 − 0.4)6−4
5
= (0.4)4 (0.6)2
3
5
= 0.0256
3
= 0.09216
P(seri berjalan 6 pertandingan) = 0.20736 + 0.09216
= 0.29952
Jadi, peluang bahwa seri pertandingan tersebut akan berakhir tepat pada
pertandingan ke-enam adalah 0.29952.

4. Jika dalam contoh 3 kita tertarik menghitung peluang bahwa tim A


memenangkan seri pertandingan dalam maksimal enam pertandingan, maka :
x = 6, r = 4 dan p = 0.6
Penyelesaian : P(A menang dalam maksimal 6 kali pertandingan)
P X ≤ x = P[X ≤ 6]
= f x; r, p
= f 6; 4, 0.6
6
𝑥−1
= (0.6)4 (0.4)𝑥−4
3
𝑥=4

= B 2; 6, 0.4
2
6
= (0.4)𝑤 (0.6)6−𝑤
𝑤
𝑤=0

= 0.5443
Ini berarti peluang memenangkan seri pertandingan dalam maksimal enam
kali pertandingan ekuivalen dengan peluang menerima kekalahan dalam
maksimal dua pertandingan dari enam pertandingan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.rumusstatistik.com/2012/07/rumus-distribusi-binomial-negatif.html
Chytrasari, A. Nina Rosana. (2005). Statistika Matematika I. Tegal: Universitas
Pancasakti Tegal.
http://hmtsfst.ukm.unsoed.ac.id/files/2012/06/distribusi-binomial-negatif-tugas-
statistik1.pdf

Anda mungkin juga menyukai