Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH 1

WAWASAN KEBANGSAAN (IG 141106)

BAHASA PEREKAT BANGSA INDONESIA

Untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Wawasan Kebangsaan yang


dibimbing Dra. Siti Zahrok

Disusun Oleh Kelompok 2:


Arleta Listyana C 02111740000024
Faishal Daffa P 02111740000170
Arizal Bawasir 03311740000008
Denny Sinaga 04311740000008
Naura Salsabyla 04311740000111
Salma Ghifara 08411740000017

Kelas Wawasan Kebangsaan 24

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Marilah kita munajatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Bahasa
Perekat Bangsa Indonesia’ ini.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kami haturkan kepada dosen
mata kuliah Wawasan Kebangsaan, Ibu Dra. Siti Zahrok selaku pembimbing kami,
karena tanpa bimbingan dan arahan dari beliau, tidak mungkin kami bisa
menyelesaikan presentasi dan makalah ini.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan
Kebangsaan. Kami memaparkan beberapa hal terkait pentingnya Bahasa Indonesia
sebagai bahasa perekat bangsa Indonesia.
Kami harap makalah ini dapat membantu kami memenuhi syarat kelulusan
mata kuliah ini. Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada penulis serta para pembacanya. Oleh karena penulis menyadari banyaknya
kekurangan dalam makalah kami, dengan segala kerendahan hati kami mengharap
kritik dan saran yang membangun agar kami dapat berkembang menjadi lebih baik
di kemudian hari.

