PENDAHULUAN
1|I n t er a k si d a n S t r a t eg i B el a j a r M en g a j a r
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Belajar dan Pembelajaran ?
2. Apa Saja Prinsip-Prinsip Belajar dalam Pencapaian Tujuan Pembelajaran ?
3. Apa Saja Klasifikasi Teori Belajar dalam Pembelajaran ?
4. Bagaimana Proses Paradigma Pembelajaran ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Belajar dan Pembelajaran
2. Mengetahui Saja Prinsip-Prinsip Belajar dalam Pencapaian Tujuan Pembelajaran
3. Mengetahui Saja Klasifikasi Teori Belajar dalam Pembelajaran
4. Mengetahui Proses Paradigma Pembelajaran
2|I n t er a k si d a n S t r a t eg i B el a j a r M en g a j a r
BAB II
PEMBAHASAN
3|I n t er a k si d a n S t r a t eg i B el a j a r M en g a j a r
2. Menurut Warsita
Pembelajaran merupakan suatau usaha untuk membuat peserta didik belajar atau
suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.
3. Menurut Corey
Pembelajaran merupakan suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkat laku tertentu
dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
4. Menurut Sudjana
Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja
untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak yaitu
antara peserta didik “warga belajar” dan pendidik “sumber belajar” yang melakukan
kegiatan membelajarkan.
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan sesorang atau peserta didik secara
pribadi dan sepihak. Sementara pembelajaran itu melibatkan dua pihak yaitu guru dan
peserta didik yang di dalamnya mengandung dua unsur sekaligus yaitu mengajar dan
belajar (teaching and learning). Jadi pembelajaran telah mencakup belajar. Istilah
pembelajaran merupakan perubahan istilah yang sebelumnya dikenal dengan istilah
proses belajar mengajar (PBM) atau kegiatan belajar mengajar (KBM).
4|I n t er a k si d a n S t r a t eg i B el a j a r M en g a j a r
2.2 PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DALAM PENCAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
Untuk menciptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran yang
berprestatif dan menyenangkan, perlu diketahui berbagai landasan yakni prinsip-
prinsip maupun teori belajar. Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya
pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang
diinginkan
Prinsip adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama dan menjadi
dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya
mencapai hasil yang diinginkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik antara pendidik dan peserta didik. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku
dari kita yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu. Belajar bukan suatu penguasaan latihan
melainkan perubahaan kelakuan, kegiatan belajar dapat dialami oleh orang yang sedang
belajar dan juga diamati oleh orang lain. Dan untuk menghasilkan perubahan tingkah
laku baik dalam pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai sebagai hasil interaksinya
dengan lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Prinsip Belajar adalah suatu
hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik agar siswa mendapat
motivasi belajar yang berguna bagi dirinya sendiri. Dan juga, prinsip belajar dapat
digunakan sebagai landasan berfikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar
Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan
peserta didik.
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya akan membentuk manusia yang mampu
bersaing di dunia global. Sumber daya manusia yang mampu bersaing memasuki dunia
global adalah manusia yang benar-benar unggul.
Berikut ini adalah contoh prinsip-prinspnya:
1. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Yang dimaksud dengan prinsip kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi
kesiapan siswa atau kondisi siswa yang memungkinkan ia dapat belajar. Proses
belajar dipengaruhi oleh kesiapan peserta didik. Yang dimaksud dengan kesiapan
atau readiness adalah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar.
Seorang siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan
mengalami kesulitan untuk menguasai kemampuan yang diharapkan. Yang
termasuk kesiapan adalah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi, latar
belakang, pengalaman, hasil belajar yang lalu, dan faktor-faktor lain yang
5|I n t er a k si d a n S t r a t eg i B el a j a r M en g a j a r
memungkinkan seseorang dapat belajar. Berikut ini beberapa hal yang berkaitan
dengan kesiapan, yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran.
a. Seorang individu akan dapat belajar dengan baik apabila tugas-tugas yang
diberikan kepadanya erat hubungannya dengan kemampuan, minat, dan latar
belakangnya.
b. Kesiapan belajar harus dikaji bukan diduga. Hal ini mengandung arti bahwa
apabila seorang guru ingin mendapat gambaran kesiapan siswanya untuk
mempelajari sesuatu, ia harus melakukan pengetesan kesiapan.
c. Jika seorang individu kurang memiliki kesiapan untuk suatu tugas, tugas itu
akan ditunda sampai individu tersebut memiliki kesiapan untuk melaksanakan
tugas.
d. Bahan-bahan, kegiatan dan tugas, seharusnya divariasikan sesuai dengan faktor
kesiapan individu.
Berkaitan dengan prinsip kesiapan dalam belajar, dalam memulai kegiatan
pembelajaran peserta didik hendaknya memberikan apersepsi. Apersepsi berfungsi
mempersiapkan kondisi belajar pada peserta didik. Melalui apersepsi pendidik
dapat menciptakan suasana siap mental peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran. Kegiatan yang dapat dilakukan pendidik dalam menyiapkan peserta
didik untuk belajar, diantaranya adalah:
a. Mengaitkan materi yang dipelajari dengan materi yang telah dikuasai siswa.
b. Memulai pembelajaran dari hal-hal yang telah dikenal atau dikuasai siswa.
