Anda di halaman 1dari 6

Skenario A Blok 25 Tahun 2018

Arkan usia 15 bulan dibawa ke Puskesmas karena belum bisa berdiri.

Arkan baru bisa tengkurap pada usia 6 bulan. Saat ini bisa merayap, kepala bisa berdiri tegak
selama beberapa detik, dan belum bisa duduk. Arkan belum bisa bicara, baru bisa mengoceh
ba-ba dan ma-ma, sering tidak menoleh bila dipanggil. Arkan belum bisa memegang benda,
belum bisa memasukkan benda ke mulut dan bertepuk tangan.

Arkan anak ketiga dari ibu usia 28 tahun. Selama hamil periksa ke bidan 3 kali. Lahir SC
karena ibu preeklampsia, pada usia kehamilan 38 minggu. Setelah lahir tidak langsung
menangis, menangis setelah lebih kurang 10 menit. Berat badan lahir 2.200 gram, panjang
badan tidak diukur. Dirujuk ke ruang Perinatal RSMH karena susah bernapas dan dirawat
selama seminggu. Saat dirawat anak mengalami kuning dan diterapi sinar, tidak pernah
kejang.

Riwayat imunisasi sudah mendapat imunisasi BCG, Polio 4x, DPT, Hepatitis B dan HiB 4x,
dan campak 1x pada usia 10 bulan.

Arkan masih mendapat ASI, diberi susu formula sejak usia 2 bulan selang seling dengan ASI.
Sekarang makan nasi tim, belum bisa makan nasi biasa.

Pada pemeriksaan ditemukan BB 8,5 kg, PB 80 cm, lingkaran kepala 42 cm. Tidak ada
gambaran dismorfik, anak sadar, kontak mata ada, tapi tidak mau tersenyum, kepada
pemeriksa. Anak tidak bisa bicara, bisa mengucapkan ba-ba dan ma-ma, dan menoleh ketika
dipanggil dengan suara keras. Anak bisa tengkurap dan menahan kepala beberapa detik.
Belum bisa mengambil dan memegang kubus. Keempat anggota gerak kaku dan susah
ditekuk, gerakan kurang, dengan kekuatan 3. Tonus meningkat, refleks fisiologis meningkat,
refleks Babinsky (+), tidak ada refleks Moro dan refleks menggenggam. Tidak ada gerakan
yang tidak terkontrol. Tidak ada kelainan anatomi pada anggota gerak. Hasil pemeriksaan
KPSP usia 15 bulan didapatkan 3 yang bisa dilakukan Arkan.
Klarifikasi Istilah

1. Sectio Caesaria (SC) :


Teknik terminasi yang dilakukan secara praabdominal yang sesuai indikasi, salah
satunya adalah preeklampsia pada ibu hamil.
2. Preeklampsia :
Hipertensi yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu disertai dengan proteinuria.
3. Imunisasi BCG :
Vaksin hidup yang dibuat dari Mikrobakterium bovis dan menimbulkan sensitivitas
terhadap tuberkulin.
4. Imunisasi Polio :
Vaksin yang digunakan untuk mencegah polio myelitis atau infeksi polio.
5. Imunisasi DPT :
Imunisasi wajib balita untuk mencegah difteri, pertusis, dan tetanus.
6. Imunisasi Hepatitis B :
Vaksin yang mengandung antigen virus Hepatitis B (HbsAg) yang tidak menginfeksi
dihasilkan dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa DNA untuk mencegah
tertularnya infeksi penyakit hati yang ditularkan oleh virus Hepatitis B.
7. Imunisasi HiB :
Imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit meningitis.
8. Imunisasi campak :
Vaksin virus hidup yang dilemahkan, merupakan vaksin beku kering pada vial yang
harus dilarutkan hanya dengan pelarut vaksin campak kering.
9. Nasi tim :
Nasi lembek yang dimasak dengan cara ditim, direbus di kuali atau panci bertutup.
10. Gambaran dismorfik :
Kelainan perkembangan morfologi.
11. Refleks moro :
Suatu respon tiba-tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan
yang mengejutkan di mana ketika dikejutkan bayi tersebut akan melengkungkan
punggungnya, melemparkan kepala ke belakang, dan merentangkan tangan dan
kakinya.
12. Refleks Babinsky :
Refleks berupa dorsofleksi ibu jari kaki pada perangsangan telapak kaki yang
merupakan refleks normal pada bayi dan menghilang pada usia 4-6 bulan.
13. Refleks fisiologis :
Refleks yang muncul pada orang normal yang merupakan jawaban terhadap suatu
rangsangan, bila rangsangan dijawab dengan bangkitnya gerakan maka menandakan
daerah yang dirangsang dan otot yang bergerak secara reflektorik terdapat adanya
suatu hubungan.
14. Pemeriksaan KPSP :
Pemeriksaan Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan,penilaian perkembangan anak
dalam empat sektor perkembangan, yaitu motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa,
dan sosialisasi/kemandirian.