Surabaya, 21 Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki luas wilayah sebesar 1.905 juta km2 dengan
provinsi sebanyak 33. Oleh karena itu tidaklah salah apabila Indonesia
memiliki berbagai budaya dan bahasa dari tiap-tiap provinsinya. Dengan
adanya berbagai budaya dan bahasa tersebut menjadikan Indonesia harus
memiliki sebuah alat pemersatu untuk menyatukan keberagaman yang ada.
Bahasa Indonesia pun ditetapkan sebagai bahasa persatuan melalui Sumpah
Pemuda yang dideklarasikan pada tanggal 28 Oktober 1945.
Akan tetapi meski Bahasa Indonesia telah ditetapkan menjadi
bahasa persatuan, masih banyak masyarakat yang hanya mengenal bahasa
daerahnya saja. Hal ini menjadi kendala dalam mewujudkan Sumpah
Pemuda nomor 3 tersebut. Masih terdapat pula masyarakat yang tidak
mengerti makna sesungguhnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,
terutama masyarakat pedalaman. Maka dari itu peran penggunaan Bahasa
Indonesia sangatlah penting untuk merekatkan persatuan bangsa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa saja kendala dalam mewujudkan persatuan bahasa?
2. Apa saja fungsi dari Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana cara untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan melindunginya?
1.3 Tujuan Makalah
1. Diharapkan mahasiswa mengetahui kendala yang dihadapi dalam
menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan.
2. Diharapkan mahasiswa mengetahui fungsi penggunaan Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa persatuan.
3. Diharapkan mahasiswa dapat menemukan solusi untuk menjadikan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan melindunginya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kendala yang Dihadapi dalam Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu
Bangsa
Dalam menjadikan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa, terdapat
beberapa kendala yang dihadapi. Di antaranya adalah luasnya wilayah
Indonesia yang memberikan jarak terhadap banyaknya bahasa dan budaya yang
ada di Indonesia. Tidaklah heran apabila kendala ini dapat muncul ke
pemukaan, karena memang perlu ada kesadaran dari tiap individu untuk
bersama-sama menyelesaikan perihal multikultural, multilingual, dan jarak
wilayah yang memisahkan.
2.2 Fungsi Penggunaan Bahasa Indonesia
2.2.1 Bahasa Indonesia sebagai peminimalisir perpecahan di Indonesia
Indonesia merupakan negara besar yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke, begitu luasnya dan begitu banyak suku dan etnis yang
tersebar di seluruh Indonesia. Indonesia merupakan negara yang harus kita
syukuri dan banggakan karena negara ini yang para pahlawan perjuangkan
pada saat kita belum dilahirkan di tanah ini. Tidak ada lagi ada perpecahan
yang ada di Indonesia, semua telah menjadi satu di bawah NKRI. Banyak
yang menjadi penghalang rakyat Indoensia untuk bisa bersatu, namun
demi kepentingan bersama maka semua sifat egois harus sedikit ditutupi
dan mengeluarkan jiwa nasionalisme. Walaupun demikian, nyatanya
setelah Indonesia merdekan pun ternyata masih banyak konflik negara
yang mengancam persatuan negara ini, seperti GAM (Gerakan Aceh
Merdeka) dan OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang menjadi beban
berat bagi orang nomor satu Indonesia saat itu. Tentunya banyak usaha
yang telah dilakukan dan direalisasikan oleh pemerintah untuk tetap
memertahankan semua bagian NKRI secara utuh, walaupun Indonesia
sempat kecolongan 2 pulau di bagian paling utara NKRI oleh Malaysia. Di
luar semua konflik yang mengarungi tanah air, banyak pula mahasiswa dan
organisasi masyarakat lainnya yang turut ambil bagian dalam menjaga
persatuam bangsa kita ini. Itu semua merupakan tindak awal yang baik
bagi persatuan bangsa ini ke depannya. Namun banyak orang yang lupa,
banyak pemerintah yang lupa, banyak mahasiswa yang lupa, banyak
organisasi masyarakat yang lupa, satu hal penting yang mampu
mengangkat moral bangsa, yang seketika mampu mengangkat jiwa
nasionalis kita semua, yang menjadi acuan negara ini sejak tanah air kita
belum merdeka, 28 Oktober 1928, jauh sebelum Indonesia terbentuk,
dikumandangkan tonggak negara ini, Sumpah Pemuda. Tiga poin penting
yang dicantumkan dalam sumpah pemuda, berbangsa yang satu, bertanah
air satu, dan menjunjung tinggi Bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
Mungkin poin pertama dan kedua merupakan sebuah pernyataan yang
mendoktrin semua rakyat Indonesia untuk bangga terhadap bangsa ini,
namun berbeda untuk poin yang terakhir, menjunjung tinggi bahasa
persatuan yaitu Bahasa Indonesia, hal ini merupakan poin yang
mendoktrin kita sekaligus kita lakukan nyata dalam kehidupan kita sehari-
hari dari sebelum Indonesia merdeka dan hingga detik ini Indonesia masih
bisa berjaya. Miris memang jika perjuangan para pemuda berani tahun
1928 yang lambat laun kurang menggema di hati kita semua. Namun
secara tidak sadar, perjuangan mereka yang sesungguhnya menjadikan
bangsa ini utuh hingga saat ini. Bahasa pemersatu kita Bahasa Indonesia,