3. Prinsip Persepsi
Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi
oleh perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan
caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku
individu. Siswa yang mempunyai presepsi positif terhadap kegiatan belajar dan
dirinya,mereka akan senang dan sungguh-sungguh belajar. Berkenaan dengan
prinsip prepsi ini, berikut ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
a. Persepsi siswa terhadap sesuatu di pengaruhi oleh faktor lingkungan dimana
siswa berada.
b. Cara seorang melihat dirinya berpengaruh terhadap perilakunya. Dalam suatu
situasi seorang siswa cenderung bertindak sesuai dengan cara ia melihat dirinya
sendiri.
c. Untuk membentuk presepsi yang tepat, siswa dapat dibantu dengan cara
memberi kesempatan kepada mereka untuk menilai dirinya sendiri. Perilaku
yang baik tergantung pada persepsi yang cermat dan nyata mengenai suatu
situasi.
d. Kecermatan persepsi harus sering dicek. Diskusi kelompok dapat dijadikan
sarana untuk mengklarifikasi persepsi mereka.
e. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa akan mempengaruhi
pandangannya terhadap dirinya.
f. Dalam menumbuhkan persepsi yang positif baik terhadap dirinya maupun
terhadap kegiatan belajar, guru hendaknya : Menciptakan iklim kelas yang
menyenangkan dan aman sehingga siswa merasa senang dalam belajar,
mengorganisasi materi pelajaran dengan memperhatikan tingkat kesulitan untuk
7|I n t er a k si d a n S t r a t eg i B el a j a r M en g a j a r
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai keberhasilan dalam
belajar, elaksanakan kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga siswa
merasa senang dalam melaksanakan tugas belajar yang diberikan.
4. Prinsip Tujuan
Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang. Tujuan
harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh siswa pada saat proses belajar
terjadi. Mengenai tujuan ini ada beberapa individu yang perlu diperhatikan:
a. Tujuan seharusnya mewadahi kemampuan yang harus dicapai.
b. Penetapan tujuan seharusnya mempertimbangkan kebutuhan individu dan
masyrakat.
c. Siswa akan dapat menerima tujuan yang dirasakan memenuhi kebutuhannya.
d. Tujuan guru dan siswa seharusnya sama atau sesuai.
e. Aturan-aturan yang ditetapkan oleh masyarakat dan pemerintah biasanya akan
mempengaruhi perilaku.
f. Tingkat keterlibatan siswa mempengaruhi tujuan yang direncanakan dan yang
hasil yang dapat dicapai.
g. Perasaan siswa mengenai manfaat dan kemampuannya dapat mempengaruhi
perilaku.
h. Tujuan harus dirumuskan dengan jelas dan dapat diterima oleh siswa.
i. Berkaitan dengan prinsip tujuan ini, untuk membantu siswa berhasil dalam
belajarnya, guru hendaknya merumuskan tujuan dengan memperhatikan minat
dan kebutuhan siswa. Apabila siswa melihat kesesuaian antara minat dan
kebutuhannya dengan tujuan yang dirumuskan, motivasi belajar mereka akan
meningkat.
8|I n t er a k si d a n S t r a t eg i B el a j a r M en g a j a r
a. Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan
dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan yang berbeda-beda.
b. Para siswa perlu mengenal potensinya dan seharusnya dibantu untuk
merencanakan dan melaksanakan kegiatannya sendiri.
c. Para siswa membutuhkan variasi tugas, bahan, dan metode yang sesuai dengan
tujuan, minat, dan latar belakangnya.
d. Siswa cenderung memilih pengalaman belajar yang sesuai dengan pengalaman
masa lalunya yang ia rasakan berarti.
e. Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar dapat lebih diperkuat
apabila individu tidak merasa terancam lingkungannya, sehingga ia merasa
bebas untuk turut ambil bagian secara aktif dalam kegiatan belajar.
f. Siswa yang didorong untuk mengembangkan kekuatannya akan mau belajar
lebih giat dan sungguh-sungguh.
9|I n t er a k si d a n S t r a t eg i B el a j a r M en g a j a r
7. Prinsip Belajar Kognitif
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep,
penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya
membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi. Dalam
prinsi ini akan melibatkan proses pengenalan dan penemuan. Belajar kognitif
melibatakan proses pengenalan dan atau penemuan. Belajar kognitif mencakup
asosiasi antar-unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan
memecahkan masalah. Bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam belajar kognitif
adalah :
a. Perhatian harus di pusatakan kepada aspek-aspek lingkungan yang relevan
sebelum proses belajar kognitif terjadi.
b. Hasil belajar kognitif akan bervariasi sesuai dengan taraf dan jenis perbedaan
individu yang ada.
c. Perbendaharaan kata, kemampuan membaca, kecakapan, dan pengalaman,
berpengaruh langsung terhadap proses belajar kognitif.
d. Bila menyajikan konsep, kebermaknakan dari konsep amatlah penting.