Identifikasi Masalah

1. Arkan usia 15 bulan dibawa ke Puskesmas karena belum bisa berdiri. Ia baru bisa
tengkurap pada usia 6 bulan. Saat ini bisa merayap, kepala bisa berdiri tegak selama
beberapa detik, dan belum bisa duduk, belum bisa bicara, baru bisa mengoceh ba-ba
dan ma-ma, sering tidak menoleh bila dipanggil, belum bisa memegang benda, dan
juga belum bisa memasukkan benda ke mulut dan bertepuk tangan. (I)
2. Arkan anak ketiga dari ibu usia 28 tahun. Selama hamil periksa ke bidan 3 kali. Lahir
SC karena ibu preeklampsia, pada usia kehamilan 38 minggu. Setelah lahir tidak
langsung menangis, menangis setelah lebih kurang 10 menit. Berat badan lahir 2.200
gram, panjang badan tidak diukur. Dirujuk ke ruang Perinatal RSMH karena susah
bernapas dan dirawat selama seminggu. Saat dirawat anak mengalami kuning dan
diterapi sinar, tidak pernah kejang. (II)
3. Riwayat imunisasi sudah mendapat imunisasi BCG, Polio 4x, DPT, Hepatitis B dan
HiB 4x, dan campak 1x pada usia 10 bulan. (informasi)
4. Arkan masih mendapat ASI, diberi susu formula sejak usia 2 bulan selang seling
dengan ASI. Sekarang makan nasi tim, belum bisa makan nasi biasa. (informasi)
5. Pada pemeriksaan ditemukan BB 8,5 kg, PB 80 cm, lingkaran kepala 42 cm. Tidak
ada gambaran dismorfik, anak sadar, kontak mata ada, tapi tidak mau tersenyum,
kepada pemeriksa. Anak tidak bisa bicara, bisa mengucapkan ba-ba dan ma-ma, dan
menoleh ketika dipanggil dengan suara keras. Anak bisa tengkurap dan menahan
kepala beberapa detik. Belum bisa mengambil dan memegang kubus. Keempat
anggota gerak kaku dan susah ditekuk, gerakan kurang, dengan kekuatan 3. Tonus
meningkat, refleks fisiologis meningkat, refleks Babinsky (+), tidak ada refleks Moro
dan refleks menggenggam. Tidak ada gerakan yang tidak terkontrol. Tidak ada
kelainan anatomi pada anggota gerak. Hasil pemeriksaan KPSP usia 15 bulan
didapatkan 3 yang bisa dilakukan Arkan. (informasi)

Analisis Masalah

1. Arkan usia 15 bulan dibawa ke Puskesmas karena belum bisa berdiri. Ia baru bisa
tengkurap pada usia 6 bulan. Saat ini bisa merayap, kepala bisa berdiri tegak selama
beberapa detik, dan belum bisa duduk, belum bisa bicara, baru bisa mengoceh ba-ba
dan ma-ma, sering tidak menoleh bila dipanggil, belum bisa memegang benda, dan
juga belum bisa memasukkan benda ke mulut dan bertepuk tangan.
a. Bagaimana perkembangan normal anak hingga usia 15 bulan?
b. Bagaimana interpretasi perkembangan Arkan pada kasus?
c. Apa penyebab keterlambatan perkembangan pada anak secara umum dan pada
Arkan? (kemungkinan karena apa)
d. Bagaimana mekanisme dari keterlambatan perkembangan anak terkait kasus?