menjadi peran penting untuk menghindarkan segala perpecahan yang ada
di Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan di seluruh Indonesia
menjadi hal yang dikepedankan, sehingga walaupun banyak suku dan rasa
dan segala macam bahasa daerah yang ada, namun Bahasa Indonesia maju
paling depan untuk mencegah dan menghentikan segala potensi
perpecahan yang mungkin terjadi dalam kesatuan bangsa ini.
2.2.2 Bahasa Indonesia sebagai pemersatu berbagai suku dan bahasa
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai pemersatu Bangsa memiliki
peranan yang sangat vital sekali karena digunakan sebagai alat perekat
Nasionalisme warga Indonesia untuk selalu setia kepada Negara Kesatuan
Repulik Indonesia. Banyaknya suku dan bahasa daerah yang beragam
menjadikan khas bagi Indonesia. Itu semua merupakan kekayaan kita yang
tak boleh luntur. Namun jika kita bayangkan jika Indonesia hanya
mempunyai Bahasa daerah dari setiap sukunya masing-masing, akan sulit
untuk berkomunikasi jika kedua pihak berbeda asal suku dan budaya. Di
samping itu setiap suku dan ras yang ada mungkin saja menjadi egois dan
mau menang sendiri dengan mengedepankan suku dan ras mereka masing-
masing, mungkin dengan perang antar suku, merebut dan memperluas
daerah mereka dan kemungkinan lainnya yang mungkin terjadi, namun itu
semua tidak terjadi karena semua suku dan ras telah dilandasi oleh bahasa
pemersatu, yaitu Bahasa Indonesia. Jadi ternyata Bahasa Indonesia bukan
sekedar untuk mempermudah setiap orang dari suku dan budaya berbeda,
namu juga menumbuhkan moral dari setiap pribadi untuk menjadi satu
badan dan kesatuan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.2.3 Bahasa Indonesia sebagai lingua franca
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu Riau ini dipilih
karena telah menjadi lingua franca yang banyak digunakan dalam
perdagangan jauh saat kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan.
Kehadiran bahasa Melayu Riau yang mudah dipahami dan dipelajari
kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan Negara
Indonesia dan diputuskan menjadi bahasa pemersatu bangsa. Sebuah
bangsa yang besar memerlukan bahasa sebagai pemersatu agar
komunikasi semakin mudah dan menumbuhkan rasa nasionalisme pada
setiap daerah yang dilingkupinya. Bisa kita bayangkan jika sebuah Negara
tidak memiliki bahasa pemersatu, maka semuanya akan menjadi kacau
balau, apalagi yang wilayahnya seperti Negara kita ini, yang terdiri dari
berbagai etnis dengan ratusan rumpun bahasa yang berbeda-beda.
2.2.4 Bahasa Indonesia sebagai identitas dan jati diri bangsa
Kehadiran suatu bahasa utama dalam sebuah negara juga berfungsi
sebagai identitas bangsa. Disebut sebagai identitas bangsa karena mampu
menunjukkan diri kita pada masyarakat dunia bahwa bangsa kita
merupakan bangsa yang memiliki bahasa sendiri dan seluruh warga
Negara Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi,
kenegaraan dan sebagai alat komunikasi. Selain itu, kehadiran bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional merupakan sebuah kebanggaan bagi
negara kita, karena menunjukkan bahwa kita adalah negara merdeka dan
bukanlah negara persemakmuran, yang mana biasanya negara
persemakmuran mewajibkan masyarakatnya untuk menggunakan bahasa
induk, yaitu bahasa negara yang menguasainya, seperti Malaysia yang
merupakan negara persemakmuran dari Negara Inggris sehingga
rakyatnya wajib menguasai Bahasa Inggris.
2.2.5 Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan
Dalam perkembangan Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia telah
mengalami berbagai penambahan dan banyak perubahan dari bahasa
Melayu Riau yang asli. Hal ini karena disesuaikan dengan fungsi Bahasa
Indonesia yang juga digunakan sebagai bahasa kenegaraan dan bahasa
resmi. Karena itulah fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu
bangsa sangatlah penting dan harus dijaga oleh para penerus generasi
bangsa. Pendidikan berbahasa yang baik dan benar sangat perlu
ditanamkan sejak usia dini kepada seluruh penerus generasi bangsa agar
senantiasa terjaga kearifannya dan kelestariannya dinusantara.
Komunikasi dengan bahasa Indonesia sangat di perlukan karena ini
salah satu cara untuk mempererat hubungan dengan sesama orang
Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
kita bisa mencontohkan kepada anak-anak sekolah dasar bagaimana
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Menggunakan
bahasa sendiri adalah suatu kebanggaan untuk kita sebagai rakyat
Indonesia karena kita bisa menunjukkan kepada orang-orang luar bahwa
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang bagus dan dengan bahasa inilah kita
sebagai rakyat Indonesia bisa bersatu dan bisa mempererat hubungan satu
sama lain. Bahasa Indonesia juga sangat dibanggakan oleh para leluhur
kita yang telah gugur. Maka bahasa tersebut membangkitkan semangat
pemuda untuk bersatu dan bergotong royong memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia serta menjalin tali persaudaraan yang erat.
