KONSEP PENELITIAN
4.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualiasasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti,
Notoatmodjo (2010). Berdasarkan teori tersebut, peneliti mengembangkan kerangka
konsep penelitian mengenai “Hubungan Antara Keterampilan Komunikasi Bidan dan
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang
Tahun 2014 sebagai berikut:
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mengidentifikasi variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
penomena (Hidayat, 2008).
N Z21- /2 P (1-P)
n = ------------------------------
(N-1) d2 + Z2 1-α/2 P (1-P)
Keterangan :
N : Besar populasi
Z²1-α/2 : Harga normal baku sesuai dengan luas area dibawah kurva baku
sebesar (1-α/2) untuk α = 0,05 – nilai Z = 1,96
p : Proporsi kasus yang diteliti dalam populasi (0,5)
d : Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi 0,05 (WHO, samplesize
determation for health stady: geneva).
Keterangan:
t hitung : Koefisien korelasi
ΣXi : Jumlah skor item
ΣYi : Jumlah skor total
N : Jumlah responden
RumusUji t
Keterangan:
t : nilai t hitung
r : koefisiensi hasil r hitung
n : Jumlah responden
Jika t hitung> t table Ho ditolak; Ha diterima
Jika t hitung< t table Ho diterima; Ha ditolak (Hastono, 2007).
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi tiap kategori
n = Jumlah sampel
Pada Penelitian iniyang meliputi analisa univariat adalah presentase
intonasi bidan terhadap pelayanan pasien, presentase ekpresi wajah bidan
terhadap pelayanan pasien,presentase kontak mata bidan terhadap pelayanan
pasien, presentase sentuhan bidan terhadap pelayanan pasien, presentase
penampilan fisik bidan terhadap pelayanan pasien dan presentase empati
bidan terhadap pelayanan pasien.
Dengan df=(k-1)(n-1)
Keterangan:
O : Nilai observasi
E : Nilai ekspetasi (yang diharapkan)
b : Jumlah baris
k :Jumlah kolom
X2 :Statistik Chi-Square
Σ : Jumlah
Jika X2 hitung ≥X2 tabel = H0 ditolak
Jika X2 hitung <X2 tabel = H0 diterima
(Sugiono, 2010:143)
Adapun keterbatasan uji Chi Square adalah :
1. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 1
2. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5, lebih
dari 20% dari jumlah sel.
Jika keterbatasan tersebut terjadi pada saat uji Chi Square, peneliti harus
menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan dalam rangka
memperbesar frekuensi harapan dari sel-sel tersebut (penggabungan ini
dilakukan untuk analisis tabel silang lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x4, dsb)
(Hastono, 2007).