Anda di halaman 1dari 20

IMPLANTASI

Dr. H. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K)


IMPLANTASI
Definisi :

 Mammalia = blastosis bersarang dalam rahim


 hub. Timbal balik Selaput Ekstra Embrio
– Selaput Lendir Rahim
 Unggas/mammalia bertelur : blastosis
melekat pada yolk  embrio berkembang di
luar tubuh induk
 Blastosis aktif = penjuluran kaki palsu
(pseudopodia / serat-serat protein
menembus epitel rahim)
 Rahim aktif = implan jar. Otot / tumor
(progestasi)
 Blastosis dan rahim sinkron  kegagalan
(TE)
PROSES IMPLANTASI
Induk Blastosol
Serum Prot., Glukosa, P & Cl
Implantasi
K+ & Bikarbonat

mempermudah tropoblas
melekat pada SLR

karbonik anhidrase

as.karb. CO2 & O2


Blastocyst
Implantation
JENIS-JENIS IMPLANTASI

 Superficial (sentral)
blastosis di lumen rahimkelinci,
karnivora, ungulata
 Eksentrik

blastosis di kripta / lipatan SLR rodensia


 Profundal (intertitial)

blastosis menembus & berkembang dlm


endometrium manusia, kelelawar &
marmut
- Kegagalan implan  kematianembrio dini
(early death emryonic/EDE)  hari 27:
masa kritis bagi kehidupan embrio
- EDE : domba = 20 – 30 %, babi = 25 – 40
%
 FAKTOR-FAKTOR EED

1. Umur Induk
- makin dewasa makin baik
- dewasa : muda  73 : 33 % meski
Conceptio Rate / CR sama
2. Temperatur
 Secara eksperimental  tahap awal paling cepat
terpengaruh  hasil variasi
 Embrio domba= perub. mekanisme regulasi
metabolik & sintesa protein
 embrio lemah (mampu tumbuh) tapi / saat
implan

3. Nutrisi
- ( - ) nutrisi 7 – 21 = 15 %
- ( - ) selenium & iodin = meningkatkan kematian
 glikogen, lemak, reruntuhan sel & leukosit
histotrof terutamaglisin, alanin, taurin & glutamin
dibutuhkan embrio
4. Hormonal
 Progesteron  hormon utama thd perub. Preimplantasi –
bunting
 Progesteron rendah  menurunkan daya hidup embrio
dalam rahim
 Kadar < 100 g ( dlm Cl ) tak mempertahankan kelangsungan
hidup embrio pada sapi
 Injeksi 100 mg dapat meningkatkan daya hidup embrio (7 hari
fertilisasi)

5. Kontaminasi Kuman
 Menggagalkan implantasi a / infeksi o / jasad renik
 Kontaminasi = menembus zp bersama spermatozoa embrio
melalui media biakan (Ricketsia, protozoa, klamidia & virus
(blue tangue / domba), babi = paruovirus, pseudorabies,
vesicular stomatitis, african swine fever, food & mouth disease
(PMK) & cytomegalo virus
6. Immunologis
 Embrio alograf dg induk (antigen) 
susunan genetika khas yang berbeda
 Embrio memproteksi diri ( zigotin )
menekan sistem kekebalan induk bersifat
lokal dlm rahim

7. Faktor-Faktor Lain :
- musim
- variasi individual
- inbreeding
- obesitas

Anda mungkin juga menyukai