2. Arkan anak ketiga dari ibu usia 28 tahun. Selama hamil periksa ke bidan 3 kali. Lahir
SC karena ibu preeklampsia, pada usia kehamilan 38 minggu. Setelah lahir tidak
langsung menangis, menangis setelah lebih kurang 10 menit. Berat badan lahir 2.200
gram, panjang badan tidak diukur. Dirujuk ke ruang Perinatal RSMH karena susah
bernapas dan dirawat selama seminggu. Saat dirawat anak mengalami kuning dan
diterapi sinar, tidak pernah kejang.
a. Apa hubungan riwayat kehamilan ibu (jumlah ANC, ibu preeklampsia)
dengan keluhan yang dialami Arkan?
b. Apa hubungan kelahiran anak dengan keluhan yang dialami Arkan? (bisa
menyebabkan apa)
i. anak ketiga
ii. lahir SC
iii. setelah lahir tidak langsung menangis
iv. BBLR
v. susah bernapas selama seminggu
c. Apa hubungan terapi sinar dan riwayat kuning dengan keluhan pada kasus?
3. Riwayat imunisasi sudah mendapat imunisasi BCG, Polio 4x, DPT 3x, Hepatitis B 3x
dan HiB 3x, dan campak 1x pada usia 10 bulan.
a. Bagaimana jadwal pemberian imunisasi pada anak usia 15 bulan? Apakah
imunisasi yang diberikan pada kasus sudah tepat?
b. Apa makna klinis dari riwayat imunisasi dengan keluhan yang dialami pada
kasus?
4. Arkan masih mendapat ASI, diberi susu formula sejak usia 2 bulan selang seling
dengan ASI. Sekarang makan nasi tim, belum bisa makan nasi biasa.
a. Bagaimana anjuran pemberian nutrisi pada anak usia 15 bulan?
b. Apakah pemberian nutrisi yang diberikan pada Arkan sudah sesuai? (dampak)
c. Apa makna klinis Arkan belum bisa makan nasi biasa? Mengapa?
d. Bagaimana perkembangan oromotor pada anak usia 15 bulan?

5. Pada pemeriksaan ditemukan BB 8,5 kg, PB 80 cm, lingkaran kepala 42 cm. Tidak
ada gambaran dismorfik, anak sadar, kontak mata ada, tapi tidak mau tersenyum,
kepada pemeriksa. Anak tidak bisa bicara, bisa mengucapkan ba-ba dan ma-ma, dan
menoleh ketika dipanggil dengan suara keras. Anak bisa tengkurap dan menahan
kepala beberapa detik. Belum bisa mengambil dan memegang kubus. Keempat
anggota gerak kaku dan susah ditekuk, gerakan kurang, dengan kekuatan 3. Tonus
meningkat, refleks fisiologis meningkat, refleks Babinsky (+), tidak ada refleks Moro
dan refleks menggenggam. Tidak ada gerakan yang tidak terkontrol. Tidak ada
kelainan anatomi pada anggota gerak. Hasil pemeriksaan KPSP usia 15 bulan
didapatkan 3 yang bisa dilakukan Arkan.
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan di atas?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan di atas?
c. Bagaimana prosedur pemeriksaan KPSP anak usia 15 bulan? (sampai cara
interpretasi)

Hipotesis:

Arkan, anak laki-laki usia 15 bulan, mengalami global development delayed ec suspek
cerebral palsy quadriplegia tipe spastik.

Aspek Klinis: GDD


a) DD
b) How to diagnose (Pemeriksaan penunjang)
c) WD
d) Epidemiologi (GDD, CP)
e) Etiologi (GDD, CP)
f) Klasifikasi (GDD, CP)
g) Faktor risiko (GDD, CP)
h) Patogenesis dan patofisiologi
i) Manifestasi klinis (GDD, CP)
j) Tatalaksana (konseling kepada keluarga, perujukan)
k) Pencegahan dan edukasi
l) Komplikasi
m) Prognosis
n) SKDI

LI

1. Perkembangan dan Pertumbuhan Anak


a. Definisi
b. Tahapan dan tanda-tanda (karakteristik) sampai usia 15 bulan
c. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
d. Cara menilai tumbuh kembang (kurva, KPSP)
2. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
a. GDD
b. Langkah-langkah mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan dan
perkembangan
3. Cerebral Palsy

Anda mungkin juga menyukai