Kegiatan mencari, menerapkan, mendefinisikan, dan menilai sangatlah di
perlukan untuk menguji bahwa suatu konsep benar-benar bermakna.
e. Dalam pemecahan masalah para siswa harus di bantu untuk mendifinisikan, dan
membatasi linkup masalah, menemukan informasi yang sesuai, menasirkan dan
menganalisis masalah serta memungkinkan berfikir menyebar.
Untuk membantu siswa berhasil dalam proses belajar kognitif, guru
hendaknya :
a. Mempertimbangkan latar belakang dan lingkungan siswa dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran.
b. Mengaitkan materi yang di pelajari dengan hal-hal yang pernah, sedang, dan
akan di alami siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan yang
diperoleh dalam memecahkan suatu permasalahan.
15 | I n t e r a k s i d a n S t r a t e g i B e l a j a r M e n g a j a r
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Belajar adalah suatu proses dimana perilaku yang dihasilkan atau dimodifikasi melalui
pelatihan atau pengalaman. Pembelajaran merupakan suatau usaha untuk membuat peserta
didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Belajar Pembelajaran
merupakan terjemahan dari kata instruction yang dalam bahasa yunani disebut instructus
atau intruere yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional
adalahmenyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui
pembelajaran. Jadi pembelajaran telah mencakup belajar.
Prinsip adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama dan menjadi dasar
dalam upaya pembelajaran. Sedangkan tujuan pembelajaran pada hakikatnya akan
membentuk manusia yang mampu bersaing di dunia global. Sumber daya manusia yang
mampu bersaing memasuki dunia global adalah manusia yang benar-benar unggul. Berikut
ini adalah contoh prinsip-prinspnya: Prinsip Kesiapan, Prinsip Motivasi, Prinsip Persepsi,
Prinsip Tujuan, Prinsip Perbedaan Individual, Prinsip Transfer dan Retensi, Prinsip Belajar
Kognitif, Prinsip Belajar Afektif, Prinsip Belajar Evaluasi, Prinsip Belajar Psikomotor.
Untuk mendasari strategi pembelajaran maka perlu dibahas teori-teori belajar yang
akan mendasari penerapan strategi pembelajaran. Secara garis besar teori belajar menurut
Greadler (1991) dapat dibedadakan menjadi 3 (tiga): conditioning theory, Conection
theories, dan instighful learning.
paradigma adalah konstruk berpikir berdasarkan pandangan yang menyeluruh dan
konseptual terhadap suatu masalah dengan menggunakan teori formal, eksperimentasi dan
metode keilmuan yang terpercaya. Macam-macam Paradigma :Paradigma Lama
Pembelajaran, Paradigma Alternatif Pembelajaran dan Paradigma Baru Pendidikan
16 | I n t e r a k s i d a n S t r a t e g i B e l a j a r M e n g a j a r
3.2 SARAN
Dalam perkembengan dunia pendidikan yang terus berlangsung sejalan dengan
tuntutan hidup manusia untuk menjawab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin hari semakin maju dan kompleks maka dunia pendidikanpun juga dituntut
untuk peka terhadap perubahan dan perkembangan sekecil apa pun dalam dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks ini peran guru tidaklah kecil. Guru sebagai
ujung tombak pelaksana pendidikan terdepan dituntut untuk terus mengembangkan
pengetahuan, kemampuan serta keterampilannya. Oleh karena itu disaran kepada semua
yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan khususnya guru dapat membaca dan
memahami Prinsip-Prinsip Belajar dalam Pencapaian, Tujuan Pembelajaran dan serta
Klasifikasi Teori Belajar dalam Pembelajaran
17 | I n t e r a k s i d a n S t r a t e g i B e l a j a r M e n g a j a r
DAFTAR PUSTAKA
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/05/prinsip-prinsip-belajar-dan-implikasinya/
http://delsajoesafira.blogspot.co.id/2010/04/teori-teori-belajar-dalam-pembelajaran.html
https://zaifbio.wordpress.com/2009/07/01/teori-teori-belajar-dalam-pembelajaran/
http://www.gurupendidikan.co.id/101-pengertian-belajar-menurut-para-ahli-pendidikan/
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-paradigma/
https://reninory7.wordpress.com/prinsip-prinsip-belajar-dalam-pencapaian-tujuan-
pembelajaran-dan-teori-teori-belajar-yang-mendukung-ilmu-biologi/
http://masdik.com/pendidikan-nasional/paradigma-pembelajaran
http://kita-mahasiswa.blogspot.co.id/2016/05/prinsip-prinsip-belajar-dalam.html
Syaiful dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
18 | I n t e r a k s i d a n S t r a t e g i B e l a j a r M e n g a j a r