Akhirnya, Bahasa Indonesia dikukuhkan menjadi bahasa persatuan untuk
seluruh bangsa Indonesia pada 28 Oktober 1928 dan pada 17 Agustus 1945
kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia secara konstitusional dijadikan
sebagai bahasa negara.
2.2.6 Bahasa Indonesia sebagai Perekat Persatuan Bangsa
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa memiliki peran
yang sangat vital karena digunakan sebagai alat perekat persatuan warga
Indonesia untuk selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahasa Indonesia mempunyai derajat tertinggi diantara 700 bahasa daerah
yang ada di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan masih digunakannya
bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari antarpenduduk yang
berbeda suku bangsa. Ada berbagai jenis suku di Indonesia seperti batak,
minang, melayu, bugis, jawa, sunda, madura dan sebagainya. Setiap suku
memiliki bahasanya masing-masing. Dalam interaksi antarsuku bangsa di
Indonesia, Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam
menjembatani komunikasi penduduk Indonesia yang berbeda suku
sepulau dan antarpulau.
2.2.7 Bahasa Indonesia sebagai jati diri & identitas bangsa
Bahasa merupakan cara setiap orang untuk berkomunikasi. Melalui
cara ini setiap orang akan saling mengerti dan memahami satu sama
lainnya. Dan juga dapat menunjukan suatu jati diri atau suatu identitas
suatu bangsa. Karena bangsa memiliki bahasanya sendiri untuk
berkomunikasi kepada sesamanya. Seperti Bangsa Indonesia yang
memiliki beragam suku, budaya, dan bahasa dimana bangsa Indonesia
memiliki beranekaragam bahas daerah seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda,
bahasa Batak, bahasa Betawi dan masih banyak lagi bahasa yang ada di
negara Indonesia.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional yang sumber
hukumnya adalah sumpah pemuda, 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia
memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, identitas
nasional, alat penyatuan berbagai suku bangsa dalam kesatuan
kebangsaan, dan alat perhubungan antar daerah dan antar budaya. Begitu
juga dalam kedudukan sebagai bahasa negara dengan dasar hukum nya
adalah UUD 1945 Bab XV Pasal 36, Bahasa Indonesia memiliki fungsi
sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan, alat penghubung pada tingkat nasional untuk perancanaan dan
pelaksanaan pembangunan nasional, serta alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Bahasa sebagai jati diri budaya mustahil dapat dipisahkan dari
budaya. Oleh karena itu performa seseorang dan sebuah masyarakat atau
suatu bangsa sejatinya menunjukan hakikat budayanya. Begitu juga
sebaliknya, budaya suatu bangsa akan merefleksi dalam perilaku lahirnya
manusia dan masyarakat dalam suatu bangsa menjadi cermin budayanya.
Mengacu kepada maraknya penggunaan bahasa asing secara liar yang
nyaris memusnahkan bahas indonesi yang telah menjadi jati diri budaya
kita, maka dapat dikatakan jati diri budaya bangsa indonesia kini berada
dalam situasi krisis.
2.2.8 Bahasa Indonesia untuk menumbuhkan rasa nasionalisme
Bahasa Indonesia berfungsi untuk menumbuhkan rasa nasionalisme.
Jika kita mengetahui dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar di kehidupan sehari-hari maka rasa nasionalisme itu tentu akan
tumbuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme adalah
sebuah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, atau
bisa dibilang adalah sifat kenasionalan. Dapat juga diartikan sebagai
kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau
aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan
identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Selain itu
nasionalisme juga dapat disebut sebagai semangat kebangsaan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa rasa nasionalisme adalah paham yang dimiliki setiap
warga negara untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan
mewujudkan konsep identitas nasional dan memiliki tujuan serta cita-cita
yang sama untuk mewujudkan kepentingan nasional. Ikatan nasionalisme
ini akan tumbuh seiring dengan penggunaan Bahasa Indonesia di
masyarakat, karena rasa nasionalisme tumbuh dengan naluri bangsa untuk
mempertahankan keutuhan negerinya, yaitu tempat kita tinggal, hidup, dan
menggantungkan diri.
2.3 Cara Menjadikan Bahasa Indonesia sebagi Bahasa Persatuan dan Melindunginya
2.3.1 Pendidikan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
melindunginya, perlu ada pendidikan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Bahasa Indonesia yang benar perlu dipelajari untuk melestarikan
bahasa Indonesia, termasuk ejaan, kosakata, istilah, kaidah, dan struktur
kata serta kalimat yang sesuai. Sementara itu Bahasa Indonesia yang baik
perlu dipelajari untuk kehidupan sehari-hari, untuk kita berkomunikasi
sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan. Bahasa Indonesia yang
benar sudah pasti baik, akan tetapi Bahasa Indonesia yang baik belum
tentu benar. Peningkatan kesadaran ini diperlukan untuk menjaga
persatuan bangsa, agar generasi muda bangsa Indonesia tidak tergerus
perkembangan zaman dan tetap mencintai bangsa dan bahasanya. Ragam
bahasa yang dimiliki suku bangsa memang harus dijaga, akan tetapi
Bahasa Indonesia juga patut dipertahankan, karena akan mengeratkan
persatuan Bangsa Indonesia.
2.3.2 Melestarikan Bahasa Indonesia
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar bahasa ini tidak
punah kedepannya. Langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut :
1. Menggunakan bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang Disempurnakaan.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai
dengan ejaaan yang disempurnakan merupakan salah satu cara untuk
melestarikan bahasa Indonesia. Hal ini harus diiringi dengan di
terbitkannya buku-buku berbahasa Indonesia yang melewati proses
editing terhadap isi dan tata bahasa Indonesia yang terkandung di
dalamnya.
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar dalam
percakapan sehari-hari. Selama ini bahasa Indonesia yang baku hanya
di gunakan dalam bahasa penulisan dan pada acara resmi saja.
Seharusnya bahasa ini digunakan dalam setiap saat dalam berbagai
percakapan. Kebanyakan orang lebih memilih menggunakan bahasa
Indonesia yang sudah di pengaruhi bahasa lain baik bahasa asing
ataupun bahasa daerah atau bisa dikatakan Bahasa Indonesia yang
sudah gaul .
3. Menanamkan rasa cinta dan kesadaran akan pentingnya berbahasa
Indonesia sejak dini terhadap anak-anak dan mendidik anak-anak sejak
dini untuk tetap mempergunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari walau mereka sudah menguasai berbagai macam bahasa
asing. Peran untuk menanamkan hal ini bergantung pada pengasuhan
ibu dan tenaga pendidik baik guru bahasa maupun non bahasa.
4. Menetapkan aturan yang jelas dalam penggunaan bahasa Indonesia
kepada masyarakat serta memberikan sosialisasi kepada seluruh
lapisan masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan. Hal ini sangat penting untuk menjamin keberadaan
Bahasa Indonesia yang saat ini mulai menurun penggunaannya
dikarenakan berbagai macam hal baik dari pengaruh luar ataupun
dalam negeri.
5. Mengajarkan berbagai macam ragam bahasa Indonesia, majas,
peribahasa, perumpamaan, pepatah, puisi atau sastra serta berbagai
macam jenis penulisan surat serta penulisan pidato kepada anak-anak
sejak dini. Hal ini sekali lagi bergantung terhadap orangtua dan
institusi pendidikan di Indonesia.
6. Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di semua
institusi pendidikan di Indonesia dan menetapkan standar tinggi
terhadap nilai-nilai berbahasa Indonesia yang harus di capai oleh para
pelajar di negeri ini sebagai wujud bahwa mereka dapat menggunakan
dan menerapkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
2.3.3 Bangga dengan Bahasa Indonesia
Sikap positif terhadap bahasa Indonesia harus terus ditingkatkan.
Sikap berbahasa mengandung keterpaduan antara sikap menghormati
dan memuliakan secara nyata serta sikap taat pada kesepakatan bangsa
mengenai peran dan kedudukan bahasa Indonesia. Hal ini sekaligus akan
sejalan dan setara dengan peningkatan dan pemantapan sikap
kebersamaan dalam membina, memelihara, dan mempertinggi harkat
dan martabat bangsa dan negara Indonesia tercinta melalui idealisme
bahasa Indonesia. Meningkatkan rasa kebanggaan memiliki dan
menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai keperluan dan
kemanfaatannya yang menjangkau seluruh lapisan, kelompok, dan
golongan dalam masyarakat bangsa Indonesia.
Penghindaran penggunaan bahasa asing secara berlebihan dapat
disebabkan telah ada padanannya dalam bahasa Indonesia ataupun
untuk menghindari gangguan terhadap kelancaran komunikasi. Selain
itu, penggunaan bahasa asing secara berlebihan atau di luar lingkungan
dan keperluannya selain merupakan pelecehan terhadap peran dan
kedudukan serta hasil-hasil pengembangan bahasa Indonesia, juga
melemahkan pembinaan wawasan kebangsaan.
Meningkatkan frekuensi pembiasaan penggunaan bahasa
Indonesia dalam semua kesempatan dan aktivitas, baik resmi maupun
tidak resmi. Dari sudut pandang psikologi pendidikan, suatu
keberhasilan bukan sekadar tercapai melalui pendidikan formal dan
pelatihan, tetapi lebih-lebih melalui pembiasaan penggunaan secara
terus-menerus dalam lingkungan masyarakat dan di tengah-tengah
keluarga.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Dina. 2017. Bahasa Indonesia “Perekat” Persatuan Bangsa.
https://dinahermawanblog.wordpress.com/2017/04/04/bahasa-indonesia-perekat-
persatuan-bangsa/
Lauren, Glenn. 2012. Sikap Generasi Muda, Melestarikan Bahasa Indonesia .
http://pelitaku.sabda.org/sikap_generasi_muda_melestarikan_bahasa_indonesia
(diakses pada 19 Februari 2018 Pukul 19.24)
Magdalena, Maria. 2015. Melestarikan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Academia.
Wijaya, Suhendri. 2015. BAHASA INDONESIA SEBAGAI IDENTITAS DAN
JATI DIRI BANGSA. http://iteknospot.blogspot.co.id/2015/05/bahasa-indonesia-
sebagai-identitas-dan.html

Anda mungkin juga menyukai